A. Pendahuluan
Media memiliki banyak ragam. Keragaman media dipengaruhi oleh sifat dan
karakteristik yang dimilikinya. Berdasarkan hal itu, media dapat digolongkan
secara variatif untuk memenuhi kebutuhan pembelajaran di kelas. Namun
demikian, telah diketahui bersama bahwa implementasi (penggunaan) media
itu pada pembelajaran sangat disesuaikan pula dengan karakteristik siswa dan
isi pesan pembelajaran yang akan disampaikan oleh guru.
Pemahaman yang tepat dan komprehensif terhadap penggolongan media ini
oleh guru merupakan faktor penentu ketepatan tersampaikannya isi pesan
pembelajaran dari sumber ke pengirimanya. Sebagaimana diketahui, bahwa
setiap siswa memiliki karakteristik berbeda-beda, maka guru harus
memperhatikan karakteristik ini sebagai bagian penting dalam penggunaan
media berdasarkan penggolongannya.
Faktor penting lain yang tidak kalah membutuhkan perhatian guru adalah
pemahamannya secara tepat dan komprehensif terhadap isi pesan
pembelajaran yang akan disampaikan kepada penerima pesan (siswa). Guru
Sebagai penyampai pesan haruslah secara teliti dan cermat memperhitungkan
karakteritik yang dimiliki oleh setiap isi pesan yang ingin disampaikan.
Apakah isi pesan itu memiliki sifat yang dapat menghasilkan suara, bentuk,
atau suara dan bentuk secara bersama-sama dalam suatu unit.
Melalui perhatian yang cermat dan komprehensif terhadap siswa sebagai
penerima pesan, isi pesan yang akan disampaikan oleh guru, dan karakteristik
media pembelajaran merupakan pokok soal yang hendaknya menjadi bagian
penting (utama). Kesalahan dalam memperhatikan ketiga hal itu dapat
menimbulkan bias fungsi media yang berujung pada bias konsep yang
diterima oleh siswa sebagai penerima pesan. Hal inilah yang menjadi dasar,
mengapa penggolongan media pada sesi ini perlu dikaji secara tersendiri
sebagai bagian untuk memahami media pembelajaran secara keseluruhan.
Terdapat beberapa cara untuk menggolongkan atau mengklasikasikan media
pembelajaran dengan dasar pertimbangan tertentu. Penggolongan media ini
dapat juga dilakukan dengan berdasarkan pada ruang lingkup pengertian
media menurut para ahli yang mengemukakannya. Berturut-turut dibahas
klasifikasi media pembelajaran berdasarkan bentuk dan ciri-ciri fisiknya,
klasifikasi berdasarkan jenis dan tingkat pengalaman yang diperoleh,
Simbol
Visual
Simbol Visual
Radio, Media
Perekam,
Gambar Diam
Gambar Gerak (TV, Film)
Pameran/Display
Karya Wisata/Studi Wisata
Demontrasi/Pertunjukan
Partisipasi/PeranSerta
Observasi/Pengamatan
Pengalaman Langsung
KONKRIT
Kelompok
Realita
Reproduksi
(Rekaman)
Reproduksi
(Rekaman)
Kelompok
Reproduksi
(Rekaman)
Kelompok
Reproduksi
(Rekaman)
Bersifat Lebih
Spesifik
Pengadaan Mudah
Penggunaan Mudah
Biaya Murah
Lingkungan
Sasaran Luas
Bersifat Umum
Pengadaan
Sukar
Biaya Investasi Tinggi
Personal
Bertz (dalam Sardiman et all., 1984) mengidentifikasi ciri utama media menjadi
tiga unsur pokok yaitu: suara, visual, dan gerak. Visual dibagi menjadi 3 yaitu:
gambar, garis, simbol yang merupakan suatu kontinum dari bentuk yang dapat
ditangkap dengan media penglihatan. Disamping itu, ia juga membedakan antara
media siar dan media rekam, sehingga terdapat 8 klasifikasi media, antara lain: (1)
media audio visual gerak, (2) media audio visual diam, (3) media audio semigerak, (4) media visual gerak, (5) media visual diam, (6) media semi gerak, (7)
media audio, dan (8) media cetak.
Televisi
Gambar/Suara
Slow-Scan TV
Time-Shared TV
Tulisan Jauh
Faximili
Teleautograph
Telepon Radio
Teletip
gerak
simbol
garis
gambar
MEDIA TRANSMISI
suara
Gambaran jenis media menurut Bretz (dalam Sadiman et.all, 1984) terlihat pada
bagan berikut:
MEDIA REKAMAN
2. Presentasi Verbal
Presentasi verbal yang termasuk kategori media ini antara lain adalah
media cetak, kata-kata yang diproyeksikan melalui film bingkai (slides),
transparansi, cetakan di papan tulis, majalah, dan papan tempel. Media ini
ditampilkan dalam bentuk ungkapan kata atau kalimat yang memiliki
makna sebagai media.
3. Presentasi Grafis
Presentasi grafis segaja dibuat dalam rangka untuk mengkomunikasikan
ide, sikap, dan keterampilan. Media ini ditampilkan dalam bentuk lukisan,
gambar, table, atau sejenisnya untuk menyampaikan pesan sehingga
mudah diterima.
4. Potret Diam
Potret diam yaitu potret dari berbagai macam obyek atau peristiwa yang
mungkin dipresentasikan melalui buku, film rangkai, film bingkai, atau
majalah/surat kabar. Obyek atau peristiwa ini diambil dari suatu tempat
yang kemudia disajikan dlam bentuk gaambar diam. Penerima pesan
hanya memperoleh gambaran atau kesan terhadap suatu obyek atau
peristiwa.
5. Film
Film (gambar gerak) yaitu film atau video dari pemotretan/perekaman
benda atau kejadian sebenarnya, maupun film dari pemotretan gambar
(animasi).
6. Rekaman Suara
Rekaman suara merupakan hasil rekaman suara saja, baik menggunakan
bahasa verbal maupun efek suara music.
7. Program
Pada umumnya dikenal dengan istilah pengajaran berprogram yaitu sekuen
dari informasi, baik verbal, visual, atau audio yang dengan sengaja
dirancang untuk merangsang adanya respons dari pebelajar. Disamping
itu, terdapat pula yang dipersiapkan dan diprogramkan melalui mesin
komputer.
8. Simulasi
Simulasi merupakan peniruan situasi yang dengan sengaja diadakan untuk
mendekati/menyerupai kejadian atau keadaan sebenarnya. Beberapa
contoh yang terkait, misalnya simulasi bagi calon pengendara mobil,
dimana situasi pada layar dibuat sedemikian rupa sehingga menyerupai
kondisi nyata di lapangan.
Sumber:
1. Setyosari, P.& Sihkabuden (2005). Media Pembelajaran. Malang: Elang Mas.
2. Sardiman, A.M., et. all (1984). Media Pendidikan: Pengertian,
Pengembangan, dan pemanfaatannya. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.