Anda di halaman 1dari 15

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang
Dalam usaha pemulihan krisis ekonomi Indonesia dewasa ini,
sesungguhnya koperasi mendapatkan peluang (opportunity) untuk tampil
lebih eksis. Krisis ekonomi yang diawali dengan krisis nilai tukar dan
kemudian membawa krisis hutang luar negeri, telah membuka mata semua
pemerhati ekonomi bahwa "fundamental ekonomi" yang semula diyakini
kesahihannya, ternyata tidak terbukti. Para pengusaha besar, konglomerat,
dan industri manufaktur yang selama ini diagung-agungkan membawa
pertumbuhan ekonomi yang pesat pada rata-rata 7% pertahun, ternyata
hanya merupakan wacana. Sebab, ternyata kebesaran mereka hanya
ditopang oleh hutang luar negeri sebagai hasil kerja sama. Setelah
dicanangkan oleh pendiri negara kita, bahwa koperasi merupakan lembaga
ekonomi yang cocok dengan spirit masyarakatnya, yaitu azas kekeluargaan.
Kekeluargaan adalah azas yang memang sesuai dengan jiwa dan
kepribadian bangsa Indonesia dan telah berurat akar dalam jiwa bangsa
Indonesia (Hadhikusuma ; 2000). Namun sampai saat ini pada kenyataannya
peran koperasi untuk berkontribusi dalam perekonomian Indonesia belum
mencapai taraf signifikan. Banyaknya masalah yang menghambat
perkembangan koperasi di Indonesia menjadi problematik yang secara
umum masih dihadapi. Pencapaian misi mulia koperasi pada umumnya
masih jauh dari idealisme semula. Koperasi yang seharusnya mempunyai
amanah luhur, yaitu membantu pemerintah untuk mewujudkan keadilan
ekonomi dan sosial, belum dapat menjalani peranannya secara maksimal.
Membangun koperasi menuju kepada peranan dan kedudukannya yang
diharapkan merupakan hal yang sangat sulit, walau bukan merupakan hal
yang tidak mungkin.
OIeh karena itu, tugas ini tetap pada satu titik keyakinan, bahwa
seburuk apapun keadaan koperasi saat ini, kalau semua komponen
bergerak bersama, tentunya ada titik terang yang diharapkan muncul.
Dan juga diharapkan mampu menjadi pencerahan bagi kita semua,
tentang bagaimana koperasi dikembalikan kepada cita-cita para
pendiri bangsa ini, menjadikan kegiatan ekonomi menjadi milik

semua rakyat. Dengan demikian, kesenjangan ekonomi yang


menyebar pada kesenjangan sosial dan penyakit-penyakit masyarakat
Iainnya dapat dikurangi (Nuhung, 2002). Citra koperasi di masyarakat
saat ini identik dengan badan usaha marginal, yang hanya bisa hidup
bila mendapat bantuan dari pemerintah. Hal ini sebenarnya tidak
sepenuhnya benar, karena banyak koperasi yang bisa menjalankan
usahanya tanpa bantuan pemerintah. Tantangan koperasi ke depan
sebagai badan usaha adalah harus mampu bersaing secara sehat sesuai
etika dan norma bisnis yang berlaku . Pendapat mengenai keberadaan
unit usaha koperasi dalam sistem ekonomi Indonesia. Pertama adalah
yang mengutarakan perlunya mengkaji ulang apakah koperasi masih
perlu dipertahankan keberadaannya dalam kegiatan ekonomi. Secara
implisit pendapat ini menghendaki agar kita tidak perlu
mempertahankan koperasi sebagai unit usaha ekonomi. Kedua, adalah
pendapat yang memandang bahwa unit usaha koperasi dipandang
perlu untuk dipertahankan sekadar agar tidak dianggap menyimpang
dari UUD 1945. Pendapat inilah yang selama ini hidup dalam
pemikiran para birokrat pemerintahan. Ketiga, adalah pendapat yang
menganggap bahwa koperasi sebagai organisasi ekonomi rakyat yang
harus dikembangkan menjadi unit usaha yang kukuh dalam rangka
proses demokratisasi ekonomi. Pendapat ini mendasarkan pada
semangat dan cita-cita kemerdekaan Indonesia yang ingin mengubah
hubungan dialektik ekonomi, dari dialektik kolonial pada jaman
penjajahan kepada dialektik hubungan ekonomi yang menjadikan
rakyat sebagai kekuatan ekonomi (Sritua, 1997).
Tantangan bagi dunia usaha, terutama pengembangan Usaha Kecil
Menengah , mencakup aspek yang luas, antara lain : peningkatan
kualitas SDM dalam hal kemampuan manajemen, organisasi dan
teknologi, kompetensi kewirausahaan, akses yang lebih luas terhadap
permodalan, informasi pasar yang transparan, faktor input produksi
lainnya, dan iklim usaha yang sehat yang mendukung inovasi,
kewirausahaan dan praktek bisnis serta persaingan yang sehat
(Haeruman, 2000)

