Pada dasarnya Biologi merupakan bidang keilmuan yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari, namun cukup sulit untuk dipahami. Hal ini dikarenakan kurang menariknya pembelajaran yang dilakukan di dalam kelas sehingga kemampuan komunikasi siswa rendah dan siswa menjadi cepat bosan. Kemampuan berkomunikasi merupakan hal yang sangat penting dan perlu dikembangkan
dalam
pembelajaran.
Untuk
itu,
dalam
memilih
model
pembelajaran guru perlu mempertimbangkan model pembelajaran yang dapat
memotivasi dan mendorong siswa untuk mencapai kemampuan berkomunikasi ketika belajar di dalam kelas sehingga siswa lebih mudah untuk memahami setiap konsep yang diajarkan oleh guru. Pada mata pelajaran Biologi, kemampuan berkomunikasi penting untuk dipelajari karena dapat merangsang kemampuan siswa dalam berbicara baik secara lisan maupun tulisan. Salah satu cara berkomunikasi dalam pembelajaran Biologi adalah melalui presentasi dalam diskusi dan mengerjakan soal-soal kemampuan berkomunikasi. Kemampuan berkomunikasi merupakan salah satu keterampilan proses sains yang mengutamakan kemampuan siswa untuk berbicara, baik secara lisan maupun tulisan. Keterampilan proses melibatkan keterampilan-keterampilan kognitif atau intelektual, manual dan sosial (Rustaman, 2005: 78). Pentingnya komunikasi baik secara lisan maupun tulisan akan berpengaruh terhadap aktivitas siswa dalam mengajukan dan menanggapi pertanyaan yang diberikan oleh guru. Sekarang ini dapat dilihat kurang aktifnya siswa dalam bertanya dan menanggapi pertanyaan yang diberikan oleh guru yang artinya, kemampuan siswa dalam berkomunikasi di dalam kelas sangatlah kurang. Komunikasi sangatlah penting dalam pembelajaran karena akan berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. Oleh karena itu, dibutuhkan model pembelajaran yang dapat merangsang siswa dalam berkomunikasi.
Pada dasarnya terdapat berbagai macam cara untuk menyampaikan materi
pelajaran, salah satunya dengan menggunakan model-model pembelajaran. Trianto (2010: 51) menyatakan bahwa model pembelajaran adalah suatu perencanaan atau suatu pola yang digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran di kelas atau pembelajaran dalam tutorial. Keberhasilan proses pembelajaran tidak lepas dari kemampuan guru dalam menerapkan model-model pembelajaran. Salah satu alternatif model pembelajaran yang mendukung untuk meningkatkan kemampuan komunikasi siswa adalah model pembelajaran Novick. Model pembelajaran Novick adalah suatu model pembelajaran yang berawal dari konsep belajar, sebagai perubahan konseptual yang dikembangkan dari pendekatan konstruktivisme. Josep Nussbaum dan Shimshon Novick (1982) (Mudrika, 2011:5) mengemukakan, Model pembelajaran Novick terdiri dari 3 fase, yaitu: 1) mempertunjukkan kerangka kerja alternative siswa (exposing alternative frameworks), 2) menciptakan konflik konseptual (creating conceptual conflict), 3) mendorong terjadinya akomodasi kognitif (encouraging cognitive accomodation). Dengan ketiga tahap tersebut diharapkan dapat membantu mengupayakan kemampuan komunikasi pada siswa SMP baik secara lisan maupun tulisan. Oleh karena itu penulis bermaksud melakukan penelitian dengan judul: Pengaruh Model Pembelajaran Novick Terhadap Kemampuan Komunikasi Siswa SMP Pada Subkonsep Ekosistem 1.2 Rumusan Masalah Penelitian Berdasarkan uraian di atas yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut: Adakah pengaruh model pembelajaran Novick terhadap kemampuan berkomunikasi siswa pada subkonsep ekosistem di SMP YPWKS Cilegon? 1.3 Tujuan Penelitian Sesuai dengan rumusan masalah yang ingin diteliti, maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui adanya pengaruh model pembelajaran Novick terhadap kemampuan berkomunikasi siswa pada subkonsep ekosistem di SMP YPWKS Cilegon.
1.4 Manfaat Penelitian
Sesuai dengan tujuan penelitian di atas, diharapkan penelitian ini dapat memberikan manfaat antara lain: 1.4.1 Proses pembelajaran ini dapat memotivasi siswa untuk lebih aktif dalam proses pembelajaran dan dapat memberikan suasana baru dalam pembelajaran di dalam kelas. 1.4.2 Memberikan masukan kepada guru, memberi alternatif pembelajaran sehingga diharapkan dapat meningkatkan kualitas pembelajaran sains khususnya Biologi. 1.4.3 Dapat digunakan untuk menambah pengetahuan dan wawasan agar peneliti lebih terampil dalam menggunakan model-model pembelajaran yang ada dan