Anda di halaman 1dari 7

ANALISA TERHADAP PERUBAHAN

TRANSIEN ORDE SATU dan DUA

Penyusun :
DICKY ZULKARNAIN
NRP 1103121019

2 D3 ELEKTRONIKA A
2013/2014

POLITEKNIK ELEKTRONIKA NEGERI SURABAYA


KAMPUS ITS KEPUTIH SUKOLILO SURABAYA 60111,INDONESIA
TELP. (031) 5947280, 5946114 FAX : (031) 5946114
RESPON SYSTEM
Respon system adalah perubahan nilai yang terjadi pada output seiring dengan perubahan
dari sinyal input yang diberikan. Pada dasarnya, fungsi dari suatu respon system adalah untuk
menganalisa karakteristik suatu system selain menggunakan persamaan / model matematika.
Biasanya respon suatu system ditampilkan dalam bentuk kurva, dimana bentuk kurva tersebut
dapat dilihat setelah system tersebut mendapatkan sinyal test ( sinyal test merupakan sinyal
input yang digunakan agar dapat mengetahui karakteristik suatu system )
Terdapat 3 tipe dari sinyal test yang digunakan untuk menganalisa suatu system dan

berikut merupakan tipe tipe dari sinyal tersebut :


1. Impuls Signal
: sinyal kejut sesaat
2. Step Signal
: sinyal input tetap DC secara mendadak
3. Ramp Signal
: sinyal input yang berubah ubah secara mendadak (sin, cos)
Pembagian tipe tipe respon system berdasarkan domainnya (wilayahnya)
Menurut wilayahnya, respon system dibagi menjadi dua wilayah yaitu Respon Waktu dan
Respon Frekuensi dan berikut

merupakan penjelasan dari


setiap tipe tipe respon
system :
1 Respon Peralihan (Transient Response)
Respon Peralihan adalah respon sistem yang berlangsung dari keadaan awal
sampai keadaan akhir. Dan apabila input suatu system diberikan secara tiba tiba,
maka keluaran dari system tersebut perlu membutuhkan waktu untuk merespon
perubahan tersebut hingga keluaran dari system tersebut dalam keadaan steady state.

Untuk lebih jelasnya, berikut merupakan kurva pada saat suatu system
diberikan sinyal input secara tiba tiba :

atas, sinyal
tiga bentuk yaitu
1.

Berdasarkan kurva di
respon peralihan dibagi menjadi
Underdamped

Response
2. Critically Damped Response
3. Overdamped Response
*. Underdamped Response :
Output melesat naik untuk mencapai titik input kemudian turun dari titik
tersebut untuk kemudian berhenti pada kisaran nilai input. Respon ini memiliki
efek osilasi

*. Critically Damped Response :


Output tidak melewati nilai input tetapi membutuhkan waktu yang lama untuk
mencapai targetnya
*. Overdamped Response :
Respon yang dapat mencapai nilai input dengan cepat dan tidak melewati input
Fasa peralihan ini kemudian akan berhenti pada nilai dikisaran input (target),
(selisih nilai akhir dengan nilai target dinamakan steady state error).
Suatu system dapat dikatakan stabil apabila system tersebut pada saat diberikan
gangguan atau input yang berubah ubah dapat mencapai kedaan steady state.
Namun sebaliknya,apabila output dari suatu system tersebut naik hingga tanpa batas
(merusak system tersebut) pada saat diberikan input yang berubah ubah atau
gangguan maka dapat dikatakan system tersebut tidak stabil.
Sedangkan sensitifitas suatu system adalah perbandingan antara persentase
perubahan output dengan persentase perubahan input. Faktor perubahan input itu
sendiri bisa normal atau bisa juga berasal dari gangguan seperti lingkungan atau
kesalahan kalibrasi dsb. Namun dalam siklus tertutup hal ini menjadi tidak begitu
berpengaruh terhadap output dikarenakan terdapat monitoring balik atau feedback.
Sedangkan pada siklus terbuka hal ini menjadi sangat berpengaruh terhadap output
yang dihasilkan sehingga seringkali pada siklus terbuka harus memperhatikan
spesifikasi beban dan kapasitas system.
1.1 Respon Peralihan Orde 1
1.1 a. Respon Peralihan Orde 1 dengan sinyal tes input impuls :
Persamaan system :
Sinyal input test

Tanggapan system :
Kurva

1.1.b Respon Peralihan Orde 1


Persamaan system :
Sinyal input test

dengan sinyal tes input step

Tanggapan system :
Kurva

1.1.c Respon Peralihan Orde 1


Persamaan system :
Sinyal input test

dengan sinyal tes input ramp

Tanggapan system :
Kurva
1.2. Respon Peralihan Orde 2
1.2.a Respon Peralihan orde 2
Persamaan system :
Sinyal input test

dengan sinyal tes input impuls

Tanggapan system :

1.2.b Respon Peralihan Orde 2


sinyal tes input step
Persamaan system :

dengan

Sinyal input test

Tanggapan system :

Output respon peralihan orde 2


baik dengan
input tes impuls atau step, merupakan bentuk eksponensial kompleks yang dapat
diuraikan menjadi bentuk sinusoidal.

Karakteristik respon system orde 2 terhadap input impuls dan step dipengaruhi oleh
kondisi nilai
1. Jika

maka redaman system

sehingga system akan mengalami osilasi

terus dengan
dan ditunjukkan dengan bentuk
.
Sistem dengan kondisi ini disebut dengan kondisi tanpa redaman (undamp).
2. Jika
maka redaman system
osilasi teredam dengan
persamaan respon :
kondisi underdamp

sehingga system akan mengalami


hal ini dapat ditunjukkan dengan bentuk
. Sistem ini dinamakan dalam

3. Jika
maka redaman system
redaman tanpa osilasi dengan
respon

sehingga system akan mengalami


sehingga persamaan output

4. Jika

maka system dalam kondisi overdamp.

2 Respon Mantap (Steady State)


Respon Mantap adalah respon system yang berlangsung pada saat
mendekati kondisi (t) tak terhingga. Dalam keadaan ini, terdapat kondisi yang
dinamakan steady state error yaitu selisih antara nilai akhir dengan target
yang telah ditentukan sebelumnya. Error inilah yang nantinya akan menjadi
input atau diumpan balikkan menuju input untuk subsistem selanjutnya.
Besarnya kondisi steady state error dinyatakan dengan koefisien error
dimana koefisien error tersebut ditentukan oleh tipe dan input system. Tipe
system dalam hal ini digunakan untuk memberikan karakteristik sebuah
system terhadap jumlah akar persamaan karakteristik pada titik 0 pada
bidang kompleks.

Berikut ini merupakan jenis jenis dari tipe system :


a. Tipe system 0, jika akar persamaan karakteristik bernilai 0 tidak ada
(tidak terdapat s=0 dari akar persamaan karakteristik) sehingga
didapatkan persamaan sebagai berikut :

b. Tipe system 1, jika akar persamaan karakteristik bernilai 0 ada 1 atau ada satu
akar persamaan karakteristik s=0 sehingga dapat ditulis persamaan seperti
berikut :

c. Tipe system n, jika akar persamaan karakteristik bernilai 0 ada n atau ada n
akar persamaan karakteristik s=0 sehingga didapatkan persamaan seperti
berikut :

Koefisien steady state error dibagi menjadi beberapa bagian yaitu :


1. Kp, koefisien error posisi (static error) terhadap input unit step

2. Kv, koefisien error

3. Ka, koefisien error


terhadap input parabolic

kecepatan (velocity error) terhadap input ramp

percepatan (acceleration error)

Dengan rumus di atas Maka didapatkan nilai nilai koefisien error untuk semua tipe
system yaitu sebagai berikut :
a. Untuk tipe system 0, didapatkan nilai - nilai seperti berikut

b. Sedangkan untuk

tipe system 1, didpatkan nilai nilai seperti berikut

c. Dan untuk tipe


berikut

system n, didapatkan nilai nilai seperti

DAFTAR PUSTAKA
http://dosen.narotama.ac.id/wp-content/uploads/2012/12/PERTEMUAN-4-TANGGAPANSISTEM.doc

Anda mungkin juga menyukai