Anda di halaman 1dari 7

BAB I PENDAHULUAN A.

Latar Belakang Air merupakan salah satu kekayaan alam yang


mutlak dibutuhkan oleh makhluk hidup guna menopang kelangsungan hidupnya dan mem
elihara kesehatannya. Air mengisi le bih dari dua pertiga bagian dari seluruh pe
rmukaan bumi, lebih luas dari pada da ratan. Akan tetapi sebagian besar air ters
ebut tidak dapat digunakan langsung un tuk kepentingan makhluk hidup. Hanya sedi
kit air manfaat yang dapat digunakan un tuk air bersih. Supaya menjadi air bersi
h atau air minum harus melalui proses te knologi. Teknologi yang diterapkan mula
i dari pengambilan air baku, pengolahan air untuk menjadi air bersih yang sangat
tergantung kualitas sumber air baku, kemudian pro ses distribusi melalui perpip
aan ke area pelayanan. PDAM Tirta Moedal Kota Semarang merupakan salah satu peru
sahaan yang bertugas un tuk menyelenggarakan pengolahan air minum atau air bersi
h guna meningkatkan kese jahteraan masyarakat. Oleh karena itu, air yang didistr
ibusikan harus bersih dal am pengolahannya. Proses pengolahan air pastinya membu
tuhkan mesin-mesin penunjang atau pompa. Sal ah satu pompa yang dipakai PDAM Tir
ta Moedal Kota Semarang adalah pompa sentrifu gal. Pompa tersebut selalu beroper
asi setiap hari 24 jam. Agar pompa tersebut da pat beroperasi dengan lancar, mem
punyai produktivitas tinggi, dan tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, ma
ka memerlukan pemeliharaan(maintenance) yang ba ik dan teratur. Air adalah salah
satu sumberdaya yang mendukung keberlangsungan hidup manusia da n mahluk hidup
lainnya, yang merupakan elemen utama kehidupan yang berkelanjutan , Air merupaka
n kebutuhan pokok kita sehari-hari, kita mampu bertahan hidup tanp a makan dalam
beberapa minggu, namun tanpa air kita akan mati dalam beberapa har i saja. Bany
ak orang berpikir bahwa air adalah sumberdaya yang tidak terbatas, w alaupun seb
enarnya hanya satu persen dari semua air yang tersedia di bumi ini be rupa air s
egar yang dapat dimanfaatkan oleh manusia. Dengan siklus hidrologisnya , air dia
nggap sebagai sumberdaya yang dapat terbaharukan. Namun dengan semakin ber-kemba
ngnya jumlah penduduk, meningkatnya perkembangan e kono-mi, semakin intensifnya
penggunaan air dan pencemaran air selama beberapa d ekade terakhir ini serta per
ubahan iklim global, telah terjadi ketidakseimbangan antara ketersediaan dan keb
utuhan air. Ketidakseimbangan ini telah memicu terja dinya krisis air di hampir
pelosok dunia. Diperkirakan pada tahun 2025, hampir 3 ,5 miliar manusia, akan me
ngalami kekurangan air dan 2,5 miliar manusia akan hid up tanpa sanitasi yang la
yak. Semua orang berharap bahwa seharusnya air diperlak ukan sebagai bahan yang
sangat bernilai, dimanfaatkan secara bijak, dan dijaga t erhadap cemaran. Namun
kenyataannya air selalu dihamburkan, dicemari, dan disia-siakan. Hampir se paro
penduduk dunia, hampir seluruhnya di negara-negara berkembang, menderita be rbag
ai penyakit yang diakibatkan oleh kekurangan air, atau oleh air yang tercema r.
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), 2 miliar orang kini menyandang risi ko
menderita penyakit diare yang disebabkan oleh air dan makanan. Penyakit ini m e
rupakan penyebab utama kematian lebih dari 5 juta anak-anak setiap tahun. B. Pem
batasan Masalah Suatu saat pompa akan mengalami permasalahan. Dalam penyusunan l
aporan kerja pra ktek ini, penulis membatasi pokok pembahasan tentang analisa ke
rusakan bearing d an perawatan(maintenance) pompa sentrifugal. C. 1. a. b. c. d.