Rumusan Masalah

Pengertian Manajemen
Pengertian Koperasi
Ciri-ciri Koperasi
Prinsip-prinsip Koperasi
Pengertian Manajemen Koperasi
Perangkat Organisasi Koperasi
Kelebihan dan Kekurangan Koperasi

BAB II
PEMBAHASAN
PENGERTIAN MANAJEMEN
Menurut Ricky W. Griffin:
Manajemen sebagai sebuah proses perencanaan, pengorganisasian,
pengkoordinasian, dan pengontrolan sumber daya untuk mencapai
sasaran (goals) secara efektif dan efesien. Efektif berarti bahwa tujuan
dapat dicapai sesuai dengan perencanaan, sementara efisien berarti
bahwa tugas yang ada dilaksanakan secara benar, terorganisir, dan
sesuai dengan jadwal.
Secara umum manajemen juga dipandang sebagai sebuah disiplin
ilmu yang mengajarkan tentang proses untuk memperoleh tujuan
organisasi melalui upaya bersama dengan sejumlah orang atau sumber
milik organisasi. Dalam hal ini manajemen dibedakan menjadi 3
bentuk karakteristik, diantaranya adalah:
Sebuah proses atau seri dari aktivitas yang berkelanjutan dan
berhubungan
Melibatkan dan berkonsentrasi untuk mendapatkan tujuan organisasi.
Mendapatkan hasil-hasil ini dengan berkerja sama dengan sejumlah
orang dan memanfaatkan sumber-sumber dimiliki si organisasi.
Ditinjau dari segi fungsinya, manajemen memiliki 4 fungsi dasar
manajemen yang menggambarkan proses manajemen, semuanya
terangkum sebagai berikut:
a. Perencanaan
Perencanaan melibatkan urusan memilih tugas yang harus di lakukan
untuk mempertahankan tujuan organisasi, menjelaskan bagaimana
tugas harus dilaksanakan, dan memberi indikasi kapan harus
dikerjakan.
Aktivitas perencanaan memfokuskan pada mempertahankan tujuan.
Para manajer menegaskan secara jelas apa yang organisasi harus

lakukan agar berhasil. Perencanaan fokus terhadap kesuksesan dari


organisasi dalam jangka waktu pendek dan juga jangan panjang.
b. Pengorganisasian
Pengorganisasian yakni memberi tugas sebagai hasil dari tahapan
perencanaan, tugas tersebut di berikan kepada beragam individu atau
grup didalam organisasi. Mengorganisir adalah untuk menciptakan
mekanisme untuk menjalankan rencana.

c. Pengaruh
Pengaruh merupakan sebuah motivasi, kepemimpinan atau arah.
Pengaruh dapat di definisikan sebagai bimbingan dari aktivitas dari
anggota organisasi dalam arah yang dapat membantu organisasi lebih
terarah untuk mencapai hasil atau target.
d. Pengendalian
Pengendalian merupakan sejumlah peranan yang dimainkan oleh para
manajer:
Mengumpulkan informasi untuk mengukur performa.
Membandingkan performa masa kini dengan sebelumnya.
Menentukan aksi selanjutnya dari rencana dan melakukan modifikasi
untuk menuai parameter performa diharapakan

