Kota Semarang yang terletak astronomis 60 70 LS dan 1100 1110 BT pada masa pemer
intahan Belanda mendapatkan air minum dari tujuh mata air yang terletak di dua
l okasi. Lokasi pertama terdiri dari empat mata air yang terletak di lereng Gunu
ng Ungaran yang dibangun oleh pemerintahan Hindia Belanda sekitar tahun 1912, ya
it u Sumber Air Mudal Kecil dan Mudal Besar, Sumber Alam Lawang, dan Sumber Alam
An car. Sedangkan lokasi kedua adalah Sungai Kaligarang. Perusahaan air minum i
ni m erupakan tanggung jawab salah satu bagian dari Dinas Pekerjaan Umum Kota Pr
aja S emarang yang sampai pada tanggal 7 Desember 1942 masih dikenal dengan nama
Gemee nte Water Leiding Semarang. Peningkatan kebutuhan air minum dari tahun ke
tahun diantisipasi oleh Pemda setem pat dengan membangun dua sumber air baru yai
tu Kalidoh Besar dan Kalidoh Kecil y ang pada akhirnya Kalidoh Kecil diserahkan
ke Kabupaten Semarang (Ungaran) pada tahun 1979. Pada masa penjajahan Jepang, ta
nggal 7 Desember 1942 hingga 14 Agustus 1945 kedu dukan perusahaan air minum mas
ih tetap sama, hanya saja namanya berganti Semaran g Siya Kusyo yang artinya Per
usahaan Air Minum Semarang. Berakhirnya kekuasaan Jepang tidak mengubah penangan
an kedudukan perusahaan air minum dalam rentang waktu beberapa tahun kedepan. Ar
tinya kedudukan pengadaan ai r minum masih menjadi bagian dari Dinas Pekerjaan U
mum Kota Praja Semarang. Hing ga akhirnya struktur fungsional perusahaan air min
um yang semula menjadi bagian dari DPUKP Semarang dipindah dan menjadi bagian da
ri Dinas Daerah Kota Praja Sem arang dalam tenggang waktu 1 Januari 1959 31 Agus
tus 1961. Pembangunan instalasi penjernihan air Sungai Kaligarang dengan sumber
air baku y ang diambil dari Sungai Kaligarang dimulai pada tahun 1960 dengan deb
it pengambi lan awal 500 liter perdetik. Pada tangggal 1 September 1961 hingga a
khir tahun 1964 berubah menjadi Dinas Air Minum Kota Praja Semarang. Selang bebe
rapa tahun kemudian berubah statusnya men jadi Perusahaan Daerah Air Minum Kota
Praja Semarang. Pada tanggal 22 Desember 1 964 berdasarkan SK DPR No. 48 / Kep /
DPRD / 1964 yang kemudian bergabung menjad i salah satu cabang Perusahaan Daera
h Kota Semarang ( PERDAKOSEM ). Masuknya PDA M ke PERDAKOSEM disahkan oleh Guber
nur Jawa Tengah berdasarkan Perda Kotamadya S emarang tentang Perusahaan Daerah
Kotamadya tanggal 5 September 1967 dan telah d isahkan dengan SK Gubernur No. G.
