Anda di halaman 1dari 19

KEKURANGAN VITAMIN

A
(KVA)
Kekurangan Vitamin A

(Vitamin A Deficiency )
Pengantar
Masalah kekurangan vitamin A (KVA) telah
dikenal sebagai penyebab utama masalah
kebutaan (xeropthalmia) di banyak negara .
Kekurangan Vitamin A(KVA)adalah suatu
kondisi dimana tubuh mengalami defisiensi
VitA baik primer maupun sekunder
(Achmad,2009).
PERKEMBANGAN KVA
DI INDONESIA

Hasil survei kes.indera penglihatan dan pendengaran

( 1993-1996 ) angka kebutaan di Indonesia 1,5 % dari


pddk/ 3 juta orang. Jumlah ini jauh dibanding
Bangladesh (1%), India (0,7 %), dan Thailand (0,3 %)
(Gsianturi, 2004).

Penelitian WHO tahun 1992 dari 20 juta balita di

Indonesia yang berumur 6 bln - 5 thn , menderita KVA.

Studi yang dilakukan Nutrition and Health Surveillance


System (NSS), Depkes, tahun 2001 sekitar 50 % anak
Indonesia usia 12-23 bln tingkat konsumsi vit. A rendah
dari makanan sehari-hari.
CONTINUED
Hasil Studi Masalah Gizi Mikro di 10 propinsi yang oleh Puslitbang
Gizi dan Makanan DepKes RI Tahun 2006 memperlihatkan balita
dengan Serum Retinol kurang dari 20g/dl adalah sebesar 14,6%.
Hasil studi tersebut menggambarkan terjadinya penurunan bila
dibandingkan dengan Survei Vitamin A Tahun 1992 yang
menunjukkan 50% balita mempunyai serum retinol kurang dari
20 g/dl. Oleh karena itu, masalah kurang Vitamin A (KVA) sudah
tidak menjadi masalah kesehatan masyarakat lagi karena berada
di bawah 15% (batasanIVACG).

Namun prevalensi KVA sub klinis (retinol serum 20 g/dl) pada


balita masih tinggi yaitu sebesar 50%. Selain itu pada beberapa
propinsi di Indonesia telah ditemukan kasus-kasus baru KVA yang
terjadi pada anak penderita gizi buruk, sehingga KVA masih
merupakan masalah gizi utama di Indonesia (Siswono, 2004).
KELOMPOK UMUR YANG RAWAN TERKENA KVA:
A. Bayi umur 6 11 bulan
B. Balita umur 12 59 bulan
PEMBAGIAN KVA (Xeroftalmia)

XN : Buta Senja
X1A : Xerosis konjungtiva
X1B : Bercak bitot
X2 : Xerosis kornea
X3A : Ulkus kornea dengan xerosis
X3B : Keratomalasia
XS : Xeroftalmia scars
XF : Xeroftalmia fundus
Kurang
Penyebab KVA
pengetahuan
Dan kepercayaan
ekonomi Asupan Vit. A
rendah
Nafsu makan
menurun
KVA
Pelarut Vit.A
rendah
Absorpsi &
KEP
Utilisasi rendah
Penyakit Infeksi

Penyebab tdk Penyebab


langsung langsung
PENENTUAN KADAR VIT.A
Apabila terdapat kelainan mata kadar vit A serum
(< 5 g/100ml) & kadar RBP (< 20 g/100 ml) sudah
sangat rendah
Konsentrasi Vit.A dalam hati indikasi yang baik u/
menentukan status Vit.A
Biopsi hati tindakan yang mengandung risiko/
bahaya
Penentuan kadar Vit. A jaringan tidak mudah
dilakukan
Konsentrasi Vit.A penderita KEP rendah < 15 g/gram
jaringan hepar (Pujiadji, 1989)
DAMPAK KVA PADA BALITA
Penderita KVA menderita anemia
kurang zat besi
Anak-anak yang KVA pada derajat
sedang berisiko tinggi untuk mengalami
gangguan pertumbuhan
menderita beberapa penyakit infeksi
seperti campak & diare
Dapat menyebabkan Kematian
Pencegahan dan
Penanggulangan
Konsumsi sayur & buah berwarna sangat
penting, agar tidak tergantung pada kapsul
Vitamin A

pemberian kapsul vitamin A dosis tinggi


Kapsul Vit A biru (100.000 IU) bayi (6-11 bulan)
kapsul Vit A merah (200.000 IU) balita (1-5
tahun)

Fortifikasi.
Sekian dan Terima Kasih

N0 questions???

