Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

FILSAFAT PANCASILA

Disusun oleh:
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Fildzah Khairina Nisa


Giovani Ago
Ida Fitriyantina Africhani
Kemas Farozi
Lindha Jayanti
M.Haikal Khoir

(M0211030)
(M0211034)
(M0211036)
(M0211042)
(M0211048)
(M0211054)

JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
A. Latar Belakang

Pancasila adalah nilai-nilai kehidupan Indonesia sejak dulu hingga saat ini. Berdasarkan
hal tersebut terdapat perbedaan antara masyarakat Indonesia dengan masyarakat lain.Nilai-nilai
kehidupan tersebut mewujudkan amal perbuatan serta pembawaan watak orang Indonesia.
Dengan kata lain masyarakat Indonesia mempunyai ciri sendiri yang merupakan kepribadianya.
Dengan berpedoman terhadap nilai-nilai pancasila rakyat Indonesia melihat dan
memecahkan masalah kehidupannya.Demikianlah mereka melaksanakan kehidupan yang
diyakini kebenarannnya.Karena keyakinan yang telah mendarahdaging itulah yang menjadikan
pancasila sebagai dasar negara serta ideologi negara.Kebulatan tekad rakyat Indonesia mengenai
hal tersebut telah ditetapkan pada Tanggal 18 agustus 1945 melalui Panitia Persiapan
Kemerdekaan Indonesia.Dimana kesepakatan tersebut sifatnya luhur tidak boleh diganti ataupun
diubah.Masyarakat pancasila-lah yang hendak kita wujudkan,artinya suatu masyarakat Indonesia
modern berdasarkan nilai leluhur tersebut.
Untuk mewujudkan masyarakat pancasila, diperlukan suatu hukum yang berisi normanorma, aturan-aturan atau ketentuan-ketentuan yang harus dilaksanakan dan ditaati oleh setiap
warga negara Indonesia.Hukum yang dimaksud yaitu UUD 1945 sebagai hukum dasar tertulis
dinegara kita.

B. PEMBAHASAN
Pancasila sebagai dasar Negara Republik Indonesia telah ditetapkan pada tanggal 18
agustus 1945, dimana nilai-nilai kehidupan bernegara dan pemerintahan harus berasarkan pada
pancasila.
Pancasila dapat diartikan secara etimologis dan secara termonomologis. Secara
etimologis kata pancasila berasal dari bahasa sangsakerta yang mempunyai arti panca artinya
lima dan sila artinya alas atau dasar (Moh Yamin). Secara termologis istilah Pancasila
artinya lima dasar atau lima alas, untuk nama dasar negara kita RI, istilah ini mulai di usulkan
oleh Bung Karno dalam sidang BPUPKI tanggal 1 juni 1945 sebagai dasar negara RI dan baru
disahkan pada sidang PPKI tanggal 18 Agustus 1945.
Pancasila dikenal sebagai filosofi Indonesia,dimana filsafat Pancasila senantiasa
diperbarui sesuai dengan permintaan rezim yang berkuasa,sehingga Pancasila berbeda dari waktu
ke waktu.Pada era Soekarno pancasila merupakan filsafat asli Indonesia yang diambil dari
budaya dan tradisi Indonesia serta akulturasi budaya barat maupun timur.Sedangkan pada era
orde baru filsafat Pancasila mengalami perubahan, dimana semua elemen barat disingkirkan dan
diganti interpretasinya dalam budaya Indonesia, sehingga menghasilkan Pancasila truly
Indonesia yang artinya semua sila dalam Pancasila adalah asli Indonesia dan Pancasila
dijabarkan menjadi lebih rinci dalam butir-butir Pancasila.
Secara umum filsafat Pancasila dapat diartikan sebagai hasil pemikiran yang sedalamdalamnya dari bangsa Indonesia yang dianggap, dipercaya dan diyakini sebagai kenyataan,
norma-norma, nilai-nilai yang paling benar, paling adil, paling bijaksana, paling baik dan paling
sesuai bagi bangsa Indonesia.Ini berarti Filsafat Pancasila mempunyai fungsi dan peranan
sebagai pedoman dan pegangan dalam sikap, tingkah laku dan perbuatan dalam kehidupan seharihari, dalam bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara bagi bangsa Indonesia.

