Anda di halaman 1dari 2

1. Jelaskan tentang ECT dan indikasi pelaksanaannya.

Electroconvulsive Therapy (ECT) merupakan salah satu jenis terapi fisik yang merupakan pilihan untuk
indikasi terapi pada beberapa kasus gangguan psikiatri. Indikasi utama adalah depresi berat.

ECT (Electroconvulsive Therapy) merupakan perawatan untuk gangguan psikiatri dengan menggunakan
aliran listrik singkat melewati otak pasien yang berada dalam pengaruh anestesi dengan menggunakan
alat khusus. Terapi Elektroconvulsive (ECT) adalah terapi yang aman dan efektif untuk pasien dengan
gangguan depresi berat, episode manik, dan gangguan mental serius lainnya.

Electroconvulsive Therapy (ECT) merupakan prosedur medis yang dilakukan oleh dokter dimana
pasien diberikan anestesi umum dan relaksasi otot. Ketika efeknya telah bekerja, otak pasien distimulasi
dengan suatu rangkaian dan dikontrol dengan electrode yang dipasang di kepala pasien. Stimulus ini
menyebabkan bangkitan kejang di otak sampai 2 menit. Karena penggunaan anestesi dan relaksasi otot
sehingga badan pasien tidak ikut terangsang dan tidak merasa nyeri.

Indikasi pelaksanaanya:

1. Gangguan Depresi Mayor

Indikasi yang paling sering untuk penggunaan ECT adalah gangguan depresif berat atau ganggaun
depresi mayor.

ECT harus dipertimbangkan sebagai terapi pada pasien yang gagal dalam uji coba medikasi,
mengalami gejala yang parah atau psikotik, mencoba bunuh diri atau membunuh dengan mendadak,
atau memiliki gejala agitasi atau stupor yang jelas. Sebagian klinisi yakin bahwa ECT menyebabkan
sekurangnya derajat perbaikan klinis yang sama dengan terapi standar dengan obat antidepressan. 1,6

ECT efektif untuk gangguan depresi berat dengan gangguan bipolar. Depresi delusional atau psikotik
telah lama dianggap cukup responsif terhadap ECT, tetapi penelitian terakhir telah menyatakan bahwa
episode depresi berat dengan ciri psikotik tidak lebih responsif terhadap ECT dibandingkan gangguan
depresi nonpsikotik. Namun, karena episode depresi berat dengan gejala psikotik adalah berespon buruk
terhadap farmakologi anti depressan saja, ECT harus sering dipertimbangkan sebagai terapi lini pertama
untuk pasien dengan gangguan-gangguan depresi berat dengan ciri melankolik (seperti gejala parah yang
jelas, retardasi psikomotor, terbangun dini hari, variasi diurnal, penurunan nafsu makan dan berat badan,
dan agitasi, diperkirakan lebih mungkin berespon terhadap ECT. 1

2. Mania

ECT sekurangnya sama dan kemungkinan lebih unggul dibandingkan lithium dalam terapi episode manik
akut. Beberapa data menyatakan bahwa pemasangan elektrode bilateral selama ECT lebih efektif,
dengan pemasangan unilateral pada terapi episode manik. Tetapi, terapi farmakologis untuk episode
manik adalah sangat efektif dalam jangka pendek dan untuk profilaksis sehingga pemakaian ECT untuk
terapi episode manik biasanya terbatas pada situasi dengan kontraindikasi spesifik untuk semua
pendekatan farmakologis.1

Pengobatan pilihan bagi mania adalah obat menstabilkan mood ditambah obat antipsikotik. ECT dapat
dipertimbangkan untuk mania parah terkait dengan:

a. kelelahan fisik yang mengancam jiwa


b. resistensi pengobatan (yaitu mania yang tidak menanggapi pengobatan pilihan).

Pilihan pasien dan pengalaman perawatan medis sebelumnya tidak efektif atau tak tertahankan, atau
pemulihan sebelumnya dengan ECT, yang relevan. 6

3. Skizofrenia

ECT merupakan terapi yang efektif untuk gejala skizofrenia akut dan tidak untuk gejala skizofrenia kronis.
Pasien skizofrenia dengan gejala afektif dianggap paling besar kemungkinannya berespons terhadap ECT. 1

Pemberian ECT pada pasien skizofrenia diberikan bila terdapat:

a. Gejala-gejala positif dengan onset yang akut.


b. Katatonia
c. Riwayat ECT dengan hasil yang baik.

Indikasi lain

Penelitian kecil telah menemukan ECT efektif dalam pengobatan katatonia, gejala terkait dengan
gangguan mood, schizophrenia, dan gangguan medis dan neurologis. ECT berguna untuk mengobati
episode psikotik, psikosis atypikal, gangguan obesif-kompulsif, dan delirium dan kondisi medis seperti
gangguan neuroleptic ganas, hypopituitarism, gangguan kejang dan pada penyakit Parkinson. ECT juga
dapat menjadi terapi pilihan untuk depresi bunuh diri wanita hamil yang memerlukan perawatan dan
tidak bisa minum obat untuk geriatri dan sakit medis pasien yang tidak bisa menggunakan obat
antidepresan aman dan bahkan untuk dan anak-anak dan remaja yang bunuh diri mungkin kurang
respon untuk antidepresan daripada orang dewasa. ECT tidak efektif dalam gangguan somatisa,
gangguan personaliti, dan gangguan kecemasan.

Sumber:

https://www.academia.edu/24327613/REFERAT_ECT_Electroconvulsive_Therapy_

Anda mungkin juga menyukai