OLEH KELOMPOK 12
Anggota:
FAKULTAS KEDOKTERAN
2023
A. Status Gizi Secara Klinis Untuk Kondisi Kekurangan Vitamin A
Tanda Fisik yang dapat di periksa secara klinis yaitu :
1. Kulit kering
vitamin A juga penting untuk pembentukan dan perbaikan sel kulit. Vitamin ini juga bisa
membantu melawan peradangan karena masalah kulit tertentu. Oleh sebab itu, tidak
mendapatkan cukup vitamin A mungkin menjadi penyebab perkembangan eksim dan
masalah kulit lainnya.
2. Mata kering
Dalam kasus yang ekstrim tidak mendapatkan cukup vitamin A bisa menyebabkan kebutaan
total atau kerusakan komea yang ditandai dengan jaringan kornea mata melepuh atau disebut
dengan bintik Bitot.
3. Rabun senja
Kekurangan vitamin A yang parah dapat menyebabkan rabun senja. Beberapa penelitian
observasi melaporkan prevalensi rabun senja yang tinggi di negara
berkembang
4 .Sulit mengandung dan infertilitas Vitamin A diperlukan untuk reproduksi pria dan wanita,
serta perkembangan yang tepat pada bayi. Vitamin A dapat menyebabkan kesulitan untuk
hamil. Kekurangan vitamin A dapat menyebabkan kemandulan baik pada pria maupun
Wanita.
7. Penyembuhan luka yang buruk Luka yang tidak sembuh dengan baik setelah cedera atau
pembedahan mungkin terkait dengan rendahnya kadar vitamin A Ini karena vitamin A dapat
mendorong pembentukan kolagen, komponen penting dari kulit yang sehat.
8. Jerawat
vitamin A meningkatkan perkembangan kulit dan melawan peradangan, ini dapat membantu
mencegah atau mengobati jerawat.
Pemeriksaan status gizi vitamin A secara biokimia pada umumnya dilakukan dengan
pemeriksaan Serum Retinol dan Serum Retinol Binding Protein (RBP).Namun pemeriksaan
status gizi vitamin A dapat juga dilakukan dengan mengukur konsentrasi retinol dan Asi
Ibu.Namun hal tersebut menjadi indikator tidak langsung status vitamin A bayi yang disusui.
● Serum Retinol
Kadar serum retinol menggambarkan status vitamin A hanya ketika cadangan vitamin
A dalam hati kekurangan dalam tingkat berat (<0,07 µmol/g hati) atau berlebihan
sekali (>1,05 µmol/g hati).Faktor yang berpengaruh pada kadar serum retinol antara
lain umur, jenis kelamin dan ras.Serum retinol dalam darah tetap konstan sampai
penyimpanan di hati berkurang. Kadar serum yang rendah umumnya terdapat pada
pasien dengan xeroftalmia. Kadar normal serum vitamin A adalah di atas 20 mcg/dL.
● Serum Retinol Binding Protein (RBP)
RBP adalah protein transpor spesifik vitamin A, dinamakan holo RBP ketika
berikatan dengan retinol, sedangkan bila tidak ada ikatan dinamakan apo-RBP. Bila
cadangan hati menurun, yang timbul pada tingkat akhir defisiensi vitamin A, RBP
berakumulasi dalam hati menjadi apo-RBP dan kadar serum retinol dan RBP
menurun.Konsentrasi serum RBP dapat menggambarkan konsentrasi serum retinol
dan karena itu dapat digunakan untuk indikator status vitamin A.
● Air Susu Ibu
Air susu ibu dipilih karena antara lain tidak menyakitkan, pengambilannya lebih
mudah dibandingkan dengan pengambilan darah, di lapangan tidak memerlukan
proses lebih lanjut, waktu yang diperlukan untuk penanganan sampel di lapangan
sangat sedikit dibandingkan dengan penanganan sampel darah. Hasil analisis retinol
dalam ASI selain menunjukkan status vitamin A ibu menyusui juga dapat
memprediksi status bayi yang dilahirkan. Oleh karena itu bila status vitamin A ibu
menyusui di masyarakat marginal, maka peluang terjadinya KVA pada anak-anak di
komunitas tersebut menjadi tinggi.Metode MRDR menunjukkan bahwa nilai rasio
dari DR: R air susu (didehydroretinol: retinol) merupakan alternatif yang potensial
untuk penentuan status vitamin A pada ibu menyusui.
Hasan,R. 2005. Buku Kuliah 2 Ilmu Kesehatan Anak. Jakarta: Bagian Ilmu Kesehatan Anak
Fakultas Universitas Indonesia.
Hidayat, Aziz Alimul A. 2008. Pengantar Ilmu Keperawatan Anak. Jakarta: Salemba
Medika.
Ranuh, I.G.N, dkk. 2001. Buku Imunisasi Di Indonesia. Jakarta: Satgas Imunisasi Ikatan
Dokter Anak Indonesia.
Rodolfh, dkk. 2006. Buku Ajar Pediatri Rodolfh Edisi 20 Volum I. Jakarta: EGC
Santosa, B. 2005. Panduan Diagnosa Keperawatan Nanda 2005-2006. Jakarta: Prima
Medika.
Wilkinson, Judith M. 2006. Buku Saku Diagnosa Keperawatan Dengan Intervensi NIC dan
Kriteria Hasil NOC. Jakarta: EGC.
Permaesih, D. (2008). Penilaian status vitamin A secara biokimia. GIZI INDONESIA, 31(2).