Anda di halaman 1dari 2

Eksodonsia adalah salah satu cabang ilmu kedokteran gigi yang mempelajari

tentang hal-hal tentang ekstrasi gigi dari songketnya. (Balaji, 2007). Menurut
Shanghai, 2009 ekstrasi gigi yang ideal adalah penghapusan menyakitkan dari
seluruh gigi atau satu gigi atau akar gigi dengan trauma minimal terhadap
jaringan pendukung gigi, sehingga luka sembuh dengan sempurna dan tanpa
masalah prostetik pasca operasi.
Indikasi eksodonsia
1. Gigi yang sudah karies dan tidak dapat diselamatkan dengan perawatan
apapun. Indikasi unduk eksodonsia tergantung perluasan karies, makin luas
stuktur gigi yang terlibat makin rapuh struktur giginya, sehingga makin tinggi
kemungkinan gigi tersebut untuk diekstrasi.
2. Pulpitis atau gigi dengan pulpa non-vital, pulpa infeksi akut atau kronis yang
harus dicabut jika perawatan endodontic tidak dapat dilakukan.
3. Periodontitis apical. Gigi posterior non-vital dengan penyakit periapikal sering
harus dilakukan pencabutan.
4. Penyakit periodontal. Sebagai panduan, kehilangan setengah dari kedalaman
tulang alveolar yang normal atau ekstensi poket ke bifurkasi akar gigi bagian
posterior atau mobilitas yang jelas berarti pencabutan gigi tidak bias dihindari
lagi.
5. Gigi pecah atau patah. Dimana garis pecah setengah mahkota dari akar.
6. Rahang pecah. Jika garis gigi pecah mungkin harus dilakukan pencabutan
untuk mencegah infeksi tulang.
7. Untuk mendapatkan ruangan yang diperlukan pada perawatan ortodonsi.
Biasanya gigi yang diekstrasi adalah gigi premolar pertama atau kedua.
8. Supernumerary teeth. Merupakan anomali dalam jumlah gigi, yaitu jumlah gigi
ynag berlebih. Kelebihan gigi yang mengganggu fungsi maupun estetik
memerlukan tindakan pencabutan.
9. Gigi yang merusak atau menyebabkan iritasi kronik pada jaringan lunak, jika
pengobatan atau terapi lainnya tidak mecegah trauma atau kerusakan.
10. Salah tempat dan dampaknya. Harus dilakukan pencabutan ketika gigi
menjadi karies, menyebabkan nyeri, atau kerusakan batas gigi.
11. Gigi yang tidak dapat disembuhkan dengan ilmu konservasi
12. Gigi impaksi dan gigi non erupsi merupakan gigi yang mengalami gangguan
erupsi karena terhalang oleh gigi sebelahnya atau tulang sekitar yang terlalu
padat. Akibat dari gigi impaksi antara lain kista, gangguan TMJ, dan radang.
(tidak semua gigi impaksi dan non erupsi dicabut)
13. Gigi utama yang tertahan apabila gigi permanen telah ada dan dalam posisi
normal.

14. Persiapan radioterapi. Sebelum radiasi tumor oral, gigi yang tidak sehat
membutuhkan pencabutan, atau pengangkatan untuk mereduksi paparan radiasi
yang berhubungan dengan osteomelitis
15. sebagai tujuan prostetik, pencabutan satu atau dua gigi untuk memberikan
desain yang bagus atau agar prostetik stabil.
Balaji, 2007
Dapus
Balaji, S.M, 2007, TEXTBOOK OF ORAL & MAXILLOFACIAL SURGERY, NEW DELHI,
ELSEVIER
Shanghai, S, 2009, A concise textbook of oral & maxillofacial surgery, new delhi,
jaypee

Anda mungkin juga menyukai