Anda di halaman 1dari 21

dr. Aryani A. Amra,M.Ked(Oph), Sp.

M(K)

DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN MATA FK USU


Pengertian Xerophthalmia

Kata Xerophthalmia berasal dari bahasa


Yunani yaitu Xeros = kering
ophthalmos = mata
yang berarti mata gagal memproduksi
air mata atau dikenal sebagai mata
kering (dryeyes).
Sering dijumpai pada bayi dan anak -
anak
Etiologi Xerophthalmia
xerophthalmia disebabkan hypovitaminosis A
(defisiensi Vit A),biasanya dipicu oleh kondisi gizi
kurang atau buruk.

Faktor resiko xerofthlmia


1. Bayi berat lahir rendah
2. Anak yang tidak mendapat asi eksklusif dan
tidak diberi asi sampai usia 2 tahun
3. Anak yang tidak mendapat MP-ASI yang
cukup baik mutu maupun jumlahnya
4. Anak kurang gizi atau berada di garis merah pada

KMS

5. Anak yang menderita penyakit infeksi

( campak, TBC, pneumonia, diare) dan cacingan

6. Anak dari keluarga miskin

7. Anak yang tinggal didaerah dengan sumber vit A

yang kurang, dan jarang makan sumber vit A

8. Anak yang tidak pernah mendapat kapsul vitamin A


Patofisiologi
Vitamin A merupakan “body regulators” dan
berhubungan erat dengan proses-proses metabolisme.

Fungsi yang berhubungan dengan penglihatan


dijelaskan melalui mekanisme Rods/Cones yang ada di
retina. Pigment yang sensitif terhadap cahaya dari
Rods disebut sebagai Rhodopsin, yang merupakan
kombinasi dari Retinol(VIT A) dan protein opsin
Tanda dan Gejala
Kurang vitamin A (KVA) adalah :

kelainan sistemik yang mempengaruhi jaringan


epitel dari organ-organ seluruh tubuh, termasuk
paru-paru, usus, mata dan organ lain, akan tetapi
gambaran karakteristik langsung terlihat pada
mata.
Tahapan xeroftalmia (WHO 1996),
sebagai berikut:

 XN : buta senja ( hemeralopia, nyctalopia )


 XIA : xerosis konjungtiva
 XIB : xerosis konjungtiva disertai bercak bitot
 X2 : Xerosis kornea
 X3A/X3B : Keratomalasia dan ulcerasi kornea

 Xs : Xeroftalmia scar/jaringan parut kornea


Buta Senja (XN)
rabun senja = Rabun ayam

Penglihatan Penderita rabun senja menurun pada senja


hari,bahkan tidak dapat melihat pada lingkungan yg
kurang cahaya
Bila anak sudah pandai berjalan,anak akan menabrak
benda
Bila anak belum bisa berjalan akan sulit menilai anak
rabun senja,biasan anak akan memojok atau tidak
melihat benda didepannya
Jika dilakukan pemeriksaan pada maka tidak akan
dijumpai kelainan.
XIA : xerosis konjungtiva

Selaput lendir atau bagian putih bola mata tampak


kering keriput dan berpigmentasi dgn permukaan
kasar dan kusam
Orang tua sering mata anaknya kering dan
berubah warna menjadi kecoklatan
XIB : Xerosis konjungtiva disertai bercak bitot

Tanda tanda X1A ditambah bercak putih seperti busa


atau keju (bercak bitot)
Orang tua biasanya mengeluh mata anaknya bersisik
dan berbusa
Dalam keadaan berat tampak kekeringan pada seluruh
konjungtiva,konjungtiva tampak menebal,berlipat dan
berkerut
Segera beri vitamin A secara cepat (gawat darurat)
Dengan pemberian kapsul vit A dan pengobatan yg
benar bercak bitot akan menghilang 2-3 hari,dan
kelainan mata akan menghilang dalam 2 minggu
X2 : Xerosis Kornea
Kekeringan pada konjungtiva berlanjut ke kornea
Kornea tampak kering dan suram,permukaan konea
kasar
Keadaan umum anak biasanya buruk (gizi
buruk,diare,campak)
Dengan pemberian kapsul vit A dan pengobatan yg
benar bercak bitot akan menghilang 2-5 hari,dan
kelainan mata akan menghilang dalam 2-3 minggu
X3A/X3B : Keratomalasia dan ulcerasi kornea

Kornea melunak seperti bubur dan dapat terjadi ulkus


kornea
Tahap X3A : bila kelaianan mengenai kurang dari 1/3
permukaan kornea
Tahap X3B : bila kelainan mengenai sama lebih dari
1/3 permukaan kornea
Keadaan umum penderita sangat buruk
Dapat terjadi perforasi kornea (kornea pecah)
Pada tahap ini tidak dapat disembuhkan.
Xs : Xeroftalmia scar /
jaringan parut kornea
Kornea mata tampak putih dan bola mata mengempis
Terapi
 Dosis kapsul VIT A
1. Hari pertama (saat ditemukan), berikan 1 kapsul vitamin A
sesuai umur :
bayi ≤ 5 bulan : ½ kapsul biru (50.000 IU)
bayi 6- 11 bulan : 1 kapsul biru (100.000 IU)
anak 12- 59 bulan : 1 kapsul merah (200.000 IU)

2. Hari kedua beri 1 kapsul vitamin A (sesuai umur)


3. 2 minggu kemudian beri 1 kapsul (sesuai umur)
Terapi
Pemberian tetes mata antibiotik (tanpa kortikosteroid) pada
penderita X2,X3A,X3B

Pengobatan vitamin A harus diberikan secara bersamaan


dgn perbaikan gizi dan pengobatan infeksi
Rujukan
Pada tahap XN,X1A, X1B, X2 segera beri
pengobatan

Pada tahap X3A, X3B, Xs rujuk ke dokter spesialis


mata.

Anda mungkin juga menyukai