WATTMETER AC
1. Pengertian
Wattmeter adalah instrumen pengukur daya listrik yang pembacaannya dalam
satuan watt di mana merupakan kombinasi voltmeter dan amperemeter. Alat ukur ini
digunakan untuk pengukuran daya pada arus searah maupun bolak balik secara
langsung. Daya yang dipakai pada beban pada saat tgangan beban dan arus beban
dinyatakan sebagai P= V. I dengn V adalah beban dan I adalah arus.
2. Macam-Macam Wattmeter
Jika dilihat dari jenisnya maka wattmeter dibagi menjadi tiga, yaitu:
wattmeter elektrodinamik atau analog, wattmeter induksi, dan wattmeter digital.
elektrodinamik
membutuhkan
sejumlah
daya
untuk
cos f
= faktor daya
cos f
= faktor daya
C. Wattmeter Digital
Wattmeter elektronik digital modern/energy meter menghasilkan sampel
tegangan dan arus ribuan kali dalam sedetik. Nilai rata-rata tegangan instan yang
dikalikan dengan arus adalah true power (daya murni). Daya murni yang dibagi
oleh volt-ampere (VA) nyata adalah power factor. Rangkaian komputer
menggunakan nilai sampel untuk menghitung tegangan RMS, arus RMS, VA,
power (watt), power factor, dan kilowatt-hours (kwh). Model yang sederhana
menampilkan informasi tersebut pada layar display LCD. Model yang lebih
canggih menyimpan informasi tersebut dalam beberapa waktu lamanya, serta dapat
mengirimkannya ke peralatan lapangan atau lokasi pusat.
dimana E dan I menyatakan nilai - nilai rms tegangan dan arus menyatakan
sudut fasa antara tegangan dan arus. Wattmeter elektrodinamometer membutuhkan
sejumlah daya untuk mempertahankan medan magnetnya, tetapi ini biasanya
sangat kecil dibandingkan daya beban sehingga dapat diabaikan, Jika diperlukan
pembacaan daya yang tepat, arus kumparan harus sama dengan arus beban, dan
kumparan potensial harus dihubungkan diantara terminal beban. Kesulitan dalam
menempatkan sambungan kumparan tegangan diatasi dengan wattmeter yang
terkompensasi. Kumparan arus terdiri dari dua kumparan, masingmasing
mempunyai jumlah lilitan yang sama. Salah satu kumparan menggunakan kawat
lebih besar yang membawa arus beban ditambah arus untuk kumparan tegangan.
Kumparan lain menggunakan kawat kecil (tipis) dan hanya membawa arus ke
kumparan tegangan. Tetapi arus ini berlawanan dengan arus didalam kumparan
besar, menyebabkan fluks yang berlawanan dengan fluks utama. Berarti efek I
dihilangkan dan wattmeter menunjukkan daya yang sesuai.
B. Wattmeter tiga fasa
Pengukuran daya dalam suatu sistem fasa banyak, memerlukan pemakaian
dua atau lebih wattmeter. Kemudian daya nyata total diperoleh dengan
menjumlahkan pembacaan masing-masing wattmeter secara aljabar. Teorema
Blondel menyatakan bahwa daya nyata dapat diukur dengan mengurangi satu
elemen wattmeter dan sejumlah kawat-kawat dalam setiap fasa banyak, dengan
persyaratan bahwa satu kawat dapat dibuat common terhadap semua rangkaian
potensial. Gambar 4-4 menunjukkan sambungan dua wattmeter untuk pengukuran
konsumsi daya oleh sebuah beban tiga fasa yang setimbang yang dihubungkan
secara delta. Kumparan arus wattmeter 1 dihubungkan dalam jaringan A, dan
kumparan tegangan dihubungkan antara (jala-jala, line) A dan C. Kumparan arus
wattmeter 2 dihubungkan dalam jaringan B , dan kumparan tegangannya antara
jaringan B dan C. Daya total yang dipakai oleh beban setimbang tiga fasa sama
dengan penjumlahan aljabar dari kedua pembacaan wattmeter. Diagram fasor
gambar 4-5 menunjukkan tegangan tiga fasa VAC, VCB, VBA dan arus tiga fasa
IAC, ICB dan IBA. Beban yang dihubungkan secara delta dan dihubungkan secara
induktif dan arus fasa ketinggalan dari tegangan fasa sebesar sudut .