TATA NAMA ASAM LEMAK

Nama asam lemak secara sistematis berasal dari nama hidrokarbon induknya dengan
mensubstitusikan oat untuk a terakhir. Misalnya, asam lemak jenuh C18 disebut asam
oktadekanoat sebab hidrokarbon induknya adalah oktadekana. Suatu asam lemak C18 dengan
satu ikatan rangkap disebut asam okta desienoat, dengan dua ikatan rangkap disebut asam
oktadeka dienoat, dengan tiga ikatan rangkap, oktadeka trienoat. Simbol 18:0 menyatakan
suatu asam lemak C18 tanpa ikatan rangkap, sedangkan 18:2 menandakan adanya dua ikatan
rangkap.

Nomor atom karbon pada asam lemak dimulai dari ujung karboksil.

[gambar di buku bertha]

Atom karbon kedua dan ketiga sering disebut sebagai dan β. Gugus metil pada
ujung distal rantai disebut karbon ω. Posisi ikatan rangkap dapat dinyatakan dengan cara
menghitung dari ujung distal, dengan atom karbon ω (karbon metil) sebagai atom karbon
nomor 1.

ASAM-ASAM LEMAK BERVARIASI DALAM PANJANG RANTAI DAN TINGKAT

KETIDAKJENUHAN

Asam lemak dalam sistem biologis biasanya mengandung jumlah atom karbon genap,
khususnya antara 14 dan 24. Yang paling lazim adalah asam-asam lemak dengan jumlah
atom karbon 16 dan 18. Pada asam lemak hewani, rantai hidrokarbon hampir selalu tidak
bercabang. Rantai alkil dapat bersifat jenuh atau mengandung satu atau lebih ikatan rangkap.
Ikatan rangkap pada asam lemak tak jenuh jamak dipisahkan sekurang-kuragnya oleh satu
gugus metilen.

Sifat asam lemak dan lipid yang berkaitan dengannya sangat tergantung pada panjang
rantai dan tingkat kejenuhan. Asam lemak tak jenuh mempunyai titik lebur yang lebih rendah
dibandingkan dengan asam lemak jenuh yang panjang rantainya sama. Sebagai contoh, titik
lebur asam stearat 69oC, sedankgan titik lebur asam oleat (yang mengandung satu ikatan
rangkap sis) 13,4oC. Titik lebur asam lemak tak jenuh jamak seri C18 akan makin rendah lagi.
Panjang rantai juga mempengaruhi titik lebur, seperti terlihat pada fakta bahwa titik lebur
asam palmitat C16 6,5 derajat lebih rendah dari asam stearat (C18).