Pancasila yang menjadi filsafat dan pandangan hidup bangsa Indonesia itu sebenarnya
digali dari tradisi masyarakat itu sendiri. Pancasila sebagai dasar falsafah Negara merupakan
model ideal pluralisme ala Indonesia. Pancasila itu sendiri mempunyai peranan dalam kehidupan
ketatanegaraan. Adapun salah satu peranan pancasila adalah sebagai jati diri bangsa.
Jati diri bangsa merupakan suatu pilihan, dimana jati diri merupakan kualitasyang
menentukan suatu individu atau kelompok sehingga diakui sebagai suatu pribadi yang
membedakan dengan individu atau kelompok yang lain.Jati diri juga dapat diartikan sebagai
pencerminan atau tampilan dari karakter bangsa Indonesia.Pancasila sebagai pembentuk karakter
bangsa yang bersifat integralistik bukan berasal dari luartetapi dari budaya bangsa Indonesia itu
sendiri yang kemudian terbentuki sebagai Ideologi Pancasila yang merupakan jati diri bangsa.
Peranan pancasila lainya adalah sebagai ideologi bangsa dan negara Indonesia, pada
hakekatnya Pancasila bukan hanya merupakan suatu hasil pemikiran seseorang atau kelompok
orang seperti ideologi-ideologi lain didunia, namun Pancasila diangkat dari nilai-nilai adat
istiadat, nilai-nilai kebudayaan serta nilai-nilai religius yang terdapat dalam pandangan hidup
masyarakat Indonesia sebelum membentuk suatu Negara. Dengan kata lain unsur-unsur dari
Pancasila diangkat berdasarkan pandangan hidup Masyarakat itu sendiri, sehingga bangsa ini
merupakan suatu bangsa dengan kuasa materialis Pancasila.
Unsur- unsur Pancasila tersebut kemudian diangkat dan dirumuskan oleh para pendiri
negara, sehingga Pancasila berkedudukan sebagai dasar negara dan ideologi negara Indonesia.
Dengan demikian Pancasila sebagai ideologi bangsa dan negara Indonesia berakar pada
pandangan hidup dan budaya bangsa, bukan mengangkat atau mengambil ideologi dari bangsa
lain. Selain itu Pancasila juga bukan merupakan ide-ide atau perenungan dari seseorang saja yang
hanya memperjuangkan suatu kelompok atau golongan tertentu, melainkan Pancasila berasal dari
nilai-nilai yang dimiliki oleh bangsa sehingga Pancasila pada hakekatnya untuk seluruh lapisan
serta unsur-unsur bangsa secara komperensif.
Pancasila dan Jati Diri tidak boleh dipisahkan dan tidak terpisahkan.
Pancasila sebagai landasan idiil, landasan filosofis bangsa, sumber dari
segala hukum di negeri Indonesia ini, sedangkan jati diri adalah implementasi
sehari-hari, sebagai perilaku bangsa Indonesia, seperti yang dijelaskanpada
butir-butir pancasila di bawah ini :
1. Ketuhanan Yang Maha Esa
Sebagai wujud jati diri bahwa Indonesia adalah bangsa yang agamis.Jati diri ini jelas
bahwa Indonesia adalah bangsa yang agamis dan jelas konsekuensinya. Sebagai bangsa
yang Agamis, bangsa yang percaya akan adanya Tuhan,dan bangsa yang beriman. Maka
jelas bahwa Indonesia memang bukan murni negara sekuler.Namun demikian, untuk
konteks negara Muslim, Indonesia menjadi negara yang sangat ideal dalam kerukunan
antarumat beragama karena memiliki satu falsafah hidup bernegara, yaitu Pancasila.
Di Indonesia, Pancasila sebagai ideologi Negara dengan adanya enam agama resmi
dimana kedudukan warga negara tidak ditentukan oleh agama; hukum nasional yang

