NURUL MUBAROK
Oleh :
Nurul Mubarok
101092123370
Skripsi
Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pertanian
pada Program Studi Sosial Ekonomi Pertanian/Agribisnis
PENGESAHAN UJIAN
Menyetujui,
Penguji I
Penguji II
Pembimbing I
Pembimbing II
Dekan
Fakultas Sains dan Teknologi
PERNYATAAN
DENGAN INI SAYA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI INI BENARBENAR HASIL KARYA SENDIRI YANG BELUM PERNAH DIAJUKAN
SEBAGAI SKRIPSI ATAU KARYA ILMIAH PADA PERGURUAN TINGGI
ATAU LEMBAGA MANAPUN
Jakarta, 25 Pebruari 2009
Nurul Mubarok
101092123370
RINGKASAN
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim
Assalamualaikum Wr. Wb.
Puji syukur kehadlirat Ilahi Rabby Allah Azza wa Jalla, atas segala
limpahan Rahmat, Hidayah dan Inayah-Nya yang tak terbilang dan tak pernah
hilang sehingga penulis dapat menyusun dan menyelesaikan tugas akhir ini.
Rahmat tadzim dan kesejahteraan semoga selalu dilimpahkan Allah kepada
hamba pilihan, sebagai suritauladan yaitu Muhamad Bin Abdullah SAW yang
membawa risalah Rahmatalilalamin.
Skripsi yang berjudul Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Produksi
Kerupuk Ikan di Sentra Produksi Kerupuk Desa Kenanga Kecamatan Sindang
Kabupaten Indramayu - Jawa Barat merupkan salah satu syarat untuk
memperoleh gelar Sarjana Pertanian pada Program Studi Agribisnis. Skripsi ini
tidak akan terwujud tanpa dukungan, support, motivasi dan uluran tangan semua
orang yang terlibat dalam proses penyusunannya, sehingga pada kesempatan ini
penulis menyampaikan terimakasih yang sedalam-dalamnya kepada :
1. Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
2. Dekan Fakultas Sains dan Teknologi
3. Ketua Jurusan dan Sekretaris Jurusan Program Studi Agribisnis, Ir. Lilis
Imamah I, M.Si dan Ahmad Tjahya Nugraha, SP, MP.
4. Ir Siti Rochaeni, M.Si dan Rahmi Purnomowati, SP. MP. sebagai pembimbing
yang tiada henti-hentinya membimbing dan mengarahkan penulis serta
memotivasi penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
5. Ir. Setyo Adhie, MM, M.Si dan Dr. Taswa Sukmadinata, M.Si. atas
kesediaannya membaca, mengoreksi dan memberi masukan yang berharga
untuk perbaikan skripsi ini.
6. Seluruh Dosen Agribisnis dan Staff akademik Fakultas Sains dan Teknologi
7. Kepala Disperindag Kabupaten Indramayu dan segenap Staf-nya atas kerja
samanya menyediakan data-data yang dibutuhkan dalam penelitian ini
8. Kuwu (kepala desa) dan pengrajin kerupuk Desa Kenanga Kecamatan Sindang
Kabupaten Indramayu-Jawa Barat. Terima kasih telah memberikan izin dan
kerja sama yang baik kepada penulis dalam melakukan penelitian.
9. Bu Warti, yang telah memberikan waktu, perhatian dan bantuan yang tidak
sedikit. Terima kasih Bu, hanya Allah yang dapat membalasnya.
10. Kedua orang tua (H. Abdul Halim dan Hj. Aminah), Ridha dan magfirah
Allah serta Roudhotun Min Riyadiljinan; satu-satunya balasan dan imbalan
yang patut bagi mu ayah-bunda.
11. Saudara (Kang Juhirah dan Kang Hadlori serta Iin Sholihin) terima kasih atas
semuanya
12. Kedua orang tua (H. Mursalih dan Hj. Triningsih), terima kasih atas semuanya
13. Istri yang tercinta, terima kasih atas segalanya yang tidak dapat saya utarakan
satu per satu detailnya terlalu banyak, semoga mendapat predikat AlMaratu Al-Sholihah
14. Kang Khusen, Khalil, Haris. Terima kasih !
15. Teman-teman KMSGD dan Permai-Ayu.
16. Teman-teman program studi Agribisnis Angkatan 2001-2004.
17. Semua pihak yang terlibat langsung maupun tidak langsung, terima kasih.
dengan tidak mencantumkan nama dalam daftar ini bukan bermaksud
mengecilkan dan menapikan jasa dan partisipasi semua yang terlibat dalam
penyusunan Skripsi ini.
Penulis,
DAFTAR ISI
Halaman
ix
xii
xiv
xv
BAB I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ............................................................
11
11
12
17
20
21
24
24
24
25
29
31
32
33
38
40
40
41
42
43
44
45
46
47
48
50
51
55
57
59
60
61
65
69
69
70
BAB VI KESIMPULAN
6.1 Kesimpulan .......................................................................
72
73
73
LAMPIRAN .........................................................................................