67 / 5 / 1968, tanggal 1 Maret 1968. Terbitnya SK Walikota No. 27 / WK / 1975, t
anggal 1 Februari 1975, melepas cabang air di P ERDAKOSEM menjadi Perusahaan Dae
rah Air Minum Kotamadya DATI II Semarang yang be rdiri sendiri dan langsung bert
anggung jawab kepada Walikota. SK Walikota terseb ut dilengkapi dengan PERDA Kot
amadya DATI II Semarang No. 12 Tahun 1978 jo No. 7 Tahun 1983 tentang pendirian
Perusahaan Daerah Air Minum Kotamadya DATI II Sema rang yang juga merupakan dasa
r hukum berdirinya PDAM Kotamadya DATI II Semarang. Perda tersebut merupakan pen
jabaran dari Undang-Undang No. 5 Tahun 1962 tentang Perusahaan Daerah. Perusahaa
n daerah yang dimaksud adalah semua perusahaan yang didirikan berdasarkan Undang
-Undang, yang modal seluruhnya atau sebagian kekayaa n daerah yang dipisahkan ke
cuali jika ditentukan lain dengan berdasarkan UndangUndang. Perusahaan daerah ad
alah suatu kesatuan produksi yang bersifat : 1. Memberikan jasa 2. Menyelenggara
kan kemanfaatan umum 3. Mengumpulkan pendapatan Selain itu, pendirian perusahaan
daerah juga turut serta mengoptimalkan pendapat an ekonomi daerah yang ikut men
dorong pembangunan ekonomi nasional, melaksanakan pembangunan daerah, memenuhi k
ebutuhan masyarakat sekitarnya, meningkatkan tara f kesejahteraan karyawan dan m
asyarakat pada umumnya, serta mengutamakan pelayan an kepada pelanggan. B. Lokas
i dan Tata Letak Kantor pusat PDAM Kotamadya DATI II Semarang terletak di Jalan
Kelud Raya Gajah Mungkur Semarang, Jawa Tengah. Gedung tersebut merupakan kantor
pusat kendali se
luruh kegiatan PDAM Kota Semarang. Tepat di depan kantor pusat terbentang instal
asi penjernihan air Sungai Kaligara ng II, III, dan IV. Pusat instalasi dan kant
or pusat hanya dipisahkan oleh Jalan Kelud Raya. Sementara di belakang area inst
alasi, mengalir air Sungai Kaligaran g dengan lebar sungai 15 meter yang aliranny
a relatif stabil. Laboratorium didir ikan untuk mengendalikan proses produksi. S
edangkan laboratorium pusat berada di instalasi penjernihan air Sungai Kaligaran
g I yang bertempat di Jalan Gajah Mun gkur Semarang. Faktor-faktor yang dijadika
n pertimbangan PDAM Kotamadya Semarang dalam memilih lokasi instalasi pengolahan
air adalah sebagai berikut : 1. Sedekat mungkin dengan lokasi air 2. Sejauh mun
gkin dari air laut untuk menghindari intrusi air laut 3. Mudah dijangkau selama
pelaksanaan pembangunan dan pengadaan bahan kimia peng olahan dan mudah dicapai
oleh pengelola dan karyawan instansi 4. Kondisi tanah memenuhi syarat pendirian
bangunan yang diperlukan Areal yang tersedia cukup luas sehingga memungkinkan un
tuk perluasan atau pengem bangan instalasi. C. Tugas Pokok dan Fungsi PDAM 1. Tu
gas pokok PDAM mempunyai tugas pokok yaitu menyelenggarakan pengelolaan air minu
m guna men ingkatkan kesejahteraan masyarakat yang mencakup aspek sosial, keseha
tan dan pel ayanan umum. 2. Fungsi a. Melaksanakan pengawasan dan pembinaan peru
sahaan daerah menurut kebijaksanaan yang telah ditetapkan Badan Pengawas yang se
suai dengan kebijaksanaan umum peru sahaan daerah tersebut. b. Koordinasi yang m
eliputi segala usaha kegiatan guna mewujudkan peningkatan pe layanan persediaan
air minum bagi masyarakat. c. Pengawasan yang meliputi segala usaha dan kegiatan
untuk melaksanakan pengama nan teknis atas pelaksanaan tugas pokok sesuai denga
n kebijaksanaan yang ditetap kan Walikotamadya Kepala DATI II Semarang serta per
undang-undangan yang berlaku. d. Pengurusan tata usaha Perusahaan Daerah Air Min
um ( Dasar : Keputusan Walikot amadya KDH Tk. II Semarang Nomor : 690 / 225 / Ta
hun 1989 tanggal 1 Juni 1989 te ntang Struktur Organisasi dan Tata Kerja PDAM Ko
dya DATI II Semarang). D. Produksi dan Proses Penjernihan Secara Umum Pada PDAM
Kotamadya DATI II Semarang, proses penjernihannya meliputi : 1. Penyadapan air (
Water Intake ) Berfungsi sebagai pemisah kotoran padat dan kasar seperti sampah
plastik, termas uk pasir yang selanjutnya dipompa ke unit pengolahan. 2. Koagul
asi ( pengadukan cepat ) Merupakan proses pembubuhan bahan kimia berupa aluminiu
m sulfat (tawas) ataupun PAC sehingga kotoran-kotorannya terpisah dengan air. 3.
