Anda di halaman 1dari 15

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

Produksi Nugget Jamur Tiram


Kaya Vitamin dan Mineral Yang Memiliki Banyak Manfaat Bagi Kesehatan

BIDANG KEGIATAN:
PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA KEWIRAUSAHAAN

DISUSUN OLEH:
IGAA Mirah Meyliana
Komang Ari Trisniati
Putu Yudi Sedana

UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA


2011

A. JUDUL PROGRAM : Produksi

(Mushroom Nugget) Nugget Jamur Tiram Kaya

Vitamin dan Mineral Yang Memiliki Banyak Manfaat Bagi Kesehatan


B. LATAR BELAKANG MASALAH
Budidaya jamur tiram putih yang bernama latin Pleurotus ostreatus ini masih tergolong
baru. Di Indonesia budidaya jamur tiram mulai dirintis dan diperkenalkan kepada para petani
terutama di Cisarua, Lembang, Jawa Barat pada tahun 1988, dan pada waktu itu petani dan
pengusaha jamur tiram masih sangat sedikit. Sekitar tahun 1995, para petani di kawasan
Cisarua, yang semula merupakan petani bunga, peternak ayam dan sapi mulai beralih
menjadi

petani

jamur

tiram meski

masih

dalam skala rumah

tangga.

Dalam

perkembangannya, beberapa industri berskala rumah tangga bergabung hingga terbentuk CV


dan memiliki badan hukum. Jamur tiram putih (Pleurotus ostreatus) merupakan salah satu
jamur kayu yang sangat baik untuk dikonsumsi manusia. Selain karena memiliki cita rasa
yang khas, jamur tiram juga memiliki nilai gizi yang tinggi. Jamur tiram mengandung protein
sebanyak 19 35 % dari berat kering jamur, dan karbohidrat sebanyak 46,6 81,8 %. Selain
itu jamur tiram mengandung tiamin atau vit. B1, riboflavin atau vit. B2, niasin, biotin serta
beberapa garam mineral dari unsur-unsur Ca, P, Fe, Na, dan K dalam komposisi yang
seimbang. Bila dibandingkan dengan daging ayam yang kandungan proteinnya 18,2 gram,
lemaknya 25,0 gram, namun karbohidratnya 0,0 gram, maka kandungan gizi jamur masih
lebih lengkap sehingga tidak salah apabila dikatakan jamur merupakan bahan pangan masa
depan. Jamur tiram juga bermanfaat dalam pengobatan, seperti :

Dapat menurunkan tingkat kolesterol dalam darah.

Memiliki kandungan serat mulai 7,4 % sampai 24,6% yang sangat baik bagi pencernaan.

Antitumor, antioksidan, dll.

Budidaya jamur tiram memiliki prospek ekonomi yang baik. Jamur tiram merupakan salah satu
produk komersial dan dapat dikembangkan dengan teknik yang sederhana. Selain itu, konsumsi
masyarakat akan jamur tiram cukup tinggi, sehingga produksi jamur tiram mutlak diperlukan
dalam skala besar.
Jamur tiram tumbuh pada serbuk kayu, khususnya yang memiliki serat lunak seperti jenis kayu
albasiah. Suhu optimum untuk pertumbuhan tubuh buah jamur tiram adalah 20 28C, dengan
kelembaban 80 90 %. Pertumbuhan jamur tiram membutuhkan cahaya matahari tidak
langsung, aliran udara yang baik, dan tempat yang bersih. Budidaya jamur tiram memiliki

prospek ekonomi yang baik. Pasar jamur tiram yang telah jelas serta permintaan pasar yang
selalu tinggi memudahkan para pembudidaya memasarkan hasil produksi jamur tiram.
Jamur tiram merupakan salah satu produk komersial dan dapat dikembangkan dengan teknik
yang sederhana. Bahan baku yang dibutuhkan tergolong bahan yang murah dan mudah diperoleh
seperti serbuk gergaji, dedak dan kapur, sementara proses budidaya sendiri tidak membutuhkan
berbagai pestisida atau bahan kimia lainnya.
C. PERUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah yangdiajukan adalah sebagai
berikut :
1. Bagaimanakah cara pengolahan jamur tiram sehingga dapat dijadikan sebagai nugget
jamur?
D. TUJUAN PROGRAM
Tujuan umum dari program kreativitas mahasiswa bidang kewirausahaan ini adalah untuk
meningkatkan jiwa kewirausahaanmahasiswa sebagai intelektual muda Indonesia
sehingga dapat digunakansebagai bekal untuk menghadapi hidup mandiri setelah studi.
Tujuan khusus dari program kreativitas mahasiswa ini adalah : Mengolah Jamur tiram
menjadi produk makanan sehat yaitu Nugget yang menghasilkan keuntungan bagi
pelaksana program.
E. LUARAN YANG DIHARAPKAN
1. Meningkatnya jiwa kewirausahaan mahasiswa. Adanya kegiatan program kreativitas
mahasiswa

bidang

menumbuhkan

jiwa

kewirausahaanini
kewirausahaan

secara
dari

tidak

langsung

mahasiswa.

