0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
25 tayangan18 halaman
Hasil penelitian menunjukkan prevalensi kekurangan vitamin A di provinsi Sumatera Barat sejak tahun 2008 telah menurun namun masih ditemukan kasus-kasus subklinis. Kelompok rentan terutama balita berusia 6-59 bulan yang belum mendapat suplemen vitamin A secara teratur. Upaya pencegahan melalui pemberian kapsul vitamin A setiap bulan di fasilitas kesehatan perlu ditingkatkan untuk mencapai target program gizi.
Hasil penelitian menunjukkan prevalensi kekurangan vitamin A di provinsi Sumatera Barat sejak tahun 2008 telah menurun namun masih ditemukan kasus-kasus subklinis. Kelompok rentan terutama balita berusia 6-59 bulan yang belum mendapat suplemen vitamin A secara teratur. Upaya pencegahan melalui pemberian kapsul vitamin A setiap bulan di fasilitas kesehatan perlu ditingkatkan untuk mencapai target program gizi.
Hasil penelitian menunjukkan prevalensi kekurangan vitamin A di provinsi Sumatera Barat sejak tahun 2008 telah menurun namun masih ditemukan kasus-kasus subklinis. Kelompok rentan terutama balita berusia 6-59 bulan yang belum mendapat suplemen vitamin A secara teratur. Upaya pencegahan melalui pemberian kapsul vitamin A setiap bulan di fasilitas kesehatan perlu ditingkatkan untuk mencapai target program gizi.
NPM : 135130001 PEMINATAN : EPIDEMIOLOGI PRODI : KESEHATAN MASYARAKAT INSTITUSI : STIKES MITRA LAMPUNG LATAR BELAKANG ● Kurang Vitamin A (KVA) merupakan salah satu masalah gizi kurang yang masih dihadapi oleh negara-negara berkembang termasuk Indonesia termasuk Indonesia Saat ini Di prov sumbar pada tahun 2008-2014 masalah kekurangan vitamin sudah semakin berkembang, sementara masalah pengetahuan masyarakat tentang vitamin belum sepenuhnya teratasi. Untuk itulah, mengingat bahwa masalah kekurangan vitamin bukan hanya tanggung jawab orang perorangan tetapi merupakan tanggung jawab kita semua yamh ingin menjaga kesehatan tubuhnya dari kekurangan vitamin. KEURANGAN VIT A... ● Kekurangan Vitamin A (KVA) adalah penyakit yang disebabkan oleh kurangnya asupan vitamin A yang memadai. Hal ini dapat menyebabkan rabun senja, xeroftalmia dan jika kekurangan berlangsung parah dan berkepanjangan akan mengakibatkan keratomalasia (Tadesse, Lisanu, 2005).Kekurangan vitamin A (KVA) terutama terjadi pada anak-anak balita. UKURAN & PREVALENSI EPIDEMIOLOGI ● DARI WHO Setiap tahun 3-10 juta anak menderita xeroftalmia dan 250.000 – 500.000 anak menjadi buta menyebabkan dediferensiasi; keratinisasi sel epitel, perubahan nafsu makan; xerofthalmia Hasil penelitian : Prevalensi xerophtalmia Dari tahun ketahun (X1B) sebesar 0.13% dan (X2/X3) 22,7%. Dan (XS)18% Rata-rata indeks serum retinol sebanyak 12% dan kondisi ini tidak merupakan masalah kesehatan masyarakat menurut kriteria WHO. Cakupan distribusi kapsul vitamin A 84.8% telah dapat memenuhi target program gizi sebesar 80%. Kasus Xerophtalmia yang dijumpai umumnya diderita anak dengan usia 6-12 bulan, 12-59 bulan ( 1-5 th) yang sebagian besar tidak mendapat kapsul vitamin A dengan status gizi kurang dan indeks serum retinol dan zinc di bawah normal. Prevalensi VTA umumnya di bawah 40% AKG. ● Sejak Tahun 2008 ● Sumbar bebas xeropthalmia 60 Anak Balita di sertai gejala bercak bitot (x-1b: Prevalensi 0,33 %) (suvita 2012) Tidak merupakan Masalah kesmas ➢ Namun Masih di jumpai 20 Anak Balita menderita KVA Sub Klinis (50% balita = Serum retinal <20 ug/ 100ml>) ➢ Tingginya proporsi balita dengan serum retinol <20 mcg/100 ml berisiko tinggi u/ terjadinya xeropthalmia tingkat xeropthalmia tingkat kekebalan tubuh mudah terserang penyakit infeksikapsul vitamin A dosis tinggi KLOMPOK UMUR YG MUDAH TERKENA XEROEPTHALMIA ● Kelompok umur yang terutama mudah mengalami kekurangan vitamin A adalah kelompok bayi usia 6-11 bulan dan kelompok anak balita usia 12-59 bulan (1-5 tahun) SIAPA YG LEBIH BERISIKO MENDERITA XEROFTALMIA? 1. Bayi Berat Lahir rendah (BBLR) ( Berat Lahir < 2,5 kg) 2. Anak yang tidak mendapat ASI eksklusif & tidak diberi ASI sampai usia 2 tahun 3. Anak dari Keluarga miskin 4. Anak yang tidak pernah mendapat kapsul vit A dan imunisasi di posyandu maupun Pukesmas 5. Anak yg kurang/ jarang Makan sumber vit A PENCEGAHAN DAN PENAGGULANGNYA
● Untuk mencegah anak menderita
kekurangan vitami A, maka setiap bulan Febuari dan agustus harus di bawa ke posyandu atau pukesmas ● Seluruh bayi usia 6-11 bulan harus mendapatkan satu kapsul vitamin A berwarna biru ● Seluruh anak usia 12-59 bulan harus mendapatkan satu kapsul vit A berwarna merah ● Penaggulanganya ● Konsumsi sayur dan buah berwarna seperti : wortel, tomat susu, ikan, dll. Karna sangat penting, agar tidak tergantung pada kapsul vitamin A PENGOBATAN ● Anak dengan gejala Buta senja (XN) hingga xerosis kornea (X2) masih dapat di sembuhkan dengan pemberian ; ● Hari Pertama (saat ditemukan) Berikan 1 Kapsul vitamin A sesuai umur; ● Bayi Kurang Dari 5 bulan : ½ kapsul biru (50.000 SI) ●Bayi 6-11 bulan : 1 kapsul biru (100.000 SI) ●Anak 12-59 bulan : 1 kapsul merah (200.000 SI) ● Hari Kedua (saat ditemukan) ●Berikan 1 kapsul vitamin A (sesuai umur ) ● Hari Ketiga (keesokan harinya) ●Berikan 1 kapsul vitamin A (sesuai umur ) ● Dua minngu kemudian ● Berikan 1 kapsul vitamin A ( sesuai umur) TERIMAKASIH ☺