Anda di halaman 1dari 20

KURANG VITAMIN A

(KVA)
dr. Citrakesumasari, M.Kes
GIZI KESEHATAN MASYARAKAT
FKM UNHAS

TUJUAN UMUM :
Setelah mengikuti pokok bahasan ini,
mahasiswa diharapkan mampu
menjelaskan pengertian, ruang lingkup
dan tujuan gizi kesmas serta epidemiologi,
patofisiologi, diagnostik komunitas &
program intervensi masalah Kekurangan
Vitamin A (KVA)

TUJUAN KHUSUS

Setelah mengikuti pokok bahasan ini,


mahasiswa diharapkan dapat
membandingkan masalah utama gizi
kesehatan masyarakat (KEP, Anemia Gizi,
KVA dab GAKY)

PENGERTIAN KVA
Keadaan kekurangan vitamin yang
ditandai secara :
Klinis dengan adanya xeropthalmia
Subklinis dengan konsentrasi vitamin A
serum < 20 ug %

Klasifikasi Xerophtalmia
X1A : Xerosis conjuntiva;
X1B : Bitot spot dengan Xerosis

Conjunctiva
X2 : Xerosis cornea;
X3A : Ulceraci cornea dengan Xerosis.
X3B : Keratomalacia;
XN : Rabun senja (night blindness)
XS : Scar cornea:
XB : Bitot spot

X1B Bitot Spot Xerosis


Conjuntiva

X2 Xerosis Cornea

X3A Ulcerasi Cornea

X3B Keratomalacia

XB Bitot Spot

No.

Propinsi

Tahun 1978

Tahun 1992

X1 B

X2/ X3

XS

X1 B

X2/ X3

XS

1.

D.I. Aceh

620

2,4

0,484

0,164

566

2.

Sumatra Utara

453

0,4

0,214

604

0,17

3.

Sumatra Barat

611

1,3

0,164

0,164

565

4.

Sumatra Selatan

606

0,3

0,164

0,495

722

0,14

5.

Bengkulu

460

0,7

0,217

0,217

529

6.

Jawa Barat

4147

1,5

0,096

0,217

3712

0,11

7.

Jawa Tengah

4577

1,0

0,044

0,153

3674

0,25

8.

Bali

1326

0,8

0,075

0,226

1641

0,07

9.

Nusa Tenggara Barat

2353

1,6

0,212

0,212

2368

0,13

10.

Kalimatan Barat

460

0,4

0,217

518

0,19

11.

Kalimantan Tengah

450

0,7

0,222

410

0,24

12.

Kalimantan Selatan

680

1,5

0,147

619

13.

Sulawesi Selatan

1240

0,4

0,081

0,087

1158

2,9

14.

Sulawesi Tenggara

809

0,6

0,037

837

0,6

15.

Maluku

1031

2,0

0,194

797

0,8

19833

1,3

0,112

0,163

18720

0,33

Jumlah

Masih 50,2% anak balita kadar Vit. A plasma < 10 g %

EPIDEMIOLOGI
PENELITI

ANAK SEKOLAH

Arnita, 2005, Kec. Batang,


Jeneponto
Jamilah, 2005, Maros, Makassar

89 %
69.7 %

Indah, PKM Rappokalling, 2006,


Makassar

12.2 %

A. Salam, SDN Bontomanni,


2005, Makassar

54.6 %

Fauziah, 2002, Tallo, Makassar

47 %

Nikma, Maros, 2006

BALITA

50 %

TERJADINYA KVA
KVA
INTAKE VITAMIN A

ABSORBSI/
UTILISASI VIT. A

DAYA
BELI

POLA
MAKAN

INFEKSI/PARASIT
(DIARE/CACING)

PENDAPATAN

PENDIDIKAN/
PENGETAHUAN

HIGIENE
PERORANGAN/
LINGKUNGAN

SOSIAL, BUDAYA, EKONOMI,


POLITIK

FAKTOR RESIKO KVA


Konsumsi vit. A oleh anak 2-6 thn.<50%AKG
Prevalensi ASI ekslusif <50%
Anak dengan imunisasi penuh <50%
AKB >76 per 100.000 kelahiran hidup:
Angka kesakitan balita >1000 per 100.000

kelahiran:
Prevalensi diare 20% per dua minggu:
Buta huruf wanita 15-44 tahun >50%
RT dg air bersih <50%

DIAGNOSTIK KVA
dikatakan
sebagai masalah kesehatan
masyarakat, jika :
Prevalensi X1B 0,5 %
Prevalensi X2 > 0,01 %
Prevelensi X3A > 0,01 %
Prevalensi X3B > 0,01 %
XS > 0,05 % dari total yang diperiksa
Konsentrasi Vitamin A serum (<20 ug %)

>5%
Kriteria menurut IVACG, 1981

BESAR DAN BERATNYA MASALAH


190 juta anak prasekolah tinggal di wilayah KVA
500.000 anak mengalami kebutaan setiap

tahun
13 14 juta anak KVA sub klinik
90 100 juta anak mengalami gangguan
kesehatan dan kelangsungan hidup
Risiko kematian :
- Keratomalacia : > 60 %
- KVA Subklinik : 20 30 %

UPAYA PENANGGULANGAN
Pemasaran sosial suvita dan pendidikan

kesehatan _gizi:
Tingkatkan produksi hortikulture (sayuran daun
Hijau);
Kontrol infeksi : imunisasi, sanitasi dan air
bersih, pemberantasan cacing:
Peningkatan penggunaan ASI, MP-ASI,
Makanan Sehari-hari & Pasca Sakit:
Pemberantasan kemiskinan:
Suplementasi VIT A setiap 4-6 bulan

Manfaat Penanggulangan
Menghentikan gejala klinik hingga normal

kembali sebagian atau seluruhnya


Morbili: kurangi diare dan
pneumonia,mempercepat kesembuhanan, dan
menurunkan risiko kematian 50%
Mengurangi beratnya diare seperti disentri:
Mencegah terjadinya KVA yang sering terjadi
pada saat mengalami sakit/infeksi.

Program
Imunisasi terutama campak;
Peningkatan konsumsi makanan kaya

vitamin A terutama pada masa pemberian


MP-ASI
Kontrol penyk. Infeksi yang mengganggu
absorbsi & utilisasi vitamin A (terutama
diare & investasi cacing);
Pemberian mega dose vitamin A terutama
kepada golongan risiko tinggi.

Pengobatan
Tiga dosis diberikan pada hari pertama

datang dan terakhir pada 4 minggu


kepulangan
Dosis :
- Bayi < 6 bln
: 50.000 IU
- Bayi 6 12 bln : 100.000 IU
- Anak > 1 tahun : 200.000 IU

Anda mungkin juga menyukai