Disusun Oleh :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Dewi Purnamasari
Erni Hastirini
Gharini Sumbaga N
Indah Ichtiani
Juhan Baidowi
Supartiningsih
Zulfa H P
Eko Setiono S
Yuli Kusuma W
H2A009013
H2A009018
H2A009020
H2A009025
H2A009026
H2A009044
H2A009050
H2A008016
H2A008048
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG
2013
I. PEMERIKSAAN RIWAYAT PSIKIATRI
Autoanamnesis dilakukan 11 April 2013 pukul 09.00 WIB
A. Identitas Pasien
Nama
: Ny. Tinah
Umur
: 35 tahun
Jenis kelamin
: Perempuan
Agama
: Islam
Suku
: Jawa
Alamat
: Pucang Gading
Pekerjaan
: Cleaning Service
: Sudah Menikah
menetap. Seminggu yang lalu pasien ditegur lagi oleh atasannya dan
diancam akan dipecat. Semenjak hal tersebut pasien merasa sangat sedih,
sering menangis dan nafsu makan menurun. Pasien juga takut dan cemas
bila bertemu atasannya dan lebih memilih menghindar.
D. Riwayat penyakit dahulu
1. Riwayat psikiatri :
Pasien tidak pernah mengalami gangguan seperti ini atau gangguan jiwa
lainnya.
2. Riwayat penyakit medis :
Riwayat hipertensi
: disangkal
Riwayat DM
: disangkal
Riwayat kejang
: disangkal
Riwayat asma
: disangkal
: disangkal
Stressor
: tidak diketahui
: (-)
fungsi sosial
: (-)
perawatan diri
: (-)
waktu luang
: (-)
Stressor
: (-)
fungsi sosial
: (-)
perawatan diri
: (-)
waktu luang
: (-)
Stressor
: (+)
fungsi sosial
: (+)
perawatan diri
: (-)
waktu luang
: (+)
Stressor
: (+)
fungsi sosial
: (+)
perawatan diri
: (-)
waktu luang
: (+)
6051
7061
8071
9081
10091
1 th
1 minggu
F.
Riwayat pramorbid
1. Riwayat prenatal dan perinatal :
Pasien merupakan anak ke-4empat dari empat bersaudara. Persalinan
normal, saat kelahiran tidak ada trauma, tidak ada cacat bawaan,
lamgsung menangis.t Asi eksklusif (-), susu formula (+).
2. Riwayat masa anak awal ( 0-3 tahun ) :
Pada umur 2 bulan ibunya telah meninggal lalu diasuh oleh saudara
(bulek). Suka makan, asi eksklusif (-), Tidak begitu diperhatikan oleh
keluarga, hubungan dengan saudara kandung tidak baik. Toilet training
umur 3 tahun.
3. Riwayat masa anak pertengahan ( 3-11 tahun ) :
Pertumbuhan dan perkembangan sesuai dengan usianya.
Ngompol
sampai usia 4 tahun. Sekolah sampai kelas 2 SD. Pasien merasa iri
dengan teman yang diantar oleh ibunya.
4. Riwayat masa anak akhir ( masa pubertas-remaja ) :
Pasien adalah pribadi yang tertutup, karena sering dikucilkan dan diejek
oleh saudara kandung dan temannya. Pasien jarang menceritakan
masalah pribadinya. Pasien mulai tertarik dengan lawan jenis saat umur
16 tahun.
G. Riwayat masa dewasa
1. Riwayat pekerjaan :
Pada usia 16 tahun, pasien mulai bekerja sebagai pembantu rumah
tangga selama 3 tahun, lalu berhenti dan pindah bekerja sebagai penjaga
toko kurang lebih selama 1 tahun. Lalu pada usia 20 tahun bekerja
sebagai cleaning service sampai sekarang (15 tahun). Akhir-akhir ini
mempunyai hubungan yang tidak baik dengan atasannya. Sering
dimarahin atasannya karena tidak konsentrasi dan melakukan kesalahan
dalam bekerja. 1 minggu yang lalu pasien ditegur dan peringatkan mau
dipecat.
2. Riwayat perkawinan dan persahabatan :
Menikah pada umur 25 tahun dengan suami pilihannya sendiri,
mempunyai seorang anak laki-laki umur 9 tahun. Hubungannya dengan
teman baik.
3. Riwayat militer :
Pasien
tidak
pernah
mengikuti
pendidikan
maupun
kegiatan
Keterangan :
: Laki-laki
: Perempuan meninggal
: Perempuan
: Pasien
J. Mimpi, khayalan, nilai hidup
Pasien jika mendapat rezeki ingin membangun rumah. Pasien /ingin hidup
lebih tentram dan nyaman.