Tujuan dan Manfaat Tujuan Untuk menerapkan ilmu pengetahuan yang diperoleh sela
ma kuliah. Untuk mengetahui kerusakan yang sering timbul pada pompa sentrifugal.
Untuk mengetahui penyebab kerusakan bearing pada pompa sentrifugal. Untuk menge
tahui perawatan bearing dan perawatan pompa sentrifugal pada umumn

ya. 2. Manfaat a. Dapat menganalisa penyebab kerusakan bearing dan memberikan so


lusi dari kerus akan tersebut. b. Dapat mengetahui perawatan pompa sentrifugal p
ada umumnya. D. Metodologi Penulisan 1. Metodologi Pengumpulan data a. Metode ob
servasi Metode pengumpulan data dengan cara pengamatan yang dilakukan terhadap g
ejala ya ng terjadi dalam situasi sebenarnya yang langsung diamati oleh penulis.
b. Metode interview(wawancara) Yaitu metode pengumpulan data dengan mengadakan
wawancara secara langsung pada p embimbing lapagan maupun pada karyawan yang ter
libat langsung dalam kerja prakte k. c. Metode studi pustaka Suatu metode yang d
igunakan dengan cara mencari referensi baik literatur, buku, lembaran data, maup
un brosur yang berhubungan dengan materi pelaksanaan praktek. 2. Sumber Data a.
Sumber data primer : peninjauan langsung ke lokasi obyek yang diamati. b. Sumber
data sekunder : data yang diperoleh dari buku-buku referensi. E. Sistematika Pe
nyusunan Laporan Secara garis besar laporan kerja praktek ini sesuai dengan urut
an sebagai beriku t : Bab I PENDAHULUAN Berisi latar belakang, tujuan dan manfaa
t penulisan dalam melaksanakan kerja pra ktek di PDAM Tirta Moedal kota Semarang
. Juga disajikan metodologi penulisan, be berapa permasalahan yang perlu dibatas
i agar mudah dalam pembahasan, dan sistem penyusunan laporan. Bab II PDAM TIRTA
MOEDAL KOTA SEMARANG Menjelaskan seluk beluk PDAM Tirta Moedal Kota Semarang sec
ara umum, yaitu menya ngkut sejarah dan perkembangannya, lokasi dan tata letakny
a, tugas pokok dan fun gsinya, dan struktur organisasinya. Disamping itu juga di
sajikan produksi dan pr oses penjernihan airnya, sumber air bakunya, dan daerah
distribusinya. Bab III POMPA SENTRIFUGAL Menjelaskan bagian-bagian, cara kerja,
dan kerusakan yang sering timbul pada pom pa sentrifugal. Bab IV ANALISA KERUSAK
AN BEARING DAN PERAWATAN POMPA SENTRIFUGAL Berisi analisa penyebab kerusakan yan
g sering timbul pada pompa setrifugal dan m emberikan solusi-solusi untuk mengat
asi kerusakan tersebut. Selain itu juga beri si perawatan pompa sentrifugal. Bab
V PENUTUP Berisi kesimpulan dan saran. DAFTAR PUSTAKA BAB II PDAM TIRTA MOEDAL
