Anda di halaman 1dari 1

B.

MANFAAT ECT

Terapi eletrokonvulsif efektif diberikan untuk menangani kecemasan pasien dengan


skizofrenia, maka petugas kesehatan diharapkan menjadi konselor dan advokat terhadap
tindakan pasien agar diberikan ECT sebagi penanganan awal pasien dengan ambang
kecemasan yang rendah. Terapi

ECT bermanfaat untuk menginduksi suatu kejang klonik yang dapat memberi efek
terapi (therapeutic clonic seizure) setidaknya selama 15 detik. Selain itu terapi eletrokonvulsif
bermanfaat untuk mengembalikan fungsi mental pasien dan meningkatkan ADLs secara
periodik. Kejang yang dimaksud adalah suatu kejang dimana seseorang kehilangan
kesadarannya dan mengalami rejatan. Tentang mekanisme pasti dari kerja ECT sampai saat
ini masih belum dapat dijelaskan dengan memuaskan. Namun beberapa penelitian
menunjukkan kalau ECT dapat meningkatkan kadar serum brain-derived neurotrophic factor
(BDNF) pada pasien depresi yang tidak responsif terhadap terapi farmakologis.

Terapi Elektrokonvulsif juga dikenal sebagai terapi electroshock pada penatalaksanaan


terapi biologis. Pada akhir 1930-an, electroconvulsive therapy (ECT) diperkenalkan sebagai
penanganan untuk skizofrenia.Tetapi terapi ini telah menjadi pokok perdebatan dan
keprihatinan masyarakat karena beberapa alasan. ECT ini digunakan di berbagai rumah sakit
jiwa pada berbagai gangguan jiwa, termasuk skizofrenia.Menurut Fink dan Sackeim (1996)
antusiasme awal terhadap ECT semakin memudar karena metode ini kemudian diketahui
tidak menguntungkan bagi sebagian besar penderita skizofrenia meskipun penggunaan terapi
ini masih dilakukan hingga saat ini. Sebelum prosedur ECT yang lebih manusiawi
dikembangkan, ECT merupakan pengalaman yang sangat menakutkan pasien.

Pasien seringkali tidak bangun lagi setelah aliran listrik dialirkan ke tubuhnya dan
mengakibatkan ketidaksadaran sementara, serta seringkali menderita kerancuan pikiran dan
hilangnya ingatan setelah itu. Adakalanya, intensitas kekejangan otot yang menyertai
serangan otak mengakibatkan berbagai cacat fisik (Durand, 2007).

Anda mungkin juga menyukai