Anda di halaman 1dari 30

MASALAH

ANEMIA GIZI
dr. Citrakesumasari, M.Kes
BAGIAN GIZI
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS HASANUDDIN

DEFENISI ANEMIA
Kadar Hb dalam darah < normal &
merupakan manifestasi akhir dari defisiensi
zat besi
90 % anemia defisiensi Fe
Defisiensi Fe juga dapat dikaitkan dengan
defisiensi as. folat (kehamilan)
Defisiensi Fe atau as. folat ANEMIA GIZI

JENIS-JENIS ANEMIA
Anemia Gizi
Anemia gizi besi (micrositik hypocromic)
Anemia gizi vit. E
Anemia gizi asam folat (megaloblastik/makrositik)
Anemia gizi vit. B12 (pernisiosa)
Anemia gizi vit. B6 (siderotik)
Anemia Pica
Anemia Non-Gizi
Perdarahan (luka, kecelakaan)
Menstruasi
Penyakit genetik : thalassemia, hemofilia

EPIDEMIOLOGI
Prevalensi Anemia :
Dunia
: 700 800 ribu jiwa (Maeyer, 95)
Anak prasekolah : 55,5 %
Anak sekolah
: 24 35 %
Remaja putri
: 57,1 %
WUS
: 39,1 %
Bumil
: 50,9 %
Busui
: 45,1 %
Laki-laki dewasa : 20 30 %

BATASAN & KLASIFIKASI PREVALENSI


Batasan Anemia Menurut WHO
Hb (gr/dl)
Anak prasekolah
11
Anak sekolah
12
Laki-laki dewasa
13
Perempuan dewasa
12
Bumil
11
Busui 3 bulan post
12
Klasifikasi Anemia Menurut WHO :
< 15 %
: rendah, bukan masalah
15 40 % : sedang, masalah ringan sedang
> 40 %
: tinggi, masalah berat

DEFISIENSI Fe
Beberapa faktor penyebabnya :
Asupan Fe dalam makanan rendah
% banyaknya Fe yang terabsorbsi
Adanya inhibitor Fe : fitat, oksalat, tannin
Adanya parasit dalam tubuh
Diare
Kehilangan banyak darah

FAKTOR UTAMA & KLASIFIKASI


ANEMIA GIZI
Faktor Utama :
Banyak kehilangan darah
Rusaknya eritrosit
Kurangnya produksi eritrosit

TAHAPAN TERJADINYA ANGI


Anemia kurang besi laten
Anemia kurang gizi dini
Anemia kurang gizi lanjut
Anemia kurang gizi dalam jaringan

UJI PENYARINGAN & UJI DEFISIENSI Fe

Uji Penyaringan
Pemeriksaan
laboratorium berupa :
Pengukuran kadar Hb
(teknik HbCN, HbO2,
hematin alkalin)
Pengukuran kadar Ht

Uji Defisiensi
Feritin serum : < 12
g/dl
Saturasi transferin : <
16 %
Protoporfirin eritrosit :
> 100 g/dl

SUMBER ZAT BESI


JENIS Fe
Dari makanan :
Fe Heme
Fe Nonheme
Eksogen :
Fe fortifikasi

Fe cemaran

SUMBER
Daging, ikan, unggas & hasil olahannya.
Sayuran, biji-bijian, umbi-umbian & kacangkacangan
Berbagai campuran Fe yang digunakan
bervariasi dalam potensi penyediaannya.
Persediaan dari fraksi yang dapat larut oleh
komposisi makanan
Tanah, debu, air, panci besi, dll

FAKTOR-FAKTOR MAKANAN
1.

Faktor-faktor yang memacu penyerapan zat besi


bukan hem
- Asam Askorbat (vitamin C)
- Daging, unggas, ikan dan makanan laut yang lain
- pH rendah (misalnya asam laktat)

2.

Faktor-faktor yang menghambat penyerapan zat


besi non hem
- Fitat
- Polifenol, termasuk tannin

PENYERAPAN Fe
Faktor Makanan
Enhancer
Vit. C, protein, PH
rendah (as. laktat)
Inhibitor
Fitat, oksalat,
polifenol (tannin)

Faktor Host
Status Fe
Status kesehatan
(infeksi, malabsorbsi)

KADAR HEMOGLOBIN YANG MENUNJUKKAN ANEMIA


PADA MASYARAKAT YANG TINGGAL PADA TEMPAT
YANG SEJAJAR DENGAN PERMUKAAN LAUT
KELOMPOK USIA/JENIS
KELAMIN

KADAR HEMOGLOBIN
(g/dl)

Anak usia 6 bulan 5 tahun


Anak usia 6 bulan 14 tahun
Laki laki dewasa
Wanita dewasa ( tidak hamil )
Wanita dewasa ( hamil )

< 11
< 12
< 13
< 12
< 11

TAKSIRAN KANDUNGAN ASAM ASKORBAT


PADA BUAH-BUAHAN TERPILIH
JENIS MAKANAN

Buah-buahan
Jambu klutuk, segar
Lemon, segar
Jeruk, segar
Nenas, segar
Mangga, segar

JUMLAH RATA-RATA
VITAMIN C (mg) PER 100 g
MAKANAN
326
37 50
46
37
42

TAKSIRAN KANDUNGAN ASAM ASKORBAT PADA


SAYURAN TERPILIH

Sayuran
Kubis, mentah
Kubis, rebus
Kembang kol, mentah
Kembang kol, rebus
Kentang, mentah
Kentang, rebus
Ubi jalar, mentah
Ubi jalar, rebus
Bayam, rebus
Tomat, mentah
Lobak, rebus

