Anda di halaman 1dari 14

BAB I

PENDAHULUAN

1. LATAR BELAKANG
Pada bagian ini dijelaskan mengenai gambaran umum penyusunan RKAS

agar

substansi pada bab-bab berikutnya dapat dipahami dengan baik.


Mengemukakan pengertian ringkas tentang RKAS, proses penyusunan RKAS dan
perlunya dokumen RKAS sebagai pedoman dalam mengelola managemen sekolah.
Contoh :
Salah satu pelayanan yang dikategorikan sebagai pelayanan publik adalah
pelayanan pada urusan pendidikan.Dalam bidang pendidikan, upaya
meningkatkan pelayanan diawali dengan diterbitkannya Keputusan Menteri
Pendidikan Nasional Nomor 129a/U/2004 tentang Standar Pelayanan
Minimal Bidang Pendidikan. Dengan diterbitkannya Peraturan Menteri
Pendidikan Nasional Nomor 15 Tahun 2010 tentang Standar Pelayanan
Minimal Pendidikan Dasar Di Kabupaten/kota, hal terbut sebagai upaya
menjembatani pencapaian SNP yang dituangkan ke dalam Peraturan
Pemerintah Nomor 19 tahun 2005 tentang SNP yang selanjutnya
dijabarkan ke dalam beberapa Permendiknas.

Permendiknas tersebut

meliputi: (i) Permendiknas nomor 22 tahun 2006 tentang Standar Isi (SI);
(ii) Permendiknas nomor 23 tahun 2006 tentang Standar

Kompetensi

Lulusan (SKL); (iii) Permendiknas No. 16 tahun 2007 tentang Standar


Pendidik dan Tenaga Kependidikan; (iv) Permendiknas Nomor 19 Tahun
2007 tentang Standar Pengelolaan; (v) Permendiknas Nomor 20 tahun
2007 tentang Standar Penilaian; (vi) Permendiknas No. 24 tahun 2007
tentang Standar Sarana dan Prasarana; (vii) Permendiknas nomor 41
tahun 2007 tentang Standar Proses; (iix) Permendiknas nomor 69 tahun
2009 tentang Standar Pembiayaan.

Standar Pendidik dan Tenaga

Kependidikan selanjutnya dijabarkan ke dalam beberapa Permendiknas,


sebagai berikut: (i) Permendiknas Nomor 12 tahun 2007 tentang Standar
Pengawas Sekolah; (ii) Permendiknas Nomor 13 tahun 2007 tentang
Standar Kepala Sekolah/Madrasah; (iii) Permendiknas no. 16 tahun 2007
tentang

Standar Kualifikasi Akademik dan

Kompetensi

Guru; (iv)

Permendiknas no. 24 tahun 2008 tentang Standar Tenaga Administrasi


Sekolah/Madrasah; dan (v) Permendiknas Nomor 26 Tahun 2008 tentang
1

Standar Tenaga Laboratorium Sekolah/Madrasah. Guna mempercepat


pencapaian standar Pelayanan Minimal SPM

yang dibebankan pada

satuan pendidikan adalah sebanyak 13 ( tiga belas ) indikator dan harus


sudah tercapai 100 % pada tahun 2014- 2015. Untuk itu diperlukan upaya
maksimal dari seluruh komponen pemangku kepentingan/stakeholders
pada satuan pendidikan, yang selanjutnya dirumuskan kedalam program
program prioritas sekolah guna percepatan pencapaian SPM 100 % pada
2014 2015, dengan tetap mempertimbangkan kondisi, permasalahan
sekolah dan sumber daya yang dimiliki, adapun program prioritas beserta
penganganggarannya selanjutnya dituangkan dalam bentuk dokumen
Rencana

Kegiatan

dan

Anggaran

Kekolah

RKAS

SD/SMP/SMA/SMKtahun ajaran 2014 2015


2. LANDASAN PENYUSUNAN
Memuat penjelasan tentang undang-undang, peraturan pemerintah, peraturan
daerah,

dan ketentuan

peraturan

lainnya

kewenangan Sekolah,.
Urutkan berdasarkan hirarkhi yaitu :

yang

mengatur tentang

SOTK,

1.

Undang undang ( urutkan berdasarkan tahun dikeluarkannya)

2.

Peraturan pemerintah ( urutkan berdasarkan tahun dikeluarkannya)

3.

Permendiknas ( urutkan berdasarkan tahun dikeluarkannya)

4.