telah

Sehingga

mampu

kehidupan

mahasiswakhususnya pelaksana program tidak hanya berkutat pada perkuliahan di


dalam kelas tapi juga mampu mengaplikasikan ilmunya dalamkehidupan nyata. Dan
bagi mahasiswa yang menekuni bidang ilmu diluar kewirausahaan akan memiliki
pengalaman tersendiri untuk menjalani kehidupan setelah selesai studinya.
2. Dihasilkannya produk makanan yang benilai kompetitif. Produk makanan yang akan
dipasarkan yaitu nugget jamur tiram akan dikemas dan diberi label agar terlihat lebih

menarik sehingga menarik minat konsumen untuk membelinya. Disamping itu produk
yang dipasarkan ini akan memiliki daya saing yang tinggi karena merupakan produk
yang baru bagi masyarakat dan secara kualitas tidak kalah dengan produk makanan
dan minuman yang lain apalagi dalam produk ini diusahakan tidak menggunakan zat
aditif makanan seperti pengawet, pemanis,ataupun pewarna. Begitu juga dengan harga
julanya dapat dijangkau olehsemua kalangan.
3. Tercipta lapangan kerja yang berkelanjutan bagi mahasiswa pelaksana program
maupun mitra yang diajak bekerjasama.Usaha produksi produk makanan ini
diharapkan terus berlanjut danmenciptakan kewirausahaan bagi mahasiswa pelaksana
program maupunkepada mitra yang diajak bekerjasama.
F. KEGUNAAN PROGRAM
Berdasarkan permasalahan di atas, maka program ini diharapkan memberikan
manfaat :
1. Bagi mahasiswa, mampu menumbuhkan jiwa wirausaha yang mulaitumbuh dengan
dibukanya usaha pengolahan makanan berbahan baku jamur tiram ini dan mampu
mengembangkan kemandirian dan semangat kerjasama tim pelaksana program..
Sehingga tercipta jiwa kemandirian yang semakin mantap untuk meraih masa depan yang lebih
baik.
2. Bagi mitra, dengan adanya pengolahan dan produksi makanan olahan berbahan baku
jamur tiram akan memberikan peluang usaha yang lebih besar kepada mitra karena
adanya diversifikasi produk makanan yang dijual disamping itu dapat meningkatkan
omset penjualannya.
3. Bagi para petani jamur tiram khususnya yang berada di kawasan Pemaron Singaraja,
diharapkan akan berdampak pada peningkatan pendapatan dari penjualan jamur tiram
yang telah mereka panen. Sehingga potensi jamur tiram yang selama ini belum terlalu
dikenal dikalangan masyarakat dengan baik dapat dioptimalkan.
4. Bagi konsumen, dapat menikmati produk makanan yang baru yang secara kualitas
memiliki daya saing dan harga yang terjangkau.Selain itu produk ini memiliki
kandungan gizi yang tinggi karena kaya protein dan mineral.

G. GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA


Rencana usaha produksi makanan dari jamur tiram dapat diupayakan dengan
pengetahuan dan keterampilan yang memadai. Untuk itu, rencana usaha makanan olahan
berbahan baku jamur tiram ini akan dimulai dari penentuan bahan yang diperlukan dalam
pembuatan nugget jamur tiram dan modal usaha yang dilanjutkan tahap pembuatan
produk dan pemasarannya di masyarakat. Pemasaran produk akan dilakukan di daerah
kota singaraja dengan alasan dekat dengan kampus (hal ini erat hubungannya dengan
kewajiban mahasiswa yang utama di bangku kuliah).Masyarakat yang disasar dalam
pemasaran produk ini adalah seluruh kalangan masyarakat tanpa memandang status usia
dan statusekonomi. Hal ini didasari atas pertimbangan bahwa produk yang dibuatadalah
produk yang dikenal oleh semua kalangan dan bernilai gizi tinggi tetapi dengan bahan
baku yang berbeda yaitu menggunakan jamur tiram , sementara itu harga jualnya pun
terjangkau yaitu dengan harga Rp.1.000. Selanjutnya penentuan harga jual produk yang
dibuat yaitu Mushroom nugget serta perhitungan keuntungan usaha yang diperoleh dari
penjualan dikurangi dengan modal usaha. Kemudian dilanjutkan dengan analisis peluang
pemasaran produk di daerah kota Singaraja melalui survey pasar,
termasuk disini juga akan dilakukan survey pasar terhadap keberlanjutan usaha pembuatan
makan berbahan baku jamur tiram. Setelah diperoleh gambaran prospek pasar barulah
dilakukan kerjasama dengan para pedagang yang bersedia untuk menjual produk
makanan berbahan baku jamur tiram yang telah dibuat. Pada tahap ini mahasiswa
pelaksana program akan bekerjasama dengan mitra. Mitra usaha dalam hal ini adalah para
petani jamur tiram di desa Pemaron Singaraja karena di wilayah inilah banyak ditemukan
bahan utama musroom nugget yaitu jamur tiram. Selain itu mitra usaha yang diajak untuk
bekerjasama adalah ABD food mart dalam pemasaran produk mushroom nugget. Dengan
mobilitas masyarakat yang cukup tinggi menjadikan Grosir ini sebgai pusat belanja
murah di kota singaraja. Kerjasama dengan mitra ini dilakukan dalam tahap pemasaran
dimana mahasiswa pelaksana program akan menjajagan produk makanan tersebut
bersama produk makanan jadi yang lainnya di swalayan makanan lainnya.Sementara itu
jika program ini diterima oleh DIKTI maka pendanaan yang diperoleh dari program
kreativitas mahasiswa bidangkewirausahaan ini akan digunakan antara lain untuk :

Modal usaha terutama untuk pembelian bahan baku dan kebutuan alatdan bahan yang

lain Biaya pengemasan produk


Sewa tempat usaha
Biaya transportasi dari kampus ke tempat penjualanUntuk menghitung keuntungan
kasar yang diperoleh per resep yangdibuat dapat dilakukan berdasarkan produk yang
dibuat
(analisis initerdapat pada lampiran)
H. METODE PELAKSANAAN PROGRAM
Untuk mencapai tujuan program sebagaimaan yang telah ditetapkan di atas maka,
metode yang digunakan dalam kegiatan PKMK ini adalah metode Observasi, wawancara
dan tindak lanjut hasil. Metode
tersebut disusun secara sistematis agar program dapat terlaksana dengan baik. Untuk itu
metode pelaksanaan program dimulai dari :
a. Tahap Persiapan
Tahap persiapan sangat penting dilakukan sebagai bentuk perencanaan yang lebih
matang untuk mencapai hal yang lebih baik. Tahap persiapan meliputi :
- Survey pasar. Dari hasil survey yang dilakukan bahwa selama ini belum ada
produk nushroom nugget dari bahan baku jamur tiram yaitu yang dijual di kota
Singaraja. Dari hasil survey yang dilakukan produk makanan yang sejenis sangat
diminati oleh masyarakat karena memiliki kandungan gizi yang lengkap, kaya
protein dan mineral yang berguna untuk kesehatan.
- Pengadaan bahan Baku. Bahan baku yang digunakan yaitu jamur tiram yang diperoleh dari
para petani yang ada di sekitar desa Pemaron Singaraja
- Penyiapan alat dan bahan usaha yang di dalamnya mencakup resep pembuatan
produk yang akan di buat.
(Adapun resep tersebut terdapat pada lampiran).
-

Penyiapan mitra usaha yaitu dengan jalan pendekatan dan penyampaian


keunggulan kegiatan kepada pemilik usaha-usaha pertokoan yang ada di singaraja
yang ramai dikunjungi oleh masyarakat kota singaraja. Sehingga tercapai

kesepakatan bersama dalam hal pemasaran produk yang telah dibuat. Dalam hal
ini mitrayang diajak bekerjasama adalah para petani di desa Pemaron Singaraja
dalam usaha memperoleh bahan baku dan ABD food mart dalam pemasaran
produk mushroom nugget.
b. Tahap Pelaksanaan Program
Setelah semua proses persiapan dilaksanakan maka proses pelaksanaan segera
dilakukan dan dimulai dari :
-

Pembuatan produk makanan. Pembuatan produk makanan berbahan baku


jamur tiram yang akan dibuat mengacu pada resep yang telah ditetapkan. Dari
resep tersebut akan dibuat produk makanan yaitu mushroom nugget.

Tahap selanjutnya adalah pengemasan dan pelabelan produk. Produk yang telah dibuat
tidak akan memiliki nilai jual yang tinggi jika pengemasan dan pelabelan yang
dilakukan salah. Untuk itu,pengemasan akan dilakukan sebaik mungkin agar
bisa menarik minat konsumen untuk membeli. Disamping itu, pelabelan juga
dilakukan agar produk yang dibuat dikenal dan diingat oleh masyarakat.