54 60
15
60 96
21
12
12 18
25 37
15
7 25
20 26
17

KEBUTUHAN ZAT BESI BERDASARKAN ZAT BESI YANG


TERSERAP MENURUT USIA DAN JENIS KELAMIN
Usia/Jenis Kelamin
4 12 bulan
13 24 bulan
2 5 tahun
6 11 tahun
12 16 tahun (wanita)
12 16 tahun (pria)
Pria dewasa
Wanita menyusui
Wanita haid
Wanita pasca menopause
Wanita hamil
KET: tergantung Fe yang dimiliki sebelum
hamil

g/kg/hari
120
56
44
40
40
34
18
24
43
18
*

mg/hari
0.96
0.61
0.7
1.17
2.02
1.82
1.14
1.31
2.38
0.96
*

KEBUTUHAN Fe
Jumlah Fe yang direkomendasikan
dipengaruhi oleh :
Umur
Kebutuhan fisiologis
Persediaan Fe dalam tubuh

AKIBAT DEFISIENSI BESI


Bayi dan Anak
Gangguan perkembangan motorik dan koordinasi
Gangguan perkembangan bahasa dan kemajuan belajar
Pengaruh pada psikologis dan kemampuan belajar
Penurunan aktivitas fisik
Orang Dewasa Pria dan Wanita
Penurunan kerja fisik dan daya pendapatan
Penurunan terhadap daya tahan terhadap keletihan
Wanita Hamil
Peningkatan angka kesakitan dan kematian ibu
Peningkatan angka kesakitan dan kematian janin
Peningkatan risiko bayi BLR

PROGRAM PENANGGULAGAN
Suplementasi (tablet/sirup)
Fortifikasi
Diversifikasi makanan
ASI ekslusif (child care)
KIE
Obat cacing
Multiple suplemen / fortification

DAMPAK ANEMIA GIZI


Balita & AUS :

Bumil & bayinya :


Kekurangan

Tumbuh kembang anak


terganggu
Lemah, tidak aktif,

darah

malas, cepat lelah &

Melahirkan BLR

mengantuk, mudah

& prematur
Keguguran
Risiko morbiditas
& mortalitas

terkena infeksi
Sulit berkonsentrasi
Kemampuan berpikir
Kecerdasan & daya
tangkap
Prestasi belajar

Dewasa :
Cepat lelah &
lesu
Kapasitas kerja
Produktivitas
Low income

DIAGNOSA KOMUNITAS &


PROGRAM INTERVENSI
Individu
klinik
laboratorium
evaluasi diet

Populasi
- ringan
- sedang
- berat

PENDIDIKAN
SUPLEMEN Fe
FORTIFIKASI

PENAGGULANGAN
PENYAKIT INFEKSI &
PARASIT

Tabel 1. Composisi of Supplements and


Frequency of Intake
Treatment Group

Content of supplement
Iron Retinol Vitamin C Folate
mg
mg
mg
g
60
750
60
250

Daily
Weekly
Low iron content
60
High iron content 120
Placebo
0

6000
6000
0

60
60
0

500
500
0

Tabel 3. Prevalence of Anemia in Pregnant Woman and


Preschool Children in Different Regional in Indonesia
Province
Prevalence (%)
Pregnant Woman Preschool Children
West Java
Cental Java
East Java
North Java
Southeast Sulawesi
East Nusa Tenggara
East Timor
Maluku
Irian Jaya
Maros (binaan
FKM)

71.5
62.5
57.8
48.7
67.4
51.0
64.7
48.4
38.0
82.0

44.9

48.9
60.6
48.8
35.8

Prevalensi Anemia (%) Sebelum dan


Setelah Intervensi (12 minggu)
25
20
15
sebelum
sesudah

10
5
0

d (64)

wk l
(70)

wk h
(64)

plasebo
(n=75)

Kenaikan Ferritin 6 Bulan Setelah Intervensi


8
6
4
2
0

ferritin

-2
-4
-6

d (n=64)

wk l
(n=70)

wk h
(n=64)

plcb
(n=75)

Peningkatan Intake Sorba (ml)


Sebelum dan Sesudah Intervensi
350
300
250
200

uji I
uji II

150
100
50
0

placebo wk group dy group

Peningkatan Prestasi Belajar


Sebelum dan Sesudah Intervensi

7.7
7.6
7.5
uji I
uji II

7.4
7.3
7.2
7.1

plcebo

wk group dy group

Peningkatan Kadar Hb (g/dL)


Sebelum dan Sesudah Intervensi
13
12.5
12
uji I
uji II

11.5
11
10.5

plasebo

wk group

dy group

Prevalensi Anemia (%) pada Anak Usia


12 23 Bulan (n=1724)
90
80
70
60
50
40
30
20
10
0

Hb<11 g/dl
(%)

Jkt

Mks

Sby

Smrg Rural
CJ

Prevalensi Anemia pada Ibu Tidak Hamil


(n=6461)
50
45
40
35
30
25
20
15
10
5
0

Hb<12 g/dL (%)

Jkt

Mks

Sby Smrg Rural


CJ

Anda mungkin juga menyukai