Peraturan daerah( urutkan berdasarkan tahun dikeluarkannya)

Contoh :
1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional.
2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik (Lembaran
Negara Republik Indonesia tahun 2009 Nomor 112 , Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5038)
3. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 41,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4496) sebagaimana
telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang
Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor
71, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5410)
4. Permendiknas No.22 Tahun 2006 dan Perubahannya Permendikbud No.64
Tahun 2013 tentang SI Pendidikan Dasar dan Menengah
5. Permendiknas No.23 Tahun 2006 dan Perubahannya Permendikbud No.54
Tahun 2013 tentang SKL Pendidikan Dasar dan Menengah
6. Permendiknas No.41 Tahun 2007 dan Perubahannya Permendikbud No.65
Tahun 2013 tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah
7. Permendiknas No.20 Tahun 2007 dan Perubahannya Permendikbud No.66
Tahun 2013 tentang Standar Penilaian
8. Permendiknas No.19 Tahun 2007 Tentang Standar Pengelolaan
9. Permendiknas No.24 Tahun 2007 tentang standar Sarana Prasarana
10. Permendiknas No.16 Tahun 2007 Tentang Standar Pendidik
11. Permendiknas No.24 Tahun 2008 Tentang Standar Tenaga Administrasi S/M
12. Permendiknas No.25 Tahun 2008 tentang Tenaga Perpustakaan S/M
13. Permendiknas

No.26

Tahun

2008

Tentang

Permendiknas No.27 Tahun 2007 tentang Konselor


3

Tenaga

Laboratorium

dan

14. Permendikbud No.69 Tahun 2013 Tentang Kerangka Dasar dan Struktur
Kurikulum SMA/MA
15. Permendikbud No.71 Tahun 2013 Tentang Buku Tes Pelajaran dan Panduan
Pendidik untuk Dikdasmen
16. Permedibud No.81 A Tahun 2013 Tentang Implementasi Kurikulum
17. Perda No.1 Tahun 2011 Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan
18. SK Gubernur Jateng No.423.5/27/2011 tentang Kurikulum Mulok Bhs. Jawa
untuk Jenjang Pendidikan SMA/SMALB/SMK/MA Neg/Swasta Prov Jateng
19. Perbub No.9 Tahun 2013 Tentang Perubahan Atas Perbub No.10 Tahun 2006
Tentang Pokok-pokok Pengelolaan Keuangan Daerah
20. Pebub NO 31 tahun 2013 Tentang Standart Biaya dan satuan Harga Pemerintah
Kabupaten Jepara tahun 2014

3. DAFTAR ISI
Ditulis pokok pokok bahasan pada masing masing sub bab yang di urutkan
mulai Bab I samapai Bab IV penutup
4. VISI , MISI
Visi, misi adalah :
4.1. Visi , Misi dinas
Visi
Terwujudnya pendidikan yang berkualitas, merata, dan berdaya saing
dengan berbasis pada potensi local
Misi
Meningkatkan kualitas sumber daya pendidikan dan kependidikan di
semua jenjang pendidikan
Meningkatkan kualitas dan kuantitas sarana prasarana pendidikan
Meningkatkan kualitas dan prestasi lembaga pendidikan, siswa,
pendidik, dan tenaga kependidikan berbasis potensi lokal
Meningkatkan prestasi dan peran serta pemuda dibidang seni dan olah
raga
4

4.2. Visi, Misi sekolah


Visi.
Misi
5. TUJUAN PENYUSUNAN RKAS
Rencana Kegiatan Anggaran Sekoloh (RKAS) 2014- 2015 disusun dengan tujuan
sebagai berikut :
5.1. Untuk memberikan gambaran tentang kondisi dan permasalahan sekolah
5.2. Untuk memberikan gambaran tentang asumsi asumsi dasar dalam kebijakan
penyusunan program kegiatan, prioritas kegiatan target dan sasaran serta
upaya-upaya dalam mencapai target kinerja sekolah
5.3. Merumuskan kebijakan perencanaan pendapatan dan belanja sekolah dalam
satu tahun
5.4. Sebagai pedoman dalam menjalankan manajemen

dan kegiatan sekolah

dalam satu tahun Anggaran

BAB II
KONDISI DAN PERMASALAHAN
1. Kondisi
Jelaskan secara umum kondisi sekolah sumberdaya yang dimiliki baik Infrastruktur
pendukung : jumlah ruang kelas, meja kursi, peralatan yang dimiliki

dll sesuai

dengan kondisi ( pastian data tersebut sama dengan DAPODIK) dalam bentuk tabel
dan diberikan narasi penjelasan
5

Contoh :
Ketersediaan infrastruktur pendukung merupakan faktor penting dalam
kesuksesan proses belajar mengajar dalam institusi sekolah/ satuan
pendidikan karena dengan ketersediaan infrastruktur yang cukup akan
mampu memberikan kemudahan dalam melakukan peningkatan proses
belajar mengajar. Adapun secara rinci sebagaimana tabel I dibawah ini :
TABEL 1
INFRASTRUKTUR PENDUKUNG PADA .TAHUN 2013
NO
1
1
2
3

KONDISI
Rusak
Rusak

JUMLAH

URAIAN

Baik

RUANG

2
Ruang kelas
Kamar WC
LCD

3
10
2
5

4
5
1
5

ringan
5
2
-

sedang
6
2
1
--

Rusak
berat
7
1
-

Sumber : Dapodik ..2013


Jelaskan Jumlah tenaga pendidik, tenaga kependidikan, jumlah murid ( pastian data
tersebut sama dengan DAPODIK) dalam bentuk tabel

dan diberikan narasi

penjelasan
Contoh :
Tenaga Pendidik merupakan faktor kunci dalam keberhasilan proses
belajar mengajar, baik dari sisi kecukupan kuantitas tenaga pendidik,
terlebih kecukupan kualitas tenaga pendidik, dan juga faktor penting lainya
adalah ketersediaan tenaga kependidikan. Adapun rincian dapat dilihat
pada Tabel II dibawah ini.
TABEL II
TENAGA PENDIDIK DAN KEPENDIDIKAN PADA TAHUN 2013

NO

URAIAN

JUMLAH

PENDIDIKAN
SD/SMP

SLTA

DII/III

S1

S2

S3

Tenaga
Pendidik
pns
6

GTT
Tenaga

Kependidikan
pns
PTT
Sumber : Dapodik

Sekolahmengalami perkembangan yang cukup baik dan banyak diminati


masyarakat, hal ini ditandai dengan semakin meningkatnya jumlah siswa setiap
tahunnya. Adapun jumlah siswa dapat dilihat pada tabel 3 dibawah ini
TABEL 3
JUMLAH SISWA .TAHUN 2013

N0

URAIAN

JUMLAH

LAKI LAKI

PEREMPUAN

Jumlah siwa

450

200

250

Siswa kurang mampu

50

20

30

Dari tabel tersebut di atas dapat dijelaskan bahwa.1). Ruang kelah sebanyak 10
ruang dalam kondisi baik sebanyak 5 ruang, rusak ringan 2 ruang, rusak sedang 2,
ruang, rusak berat 1 ruang, sedangkan perbandingan ketersedian ruang kelas
dengan jumlah siswa adalah 1/45 artinya masih dibutuhkan ruang kelas baru untuk
menampung kelebihan siswa. 2). kamar WC sebanya 2 unit dalam kondisi 1 baik
dan 1 rusak sedang, sedangkan perbandingan kamar WC dengan jumlah siswa
adalah 1/225 siswa dst
2. Evaluasi Diri
Diuraikan hal hal / program kegiatan yang tidak tercapai padan tahun
sebelumnya pada masing masing satuan pendidikan
3. Analisis Permasalahan
Diuraikan permasalahan permasalahan yang timbul dari perkembangan kondisi
sekolah yang telah dituangkan padan poin 1 dan poin 2 di atas. Alat analisis tidak
perlu dicantumkan dan hanya dicantumkan hasil analisisnya saja.
Contoh :
Hasil analisis kondisi sekolah..adalah sebagai berikut :
3.1. Masih adanya ruang kelas yang rusak baik rusak ringan, sedang ,
maupun rusak berat
7

3.2. Masih terbatasnya ruang kelas untuk menampung siswa dalam

proses belajar mengajar


3.3. Dst.
4. Kebijakan Program
Diuraikan kebijakan program dari hasil analisis permasalahan
Contoh :
Dari hasil analisis permasalahan sekolah dapat dilakukan kebijakan
program sebagai berikut :
Perlunya dilaksanakan rehab ruang kelas ringan, sedang , dan

4.1.
4.2.

berat
Perlunya pembangunan ruang kelas baru untuk menampung
kelebihan siswa dalam pemenuhan standar pelayanan minimal

(SPM)
4.3. Dst..
5. Program Prioritas
Perlunya memilih program program prioritas yang bersifat mendesak dan harus
segera dilaksanakan pada tahun rencana, yang telah termuat dalam kebijakan
program di atas
Contoh :
5.1. Pembangunan ruang kelas baru 2 ruang
5.2. Dst..

BAB III
ANALISIS PENDAPATAN DAN BELANJA
1. Pendapatan
A. Analisis Sumber Pendapatan
Adalah uraian inventarisasi sumber sumber pendapatan sekolah serta upaya
untuk mendapatkannya
Contoh :
Dalam rangka penyelenggaraan proses belajar mengajar yang sesuai
dengan standar minimal yang diharuskan, dibutuhkan pembiayan yang
besar , untuk itu perlu digali sumber sumber pembiayaan melalui
intensifikasi atau mengoptimalkan potensi sumber pendapatan yang
berasal dari dalam yaitu penggalian yang berasala dari sumbangan
wali murid, dan juga melalui ekstensifikasi yaitu penggalian sumber
pendapatan yang berasal dari luar sekalah, baik dari pemerintah
Kabupaten, Propinsi, pemerintah Pusat, maupun fihak lain yang peduli
terhadap dunia pendidikan
B. Rencana Pendapatan
TABEL
SUMBER PENDAPATAN
NO
1

URAIAN
APBD Kabupaten Rutin

Rp

Pendampingan BOS Propinsi

BOS Pusat

SPP/SOT/sos

Sumbangan wali murid

DAK/ APBD kabupaten lainnya

Dana Propinsi lainnya

Dana APBN Lainnya

Sumbangan fihak ke tiga yang syah

2. Analisis Kebutuhan Belanja


Merupakan gambaran kebutuhan penyelenggaraan sekolah yang telah dihitung
dengan menggunakan pendekatan Kebutuhan belanja, baik kebutuhan Belanja yang
bersifat tetap, seperti, Listrik, air, honor guru GTT, PTT, Honorer, honor Tenaga
9

Kependidikan , penjaga dll.,serta kebutuhan belanja yang bersifat Variabel, serti


Kebutuhan kertas, alat tulis lainnya, honor yang berbentuk kegiatan ( penulisan
ijasah) dll. selanjutnya jumlah tersebut dibagi jumlah siswa , sehingga dapat di
ketahui berapa Rp biaya per 1 siswa/tahun, seandainya

pendapatan yang

bersumber dari pemerintah tidak mencukupi, maka kekurangan tersebut dapat


ditawarkan pada fihak fihak yang peduli terhadap pendidikan dengan prinsip
prisip pengelolaan keuangan yang transparan dan akuntabilitasnya dapat dijaga
dengan baik
3. Belanja
A. Lampiran I. Rencana Pengeluaran
1.1. Rencana Pengeluan yang ber Sumber dari APBD
Buat Matrik Tabel yang berisi pokok pokok belanja dengan indikator 1
tahun
Contoh
NO

URAIAN

TARGET

Rp

01

Belanja pegawai

1 tahun

28,200,000

02

Belanja Bahan habis pakai

1 tahun

4,580,000

03

Belanja Bahan/material

1 tahun

450,000

04

Belanja Jasa Kantor

1 tahun

16,800,000

05

Belanja Makan dan Minum

1 tahun

3.000.000

06

Belanja Perjalanan Dinas

1 tahun

22,200,000

07

Belanja Pemeliharaan

1 tahun

12.400.000

08

Belanja Modal

1 tahun

32,500,000

1.2. Rencana Pengeluaran yang ber sumber dari BOS Propinsi


Buat Matrik Tabel yang berisi pokok pokok belanja dengan indikator 1
tahun
Sebagaimana Contoh pada poin 1.1
1.3. Rencana Pengeluaran yang ber Sumber dari BOS Pusat
Buat Matrik Tabel yang berisi pokok pokok belanja dengan indikator 1
tahun
Sebagaimana contoh pada poin 1.1
1.4. Rencana Pengeluaran yang ber sumber dari Bantuan
10

Buat Matrik Tabel yang berisi pokok pokok belanja dengan indikator 1
tahun
1.5. Dll..
B. Lampiran II Rincian Pengeluaran
2.1. Rincian Pengeluaran yang ber Sumber dari APBD
Buat matrik tabel yang berisi rincian belanja dengan indicator yang terukur
Contoh :
Rekekening kegiatan Honorarium (

pangkat/golongan, jumlah orang,

jumlah hari/kali, dikalikan indek harag Rp)