KOTA SEMARANG A. Sejarah dan Perkembangan PDAM Kotamadya DATI II Semarang

Kota Semarang yang terletak astronomis 60 70 LS dan 1100 1110 BT pada masa pemer
intahan Belanda mendapatkan air minum dari tujuh mata air yang terletak di dua
l okasi. Lokasi pertama terdiri dari empat mata air yang terletak di lereng Gunu
ng Ungaran yang dibangun oleh pemerintahan Hindia Belanda sekitar tahun 1912, ya
it u Sumber Air Mudal Kecil dan Mudal Besar, Sumber Alam Lawang, dan Sumber Alam
An car. Sedangkan lokasi kedua adalah Sungai Kaligarang. Perusahaan air minum i
ni m erupakan tanggung jawab salah satu bagian dari Dinas Pekerjaan Umum Kota Pr
aja S emarang yang sampai pada tanggal 7 Desember 1942 masih dikenal dengan nama
Gemee nte Water Leiding Semarang. Peningkatan kebutuhan air minum dari tahun ke
tahun diantisipasi oleh Pemda setem pat dengan membangun dua sumber air baru yai
tu Kalidoh Besar dan Kalidoh Kecil y ang pada akhirnya Kalidoh Kecil diserahkan
ke Kabupaten Semarang (Ungaran) pada tahun 1979. Pada masa penjajahan Jepang, ta
nggal 7 Desember 1942 hingga 14 Agustus 1945 kedu dukan perusahaan air minum mas
ih tetap sama, hanya saja namanya berganti Semaran g Siya Kusyo yang artinya Per
usahaan Air Minum Semarang. Berakhirnya kekuasaan Jepang tidak mengubah penangan
an kedudukan perusahaan air minum dalam rentang waktu beberapa tahun kedepan. Ar
tinya kedudukan pengadaan ai r minum masih menjadi bagian dari Dinas Pekerjaan U
mum Kota Praja Semarang. Hing ga akhirnya struktur fungsional perusahaan air min
um yang semula menjadi bagian dari DPUKP Semarang dipindah dan menjadi bagian da
ri Dinas Daerah Kota Praja Sem arang dalam tenggang waktu 1 Januari 1959 31 Agus
tus 1961. Pembangunan instalasi penjernihan air Sungai Kaligarang dengan sumber
air baku y ang diambil dari Sungai Kaligarang dimulai pada tahun 1960 dengan deb
it pengambi lan awal 500 liter perdetik. Pada tangggal 1 September 1961 hingga a
khir tahun 1964 berubah menjadi Dinas Air Minum Kota Praja Semarang. Selang bebe
rapa tahun kemudian berubah statusnya men jadi Perusahaan Daerah Air Minum Kota
Praja Semarang. Pada tanggal 22 Desember 1 964 berdasarkan SK DPR No. 48 / Kep /
DPRD / 1964 yang kemudian bergabung menjad i salah satu cabang Perusahaan Daera
h Kota Semarang ( PERDAKOSEM ). Masuknya PDA M ke PERDAKOSEM disahkan oleh Guber
nur Jawa Tengah berdasarkan Perda Kotamadya S emarang tentang Perusahaan Daerah
Kotamadya tanggal 5 September 1967 dan telah d isahkan dengan SK Gubernur No. G.
