Anda di halaman 1dari 5

Dermis (Kulit Jangat)

Jaringan dermis memiliki struktur yang lebih rumit daripada epidermis, yang terdiri
atas banyak lapisan. Jaringan ini lebih tebal daripada epidermis yaitu sekitar 2,5 mm dimana
bagian paling tipis terdapat di kelopak mata serta yang paling tebal terdapat di telapak tangan
dan telapak kaki. Dermis dipisahkan dari lapisan epidermis dengan adanya membrane dasar
atau lamina. Membran ini terusun dari dua lapisan jaringan ikat yaitu lapisan papilaris
dan lapisan retikularis. Lapisan ini mengikat epidermis dengan struktur yang ada di
bawahnya. Lapisan papilaris dermis berada langsung di bawah epidermis dan tersusun dari
sel-sel fibroblast yang dapat menghasilkan salah satu bentuk kolagen yaitu suatu komponen
dari jaringan ikat. Lapisan retikularis terletak di bawah lapisan papilaris dan juga
memproduksi kolagen serta berkas-berkas serabut elastik., Kolagen merupakan suatu jenis
protein yang membentuk sekitar 30% dari protein tubuh. Kolagen akan berangsur-angsur
berkurang seiring dengan bertambahnya usia. Itulah sebabnya seorang yang sudah tua tekstur
kulitnya kasar dan keriput. Lapisan dermis terletak di bawah lapisan epidermis. Kelenjar
dermis ini menjadi tempat ujung saraf perasa,tempat keberadaan kandung rambut, kelenjar
keringat, kelenjarkelenjar palit atau kelenjar minyak, pembuluh-pembuluh darah dan getah
bening, dan otot penegak rambut (muskulus arektor pili). Dimana susunan paling dasar kulit
jangat dibentuk oleh dibentuk oleh serat-serat, matriks interfibrilar yang menyerupai selai
dan sel-sel.
Keberadaan ujung-ujung saraf perasa dalam kulit jangat,memungkinkan membedakan
berbagai rangsangan dari luar. Masing- masing saraf perasa memiliki fungsi tertentu, seperti
saraf dengan fungsi mendeteksi rasa sakit, sentuhan, tekanan, panas, dan dingin. Saraf perasa
juga memungkinkan segera bereaksi terhadap hal-hal yang dapat merugikan diri kita,
Susunan saraf yang terdapat pada kulit dibagi 5 yaitu

reseptor panas (ruffini), tekanan

(paccini), dingin (krause), rasa nyeri atau sakit (ujung saraf bebas), serta reseptor sentuhan
(meissner). Permukaan kulit mengandung saraf-saraf yang memiliki bentuk dan fungsi yang
berbeda-beda. Ujung saraf tersebut yaitu sebagai berikut :
1. Korpuskula Pacini (vater pacini) merupakan ujung saraf pada kulit yang peka
terhadap rangsangan berupa tekanan, letaknya di sekitar akar rambut. Ditemukan di
jaringan subkutan pada telapak tangan, telapak kaki, jari, puting, periosteum,
mesenterium, tendo, ligamen dan genetalia eksterna. Bentuknya bundar atau lonjong,
dan besar (panjang 2 mm, dan diameter 0,5 1 mm). Bentuk yang paling besar dapat
dilihat dengan mata telanjang, karena bentuknya mirip bawang. Setiap korpuskulus

disuplai oleh sebuah serat bermielin yang besar dan juga telah kehilangan sarung sel
schwannya pada tepi korpuskulus. Akson saraf banyak mengandung mitokondria.
Akson ini dikelilingi oleh 60 lamela yang tersusun rapat (terdiri dari sel gepeng). Sel
gepeng ini tersusun bilateral dengan dua alur longitudinal pada sisinya.
2. Korpuskula Ruffini, merupakan ujung saraf pada kulit yang peka terhadap
rangsangan panas. Korpuskulus ini ditemukan pada jaringan ikat termasuk dermis dan
kapsula sendi. Mempunyai sebuah kapsula jaringan ikat tipis yang mengandung ujung
akhir saraf yang menggelembung. Korpuskulus ini merupakan mekanoreseptor,
karena mirip dengan organ tendo golgi. Korpuskulus ini terdiri dari berkas kecil serat
tendo (fasikuli intrafusal) yang terbungkus dalam kapsula berlamela. Akhir saraf tak
bermielin yang bebas, bercabang disekitar berkas tendonya. Korpuskulus ini
terangsang oleh regangan atau kontraksi otot yang bersangkutan juga untuk menerima
rangsangan panas.
3. Korpuskula Meisner, merupakan ujung saraf perasa pada kulit yang peka terhadap
sentuhan. Korpuskulus peraba (Meissner) terletak pada papila dermis, khususnya pada
ujung jari, bibir, puting dan genetalia. Bentuknya silindris, sumbu panjangnya tagak
lurus permukaan kulit dan berukuran sekitar 80 mikron dan lebarnya sekitar 40
mikron. Sebuah kapsul jaringan ikat tipis menyatu dengan perinerium saraf yang
menyuplai setiap korpuskel. Pada bagian tengah korpuskel terdapat setumpuk sel
gepeng yang tersusun transversal. Beberapa sel saraf menyuplai setiap korpuskel dan
serat saraf ini mempunyai banyak cabang mulai dari yang mengandung mielin
maupun yang tak mangandung mielin. Korpuskulus ini peka terhadap sentuhan dan
memungkinkan diskriminasi/ pembedaan dua titik (mampu membedakan rangsang
dua titik yang letaknya berdekatan).