berlaku, dan murtad bukan tindak pidana.Dari perbandingan sepintas ini tampak bahwa
Indonesia merupakan model negara Muslim par execellence dalam kerukunan hidup
antarumat beragama.
Potensi dan modal yang dimiliki Indonesia dalam menciptakan kerukunan hidup
antarumat beragama harus dikelola dan dijaga dengan baik sehingga keragaman agama
menjadi nilai yang hidup di tengah masyarakat. Hasil yang dapat dipetik: umat minoritas
dapat menikmati kenyamanan ekonomi, sosial, intelektual, dan spiritual dari umat
mayoritas (Islam) tanpa lenyap sebagai minoritas.
2. Kemanusiaan Yang Adil Dan Beradab
Wujud jati diri dari sila kedua Pancasila bahwa bangsa Indonesia adalah bangsa yang
menghormati Hak Azasi Manusia dimana Indonesia adalah negara hukum.Di dalam negara
hukum kekuasaan Negara atau pemerintah dilaksanakan sesuai dengan dasar dan prinsip
keadilan, sehingga terikat pada undang-undang (rule of law).Prinsip negara hukum adalah
adanya pembagian kekuasaan dan ada jaminan atas hak asasi manusia untuk rakyatnya.
Pancasila adalah ideologi bangsa dan dasar negara Indonesia, oleh karenanya
merupakan landasan idiil bagi sistem pemerintahan dan landasan etis-moral bagi
kehidupan berbangsa, bernegara serta bermasyarakat.Nilai - nilai yang terkandung secara
tersirat maupun yang tersurat tidak ada yang bertentangan dengan nilai-nilai penegakkan
HAM.Bahkan apabila dicermati secara filosofis terutama pada sila kedua yaitu
kemanusiaan yang adil dan beradab adalah rumusan dasar tentang inti etika politik.
Karena apabila orang Indonesia memiliki sikap adil dan beradab, diharapkan akan
mampu bersikap adil, toleran dan menghargai hak-hak orang lain. Inilah pengakuan
Pancasila terhadap nilai-nilai HAM secara hakiki.
3. Persatuan Indonesia
Sebagai wujud jati diri sila ketiga adalah Bangsa yang cinta Tanah Air. Rasa cinta
tanah air atau nasionalisme dalam tulisan ini adalah rasa kebanggaan, rasa memiliki, rasa
menghargai, rasa menghormati dan loyalitas yang dimiliki oleh setiap individu pada negara
tempat ia tinggal yang tercermin dari perilaku membela tanah airnya, menjaga dan
melindungi tanah airnya, rela berkorban demi kepentingan bangsa dan negaranya,
mencintai adat atau budaya yang ada dinegaranya dengan melestarikannya dan
melestarikan alam dan lingkungan.
Individu yang memiliki rasa cinta pada tanah airnya akan berusaha dengan segala
daya upaya yang dimilikinya untuk melindungi, menjaga kedaulatan, kehormatan dan
segala apa yang dimiliki oleh negaranya. Rasa cinta tanah air inilah yang mendorong
perilaku individu untuk membangun negaranya dengan penuh dedikasi.Oleh karena itu,
rasa cinta tanah air perlu ditumbuhkembangkan dalam jiwa setiap individu yang menjadi
warga dari sebuah negara atau bangsa agar tujuan hidup bersama dapat tercapai.

Salah satu cara untuk menumbuhkembangkan rasa cinta tanah air adalah dengan
menumbuhkan rasa bangga terhadap tanah airnya melalui proses pendidikan. Rasa bangga
terhadap tanah air dapat ditumbuhkan dengan memberikan pengetahuan dan dengan
membagi dan berbagi nilai-nilai budaya yang kita miliki bersama. Oleh karena itu,
pendidikan berbasis nilai-nilai budaya dapat dijadikan sebagai sebuah alternatif untuk
menumbuhkembangkan rasa bangga yang akan melandasi munculnya rasa cinta tanah air.
4. Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam Permusyawaratan /
Perwakilan.
Sebagai wujud sila keempat yaitu Bangsa Indonesia adalah Bangsa yang
Demokratis.Demokrasi, sebuah kata sakti dalam beberapa tahun terakhir.Sebuah kata yang
setiap Negara/ bangsa selalu mengagungkannya.Saking saktinya kata tersebut sampai
memiliki pengaruh yang luar biasa hebatnya.
Secara umum dapat dikatakan bahwa Demokrasi adalah sistem politik yang
memungkinkan semua warga bangsa mempunyai kesempatan mewujudkan
aspirasinya.Dalam sejarah umat manusia tampak bahwa demokrasi berkembang sesuai
dengan kondisi bangsa yang bersangkutan, termasuk nilai budayanya, pandangan hidupnya
serta adat-istiadatnya.Dengan begitu tiap-tiap bangsa mempunyai caranya sendiri
mewujudkan demokrasi.
Dapat disimpulkan bahwa tidak ada pelaksanaan atau perwujudan demokrasi yang
universal dan berlaku bagi semua bangsa.Bahkan dalam satu bangsa dapat terjadi
perubahan dalam pelaksanaan demokrasi sesuai dengan perkembangannya, seperti
ketentuan dalam hak pilih untuk perempuan.Maka tidaklah benar anggapan sementara
orang, termasuk di Indonesia, bahwa demokrasi Barat adalah pelaksanaan demokrasi yang
universal dan harus diterapkan pada semua bangsa.
Bahwa demokrasi bukan hal baru bagi bangsa Indonesia telah jelas dalam Pancasila
yang oleh Bung Karno sebagai Penggalinya ditegaskan sebagai Isi Jiwa Bangsa. Akan
tetapi perwujudan demokrasi bagi bangsa Indonesia tidak sama dan tidak harus sama
dengan yang dilakukan bangsa lain, termasuk bangsa Barat yang berbeda pandangan
hidupnya dari Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia .
Karena Pancasila telah diakui dan terima sebagai Filsafah dan Pandangan Hidup
Bangsa serta Dasar Negara RI, maka Pancasila harus menjadi landasan pelaksanaan
demokrasi Indonesia.
Demokrasi Indonesia tidak dapat lepas dari faktor Ketuhanan Yang Maha Esa
sebagai sila pertama Pancasila. Meskipun NKRI bukan negara berdasarkan agama atau
negara agama, namun ia bukan pula negara sekuler yang menolak faktor agama dalam
kehidupan bernegara.
Di Indonesia berdasarkan Pancasila demokrasi dilaksanakan melalui Musyawarah
untuk Mufakat.Itu berarti bahwa demokrasi Indonesia pada prinsipnya mengusahakan
Win-Win Solution dan bukan karena faktor manfaat semata-mata.Namun demikian,