67 / 5 / 1968, tanggal 1 Maret 1968. Terbitnya SK Walikota No. 27 / WK / 1975, t
anggal 1 Februari 1975, melepas cabang air di P ERDAKOSEM menjadi Perusahaan Dae
rah Air Minum Kotamadya DATI II Semarang yang be rdiri sendiri dan langsung bert
anggung jawab kepada Walikota. SK Walikota terseb ut dilengkapi dengan PERDA Kot
amadya DATI II Semarang No. 12 Tahun 1978 jo No. 7 Tahun 1983 tentang pendirian
Perusahaan Daerah Air Minum Kotamadya DATI II Sema rang yang juga merupakan dasa
r hukum berdirinya PDAM Kotamadya DATI II Semarang. Perda tersebut merupakan pen
jabaran dari Undang-Undang No. 5 Tahun 1962 tentang Perusahaan Daerah. Perusahaa
n daerah yang dimaksud adalah semua perusahaan yang didirikan berdasarkan Undang
-Undang, yang modal seluruhnya atau sebagian kekayaa n daerah yang dipisahkan ke
cuali jika ditentukan lain dengan berdasarkan UndangUndang. Perusahaan daerah ad
alah suatu kesatuan produksi yang bersifat : 1. Memberikan jasa 2. Menyelenggara
kan kemanfaatan umum 3. Mengumpulkan pendapatan Selain itu, pendirian perusahaan
daerah juga turut serta mengoptimalkan pendapat an ekonomi daerah yang ikut men
dorong pembangunan ekonomi nasional, melaksanakan pembangunan daerah, memenuhi k
ebutuhan masyarakat sekitarnya, meningkatkan tara f kesejahteraan karyawan dan m
asyarakat pada umumnya, serta mengutamakan pelayan an kepada pelanggan. B. Lokas
i dan Tata Letak Kantor pusat PDAM Kotamadya DATI II Semarang terletak di Jalan
Kelud Raya Gajah Mungkur Semarang, Jawa Tengah. Gedung tersebut merupakan kantor
pusat kendali se

luruh kegiatan PDAM Kota Semarang. Tepat di depan kantor pusat terbentang instal
asi penjernihan air Sungai Kaligara ng II, III, dan IV. Pusat instalasi dan kant
or pusat hanya dipisahkan oleh Jalan Kelud Raya. Sementara di belakang area inst
alasi, mengalir air Sungai Kaligaran g dengan lebar sungai 15 meter yang aliranny
a relatif stabil. Laboratorium didir ikan untuk mengendalikan proses produksi. S
edangkan laboratorium pusat berada di instalasi penjernihan air Sungai Kaligaran
g I yang bertempat di Jalan Gajah Mun gkur Semarang. Faktor-faktor yang dijadika
n pertimbangan PDAM Kotamadya Semarang dalam memilih lokasi instalasi pengolahan
air adalah sebagai berikut : 1. Sedekat mungkin dengan lokasi air 2. Sejauh mun
gkin dari air laut untuk menghindari intrusi air laut 3. Mudah dijangkau selama
pelaksanaan pembangunan dan pengadaan bahan kimia peng olahan dan mudah dicapai
oleh pengelola dan karyawan instansi 4. Kondisi tanah memenuhi syarat pendirian
bangunan yang diperlukan Areal yang tersedia cukup luas sehingga memungkinkan un
tuk perluasan atau pengem bangan instalasi. C. Tugas Pokok dan Fungsi PDAM 1. Tu
gas pokok PDAM mempunyai tugas pokok yaitu menyelenggarakan pengelolaan air minu
m guna men ingkatkan kesejahteraan masyarakat yang mencakup aspek sosial, keseha
tan dan pel ayanan umum. 2. Fungsi a. Melaksanakan pengawasan dan pembinaan peru
sahaan daerah menurut kebijaksanaan yang telah ditetapkan Badan Pengawas yang se
suai dengan kebijaksanaan umum peru sahaan daerah tersebut. b. Koordinasi yang m
eliputi segala usaha kegiatan guna mewujudkan peningkatan pe layanan persediaan
air minum bagi masyarakat. c. Pengawasan yang meliputi segala usaha dan kegiatan
untuk melaksanakan pengama nan teknis atas pelaksanaan tugas pokok sesuai denga
n kebijaksanaan yang ditetap kan Walikotamadya Kepala DATI II Semarang serta per
undang-undangan yang berlaku. d. Pengurusan tata usaha Perusahaan Daerah Air Min
um ( Dasar : Keputusan Walikot amadya KDH Tk. II Semarang Nomor : 690 / 225 / Ta
hun 1989 tanggal 1 Juni 1989 te ntang Struktur Organisasi dan Tata Kerja PDAM Ko
dya DATI II Semarang). D. Produksi dan Proses Penjernihan Secara Umum Pada PDAM
Kotamadya DATI II Semarang, proses penjernihannya meliputi : 1. Penyadapan air (
Water Intake ) Berfungsi sebagai pemisah kotoran padat dan kasar seperti sampah
plastik, termas uk pasir yang selanjutnya dipompa ke unit pengolahan. 2. Koagul
asi ( pengadukan cepat ) Merupakan proses pembubuhan bahan kimia berupa aluminiu
m sulfat (tawas) ataupun PAC sehingga kotoran-kotorannya terpisah dengan air. 3.