4. Korpuskula Krause, merupakan ujung saraf perasa pada kulit yang peka terhadap
rangsangan dingin. Korpuskulus gelembung (krause) ditemukan di daerah mukokutis
(bibir dan genetalia eksterna), pada dermis dan berhubungan dengan rambut.
Korpuskel ini berbentuk bundar (sferis) dengan diameter sekitar 50 mikron.
Mempunyai sebuah kapsula tebal yang menyatu dengan endoneurium. Di dalam
korpuskulus, serat bermielin kehilangan mielin dan cabangnya tetapi tetap diselubungi
dengan sel schwann. Seratnya mungkin bercabang atau berjalan spiral dan berakhir
sebagai akhir saraf yang menggelembung sebagai gada. Korpuskel ini jumlahnya
semakin berkurang dengan bertambahnya usia.Korpuskel ini berguna sebagai
mekanoreseptor yang peka terhadap dingin.
5. Lempeng Merkel, merupakan ujung perasa sentuhan dan tekanan ringan, terletak
dekat permukaan kulit.
6. Ujung saraf tanpa selaput, merupakan ujung saraf perasa nyeri. Serat saraf sensorik
aferen berakhir sebagai ujung akhir saraf bebas padabanyak jaringan tubuh dan
merupakan reseptor sensorik utama dalam kulit.Serat akhir saraf bebas ini merupakan
serat saraf yang tak bermielin, atau seratsaraf bermielin berdiameter kecil, yang
semua telah kehilangan pembungkusnya sebelum berakhir, dilanjutkan serat saraf
terbuka yang berjalan di antara sel epidermis. Sebuah serat saraf seringkali bercabangcabang banyak dan mungkin berjalan ke permukaan, sehingga hampir mencapai
stratum korneum. Serat yang berbeda mungkin menerima perasaan raba, nyeri dan
suhu. Sehubungan dengan folikel rambut, banyak cabang serat saraf yang berjalan
longitudinal dan melingkari folikel rambut dalam dermis.

Selain terdapat Ujung syaraf peraba di dalam lapisan kulit jangat terdapat dua macam
kelenjar yaitu kelenjar keringat dan kelenjar palit.
b. Kelenjar keringat
Kelenjar keringat terdiri dari fundus (bagian yang melingkar) dan duet yaitu saluran semacam
pipa yang bermuara pada permukaan kulit membentuk pori-pori keringat. Semua bagian
tubuh dilengkapi dengan kelenjar keringat dan lebih banyak terdapat dipermukaan telapak
tangan, telapak kaki, kening dan di bawah ketiak. Kelenjar keringat diklasifikasikan menjadi
dua jenis berdasarkan struktur dan lokasinnya yaitu kelenjar keringat ekrin dan kelenjar
keringat apokrin.
1. Kelenjar keringat ekrin, kelenjar keringat ini mensekresi cairanjernih, yaitu keringat
yang mengandung 95 97 persen air dan mengandung beberapa mineral, seperti
garam, sodium klorida, granula minyak, glusida dan sampingan dari metabolisma
seluler. Saluran keluarnya bermuara langsung ke permukaan kulit. Kelenjar keringat
ekrin adalah kelenjar tubuar simpel dan berpilin serta tidak berhubungan dengan
folikel rambut. Kelenjar ini penyebarannya menyebar ke seluruh tubuh, terutama pada
telapak tangan, telapak kaki dan dahi. Sekresi dari kelenjar ini (keringat mengandung
air dan membantu pendinginan evaporatif tubuh untuk mempertahankan suhu tubuh.
2. Kelenjar keringat apokrin, yang hanya terdapat di daerah ketiak, puting susu, pusar,
daerah kelamin dan daerah sekitar dubur (anogenital) menghasilkan cairan yang agak
kental, berwarna keputih-putihan serta berbau khas pada setiap orang. Sel kelenjar ini
mudah rusak dan sifatnya alkali serta memilki warna keruh seperti susu dan diuraikan
oleh bakteri untuk menghasilkan bau ketiak yang khas.
c. Kelenjar palit
Kelenjar palit terletak pada bagian atas kulit jangat berdekatan dengan kandung rambut terdiri
dari gelembung-gelembung kecil yang bermuara ke dalam kandung rambut (folikel). Folikel
rambut mengeluarkan lemak yang meminyaki kulit dan menjaga kelunakan rambut. Kelenjar
palit membentuk sebum atau urap kulit. kelenjar palit terdapat di semua bagian tubuh
terutama pada bagian muka.. Bentuknya seperti botol dan bermuara di dalam folikel rambut.
Kelenjar ini banyak terdapat di atas kepala dan muka, sekitar hidung, mulut, telinga, tetapi

sama sekai tidak terdapat dalam kulit tapak tangan dan telapak kaki. Kelenjarnya dan
saluranya dilapisi epitel. Kelenjar sebasea mengeluarkan sebum yang biasanya dialirkan ke
folikel rambut. Pada kulit badan termasuk pada bagian wajah, jika produksi minyak dari
kelenjar palit atau kelenjar sebasea berlebihan, maka kulit akan lebih berminyak sehingga
memudahkan timbulnya jerawat.

Gambar 2.1 Penampang Syaraf pada kulit

Gambar 2.2 Penampang struktur dermis


Daftar Pustaka
Ethel Sloane. 2003. Anatomi dan Fisiologi untuk Pemula. Jakarta: EGC.
Brunner & Suddarth. 2001. Keperawatan Medikal Bedah Edisi 8.Jakarta : EGC.

Anda mungkin juga menyukai