II. PEMERIKSAAN STATUS MENTAL
Autoanamnesis dilakukan pada tanggal 11 April 2013
A. Gambaran umum
1. Penampilan :
a. Kebersihan : cukup
b. Kerapian : cukup
2. Perilaku dan aktivitas psikomotor :
a. Tingkah laku
: normoaktif
b. Sikap
: kooperatif
c. Sikap terhadap pemeriksa
: kooperatif
d. Kontak psikis
: ada, wajar, dapat dipertahankan
B. Mood dan afek
1. Mood: anxietas
2. Afek : appropiate
3. Ekspresi emosi yang lain :
a. Pengendalian
b. Stabilitas
c. Echt unecht
d. Dalam / dangkal
e. Arus emosi
f. Empati
g. Skala diferensiasi
: cukup
: stabil
: sungguh-sungguh
: dalam
: cukup
: dapat diraba rasakan
: cukup
C. Pembicaraan
1. Kualitas : cukup
2. Kuantitas : cukup
3. Bicara spontan : cukup
4. Sulit mulai bicara / sulit ditarik : (-)
5. Kecepatan bicara / lambat bicara : cukup
D. Gangguan persepsi :
1. Halusinasi
a. Visual
b. Audiotorik
c. Olfaktorik
d. Gustatorik
2. Ilusi
a. Visual
b. Audiotorik
c. Olfaktorik
d. Gustatorik
e. Taktil
: (-)
: (-)
: (-)
: (-)
e.
f.
g.
h.
: (-)
: (-)
: (-)
: (-)
: (-)
E. Pikiran
1. Bentuk pikir
: realistis
2. Arus pikir
: Normal
a. Flight of idea
: (-)
b. Asosiasi longgar
: (-)
c. Inkoherensi
: (-)
d. Tangensial
: (-)
e. Sirkumstansial
: (-)
f. Neologisme
: (-)
g. Jawaban inrelevan
: (-)
3. Isi pikir
: Normal
a. Though of echo
: (-)
b. Though of insertion
: (-)
c. Though of withdrawal : (-)
d. Though of broadcasting : (-)
e. Though of control
: (-)
Taktil
Haptik
Kinestetik
Autoskopi
: (-)
: (-)
: (-)
: (-)
h. Retardasi
i. Asosiasi bunyi
j. Blocking
k. Perseverasi
l. Verbigerasi
m. Lancar
n. Giggling
: (-)
: (-)
: (-)
: (-)
: (-)
: (-)
: (-)
Empati
Intelegensia
Pertimbangan
Realibilitas
: Baik,
2. Kesadaran
3. Vital sign
a. TD
: 120/90 mmHg
b. Nadi
c. RR
: 20 x/menit (reguler)
d. Suhu
: 370C
4. Status Gizi
a. BB
: 55 kg
b. TB
: 150 cm
c. BMI
5. Status Internus
a. Kulit
b. Kepala
c. Mata
d. Hidung
e. Telinga
f. Mulut
: bibir kering (-), bibir sianosis (-), lidah kotor (-), gusi
berdarah (-)
g. Leher
h. Thorax :
Paru
Depan
1. Inspeksi
Bentuk dada
Hemitorak
2. Palpasi
Stem/taktil fremitus
Nyerit ekan
Pelebaran ICS
3.
Perkusi
4.
Auskultasi
Suara dasar
Suara tambahan
Dextra
Sinistra
normal
Simetris
normal
Simetris
Dextra = sinistra
(-)
(-)
Dextra = sinistra
(-)
(-)
Vesikuler
ronki (-), whezing (-)
Belakang
5. Inspeksi
Bentuk dada
Hemitorak
6.
Palpasi
Stem fremitus
Nyeritekan
Pelebaran ICS
7.
Perkusi
8.
Auskultasi
Suaradasar
Suara tambahan
normal
Simetris
normal
Simetris
Dextra = sinistra
(-)
(-)
Dextra = sinistra
(-)
(-)
Vesikuler,
ronki (-), whezing (-)
SD : vesikuler
ST : ronki (-), wheezing (-)
SD : vesikuler
ST : ronki (-), wheezing (-)
Jantung
Inspeksi
Palpasi
Perkusi
a. batas atas
b. pinggang jantung
d. kiri bawah
sinistra
konfigurasi jantung normal
Palpasi
B. Pemeriksaan Neurologis
1. Kepala
: bentuk mesocephal,
nyeri tekan (-),
rangsang meningal (-)
2. Mata
3. Leher
4. Motorik
Superior
Inferior
a. Gerakan
+/+
+/+
b. Tonus
N/N
N/N
c. Klonus
-/-
d. Reflek fisiologis
+N/+N
e. Reflek patologis
-/-
f. Kekuatan
5/5/5
-/+N/+N
-/5/5/5
: t.d.l
: miksi dan defekasi normal
C. Pemeriksaan Penunjang
7. Laboratorium darah
8. EKG
IV. FORMULASI DIAGNOSIS
Seorang wanita usia 35 tahun, agama islam, suku bangsa Jawa, sudah
menikah, bekerja sebagai cleaning service, kebersihan dan kerapian cukup,
datang dengan keluhan sulit tidur, jantung berdebar-debar, dan berkeringat
dingin.
