Anda di halaman 1dari 4

I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pada dasarnya Biologi merupakan bidang keilmuan yang berkaitan dengan
kehidupan sehari-hari, namun cukup sulit untuk dipahami. Hal ini dikarenakan
kurang menariknya pembelajaran yang dilakukan oleh guru di dalam kelas
sehingga siswa menjadi cepat bosan. Maka dari itu dibutuhkan strategi dengan
model pembelajaran yang dapat menarik perhatian siswa ketika belajar di dalam
kelas sehingga siswa lebih mudah untuk memahami setiap konsep yang diajarkan
oleh guru.
Salah satu strategi pembelajaran yang dapat membuat siswa lebih aktif dalam
pembelajaran yaitu strategi pembelajaran kooperatif. Pembelajaran kooperatif
adalah model pembelajaran yang dirancang untuk membelajarkan kecakapan
akademik (academic skill), sekaligus keterampilan sosial (social skill) termasuk
interpersonal skill (Riyanto, 2012: 267). Pada umumnya, pembelajaran kooperatif
merupakan pembelajaran kelompok, dimana siswa akan mendiskusikan suatu
masalah tertentu dengan anggota kelompoknya.
Pada dasarnya terdapat berbagai macam cara untuk menyampaikan materi
pelajaran, salah satunya dengan menggunakan model-model pembelajaran.
Menurut Trianto (2010: 51) model pembelajaran adalah suatu perencanaan atau
suatu pola yang digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran
di kelas atau pembelajaran dalam tutorial. Keberhasilan proses pembelajaran tidak
lepas dari kemampuan guru dalam menerapkan model-model pembelajaran.
Model pembelajaran tipe Jigsaw merupakan salah satu model pembelajaran
kelompok dengan ciri utama adanya kelompok ahli dan kelompok asal. Salah satu
hal yang harus diperhatikan dalam model pembelajaran Jigsaw ini adalah
menggunakan strategi kemampuan tutor sebaya, dimana siswa dibagi ke dalam
kelompok ahli dan kelompok asal. Pada kelompok ahli, siswa diberikan materi
yang sama, sedangkan di dalam kelompok asal, siswa akan membahas materi
yang

berbeda-beda.

Pada

akhir

pembelajaran,

kelompok

ahli

akan

mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya. Model pembelajaran Jigsaw ini


juga mampu merangsang komunikasi siswa dalam pembelajaran di dalam kelas.
Kemampuan berkomunikasi merupakan salah satu keterampilan proses sains yang
mengutamakan kemampuan siswa untuk berbicara, baik secara lisan maupun
tulisan. Keterampilan proses melibatkan keterampilan-keterampilan kognitif atau
intelektual, manual dan sosial (Rustaman, 2005: 78). Pada mata pelajaran Biologi,
kemampuan berkomunikasi penting untuk dipelajari karena dapat merangsang
kemampuan siswa dalam berbicara baik secara lisan maupun tulisan. Salah satu
cara berkomunikasi dalam pembelajaran Biologi adalah melalui presentasi dalam
diskusi dan mengerjakan soal-soal kemampuan berkomunikasi.
Berdasarkan pengalaman yang dilakukan oleh penulis pada saat PPLK, siswa/i di
SMP Negeri 17 Kota Serang ini cenderung pasif. Hal ini dilihat dari kurang
aktifnya siswa dalam bertanya dan menanggapi pertanyaan yang diberikan oleh
guru. Artinya, kemampuan siswa dalam berkomunikasi di dalam kelas sangatlah
kurang. Komunikasi sangatlah penting dalam pembelajaran karena akan
berpengaruh terhadap hasil belajar siswa.
Pentingnya komunikasi baik secara lisan maupun tulisan akan berpengaruh
terhadap aktivitas siswa dalam mengajukan dan menanggapi pertanyaan yang
diberikan oleh guru. Oleh karena itu, dibutuhkan model pembelajaran yang dapat
merangsang

siswa

dalam

berkomunikasi.

Salah

satunya

adalah

model

pembelajaran Jigsaw. Pada sintak model pembelajaran Jigsaw terdapat


komunikasi antar siswa, baik di dalam satu kelompoknya (kelompok asal)
maupun di kelompok lainnya (kelompok ahli).
Penelitian yang dilakukan oleh Sugandi & Sumarmo (2010) menyatakan bahwa,
pembelajaran berbasis masalah dalam setting kooperatif Jigsaw memberikan
pengaruh terbesar dibandingkan dengan pembelajaran konvensional terhadap
pencapaian kemampuan komunikasi pada mata pelajaran matematika. Selain itu,
penelitian

yang

dilakukan

oleh

Juwitasari

(2009)

menyatakan

bahwa

pembelajaran bilingual preview review dengan setting Jigsaw berpengaruh


terhadap kecakapan komunikasi siswa, baik komunikasi lisan maupun komunikasi

tulisan. Peneliti menyarankan untuk mengadakan penelitian lebih lanjut tentang


aspek-aspek lain dalam pembelajaran dan dapat menerapkannya pada pokok
bahasan yang berbeda dengan pertemuan yang lebih banyak. Oleh karena itu,
penelitian mengenai penggunaan model pembelajaran tipe Jigsaw pada pokok
bahasan lain penting dilakukan untuk melengkapi informasi yang telah ada.
Salah satu konsep pembelajaran Biologi yang dapat digunakan untuk mengetahui
kemampuan berkomunikasi lisan dan tulisan siswa dengan menggunakan model
pembelajaran Jigsaw adalah subkonsep pencernaan makanan manusia. Subkonsep
ini merupakan bagian dari konsep sistem pencernaan makanan. Penyampaian
materi mengenai subkonsep tersebut dapat dilakukan dengan menggunakan
gambar, grafik maupun tabel. Oleh karena itu, pembelajaran dengan menggunakan
materi tersebut diharapkan dapat memunculkan kemampuan berkomunikasi siswa
yang dilaksanakan dengan menggunakan model pembelajaran Jigsaw. Maka,
penting untuk dilakukan penelitian yang berjudul pengaruh model pembelajaran
Jigsaw terhadap kemampuan berkomunikasi siswa pada subkonsep pencernaan
makanan di SMPN 17 kota serang.
1.2 Rumusan Masalah Penelitian
Berdasarkan uraian di atas yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini
adalah Adakah pengaruh model pembelajaran tipe Jigsaw terhadap kemampuan
berkomunikasi siswa pada subkonsep pencernaan makanan di SMPN 17 Kota
Serang?
1.3 Tujuan Penelitian
Sesuai dengan rumusan masalah yang ingin diteliti, maka tujuan dari penelitian ini
adalah Untuk mengetahui adanya pengaruh model pembelajaran tipe Jigsaw
terhadap kemampuan berkomunikasi siswa pada subkonsep pencernaan makanan
di SMPN 17 Kota Serang.

1.4 Manfaat Penelitian


Sesuai dengan tujuan penelitian di atas, diharapkan penelitian ini dapat
memberikan manfaat antara lain:
1.4.1 Proses pembelajaran ini dapat memotivasi siswa untuk lebih aktif dalam
proses pembelajaran dan dapat memberikan suasana baru dalam
pembelajaran di dalam kelas.
1.4.2 Memberikan masukan kepada guru, khususnya guru biologi bahwa model
pembelajaran tipe Jigsaw dapat dijadikan alternatif pengajaran agar
pembelajaran lebih menarik dan kreatif.
1.4.3 Memberikan pengalaman menulis karya ilmiah bagi peneliti.

Anda mungkin juga menyukai