Flokulasi Merupakan proses pengadukan lambat yang menghasilkan flok-flok halus.
4. Sedimentasi / pengendapan Proses di mana terjadi pengendapan flok-flok lumpu
r yang terbentuk pada saat koa gulasi. 5. Filtrasi ( penyaringan ) Proses filtra
si bertujuan untuk melakukan penyaringan flok-flok halus yang belum terendapkan
pada bak sedimentasi. Proses filtrasi dilakukan dengan cara melalui media poros
yaitu : pasir silica. 6. Desinfektan Merupakan proses pembubuhan bahan kimia unt
uk membunuh kuman penyakit dan menceg

ah pencemaran sampai kepelanggan. Data lengkap mengenai kapasitas produksi ditun


jukkan pada tabel berikut ini : No. Unit Produksi Sumber Air Baku Kapasitas terp
asang (liter/detik) 1. IPA Kali Garang I Sungai Kali Garang 500 lt/detik 2. IPA
Kali Garang II Sungai Kali Garang 80 lt/detik 3. IPA Kali Garang III Sungai Kali
Garang 250 lt/detik 4. IPA Kali Garang IV Sungai Kali Garang 150 lt/detik 5. IP
A Pucang Gading Sungai Kali Babon 50 lt/detik Kapasitas Total 1. 853 liter/detik
Sumber : Litbang PDAM Kodya DATI II Semarang Tabel kapasitas produksi PDAM Kody
a Semarang Untuk menjaga dan mengontrol kualitas air baku dan air produksi, maka
dilakukan pemeriksaan terhadap parameter-parameter kualitas air di laboratorium
PDAM Semar ang. Pemeriksaan pada parameter uji tersebut dilakukan dalam tiga ta
hap,yaitu : 1. Pemeriksaan rutin / harian Pemeriksaan rutin atau harian dilakuka
n untuk mengontrol parameter uji pH tubidi ty (kekeruhan), alkalinitas, dan sisa
chlor (klor). Parameter tersebut perlu dik ontrol setiap hari karena diperlukan
untuk penentu kebutuhan /dosis bahan kimia (koagulan, kapur, tawas, kaporit, da
n gas khlor) yang optimal. Selain itu, param eter tersebut merupakan indikator y
ang rawan terhadap perubahan kualitas air. 2. Pemeriksaan mingguan Pemeriksaan i
ni berfungsi untuk mengontrol kualitas air baku dan air produksi se cara menyelu
ruh, yaitu seluruh parameter uji air minum yang dilakukan di laborat orium pusat
PDAM Semarang. Parameter yang diuji antara lain : a. Fisik, meliputi suhu, warn
a, bau, rasa, kekeruham, DHL, zat padat terlarut. b. Biologi, meliputi coliorm,
MPN, kuman parasit, patogenik. c. Kimia, meliputi anorganik pH, Cl, Fe, Mn, Ca,
Mg, NH4, nitrit sebagai N(NO2), Cr, Zn, Cu, alkalinitas MO, nitrat sebagai N(NO3
), Se, Cn, H2S, Cd, F, SO4, kes adahan, COD dan BOD. Sedangkan untuk organiknya
adalah KMnO4. 3. Pemeriksaan kerjasama Dilakukan antara PDAM dan Departemen Kese
hatan Kodya DATI II Semarang. Pemeriksa an bertujuan untuk mengontrol kualitas a
ir produksi dan biasanya dilakukan selam a 4 - 6 bulan atau tergantung dari perj
anjian kerjasamanya. Pengambilan titik sampel untuk pemeriksaan dilakukan pada s
ambungan-sambungan pe langgan yang dinilai representatif pada waktu yang tepat.
