I. PENDAHULUAN
2
durasi gangguan voltage sag[3].
RELE
PEMUTUS
Elemen pengindera berfungsi untuk merasakan besaranbesaran listrik seperti arus, tegangan, frekuensi, dan
sebagainya tergantung rele yang digunakan. Pada elemen ini
besaran yang masuk akan dirasakan keadaannya apakah
keadaan yang diproteksi mendapatkan gangguan atau dalam
keadaan normal yang untuk selanjutnya besaran tersebut
dikirimkan ke elemen pembanding. Komponen yang berfungsi
sebagai elemen pengindera adalah transformator arus (CT) dan
transformator tegangan (PT).
Elemen pembanding berfungsi menerima besaran
setelah terlebih dahulu besaran itu diterima oleh elemen
pengindera untuk membandingkan besaran listrik pada saat
keadaan normal dengan besaran yang disetting pada rele.
Komponen yang berfungsi sebagai elemen pembanding ini
adalah rele, yang bekerja setelah mendapatkan besaran dari
elemen pengindera dan membandingkan dengan besar arus
penyetelan dan kerja rele.
Elemen pengontrol berfungsi untuk mengadakan
perubahan secara cepat pada besaran ukurnya dan akan segera
memberikan isyarat untuk membuka circuit breaker atau
memberikan sinyal. Komponen yang berfungsi sebagai elemen
kontrol adalah kumparan penjatuh (trip-coil).
III. METODOLOGI
A. Perhitungan Arus Hubung Singkat
Perhitungan praktis untuk menghitung besar arus hubung
singkat dalam sistem distribusi tegangan menengah dapat
dilakukan sebagai berikut :
a. Gangguan hubung singkat tiga phasa[4]
Ihs
b.
V
Z
................................................... (1)
3 VN
Z1 + Z 2
...............................................(2)
2Z1
B. Kapasitas Pembangkitan
Sistem kelistrikan pada Semen Tonasa IV dilayani oleh
4 (empat) pembangkit sendiri dengan kapasitas daya untuk
generator G1 sebesar 25 MW, generator G2 sebesar 25MW,
3
generator gen-ESG-1 sebesar 1063 kW dan generator genEMDB-1 sebesar 425 kW. Tetapi pada kondisi normal
generator yang beroperasi hanya generator G1 dan G2. Selain
itu Semen Tonasa IV juga disuplai dari utility PLN tapi dalam
keadaan normal utility PLN tersebut bersifat normally open.
Tabel 1.
Kapasitas Pembangkitan Semen Tonasa IV
No.
ID
MW
Keterangan
1
2
3
4
5
G1
G2
Gen-ESG-1
Gen-EMDB-1
Utility PLN
25
25
1.063
0.425
-
C. Rating Tegangan
Pada sistem kelistrikan PT. Semen Tonasa IV terdapat lima
rating tegangan yang digunakan, yaitu :
1. Sistem tegangan 70 kV
Sistem tegangan ini berada di daerah bus PLN,
Mainbus, dan BusSR2&3.
2. Sistem Tegangan 6.3 kV
Sistem tegangan inilah yg menyulang seluruh
composite network yang antara lain SS-1(SG2), SS1(SG3), SS-2, SS-3 (SG7), SS-3(SG6).
3. Sistem tegangan 3.3 kV
Sistem tegangan ini untuk menyuplai motor 2 buah
Mtr-415FA21M1 yang masih-masing sebesar 1815
kW.
4. Sistem tegangan 0.66 kV
5. Sistem tegangan 0.4 kV
D. Data Beban
Pada sistem kelistrikan Semen Tonasa IV secara garis
besar terdiri dari tiga area pembebanan yang secara normal
disuplai dari 3 feeder yang berbeda. Area tersebut antar antara
lain area SS-1, area SS-2 dan Area SS-3.
Pada area yang pertama yaitu area SS-1 merupakan area
dimana bahan baku semen mulai diproses. Bahan baku hasil
penambangan yang masih dalam bentuk bongkahanbongkahan dibawa ke area ini untuk dihancurkan dan digiling.
Beberapa peralatan yang ada di area ini antara lain crusher,
raw mill, dan Raw mill fan.
ID
Daya (kW)
1
2
3
4
5
6
7
8
9
Mtr 402CR01M1
Lump 402MDB-1
Lump 403MDB-2
Mtr 411MD01M1
Mtr 411FA06M1
Lump LMDB4A
Lump LMDB4B
Mtr62
dcMtr5
1800
545
243
2650
3280
905
1103
356
132
ID
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
Mtr-411FA07M1
Mtr-412FA07M1
Mtr-417FA01M1
Lump-415MDB-7A
Lump-415MDB-7B
Mtr-415FA21M1
Mtr-415FA71M1
dcMtr-416M2RK01M2
dcMtr-416M2RK01M6
Lump-415MDB-8
Mtr-417HC01M1
Mtr-417FA22M1
Lump-417MDB-9A
Lump-417MDB-9B
Mtr-430MD02M1
Mtr-430FA02M1
Lump-440MDB-10
Lump-417MDB-11
Lump-EMCC-1
Lump-EMCC-4
Lump-EMCC-5
Lump-EMCC-6
Lump-EMCC-2
Lump-EMCC-3
540
540
650
840
655
1815
1815
630
630
285
315
600
1099
1366
700
725
1458.6
417.6
37.4
416
29
115.2
96.5
30.24
Tabel 2.