Tahap promosi produk. Produk yang telah dikemas dan diberi label agar
dikenal oleh konsumen maka perlu dipromosikan. Langkahyang dilakukan adalah
dengan pemberian sampling kepada konsumen untuk mencoba. Promosi ini
dilakukan di pintu masuk swalayan ABD food mart Singaraja yaitu dengan
memberikan harga yang lebih murah sebagai tahap perkenalan terhadap
produk dan menjelaskan kelebihan dari produk agar pengunjung tertarik untuk
membelinya.

Tahap penjualan produk. Penjualan produk akan dilakukan di areal grosir


makanan jadi di dalam ABD food mart Singaraja.

c. Tahap Evaluasi :

Untuk mengetahui prosfek pasar dan pemasaran serta tanggapan


masyarakat terhadap produk makanan dari jamur tiram akan dilakukan dengan

metode survey pasar. Hal ini dapat dilakukan dengan metode observasi dan
metode wawancara. Sedangkan untuk mengetahui ketersediaan serta
keberlanjutan bahan baku dan pengusaha akan dilakukan dengan metode
ketersediaan mushroom dan metode wawancara juga dilakukan dengan
pemilik Swalayan ABD food mart Singaraja untuk mengetahui prospek
pemasaran produk makanan yang dibuat
I. JADWAL KEGIATAN PROGRAM
No

Kegiatan

Tahap

persiapan

(survey

2
3
4
5

penyediaan bahan baku dan alat)


Pembuatan produk
Promosi dan Penjualan produk
Evaluasi
Pembuatan laporan akhir

Bulan
10
11

12

pasar,

J. BIAYA
1). Biaya Pembelian Peralatan penunjang PKM
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12

Nama Barang
Alat Penggilingan
Talenan
Pisau
Baskom
Cetakan nugget
Oven
Kulkas
Panci kukus
Loyang
Sendok Makan
Garpu
Pembungkus Plastik

Volume
1 buah
2 buah
4 buah
6 buah
2 lusin
1 buah
1 buah
1 buah
3 buah
1 lusin
1 lusin
50 bendel
Jumlah Biaya

Biaya Satuan (Rp)


Rp. 1.000.000
Rp. 6.000
Rp. 20.000
Rp. 8.000
Rp. 50.000
Rp. 2.000.000
Rp. 1.200.000
Rp. 50.000
Rp. 30.000
Rp. 17.000
Rp. 15.000
Rp. 2.500

Jumlah (Rp)
Rp. 1.000.000
Rp. 12.000
Rp. 80.000
Rp. 48.000
Rp. 100.000
Rp. 2.000.000
Rp. 1.200.000
Rp. 50.000
Rp. 90.000
Rp. 17.000
Rp. 15.000
Rp. 125.000
Rp. 4.737.000

2). Biaya bahan Habis Pakai


No

Nama Bahan

Volume

Biaya Satuan

Jumlah (Rp)

Jamur Tiram yang masih

2
3
4
5
6
7
8
9

segar
NaCl (garam)
Benzoat
Tepung Maizena
Tepung Roti
CMC
Bumbu Nugget
Ragi Instan
Air isi ulang

(Rp)
Rp. 55.000

5 kg
2 kg
10 mL
3 kg
2 kg
10 mL
5 kg
3 galon
Total

Rp. 2.000
Rp. 1.000
Rp. 25.000
Rp. 15.000
Rp. 1.000
Rp. 30.000
Rp. 3.000
Rp. 15.000

Rp. 275.000
Rp. 4.000
Rp. 10.000
Rp. 75.000
Rp. 30.000
Rp. 10.000
Rp. 30.000
Rp. 15.000
Rp. 45.000
Rp. 494.000

3). Konsumsi
a). Survey pasar = 3 orang x Rp. 15.000,- = Rp.45.000,
b). Pelaksanaan = 3 orang x Rp. 15.000,- X 10 kali penjualan (penjagaan Counter)
= Rp. 450.000,c). Evaluasi = 3 orang x Rp. 15.000,- X 2 kali Evaluasi= Rp. 90.000,Sub Total

= Rp. 585.000

4). Total Biaya yang diperlukan


Biaya Pembelian peralatan

Rp. 4.737.000

Biaya habis pakai

Rp. 494.000

Biaya Konsumsi
Total

Rp. 585.000
Rp. 5816.000

Lampiran 3
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Ketua Pelaksana Kegiatan
Nama