Pedoman penilaian stan dar kualitas air minum yang layak dikonsumsi mengacu pada
Peraturan Menteri Kese hatan Nomor : 46/Menkes/Per/IX/1990. E. Sumber Air Baku
PDAM Kota Semarang mempunyai sumber air baku dari Sungai Kali Garang yang ditang
ani empat buah instalasi air minum dan sebuah sumber air baku di Pucang Gading
y ang ditangani sebuah instalasi untuk diolah guna memenuhi kebutuhan air minum
ma syarakat Semarang dan sekitarnya. Sungai Kali Garang memiliki tiga sumber mat
a a ir yang berasal dari Gunung Ungaran, Kali Kripik, dan Kali Kreo. Untuk dua m
ata air yang disebutkan terakhir berada di daerah Gunung Pati. Sungai dengan deb
it r ata-rata 3.048 lt/detik ini mempunyai fluktuasi debit sangat variatif. Debi
t min imum rata-rata mencapai 1.944 lt/detik, debit maksimum mencapai 6181.87 lt
/detik . (Data bagian Produksi dan Laboratorium PDAM Kodya DATI II Semarang). Ku
alitas air baku Kali Garang bervariasi terhadap musim dan dicirikan dengan tin g
kat erosi/kandungan lumpur yang cukup ttinggi. Bahan pencemar yang berasal dari
pabrik-pabrik maupun industri, pertanian, peternakan, dan bahkan dari hulu juga

berpengaruh terhadap kondisi air sungai. Berbeda dengan IPA Sungai Kali Garang,
IPA Pucang Gading yang mengambil bahan ba ku air minum dari sungai Kali Babon me
mpunyai kualitas air yang lebh buruk. Arti nya, proses penjernihan lebih memerlu
kan proses yang kompleks. Sedangkan sumber air baku lainnya diambil dari sumber
alam, yaitu mata air dan sumur artetis yang terletak di wilayah Kodya Semarang d
an Kabupaten Semarang. Pengambilan air baku di dua tempat di atas tentu sudah me
menuhi syarat-syarat yang telah ditetapkan. F. Daerah Distribusi Sistem daerah p
elayanan distribusi di PDAM Kotamadya DATI II Semarang dibagi men jadi 4 wilayah
distribusi : 1. Wilayah distribusi Semarang Selatan 2. Wilayah distribusi Semar
ang Timur 3. Wilayah distribusi Semarang Barat 4. Wilayah distribusi Semarang Ut
ara Untuk melayani para pelanggan di empat cabang tersebut PDAM Kota Semarang di
leng kapi dengan sembilan buah reservoir dan satu buah bak kontrol yang terletak
dibe rbagai lokasi yaitu : 1. Reservoir Gajah Mungkur kapasitas 5000 m3, elevas
i 65 m. 2. Reservoir Kedung Mundu kapasitas 2500 m3, elevasi 46 m. 3. Reservoir
Sultan Agung kapasitas 4000 m3, elevasi 53,8 m. 4. Reservoir Jomblang kapasitas
3750 m3, elevasi 53,8 m. 5. Reservoir Kepohkapasitas 2500 m3, elevasi 152,3 m. 6
. Reservoir Sirandakapasitas 3750 m3, elevasi 40,7 m. 7. Reservoir Banyumanik ka
pasitas 900 m3, elevasi 240,7 m. 8. Reservoir Manyarankapasitas 5000 m3, elevasi
90 m. 9. Reservoir Gunung Pati kapasitas 2500 m3, elevasi 295 m. BAB III POMPA
SENTRIFUGAL BAB IV PENUTUP KESIMPULAN Pengolahan air yang dilakukan di PDAM seme
ntara ini cukup baik serta mampu menja ga kuailitas dari produk air bersih yg di
lakukan. SARAN Perlu ditingkatkan lagi mutu dan kinerja PDAM sehingga bisa lebih
meningkatkan k esehatan dari masyarakat. DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai