Anda di halaman 1dari 8

TRANKSAKSI DENGAN MATA

UANG ASING
KELOMPOK 7
1. Yepi Abdullah
2. Fadia Faradila
3. Gita Merona Batotanete
 Suatu perusahaan dapat melakukan aktivitas yang menyangkut
valuta asing (foreign activities) dalam dua cara: melakukan
transaksi dalam mata uang asing atau memiliki kegiatan usaha
luar negeri (foreign operations)
 Saat ini banyak perusahaan baik besar maupun kecil
bergantung pada pasar internasional dalam kegiatan jual beli
produk dan jasa.

TRANKSAKSI DENGAN MATA UANG


ASING MENURUT AKUNTANSI
 Hal-hal penting yang perlu diperhatikan pada

Pengakuan
Pengaruh Laba Rugi
Perubahan Kurs Selisih Kurs
Valuta Asing
Pelaporan Pada
Tanggal Neraca
Aktivitas perusahaan yang menyangkut valuta asing (foreign activities) ada 2,
yaitu:
 Melakukan transaksi dalam mata uang asing
Suatu perusahaan dalam kegiatan operasionalnya seringkali melakukan
kegiatan yang menggunakan valuta asing, hal ini diatur dalam PSAK No. 10.
Misalnya melakukan ekspor, impor, melakukan pinjaman luar negeri, dan
menutup kontrak berjangka dalam valuta asing.
 Memiliki Kegiatan usaha luar negeri (foreign operations)
Pada perusahaan multinasional yang memiliki anak perusahaan atau
cabang di luar negeri, laporan keuangannya harus dijabarkan dalam mata
uang pelaporan perusahaan (rupiah), hal ini diatur dalam PSAK No. 11.

PENGARUH PERUBAHAN VALUTA


ASING
Pada setiap tanggal neraca:
 Pos moneter dalam mata uang asing dilaporkan ke dalam mata
uang rupiah dengan menggunakan kurs pada tanggal neraca, pos
moneter adalah kas dan setara kas, aktiva dan kewajiban yang
akan diterima atau dibayar yang jumlahnya pasti atau dapat
ditentukan.
 Pos non moneter tidak boleh dilaporkan dengan menggunakan kurs
tanggal neraca tetapi tetap harus dilaporkan dengan
mengghunakan kurs tanggal transaksi, dan
 Pos non moneter yang dinilai dengan nilai wajar dalam mata uang
asing harus dilaporkan dengan mengghunakan kurs yang berlaku
pada saat nilai tersebut ditentukan.

PELAPORAN PADA TANGGAL NERACA


Selisih kurs timbul apabila terdapat perubahan kurs antara tanggal
transaksi dan tanggal penyelesain pos moneter yang timbul dari
transaksi dalam mata uang asing.
 Bila timbulnya dan penyelesaian suatu transaksi berada dalam
suatu periode akuntansi yang sama, maka seluruh selisih kurs
diakui dalam periode tersebut.
 Jika timbulnya dan diselesaikannya suatu transaksi berada
dalam beberapa periode akuntansi, maka selisih kurs harus
diakui untuk setiap periode akuntansi dengan memperhitungkjan
perubahan kurs untuk masing masing periode.

PENGAKUAN LABA RUGI SELISIH KURS


Menurut Pasal 4 (1) huruf l UU No. 36 tahun 2008 “Yang menjadi objek pajak
adalah penghasilan, yaitu setiap tambahan kemampuan ekonomis yang
diterima atau diperoleh Wajib Pajak, baik yang berasal dari Indonesia maupun
dari luar Indonesia, yang dapat dipakai untuk konsumsi atau untuk menambah
kekayaan Wajib Pajak yang bersangkutan, dengan nama dan dalam bentuk
apa pun, termasuk: keuntungan selisih kurs mata uang asing;”
Dari ketentuan diatas dapat disimpulkan bahwa:
 Laba selisih kurs merupakan obyek pajak penghasilan dan kerugian selisih
kurs merupakan biaya yang dapat dikurangkan sebagai pengurang
penghasilan bruto.
 Sejak berlakunya UU No. 36 tahun 2008, perlakuan selisih kurs menurut
akuntansi fiskal mengikuti ketentuan yang diatur dalam Standar Akuntansi
Keuangan.

TRANKSAKSI DALAM MATA UANG


ASING MENURUT PAJAK
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai