2,Oktober 2009
255
Pendahuluan
Pembelajaran merupakan salah satu aspek penting
yang menentukan kualitas pendidikan. Artinya makin baik
pembelajaran makin baik pula kualitas pendidikan yang
dihasilkan.
Oleh
karenanya
peningkatan
kualitas
secara
efektif
akan
semakin
menambah
masih
mengalami
berbagai
hambatan
dalam
mengambil
Pendidikan
matakuliah
Teknik
lanjutan
Mesin.
bagi
mahasiswa
Matakuliah
ini
juga
kesalahan
yang
dilakukan
mahasiswa
dalam
semester
didinyalir
merupakan
salahsatu
sebab
tidak
memiliki
pengetahuan
tentang
yang
tidak
diketahui
dan
disepakati
oleh
mahasiswa.
Permasalahan-permasalahan
yang
timbul
dalam
memperoleh
self
kesepakatan
evaluation
pada
untuk
mata
menggunakan
kuliah
praktek
sendiri.
Self
evaluation
dipilih
karena
dapat
dan
segera
memperoleh
umpan
balik
untuk
proses
pembelajaran
yang
menggunakan
Langkah
dikonsultasikan
mendapat
kerja
dan
yang
telah
didiskusikan
rekomendasi.
tersusun
dengan
Setelah
kemudian
dosen
dosen
untuk
memberi
258
Mata
kuliah
mahasiswa
Praktek
dengan
Pemesinan
berbagai
kemampuan
membekali
antara
lain
dengan
produksinya
benar,
sesuai
(3)
standar
menilai
kualitas
kompetensi
dan
hasil
ISO,
(4)
pembelajaran
yang
mampu
mendidik
pemikiran
yang
berkaitan
dengan
proses
dan
situasi
yang
memungkinkan
mahasiswa
(2003).
mendatang
pendidikan
Beliau
akan
yang
menyatakan
terjadi
bahwa
perubahan
meliputi:
(1)
dalam
dalam
dari
era
kualitas
pendidikan
yang
yang
disentralisasikan,
menjadi
yang
berorientasi
kepada
didik
merupakan
mahasiswa
atau
pembelajaran
yang
konstruktivisme.
Dalam
peserta
menggunakan
pembelajaran
pendekatan
konstruktivisme,
mahasiswa
mau
belajar
sendiri
dan
Terdapat
beberapa
penelitian
keberhasilan
penerapan
konstruktivisme
dengan
yang
menunjukkan
strategi
berbagai
pembelajaran
modelnya.
Penelitian
mahasiswa
mengemukakan
bahwa
jurusan
Mesin
penerapan
FT
UNY,
pembelajaran
pembelajaran
Cooperative
Learning
pada
metode
pembelajaran
latihan
berstruktur
reaksi
dan
soal-soalnya,
serta
melatih
konstruktivisme
menerapkan
tersebut,
salah
satu
strategi
penelitian
bagian
ini
strategi
alternatif
digunakan
pada
(alternatif
penilaian
assessment)
kinerja,
yang
kompetensi,
sering
dan
saat
ini
yang
lebih
banyak
mendominasi
dengan
tes-tes
baku
tidak
mampu
untuk
kognitif,
psikomotor
Penilaian/asesment
tersebut
assessment
memiliki
penilaian
yang
kinerja,
perilaku
maupun
diberi
nama
pengertian
mahasiswa
afektif.
alternative
sama
secara
dengan
penilaian
belajar
mahasiswa
(achievement),
tetapi
secara
penilaian
menyeluruh
tentang
kemampuan
mahasiswa
Penerapan asesmen dengan model self evaluation
menempatkan mahasiswa sebagai subyek belajar yang aktif
mengkonstruksi pengetahuannya. Pada pembelajaran ini
mahasiswa dapat menilai sendiri hasil pekerjaannya sesuai
dengan format yang telah disepakati. Dengan model ini,
umpan balik akan diberikan dengan segera agar kesalahan
yang terjadi segera dapat diatasi dan tidak berulang.
Metode Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Jurusan Pendidikan Teknik
Mesin Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta. Subjek
263
mahasiswa;
(2)
dokumentasi
digunakan
untuk
masalah
mengadakan
pembelajaran;
pencatatan
secara
(3)
observasi
sistematis
untuk
mengenai
264
Variabel
Prestasi
mahasisw
a
Alat ukur
Assesmen
Berbasis
Kompetensi dan
Self Evaluation
Alternatif
Assesment dan
Portofolio
Kemandiria
n
mahasiswa
Aktivitas
mahasiswa
Kemandirian
merencanakan,
menyiapkan,
melaksanakan, dan
mengevaluasi proses dan
produk
Aktivitas merencanakan,
menyiapkan,
melaksanakan, dan
mengevaluasi proses dan
produk
Wawancara, dan
Pengamatan
Pengamatan
kuantitatif
meliputi
perhitungan
nilai
rerata,
standar deviasi, dan prosentase. Hasil pengamatan masingmasing siklus dipaparkan secara kualitatif.
265
gigi
dan perencanaan
pemotongan
gigi sebelum
praktek.
Tindakan putaran pertama diawali dengan apersepsi
dan
dilanjutkan
dengan
penyampaian
materi.
Peneliti
pada
tindakan
pertama
adalah:
(1)
tertulis,
(2)
mahasiswa
masih
kesulitan
dalam
perencanaan
proses.
Berdasarkan
hasil
evaluasi
dari
Praktek
dapat
dilakukan
setelah
mahasiswa
pertemuan
kedua,
mahasiswa
telah
menyadari
dengan
terjadinya
diskusi-diskusi
tentang
dengan
upaya
merujuk
pustaka
dalam
merencanakan proses.
267
itu,
pada
pertemuan
selanjutnya
mahasiswa
Jika
langkah-langkah
sudah
benar,
maka
dan seterusnya.
Secara
umum perkuliahan
pada
hasil
evaluasi
kemudian
direfleksi
peningkatan
kemampuan
pada
penilaian
hasil
mengevaluasi
proses
dan
produk.
Berdasarkan
Kategori
Sangat Tinggi
Tinggi
Sedang
Rendah
Sangat
1
33,33%
46,67%
20%
-
Putaran
2
53,33%
46,67%
-
3
66,67%
33,33%
269
Rendah
Dari tabel tersebut dapat diamati bahwa aktivitas mahasiswa
semakin
meningkat.
Aktivitas
tersebut
diamati
dari
dalam
melaksanakan,
Berdasarkan
merencanakan,
mengevaluasi
pengamatan
ditunjukkan
proses
tiap-tiap
dengan
menyiapkan,
dan
siklus,
produk.
kemandirian
Kategori
81 - 100 Sangat
Tinggi
61 80 Tinggi
41 60 Sedang
21 40 Rendah
0 20
Sangat
Rendah
1
20%
Siklus
2
66,67%
3
66,67%
40%
33,33%
6,67%
-
33,33%
-
33,33%
-
270
271
Prestasi Mahasiswa
Prestasi
mahasiswa
atau
ketuntasan
belajar
tersebut,
tingkat
penyelesaian
job
mahasiswa
Nama Job
Roda Gigi Lurus
Roda Gigi Rack
Roda Gigi Helik
Roda Gigi Payung
Silinder Reference I
*
Silinder Reference
II*
A
(80
100)
6
5
8
6
Daftar Pustaka
Anita Lee. (2002). Cooperative Learning. Jakarta: Grassindo
Didik
274