PENGERTIAN KOPERASI
Istilah koperasi berasal dari bahasa asing co-operation. (Co = bersama,
operation = usaha), koperasi berarti usaha bersama, misalnya Koperasi
Unit Desa (KUD) artinya usaha bersama masyarakat di satu wilayah
desa, Koperasi Karyawan artinya usaha bersama para karyawan.
Menurut Undang-undang Nomor 12 tahun 1967 tentang pokok-pokok
perkoperasian,Koperasi Indonesia adalah organisasi ekonomi rakyat
berwatak sosial, beranggotakan orang-orang atau badan hukum

koperasi yang merupakan tata susunan ekonomi sebagai usaha


bersama berdasar atas asas kekeluargaan(pasal 3 UU No.12/1967).
Menurut Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1992 Pasal 1 Ayat 1
tentang perkoperasian menyatakan bahwa koperasi adalah badan
usaha yang beranggotakan orang seorang atau badan hukum koperasi
dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi dan
sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasar atas asas
kekeluargaan.
Koperasi merupakan kumpulan orang dan bukan kumpulan modal.
Koperasi harus betul-betul mengabdi kepada kepentingan
perikemanusiaan semata-mata dan bukan kepada kebendaan.
Kerjasama dalam koperasi didasarkan pada rasa persamaan derajat,
dan kesadaran para anggotanya. Koperasi merupakan wadah
demokrasi ekonomi dan sosial. Koperasi adalah milik bersama para
anggota, pengurus maupun pengelola. Usaha tersebut diatur sesuai
dengan keinginan para anggota melalui musyawarah rapat anggota.
Koperasi sebagai badan usaha dapat melakukan kegiatan usahanya
sendiri dan dapat juga kerja sama dengan badan usaha lain, seperti
perusahaan swasta maupun perusahaan negara. Perbedaan antara
koperasi dan badan usaha lain, dapat digolongkan sebagai berikut :
a. Dilihat dari segi organisasi
Koperasi adalah organisasi yang mempunyai kepentingan yang sama
bagi para anggotanya. Dalam melaksanakan usahanya, kekuatan
tertinggi pada koperasi terletak di tangan anggota, sedangkan dalam
badan usaha bukan koperasi, anggotanya terbatas kepada orang yang
memiliki modal, dan dalam melaksanakan kegiatannya kekuasaan
tertinggi berada pada pemilik modal usaha.
b. Dilihat dari segi tujuan usaha
Koperasi bertujuan untuk memenuhi kebutuhan bagi para anggotanya
dengan melayani anggota seadil-adilnya, sedangkan badan usaha
bukan koperasi pada umumnya bertujuan untuk mendapatkan
keuntungan.
c. Dilihat dari segi sikap hubungan usaha

Koperasi senantiasa mengadakan koordinasi atau kerja sama antara


koperasi satu dan koperasi lainnya, sedangkan badan usaha bukan
koperasi sering bersaing satu dengan lainnya.

e. Dilihat dari segi pengelolahan usah


Pengelolahan usaha koperasi dilakukan secara terbuka, sedangkan
badan usaha bukan koperasi pengelolahan usahanya dilakukan
secara tertutup.

CIRI-CIRI KOPERASI
Beberapa ciri dari koperasi ialah :
1.
2.
3.
4.

Sifat sukarela pada keanggotannya


Rapat anggota merupakan kekuasaan tertinggi dalam kopeerasi
Koperasi bersifat nonkapitalis
Kegiatannya berdasarkan pada prinsip swadaya (usaha
sendiri), swakerta (buatan sendiri), swasembada (kemampuan
sendiri).
5. Perkumpulan orang.
6. Pembagian keuntungan menurut perbandingan jasa. Jasa
modal dibatasi.
7. Tujuannya meringankan beban ekonomi anggotanya,
memperbaiki kesejahteraan anggotanya, pada khususnya dan
masyarakat pada umumnya.
8. Modal tidak tetap, berubah menurut banyaknya simpanan
anggota.
9. Tidak mementingkan pemasukan modal/pekerjaan usaha tetapi
keanggotaan pribadi dengan prinsip kebersamaan.
10. Dalam rapat anggota tiap anggota masing-masing satu suara
tanpa memperhatikan jumlah modal masing-masing.
11. Setiap anggota bebas untuk masuk/keluar (anggota berganti)
sehingga dalam koperasi tidak terdapat modal permanen.

