pengetahuan yang khusus. Filsafat boleh dikatakan suatu ilmu pengetahuan, tetapi
obyeknya tidak terbatas, jadi mengatasi ilmu-ilmu pengetahuan lainnya merupakan
bentuk ilmu pengetahuan yang tersendiri, tingkatan pengetahuan tersendiri. Filsafat itu
erat hubungannya dengan pengetahuan biasa, tetapi mengatasinya karena dilakukan
dengan cara ilmiah dan mempertanggungjawabkan jawaban-jawaban yang diberikannya.
BAB II
A. Pengertian Filsafat Pendidikan
Pandangan fislafat pendidikan sama dengan perananya merupakan landasan filosofis yang
menjiwai seluruk kebijaksanaan pelaksanaan pendidikan. Dimana landasan filsofis
merupakan landasan yang berdasarkan atas filsafat. Landasan filsafat menalaah sesautu
secara radikal, menyeluruh, dan konseptual tentang religi dan etika yang bertumpu pada
penalran. Olehkarena itu antara filsafat dengan pendidikan sangat erat kaitannya, dimana
filsafat mencoba merumuskan citra tentang manusia dan masyarkaat sedangkan
pendidikan berusahan mewujudkan citra tersebut.
Pendidikan adalah upaya mengembangkan potensi-potensi manusiawi peserta didik baik
potensi fisik potensi cipta, rasa, maupun karsanya, agar potensi itu menjadi nyata dan
dapat berfungsi dalam perjalanan hidupnya. Dasar pendidikan adalah cita-cita
kemanusiaan universal. Pendidikan bertujuan menyiapkan pribadi dalam keseimbangan,
kesatuan. organis, harmonis, dinamis. guna mencapai tujuan hidup kemanusiaan. Filsafat
pendidikan adalah filsafat yang digunakan dalam studi mengenai masalah-masalah
pendidikan.
Filsafat mengadakan tinjauan yang luas mengani realita, maka dikupaslan antara lain
pandangan dunia dan pandangan hidup. Konsep-konsep mengenai ini dapat menjadi
landasan penyusunan konsep tujuan dan metodologi pendidik. Disamping itu,
pengalaman pendidik dalam menuntut pertumbuhan danperkembangan anak akan
berhubungan dan berkenalan dengan realita. Semuanya itu dapat disampaikan kepada
flsafat untuk dijadikan bahan-bahan pertimbangan dan tinjauan untuk
memperkembangkan diri. Hubungan filsafat dengan filsafat pendidikan dapat dirumuskan
sebagai berikut :
1. Filsafat mempuyai objek lebih luas, sifatnya universal. Sedangkan filsafat pendidikan
objeknya terbatas dalam dunia filsafat pendidikan saja
2. Filsafat hendak memberikan pengetahuan/ pendiidkan atau pemahaman yang lebih
mendalam dan menunjukkan sebab-sebab, tetapi yang tak begitu mendalam
3. Filsafat memberikan sintesis kepada filsafat pendidikan yang khusus, mempersatukan
dan mengkoordinasikannya
4. Lapangan filsafat mungkin sama dengan lapangan filsafat pendidikan tetapi sudut
pandangannya berlainan
Dalam menerapkan filsafat pendidikan, seoran guru sebagai pendidik dia
mengharapkan dan mempunyai hak bahwa ahli-ahli filsafat pendidikan menunjukkan
dirinya pda masalah pendiidkan pad aumumnya serta bagaimna amasalah itu mengganggu
pada penyekolhan yang menyangkut masalah perumusan tujuan, kurkulum, organisasi
sekolah dan sebagainya. Dan para pendidik juga mengahrapkan dari ahli filsafat
pendiidkan suatu klasifikasi dari uraian lebih lanjut dari konsep, argumen dirinya literatur
Louis Kattsoff mengatakan lapangan kerja filsafat itu bukan main luasnya yaitu
meliputisegala pengetahuan manusia serta segala sesuatu apa saja yang ingin
diketahui manusia. Dr. A. C Ewing mengatakan bahwa kebenaran, materi, budi,
hubungan materi dan budi, ruang dan waktu, sebab, kemerdekaan, monisme lawan
fluarlisme dan tuhan adalah termasuk pertanyaan-pertanyaan poko filsafat
C. Ruang Lingkup Filsafat
Para ahli mengatakan bahwa ruang lingkup dari ilmu filsafat yaitu :
Tentang hal mengerti, syarat-syaratnya dan metode-metodenya.
Tentang ada dan tidak ada.
Tentang alam, dunia dan seisinya.
Menentukan apa yang baik dan apa yang buruk.
Hakikat manusia dan hubungannya dengan sesama makhluk lainnya.
Tuhan tidak dikecualikan.
Filsafat itu erat hubungannya dengan pengetahuan biasa, tetapi mengatasinya karena
dilakukan dengan cara ilmiah dan mempertanggungjawabkan jawaban-jawaban yang
diberikannya.
Filsafat adalah suatu ilmu pengetahuan yang mempunyai sifat-sifat ilmu pengetahuan
tapi. Akan tetapi jelaslah bahwa filsafat tidak termasuk ruangan ilmu pengetahuan yang
khusus. Filsafat boleh dikatakan suatu ilmu pengetahuan, tetapi obyeknya tidak terbatas,
jadi mengatasi ilmu-ilmu pengetahuan lainnya merupakan bentuk ilmu pengetahuan yang
tersendiri, tingkatan pengetahuan tersendiri.
Para ahli mengatakan bahwa ruang lingkup dari ilmu filsafat yaitu :
a. Tentang hal mengerti, syarat-syaratnya dan metode-metodenya.
b. Tentang ada dan tidak ada.
c. Tentang alam, dunia dan seisinya.
d. Menentukan apa yang baik dan apa yang buruk.
e. Hakikat manusia dan hubungannya dengan sesama makhluk lainnya.
f. Tuhan tidak dikecualikan.
Ruang lingkup dari filsafat yaitu :
a. Tentang pengetahuan : logika yang memuat :
a. Logika formil yang mempelajari asas-asas atau hukum-hukun berpikir
yang harus ditaati agar kita dapat berpikit dengan benar dan mencapai
Manusia itu yakin dan wajib berbuat baik dan menghindarkan yang tidak baik
itu menimbulkan berbagai soal, yaitu :
1. Apakah yang disebut baik itu?
2. Apakah yang buruk itu?
3. Apakah ukuran baik atau buruk itu?
4. Apakah suara batin itu?
5. Apakah kehendak bebas?
6. Apakah artinya kepribadian itu?
f. Tentang Tuhan : Theodyca
Hal inilah yang merupakan konsekuensi terakhir dari seluruh pandangan
filsafat. Renungan tentang pengetahuan kita itu membuktikan bahwa manusia
itu bukan sumber sari segala-segalanya, bukan sumber daripada segala
pengetahuan.
Singkatnya bahwa ia bukan yang mutlak, sebab itu harus dicari sumber yang
terdalam dan sebab yang terakhir, yang mengatasi manusia sendiri dan dunia.
BAB IV
Pendidikan adalah upaya mengembangkan potensi-potensi manusiawi peserta didik baik
potensi fisik potensi cipta, rasa, maupun karsanya, agar potensi itu menjadi nyata dan dapat
berfungsi dalam perjalanan hidupnya. Dasar pendidikan adalah cita-cita kemanusiaan
universal. Pendidikan bertujuan menyiapkan pribadi dalam keseimbangan, kesatuan. organis,
harmonis, dinamis. guna mencapai tujuan hidup kemanusiaan. Filsafat pendidikan adalah
filsafat yang digunakan dalam studi mengenai masalah-masalah pendidikan. Objek filsafat,
objek itu dapat berwujud suatu barang atau dapat juga subjek itu sendiri contohnya si aku
berfikir tentang diriku sendiri maka objeknya adalah subjek itu sendiri. Objek filsafat dapat
dibedakan atas 2 hal :
1. Objek material adalah segala sesuatu atau realita, ada yang harus ada dan ada yang tidak
harus ada
2. Objek formal adalah bersifat mengasaskan atau berprinsi dan oleh karena mengasas, maka
filsafat itu mengkonstatis prinsip-prinsip kebenaran dan tidak kebenaran
Para ahli mengatakan bahwa ruang lingkup dari ilmu filsafat yaitu :
1.
2.
3.
4.
5.