kalau musyawarah tidak kunjung mencapai mufakat sedangkan keadaan memerlukan


keputusan saat itu, tidak tertutup kemungkinan penyelesaian didasarkan jumlah
suara.Maka dalam hal ini voting dilakukan karena faktor Manfaat.
Dalam demokrasi Indonesia tidak hanya faktor Politik yang perlu ditegakkan,
tetapi juga faktor kesejahteraan bagi orang banyak sebagaimana dikehendaki sila kelima
Pancasila.Jadi demokrasi Indonesia bukan hanya demokrasi politik, tetapi juga
demokrasi ekonomi dan demokrasi sosial. Bahkan sesuai dengan Tujuan Bangsa dapat
dikatakan bahwa demokrasi Indonesia adalah demokrasi kesejahteraan dan kebahagiaan
5. Keadilan Sosial Bagi Seluruh Bangsa Indonesia
Sebagai Wujud sila kelima adalah Kebersamaan, atau bangsa yang menghormati
kebersamaan.Menurut Bung Karno Keadilan Sosial adalah Jembatan emas menuju
terwujudnya kesejahteraan rakyat bagi seluruh rakyat Indonesia.Sebagai pencetus
Pancasila, cita-cita keadilan sosial pada Sukarno amat eksplisit.Paham keadilan sosial
Bung Karno harus dimengerti sebagai paham seorang nasionalis yang dipengaruhi
pemikiran Marxisme.
Isi keadilan sosial yang dicita-citakan, dan cara merealisasikannya sebenarnya
tidak bisa dipisah, dan bagi Sukarno hal itu terangkum dalam satu pengertian atau
konsep yaitu Marhaenisme. Dalam Marhaenisme terkandung dua asas: sosionasionalisme dan sosio-demokrasi.
Marhaen adalah proto-tipe masyarakat kelas bawah Indonesia. Bagi sukarno isi
konsepsi keadilan sosial itu harus berorientasikan kepada kaum Marhaen, dan itu hanya
mungkin apabila di dalam Indonesia merdeka kelak kekuasaan berada di tangan
Marhaen, dengan sistem yang berdasarkan sosio-nasionalisme dan sosio-demokrasi.
Pancasila sebagai dasar negara dirumuskan dari nilai-nilai kehidupan masyarakat
Indonesia yang berasal dari pandangan hidup bangsa yang merupakan kepribadian,
bangsa perjanjian luhur serta tujuan yang hendak diwujudkan.Karena itu pancasila di
jadikan idiologi negara.

C. PENUTUP
I.

Kesimpulan
Dari hasil diskusi diatas dapat disimpulkan bahwa:
1. pancasila bersifat sistematis, artinya tidak dapat dan tidak boleh ditukar posisi
sila-silanya.

2. pancasila sebagai dasar negara membawa konsekuensi bahwa segala yang ada
dalam negara tersebut haruslah taat (konsisten) dengan dasar tersebut, termasuk
aturan hukum/perundang-undangan yang berlaku.
3. Demi mewujudkan masyarakat pancasila, artinya suatu masyarakat Indonesia
modern berdasarkan nilai-nilai luhur, dibutuhkan suatu hubungan yang serasi
antara pengambilan pancasila dengan kewajiban mentaati UUD 1945 sebagai
hukum dasar tertulis di negara kita.
II.

Saran
Untuk dapat mencapai suatu tujuan yang sama, yaitu menjunjung tinggi dan
menerapkan nilai-nilai luhur pancasila di segala bidang kehidupan bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara. Penulis menyarankan marilah bersama-sama memahami
mendalami ajaran pancasila secara menyeluruh supaya kita paham dan dapat
mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari, dengan tujuan dapat mengurangi
sedikit demi sedikit hal hal yang dapat mengancam dan membahayakan pancasila yang
tidak hanya dating dari luar tetapi juga dari dalam, terlebih lagi di era globalisasi sekarang
ini.

III.

Daftar Pustaka
1. Kaelan.Filsafat Pancasila.1996.yogyakarta:Paradigma
2. Notonagoro. 1980. Beberapa Hal Mengenai Falsafah Pancasila,
Cet. 9.Jakarta: Pantjoran Tujuh.
3. Salam, H. Burhanuddin, 1998. Filsafat Pancasilaisme. Jakarta: Rineka Cipta
4. Sunoto. Mengenal filsafat pancasila pendekatan melalui etika pancasila.
1985.yogyakarta:PT Hanindita

Anda mungkin juga menyukai