12. Seperti halnya perusahaan yang terbentuk Perseroan Terbatas


(PT) maka Koperasi mempunyai bentuk Badan Hukum
13. Menjalankan suatu usaha.
14. Penanggungjawab koperasi adalah pengurus.
15. Koperasi bukan kumpulan modal beberapa orang yang
bertujuan mencari laba sebesar-besarnya.
16. Koperasi adalah usaha bersama kekeluargaan dan kegotongroyongan. Setiap anggota berkewajiban bekerja sama untuk
mencapai tujuan yaitu kesejahteraan para anggota.
Kerugian dipikul bersama antara anggota. Jika koperasi menderita
kerugian, maka para anggota memikul bersama. Anggota yang
tidak mampu dibebaskan atas beban/tanggungan kerugian.
Kerugian dipikul oleh anggota yang mampu.
Koperasi di Indonesia pada dasarnya memiliki ciri-ciri sebagai
berikut :
1. Koperasi adalah kumpulan orang dan bukan kumpulan modal.
Artinya, koperasi mengabdi dan menyejahterakan anggotanya.
2. Semua kegiatan di dalam koperasi dilaksanakan dengan
bekerja sama dan bergotong royong berdasarkan persamaan
derajat, hak, dan kewajiban anggotanya yang berarti koperasi
merupakan wadah ekonomi dan sosial.
3. Segala kegiatan di dalam koperasi didasarkan pada kesadaran
para anggota, bukan atas dasar ancaman, intimidasi, atau
campur tangan pihak-pihak lain yang tidak ada sangkut
pautnya dengan koperasi.
4. Tujuan ideal koperasi adalah untuk kepentingan bersama para
anggotanya.

RINSIP-PRINSIP KOPERASI

Prinsip prinsip koperasi adalah garis garis penuntun yang


digunakan oleh koperasi untuk melaksanakan nilai nilai
tersebut dalam praktik.
a. Prinsip pertama : keanggotaan Sukarela dan Terbuka
Koperasi koperasi adalah perkumpulan perkumpulan
sukarela, terbuka bagi semua orang yang mampu
menggunakan jasa jasa perkumpulan dan bersedia menerima
tanggung jawab keanggotaan, tanpa diskriminasi jender, social,
rasial, politik atau agama.
b. Prisip kedua : Pengendalian oleh Anggota Secara
demokratis
Koperasi koperasi adalah perkumpulan perkumpulan
demokratis yang dikendalikan oleh para anggota secara aktif
berpartisipasi dalam penetapan kebijakan kebijakan
perkumpulan dan mengambil keputusan keputusan. Pria dan
wanita mengabdi sebagai wakil wakil yang dipilih,
bertanggung jawab kepada para anggota. Dalam koperasi
primer anggota anggota mempunyai hak hak suara yang
sama ( satu anggota, satu suara ), dan koperasi pada tingkatan
tingkatan lain juga di atur secara demokratis.
c. Prinsip ketiga : Partisipasi Ekonomi Anggota
Anggota anggota menyumbang secara adil dan
mengendalikan secara demokrasi modal dari koperasi mereka.
Sekurang kurangnya sebagian dari modal tersebut biasanya
merupakan milik bersama dari koperasi. Anggota anggota
biasanya menerima kompensasi yang terbatas, bilamana ada,
terhadap modal. Anggota anggota membagi surplus surplus
untuk sesuatu atau tujuan tujuan sebagai berikut :
* Pengembangan koperasi koperasi mereka
* Kemungkinan dengan membentuk cadangan sekurang
kurangnya sebagian padanya tidak dapat dibagi bagi
* Pemberian manfaat kepada anggota anggota sebanding
dengan transaksi transaksi mereka dengan koperasi
* Mendukung kegiatan kegiatan yang disetujui oleh anggota
d. Prinsip keempat : Otonomi Dan Kebebasan