A.
Axis I
Dari hasil pemeriksaan pasien didapatkan gejala-gejala gangguan cemas
menyeluruh. Sesuai dengan pedoman gangguan cemas menyeluruh titik
hitam pertama, yaitu:
1. Anxietas sebagai gejala primer yang berlangsung hampir setiap hari
untuk beberapa bulan.
Pasien juga memenuhi titik hitam kedua yaitu:
2. Kecemasan (khawatir akan nasib buruk, sulit konsentrasi, dsb).
3. otonomik (berkeringat, jantung berdebar-debar, keluhan lambung, dsb).
B. Axis II
Dari autoanamnesis, tidak didapatkan gangguan kepribadian pada riwayat
premorbid.
C. Axis III
Dari hasil pemeriksaan tidak ditemukan gangguan fisik yang mendasar
sehingga pada axis ketiga tidak ada diagnosis.
D. Axis IV
Dari hasil autoanamnesis didapatkan bahwa terdapat masalah pekerjaan
yang menjadi stressor pada pasien.
E. Aksis V :
Dari autoanamnesis didapatkan GAF saat datang adalah 60-51.
V. DIAGNOSIS BANDING
A. Gangguan cemas menyeluruh
B. Gangguan campuran anxietas dan depresi
VI. DIAGNOSIS MULTIAKSIAL
Axis 1
Axis 2
Axis 3
Axis 4
: masalah pekerjaan
Axis 5
VII. TERAPI
A. Psikoterapi
1. Terapi kognitif
2. Terapi suportif
3. Terapi berorientasi tilikan
B. Farmakologi
Diazepam PO 5 mg x 2 tab sehari
VIII. PROGNOSIS
A. Genetik
: tidak
B. Onset
: lambat
C. Faktor pencetus
: ada
D. Kepribadian pramorbid
: baik
E. Status marital
: kawin
F. Status ekonomi
: tidak mampu
G. Kekambuhan
: tidak
H. Support lingkungan
: ada
I.
Gejala positif
: tidak
J. Gejala negatif
: tidak
K. Respon terapi
: baik
Dalam kasus ini prognosis pasien adalah dubia ad bonam ditinjau dari
tidak adanya faktor genetik, onset yang lambat, kepribadian premorbid
penderita yang mampu menyesuaikan diri dengan lingkungannya baik di
tempat kerja maupun interaksi sosialnya, pergaulannya, dan tidak
mempunyai sifat tergantung pada orang lain, status marital menikah, adanya
support lingkungan, dan respon terapi yang baik.
IX.
B. ETIOLOGI
1. Kurangnya pengetahuan seseorang dalam menyesuaikan diri terhadap
pertumbuhan dan perkembangan lingkungan sosial
yang
berlebihan akan sejumlah aktivitas atau peristiwa, yang berlangsung hampir setiap hari,
selama 6 bulan atau lebih. Gambaran esensial dan gangguan ini adalah adanya
anxietas yang menyeluruh dan menetap (bertahan lama), Gejala yang
dominan sangat bervariasi, tetapi keluhan tegang yang berkepanjangan,
gemetaran, ketegangan otot, berkeringat, kepala terasaringan, palpitasi,
pusing kepala dan keluhan epigastnik adalah keluhan keluhan yang lazim
dijumpai. Ketakutan bahwa dirinya atau anggota keluarganya
akan menderita sakit atau akan mengalami kecelakaan dalam waktu
dekat, merupakan keluhan yangseringkali diungkapkan.
Gejala-gejala tersebut biasanya mencakup unsur-unsur berikut:
serta
keluhan-keluhan
6. Obsesif-Kompulsif
Kompulsif adalah tingkahlaku yang berulang, tidak bisa dihilang
kan dan tidak dikehendaki
Bayangan obsesif: bayangan terus menerus mengenai sesuatu yan
g dilihat(7%)Kompulsi (2 macam). Konseling dan medikasi : mengenali,
menghadapi, menantang pikiran yang berulangdapat mengurangi gejala
obses,
yang
pada
akhirnya
mengurangi
perilaku
kompulsif.
DAFTAR PUSTAKA
1. Kaplan, Harold I., S. Benjamin J., G. Jack A. Synopsis of Psychiatry (ed. I
Made Wiguna S. Tanggerang: Binarupa Aksara. 2010. Hal:791-832
2. American Psychiatric Association, Diagnostic Criteria, DSM -IV - TR, 2005:
209-2232.
3. Departemen Kesehatan R.l. Direktorat Kesehatan Jiwa Masya rakat
,
4. Direktorat Jenderal Bina Kesehatan Masyarakat: Gangguan Anxietas.3.Departemen
Kesehatan R.l.
Pedoman
Penggolongan dan
Diagnosis
GangguanJiwa di Indonesia III, Direktorat