Rekening pembelian alat tulis kantor/kerta ( jumlah Rim, dikali indek harga
Rp )
Contoh
NO

URAIAN

SATUAN

VOLUME

Belanja pegawai

1.1

Belanja
Honorarium
PNS
Honorarium
Kepanitiaan
Ketua
1 orang

5 kali

Wakil Ketua

1 orang

5 kali

Sekretaris

1 orang

5 Kali

Anggota

6 orang

5 kali

1.2

2
2.1

2.2

Belanja
Honorarium
non PNS
Honor guru GTT,PTT
3 orang
Belanja Bahan habis
pakai
Belanja
alat
tulis
Kantor
Kerta HVS 70 gram
20 pak
Stop Map Folio kertas 50 buah
Belanja Bahan Bakar/
minyak/gas/pelumas
11

HARGA
SATUAN

TOTAL
28,
200,000
3,
000,000

12 bulan

125,000

625,000

100,000

500,000

75,000

375,000
1,
500,000

50,000

700,000

25,
200,000
25,
200,000
4,580,000
4,120,000

4 kali
4 kali

50,000
600

4,000,000
120,000

NO

2.3

3
3.1

URAIAN

SATUAN

BBM
untuk 20 liter
operasional
Belanja Alat Listrik
Lampu Elektrik 13 5 buah
Watt
Belanja
Bahan/material
Belanja
perlengkapan
/peralatan komputer
Flashdisc

VOLUME
10 kali

HARGA
SATUAN
12000

4.2

6
6.1

7
7.1

8
8.1

8.2

Belanja Jasa Kantor


Belanja telepon
Langganan Telepon
Belanja Listri
Langganan Listrik

23,000

460,000
450,000
450,000

2 buah

1 kali

1 unit

12 bulan

400,000

1 unit

12 bulan

1,000,000

Belanja Makan dan


Minum
Belanja Minum dan 30 dos
Makanan Kecil (Rapat)
Belanja Minum dan 30 dos
makan (Rapat)
Belanja
Perjalanan
Dinas
Perjalanan Dinas luar
daerah
dalam propinsi Gol III
dalam propinsi Gol IV
Luar Propinsi Gol III
Luar Propinsi Gol IV
Belanja Pemeliharaan
Belanja Pemeliharaan
peralatan dan mesin
Service AC
Perbaikan Meja
Perbaikan kursi

2,400,000
460,000

4 kali

225,000
4
4.1

TOTAL

450,000
16,800,000
4,800,000
4,800,000
12,000,000
12,000,000
3,000,000

5 kali
5 kali

8,000

1,200,000

12,000

1,800,000

22,200,000
22,200,000
5 orang
5 orang
3 orang
3 orang

5 kali
5 kali
4 kali
4 kali

300,000
300,000
530,000
530,000

7,500,000
7,500,000
3,600,000
3,600,000
12,400,000
12,400,000

3 buah
50 buah
50 buah

Belanja
Modal
peralatan dan mesin
Belanja
Modal
Peralatan Kantor
Kamera Digital
1 buah
Belanja
Modal
Komputer
12

2 kali
1 kali
1 kali

400,000
100,000
100,000

2,400,000
5,000,000
5,000,000
32,
500,000

1 kali

7,000,000

7,000,000

NO

URAIAN

SATUAN

VOLUME

Komputer
3 buah

1 kali

2.2. Rincian pengeluaran yang ber sumber dari BOS Propinsi


2.3. Rincian pengeluaran yang ber sumber dari
2.4. Rencana Pengeluaran yang bersumber dari

13

HARGA
SATUAN
8,500
,000

TOTAL
25,
500,000

BAB IV
PENUTUP

Berisikan uraian penutup, berupa:


1. Catatan penting yang perlu mendapat perhatian, baik dalam rangka pelaksanaannya
maupun seandainya ketersediaan anggaran tidak sesuai dengan kebutuhan.
2. Kaidah-kaidah pelaksanaan.
3. Rencana tindak lanjut.
Pada bagian lembar terakhir dicantumkan tempat dan tanggal dokumen, nama Sekolah
dan nama dan tanda tangan kepala Sekolah, serta cap sekolah

14

Anda mungkin juga menyukai