Data Beban Area SS-1
No
Daya (kW)
No
No
ID
Daya (kW)
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
Mtr-420MD01M1
Mtr-420MD01M11
Mtr-420FA07M1
Mtr64
Lump-420MDB-14
Lump-420MDB-12
Mtr-419MD01M1
Mtr-419MD01M11
Mtr-419FA07M1
Lump-419MDB-13A
Lump-419MDB-13B
3250
3250
500
55
1362
512
3250
3250
500
1214
923
4
I = I sc min 4 cycle bus SG - 2F6 = 45.67
B. Setting Rele untuk Motor 411MD01M1 hingga Generator
G1 (Tipikal 1)
Iset
ts T x
[]
0.15 T x 0 . 14
1 . 08 1
T 0.086
T set = 0.2
Current setting High Set (I>>)
Ips 0.8 Isc min SG2
nCT
Ips 13.99
Tap current setting = 4 A
setting waktu (t>>) = 0.15
Rele ini digunakan untuk mengamankan motor
411MD01M1 terhadap kemungkinan terjadinya arus hubung
singkat di bus SG2. Untuk setting lowsetnya menggunakan
FLA dari motor dan untuk setting highsetnya menggunakan
arus hubung singkat minimum pada bus SG2F6 menggunakan
kurva inverse dengan grading waktu 0.15 s.
Dengan perhitungan yang sama didapatkan setting
untuk masing-masing rele pada tipikal 1 adalah sebagai
berikut[8]:
Gambar. 4. Single line diagram tipikal 1
No
1
2
3
4
5
6
Tabel 5.
Nilai arus hubung singkat Tipikal 1
I sc max 4
I sc max 30
Bus
kV
cycle
cycle
(A)
(A)
SG2-F6
6.3
20139
11448
SG2
6.3
21751
11793
SG1
6.3
21785
12011
bus490TR1
70
3928
2026
busmain1
70
3928
2026
Bus G1
6.3
40578
23742
Rele RSG2MV05
Jenis Rele
Kurva
I sc min 30 cycle bus SG2-F6
I sc max 4 cycle bus SG2-F6
FLA
CT
:
:
:
:
:
:
I sc min
30 cycle
(A)
10227
10734
10748
1868
1868
22507
Rele
RSG2MV05
RSG-1MV01
R490TR1S
RMAIN01HV01
RTG1S
Tabel 6.
Setting Rele Arus Lebih Tipikal 1
CT
Curve
Tap
Time
ratio
Dial
630/1
SI
0.7
0.2
2000/1
SI
0.9
0.16
3600/1
SI
0.85
0.14
400/1
SI
0.7
0.21
630/1
SI
0.6
0.37
7SJ622
IEC SI
10227 A
20139 A
381.7 A
630/1
nCT
0 . 636 Ips 13 . 99
Tap current setting dipilih 0.7 A
Ins.
t>>
4
2
2
3
2
0.15
0.4
0.7
0.15
0.4
5
C. Kedip Tegangan Karena Pengasutan Motor
Dari dua kondisi tersebut maka didapat setting rele
undervoltage untuk tipikal 1 saat pengasutan motor adalah[6]:
Tegangan (%)
105
Tabel 8.
Setting Rele Undervoltage Karena Pengasutan Motor Untuk Tipikal 1
100
95
No.
Bus
Pick Up (%)
Waktu (s)
90
1
2
SG2-F6
SG2
80
80
1.3
1.7
85
V. KESIMPULAN
80
0
Waktu (s)
Gambar. 6. Kedip Tegangan pada Bus SG2 Tanpa Penambahan Generator
Cadangan
2008
[3] Ontoseno Penangsang Prof, Diktat kuliah Analisa Sistem Tenaga, 2008.
[4] Irwin Lazar," Electrical Systems Analysis and Design for Industrial Plants
",McGraw-Hill Book Company
[5] IEEE Recommended Practice for Protection and Coordination of
Industrial and Commercial Power System, IEEE Standart 242- 1986.
Tegangan (%)
105
100
95
90
85
80
0
Waktu (s)
Gambar. 7. Kedip Tegangan pada Bus SG2-F6 Dengan Penambahan
Generator Cadangan