Flokulasi Merupakan proses pengadukan lambat yang menghasilkan flok-flok halus.
4. Sedimentasi / pengendapan Proses di mana terjadi pengendapan flok-flok lumpu
r yang terbentuk pada saat koa gulasi. 5. Filtrasi ( penyaringan ) Proses filtra
si bertujuan untuk melakukan penyaringan flok-flok halus yang belum terendapkan
pada bak sedimentasi. Proses filtrasi dilakukan dengan cara melalui media poros
yaitu : pasir silica. 6. Desinfektan Merupakan proses pembubuhan bahan kimia unt
uk membunuh kuman penyakit dan menceg
berpengaruh terhadap kondisi air sungai. Berbeda dengan IPA Sungai Kali Garang,
IPA Pucang Gading yang mengambil bahan ba ku air minum dari sungai Kali Babon me
mpunyai kualitas air yang lebh buruk. Arti nya, proses penjernihan lebih memerlu
kan proses yang kompleks. Sedangkan sumber air baku lainnya diambil dari sumber
alam, yaitu mata air dan sumur artetis yang terletak di wilayah Kodya Semarang d
an Kabupaten Semarang. Pengambilan air baku di dua tempat di atas tentu sudah me
menuhi syarat-syarat yang telah ditetapkan. F. Daerah Distribusi Sistem daerah p
elayanan distribusi di PDAM Kotamadya DATI II Semarang dibagi men jadi 4 wilayah
distribusi : 1. Wilayah distribusi Semarang Selatan 2. Wilayah distribusi Semar
ang Timur 3. Wilayah distribusi Semarang Barat 4. Wilayah distribusi Semarang Ut
ara Untuk melayani para pelanggan di empat cabang tersebut PDAM Kota Semarang di
leng kapi dengan sembilan buah reservoir dan satu buah bak kontrol yang terletak
dibe rbagai lokasi yaitu : 1. Reservoir Gajah Mungkur kapasitas 5000 m3, elevas
i 65 m. 2. Reservoir Kedung Mundu kapasitas 2500 m3, elevasi 46 m. 3. Reservoir
Sultan Agung kapasitas 4000 m3, elevasi 53,8 m. 4. Reservoir Jomblang kapasitas
3750 m3, elevasi 53,8 m. 5. Reservoir Kepohkapasitas 2500 m3, elevasi 152,3 m. 6
. Reservoir Sirandakapasitas 3750 m3, elevasi 40,7 m. 7. Reservoir Banyumanik ka
pasitas 900 m3, elevasi 240,7 m. 8. Reservoir Manyarankapasitas 5000 m3, elevasi
90 m. 9. Reservoir Gunung Pati kapasitas 2500 m3, elevasi 295 m. BAB III POMPA
SENTRIFUGAL BAB IV PENUTUP KESIMPULAN Pengolahan air yang dilakukan di PDAM seme
ntara ini cukup baik serta mampu menja ga kuailitas dari produk air bersih yg di
lakukan. SARAN Perlu ditingkatkan lagi mutu dan kinerja PDAM sehingga bisa lebih
meningkatkan k esehatan dari masyarakat. DAFTAR PUSTAKA