: IGAA Mirah Meyliana

NIM

: 0912021045

Tempat, tanggal lahir : Denpasar, 1 Mei 1991


Jurusan

: Pendidikan Bahasa Inggris

Fakultas

: Bahasa dan Seni

Universitas

: Universitas Pendidikan Ganesha

Riwayat pendidikan

: SD 17 Dauh Puri (1997-2003)


: SLTP Negeri 10 Denpasar (2003-2006)
: SMA Negeri 8 Denpasar (2006-2009)
: Undiksha Singaraja (2009 - sekarang)

Singaraja, 29 Juli 2011


Ketua,

IGAA Mirah Meyliana


NIM. 0912021045

a. Anggota pelaksana I
Nama

: Komang Ari Trisniati

NIM

: 0912021059

Tempat, tanggal lahir : Singaraja, 6 April 1991


Jurusan

: Pendidikan Bahasa Inggris

Fakultas

: Bahasa dan Seni

Universitas

: Universitas Pendidikan Ganesha

Riwayat pendidikan

: TK Sandhy Putra (1995-1996)


: SDN 3.4.7 Banjar Jawa (1997-2003)
: SMP N 2 Singaraja (2003-2006)
: SMA N 2 Singaraja (2006-2009)
: Undiksha Singaraja (2009-sekarang)
Singaraja, 29 Juli 2011
Anggota I,

Komang Ari Trisniati


NIM. 0912021059

b. Anggota Pelaksana II
Nama Lengkap

: Putu Yudi Sedana

Tempat /Tgl. Lahir

: Singaraja, 3 September 2011

NIM

: 0912021048

Jurusan

: Pendidikan Bahasa Inggris

Fakultas

: Bahasa dan Seni

Universitas

: Universitas Pendidikan Ganesha

Riwayat Pendidikan

: SDN Umeanyar (1997-2003)


: SMP N 1 Seririt (2003-2006)
: SMA N 1 Seririt (2006-2009)
: Undiksha Singaraja (2009-sekarang)
Singaraja, 29 Juli 2011
Anggota II,

Putu Yudhi Sedana


NIM. 0912021048

NAMA DAN BIODATA DOSEN PEMBIMBING


Nama lengkap

: Drs. I Ketut Suratha, M.Pd

Jenis kelamin

: Laki - laki

Alamat

: Desa Pemaron, Dusun dangin margi

Gol/pangkat/NIP

: IV A/PEMBINA/195402011980031004

Jabatan

: Lektor

Jurusan

: Pendidikan Geografi

Fakultas

: Ilmu Sosial

Universitas

: Universitas Pendidikan Ganesha

Bidang Keahlian

: Geografi

Singaraja, 29 Juli 2011


Dosen Pembimbing,

Drs. I Ketut Suratha, M.Pd


NIP.

Lampiran 1
RESEP PEMBUATAN PRODUK OLAHAN BERBAHAN BAKU JAMUR TIRAM
PEMBUATAN MUSHROOM NUGGET
BAHAN:
1)

1 kg jamur tiram segar

6) 5 siung bawang putih

2)

200 gr tepung terigu

7) 6-8 siung bawang merah

3)

200 gr tepung maizena

8) 2 sendok teh penyedap rasa

4)

4 butir telur ayam

9) 2 sendok teh merica bubuk

5)

100 gr ayam fillet giling

10) Garam secukupnya

CARA MEMBUAT
1. Jamur tiram segar dicuci dengan air mengalir.
2. Rebus dalam air mendidih selama 10-15 menit. Angkat dan tiriskan.
3. Hilangkan kandungan air pada jamur tiram dengan cara diperas.

4. Giling kasar jamur tiram yang telah direbus.


5. Campurkan jamur tiram, fillet ayam, tepung terigu, tepung maizena dan telur.
Aduk hingga tercampur rata.
6. Haluskan bawang merah dan bawang putih lalu masukkan ke dalam adonan.
7. Setelah rata, tambahkan bumbu-bumbu, penyedap rasa, merica, dan garam. Aduk
semua adonan sampai rata.
8. Siapkan loyang, olesi dengan minyak atau mentega. Tuangkan adonan nugget ke
dalam loyang. Kukus selama 10-15 menit. Angkat dan dinginkan.
9. Lepaskan adonan nugget dari loyang. Potong-potong sesuai selera.
10. Simpan nugget di dalam lemari pendingin selama satu malam.
11. Setelah satu malam, keluarkan nugget dan diamkan beberapa saat.
12. Masukkan potongan nugget ke dalam kocokan telur lalu tepung panir hingga
tertutup rata. Panggang selama 30-45 menit.

Lampiran 2
Gambar untuk jamur nugget :

Anda mungkin juga menyukai