Koperasi koperasi bersifat otonom, merupakan perkumpulan


perkumpulan yang menolong diri sendiri dan dikendalikan
oleh anggota anggotanya. Koperasi koperasi mengadakan
kesepakatan kesepakatan dengan perkumpulan
perkumpulan lain, termasuk pemerintah, atau memperoleh
modal dari sumber sumber luar, dan hal itu dilakukan dengan
persyaratan persyaratan yang menjamin adanya pengendalian
anggota anggota serta dipertahankannya ekonomi koperasi.
e. Prinsip kelima : Pendidikan, Pelatihan, dan Informasi
Koperasi koperasi menyelenggarakan pendidikan dan
pelatihan bagi anggota anggotanya, para wakil yang dipilih,
manajer dan karyawan, sehingga mereka dapat memberikan
sumbangan yang efektif bagi perkembangan koperasi
koperasi mereka. Mereka memberi informasi kepada
masyarakat umum, khususnya orang orang muda pemimpin
pemimpin opini masyarakat mengenai sifat dan kemanfaatan
kemanfaatan kerjasama.
f. Prinsip keenam : Kerjasama diantara Koperasi
Koperasi koperasi akan dapat memberikan pelayanan paling
efektif kepada para anggota dan memperkuat gerakan koperasi
dengan cara bekerja sama melalui struktur struktur local,
nasional, regional, dan internasional.
Prinsip ketujuh : Kepedulian Terhadap Komunitas
Koperasi koperasi bekerja bagi pembangunan yang
berkesinambungan dari komunikasi komunitas mereka
melalui kebijakan kebijakan yang disetujui oleh anggota
anggotanya.
Menurut Undang-Undang no. 25 Tahun 1992 Pasal 5 ayat 1,
prinsip-prinsip koperasi adalah sebagai berikut:
a) Keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka.
b) Pengelolaan dilakukan secara demokratis.
c) Pembagian sisa hasil usaha dilakukan secara adil sebanding
dengan besarnya jasa usaha masing-masing anggota.
d) Pemberian balas jasa yang terbatas atas modal.
e) Kemandirian.
Pasal 5 ayat 2 (Pengembangan Koperasi)

f) Pendidikan perkoperasian.
g) Kerjasama antar koperasi.
Prinsip Koperasi berdasarkan UU No. 17 Th. 2012, yaitu:
Modal terdiri dari simpanan pokok dan surat modal
koperasi(SMK)
Sedangkan, menurut ICA ( Kongres Manchaster tahun
1995), prinsip-prinsip koperasi adalah sebagai berikut:
a) Keanggotaan secara sukarela dan terbuka.
b) Pengawasann demokratis oleh anggota.
c) Partisipasi anggota dalam kegiatan ekonomi.
d) Otonomi dan kebebasan (Independence)
e) Pendidikan, pelatihan dan penerangan.
f) Kerjasama antar Koperasi.
g) Kepedulian terhadap masyarakat.
PENGERTIAN MANAJEMEN KOPERASI
Manajemen Koperasi adalah suatu proses untuk mencapai
tujuan melalui usaha bersama, berdasarkan azas kekeluargaan.
Untuk mencapai tujuan perlu diperhatikan adanya sistem
manajemen yang baik, agar tujuannya berhasil dengan
diterapkannya fungsi-fungsi manajemen. Menurut prof. Ewell
Paul Roy mengatakan bahwa manajmen koperasi melibatkan 4
(empat) unsur yaitu:
1. Anggota
2. Pengurus
3. Manajer
4. kariyawan
PERANGKAT ORGANISASI KOPERASI
1. Rapat Anggota
Tugas dan wewenang Rapat Anggota adalah :

Membahas dan mengesahkan pertanggung jawaban


Pengurus dan Pengawas untuk tahun buku yang bersangkutan.

Membahas dan mengesahkan Rencana Kerja dan RAPB


tahun buku berikutnya.


Membahas dan menetapkan AD, ART dan atau
Pembubaran Koperasi.

Memilih dan memberhentikan Pengurus dan Pengawas.

Menetapkan pembagian Sisa Hasil Usaha (SHU).


