KASUS
Solubility
Form/Hydrate
Amorph I
Amorph II
Form II
Monohydrate
Dihydrate
(mg/mL)
0,9
0,2
1,5
0,9
1
Stabilitas:
Stabil dalam keadaan padat, disimpan dalam wadah tersegel pada suhu
kamar dan terlindung dari kelembaban, cahaya, dan oxygen. Dalam larutan,
terurai cepat dalam asam, namun dekomposisi dalam kondisi netral relatif
lambat.
Rancanglah bentuk sediaan obat yang tepat (formula) untuk zat aktif B
tersebut berdasarkan data di atas dan jelaskan pembuatan dan evaluasi
terhadap formula tersebut!
B
Larutan adalah sediaan cair yang mengandung satu atau lebih zat
terlarut/ terdispersi molekuler dalampelarut yang sesuai.
Kelarutan adalah satu bagian bobot zat padat atau satu bagian
volume zat cair dalam bagian volume tertentu, kecuali dinyatakan
lain.
RUMUSAN KASUS
o Stabilitas
wadah
Farmakokinetik:
Rifampisin segera diabsorpsi dengan baik, tetapi keberadaan
makanan akan mempengaruhi penyerapan. Pemberian
rifampisin peroral menghasilkan kadar puncak dalam plasma
setelah 1-4 jam, setelah diserap di sal. cerna obat cepat
dieksresikan ke empedu. Kira-kira 75-80% rifampisin dalam
darah terikat pada protein plasma. Sekitar 30% dari dosis 900
mg yang diberikan yang diberikan di melalui urin dalam waktu
24 jam. Waktu paroh eliminasi antara 1,5-5 jam.
Farmakodinamik:
o Dosis dan indikasi:
Tuberkulosa : sebagai dosis tunggal (Rimactane, MIMS vol 12
tahun 2009).Dewasa : 50 kg 600 mg 1x/hr, 50 kg 450 mg
1x/hr. Anak-anak : 10-20 mg/kg BB 1x/hr.Maksimal : 600
mg/hari. Harus diberikan dalam kombinasi dengan obat-obat
anti tuberkulosa lainnya.
Lepra : 600 mg 1x/bln diberikan bersama dengan antilepra yang
lain. Anak 10 mg/kg BB 1x/hr. terpai diberikan 1x/bln selama 2
tahun (multibasiler & 6 bulan (pausibasiler).Kontraindikasi :
Penderita yang hipersensitif terhadap obat ini. Penderita
jaundice, porfiria.
o Efek samping
:
Gangguan gastrointestinal dan gangguan fungsi hati. Pernah
dilaporkan timbulnya ikterus, purpura, reaksi kepekaan kulit.
Trombositopenia, leukopenia. Dapat terjadi abdominal distress
(ketidaknyamanan pada perut) dan pernah dilaporkan terjadinya
kolitis pseudo membrane Juga pernah dijumpai keluhan-keluhan
seperti influenza (flu syndrome), demam, nyeri otot dan sendi.
o Interaksi:
Rifampicin menurunkan respons antikoagulansia, antidiabetik,
kinidin, preparat digitalis, kortikosteroid, siklosporin, fenitoin,
analgesik. Penggunaan bersama PAS akan menghambat
absorbsi, sehingga harus ada selang waktu 8 -12 jam.
Rifampicin mengganggu efektivitas absorbsi tolbutamid,
ketoconazole.
Zat aktif
Amprotab
15 %
Avicel PH 101
20%
Mg Stearat
0,25 %
Starch pragelatinasi
ad
penghancur
pengikat
Antiadheren
100 Pengisi
Penyalutan tablet
Sebelum dilakukan penyalutan bobot satu tablet ditimbang dan
keseluruhan tablet pun ditimbang. Lalu tablet dimasukkan dalam
panci penyalut. Kemudian larutan penyalut disemprotkan ke dalam
panci dengan spray gun. Setelah itu dilakukan pengeringan
menggunakan blower setelah dilakukan penyemprotan.
mresRp
nviue
cnadan
uaumpc
naapet
bgsiok
nasms
unei
fsdnat
draib
maae
un
a
a t
e
i
lt
e kr
a nf
r
i ke
t
kl
o a e si
il
nt
l
Tablet salut
selaput
Rifampisin
Amprotab
Avicel PH 101
Mg Stearat
Starch
pragelatinasi
Evaluasi tablet
Evaluasi tablet
salut
larutan penyalut:
opadry
Air
Zat warna
RESUME/LO