N0
question
s???
Mahdalia (2003) menyatakan bahwa tanda-tanda khas pada mata karena kekurangan vitamin A dimulai dari rabun senja (XN)
dimana penglihatan penderita akan menurun pada senja hari bahkan tidak dapat melihat di lingkungan yang kurang cahaya. Pada
tahap ini penglihatan akan membaik dalam waktu 2-4 hari dengan pemberian kapsul vitamin A yang benar. Bila dibiarkan dapat
berkembang menjadi xerosis konjungtiva (X1A). Selaput lendir atau bagian putih bola mata tampak kering, berkeriput, dan berubah
warna menjadi kecoklatan dengan permukaan terlihat kasar dan kusam. Xerosis konjungtiva akan membaik dalam 2-3 hari dan
kelainan pada mata akan menghilang dalam waktu 2 minggu dengan pemberian kapsul vitamin A yang benar. Bila tidak ditangani
akan tampak bercak putih seperti busa sabun atau keju yang disebut bercak Bitot (X1B) terutama di daerah celah mata sisi luar.
Pada keadaan berat akan tampak kekeringan pada seluruh permukaan konjungtiva atau bagian putih mata, serta konjungtiva
tampak menebal, berlipat-lipat dan berkerut-kerut. Bila tidak segera diberi vitamin A, dapat terjadi kebutaan dalam waktu yang
sangat cepat.
Tetapi dengan pemberian kapsul vitamin A yang benar dan dengan pengobatan yang benar bercak bitot akan membaik dalam 2-3
hari dan kelainan pada mata akan menghilang dalam 2 minggu.
Tahap selanjutnya bila tidak ditangani akan terjadi xerosis kornea (X2) dimana kekeringan akan berlanjut sampai kornea atau bagian
hitam mata. Kornea tampak suram dan kering dan permukaannya tampak kasar. Keadaan umum anak biasanya buruk dan
mengalami gizi buruk, menderita penyakit campak, ISPA, diare. Pemberian kapsul vitamin A dan pengobatan akan menyebabkan
keadaan kornea membaik setelah 2-5 hari dan kelainan mata sembuh setelah 2-3 minggu. Bila tahap ini berlanjut terus dan tidak
segera diobati akan terjadi keratomalasia (X3A) atau kornea melunak seperti bubur dan ulserasi kornea (X3B) atau perlukaan. Selain
itu keadaan umum penderita sangat buruk. Pada tahap ini kornea dapat pecah. Kebutaan yang terjadi bila sudah mencapai tahap ini
tidak bisa disembuhkan. Selanjutnya akan terjadi jaringan parut pada kornea yang disebut xeropthalmia scars (XS) sehingga kornea
mata tampak menjadi putih atau bola mata tampak mengempis. Berikut ini merupakan klasifikasi xeropthalmia berdasarkan
keparahan kelainan mata :
XN : Buta senja (night blindeness)
XIA : Xerosis konjugtiva
XIB : Bercak bitot (bitot spot)
X2 : Xerosis kornea
X3A : Ulkus kornea atau keratomalasia (<1/3>
X3B : Ulkus kornea atau keratomalasia (= atau > 1/3 permukaan kornea)
XS : Bekas luka kornea
XF : Pengerasan dasar bola mata (fundus xeropthalmia
Kekurangan vitamin A dapat merupakan
kekurangan primer akibat kurang konsumsi,
atau kekurangan sekunder karena gangguan
penyerapan dan penggunaannya dalam
tubuh, kebutuhan yang meningkat, ataupun
karena gangguan pada konversi karoten
menjadi vitamin A.

Anda mungkin juga menyukai