2. Pengurus
Jumlah Pengurus sekurang-kurangnya 3 orang yang terdiri dari
unsur ketua, sekretaris dan bendahara.
Tugas pengurus secara kolektif

memimpin organisasi dan kegiatan usaha, membina dan


membimbing anggota.

memelihara kekayaan koperasi, menyelenggarakan rapat


anggota, mengajukan rencana RK dan RAPB.

mengajukan laporan keuangan dan pertanggung-jawaban


kegiatan.

menyelenggarakan pembukuan keuangan secara tertib


serta memelihara buku daftar anggota, daftar pengurus dan
buku daftar pengawas.
3. Pengawas
Jumlah pengawas sekurang-kurangnya tiga orang atau sesuai
dengan AD Koperasi. Unsur Pengawas terdiri dari ketua
merangkap anggota, sekretaris merangkap anggota dan
anggota.
Tugas, fungsi, wewenang dan tanggung-jawab pengawas
antara lain :
Secara Kolektif bertugas melakukan pengawasan dan
pemeriksaan sekurang-kurangnya 3 bulan sekali atas tata
kehidupan koperasi yang meliputi organisasi, manajemen,
usaha, keuangan, pembukuan dan kebijaksanaan pengurus.
Pengawas berfungsi sebagai Pengawas dan Pemeriksa.
Berwenang melakukan pemeriksaan tentang catatan dan atau
harta kekayaan koperasi, serta bertanggung-jawab kepada
Rapat Anggota

KELEBIHAN DAN KELEMAHAN KOPERASI

A. Kelebihan Koperasi Yaitu:


Prinsip pengelolaan bertujuan memupuk laba untuk
kepentingan anggota. Misalnya koperasi pertanian
mendirikan pabrik pengilingan padi.
Anggota koperasi berperan sebagai konsumen dan
produsen.
Dasar sukarela, orang terhimpun dalam koperasi atau
masuk menjadi anggota dengan dasar sukarela.
Mengutamakan kepentingan Anggota.
B. Kekurangan Koperasi Yaitu:

Keterbatasan dibidang permodalan.


Daya saing lemah
Rendahnya kesaran berkoperasi pada anggota.
Kemampuan tenaga professional dalam pengelolaan
koperasi.

BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dari tulisan di atas maka dapat diketahui bahwa koperasi
adalah sebuah lembaga keuangan (bukan bank) yang
didefinisikan sebagai kerja sama diantara anggota dan para
pengurus dalam rangka mewujudkan kesejahteraan anggota
dan masyarakat serta membangun tatanan perekonomian
nasional. Pada awal perkembangannya yaitu di mulai pada

tahun 1844 koperasi sudah menjadi sebuahsarana untuk


memenuhi kebutuhan sehari-hari , seiring dengan
perkembangannya koperasi mulai berubah menjadi lembaga
yang bukan hanya menyediakan kebutuhan sehari-hari namun
juga menjadi lahan pekerjaan bagi masyarakat. Tujuan dari
koperasi sendiri adalah untuk mewujudkan masyarakat adil
makmur material dan spiritual, hal ini dapat terlihat dari
bagaimana sistem dan prinsip koperasi yang mudah sehingga
tidak menyulitkan anggota untuk mencapai tujuan dari
koperasi itu sendiri.
B. SARAN
Permasalahnya yang paling kental di koperasi adalah
kurangnya partisipasi masyarakat, maka untuk
menumbuhkembangkan minat masyarakat untuk
bergabung dan memajukan koperasi dibutuhkan peran dari
seluruh pihak, dari masyarakatnya sendiri sampai kepada
pemerintah seperti pemberian bimbingan, pengawasan dan
memberi fasilitas. Sosialisasi secara menyeluruh dan rutin
juga perlu diterapkan guna memberi informasi kepada
masyarakat apa saja yang dapat memberi keuntungan
apabila masyarakat ikut serta kedalam koperasi. Perbaikan
sistem dan manajemen koperasi juga harus di perhatikan,
mengingat dibutuhkannya tenaga profesional dan
manajemen yang tersusun secara baik agar koperasi dapat
terus berkembang dan semakin maju.

DAFTAR PUSTAKA
Mobolos.blogspot.com/2013/12/pengertian-manajemendefinisi-manajemen.html
http://hikmayogandita.wordpress.com/2013/10/03/ekonomikoprasi/
candranopitasari.blogspot.com/2013/01/pengertian-tujuanprinsip-prinsip_12.thml
id.wikipedia.org/wiki/koperasi
isalrhamadanus.blogspot.com/2013/11/
http://bloguli.wordprss.com/2010/09/26/kelebihankekurangan-koperasi/

Anda mungkin juga menyukai