75
DAFTAR TABEL
Halaman
10
40
41
42
43
44
45
46
47
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
48
50
51
52
53
54
56
58
59
62
65
DAFTAR GAMBAR
Halaman
13
16
23
28
37
64
68
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
76
77
81
82
83
84
85
90
93
94
95
99
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Industri kecil dan industri kerajinan rumah tangga di Indonesia
mempunyai nilai strategis, salah satu industri kecil dan industri kerajinan rumah
tangga adalah industri makanan dan minuman, jumlah industri makanan dan
minuman di Indonesia merupakan jumlah industri terbanyak. Pada tahun 2005
jumlah industri kecil dan industri kerajinan rumah tangga ada 857.496 unit, pada
tahun 2006 jumlah industri kecil dan industri kerajinan rumah tangga meningkat
jumlahnya menjadi sebanyak 1.203.694 unit usaha (BPS, 2007 : 14) . Data
mengenai perkembangan Industri Kecil (IK) dan Industri Kerajinan Rumah
Tangga (IKIKR) dapat di lihat pada Tabel 1 di bawah ini :
Tabel 1. Jumlah Industri Kecil (IK) dan Industri Kerajinan Rumah Tangga
(IKIKR) dan Persentase Menurut Skala Usaha (Golongan Industri)
Tahun 2005 2006
URAIAN
IK
2005
IKR
IKIKR
2006
IK
%
IKR
IKIKR
Makanan dan
789.223 68.273 857.496 67.144 1.136.550 1.203.694
Minuman
Tekstil
248.824 18.125 266.949 15.073 283.458
298.531
Pakaian Jadi
53.843
56.168 110.011 25.369
73.734
99.103
Kayu, Anyaman dari
805.740 24.984 830.724 24.011 756.927
780.938
rotan, bamboo dan
sejenisnya
Barang Galian
262.832 43.349 306.185 35.151 244.195
279.346
Bukan Logam
Furnitur dan
199.095 34.464 233.559 31.088 231.336
262.424
pengolahan lainnya
Lainnya
161.111 36.971 198.082 53.914
164306
218.220
2.549.591 288.774 2.838.365 258.071 2.926.038 3.184.109
Jumlah
Keterangan :
IK
= Industri Kecil; IKR
= Industri Kerajinan Rumah Tangga
IKIKR = Industri Kecil dan Industri Kerajinan Rumah Tangga
7.71%
-0.02%
-0.77%
-4.78%
-2.03%
0.02%
-0.12%
2005
(Orang)
4,226,572
Tenaga Kerja
2006
%
(Orang)
38.14 4,730,125
39.72
6,856,043
61.86
7,178,990
60.28
100,00 11,909,115
100,00
11,082,615
(perfect
knowledge)
atas faktor-faktor
produksi
kerupuk
yang
2.
Faktor apa yang paling berpengaruh pada produksi krupuk di Desa Kenanga
Kecamatan Sindang Kabupaten Indramayu Jawa Barat?
memberikan
yang
berkepentingan, yaitu :
1.
Bagi penulis, menambah wawasan dan pengalaman dalam bidang studi yang
terkait, juga sebagai wahana untuk mengembangkan pengetahuan yang
diperoleh selama proses perkuliahan.
2.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.
Landasan Teori
bahkan industri kecil rumah tangga karena proses pembuatannya yang sangat
mudah, biasanya pengusaha kerupuk tidak hanya memproduksi satu jenis kerupuk
saja, melainkan memproduksi beberapa jenis kerupuk sekaligus, hal ini karena
pada dasarnya pembuatan kerupuk hampir sama sehingga mesin-mesin dan
peralatan produksi yang sama bisa digunakan untuk membuat kerupuk berbagai
jenis. Jenis kerupuk yang beredar dipasaran cukup banyak dan masing-masing
memiliki pangsa pasar sendiri, berikut ini jenis kerupuk yang sering ditemui
dipasaran yaitu, Kerupuk udang/ikan/kemplang, Kerupuk bawang , Kerupuk kulit,
Kerupuk mlarat, Kerupuk gendar, dam masih banyak jenis-jenis kerupuk lainnya,
karena jenis makanan ini sangat mudah dicampur dan dimodifikasi rasanya sesuai
dengan keinginan dan selera rasa.
Permintaan kerupuk ikan berasal dari usaha penggorengan, agen/toko dan
pedagang. Secara kuantitatif belum ada data yang menggambarkan jumlah
konsumsi kerupuk ikan. Meskipun demikian dapat diperkirakan bahwa jumlah
konsumsi kerupuk relatif tinggi, karena makanan olahan ini banyak digemari oleh
masyarakat luas. Menurut data dari Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas)
tahun 2003 dalam Bank Indonesia (2003, 4) , penduduk wilayah perkotaan (urban)
lebih banyak mengkonsumsi kerupuk dibanding penduduk wilayah pedesaan
(rural). Dengan kata lain dapat dikatakan bahwa pengeluaran untuk konsumsi
kerupuk wilayah perkotaan lebih besar dibanding pengeluaran konsumsi kerupuk
penduduk wilayah pedesaan.
Jumlah konsumsi kerupuk di wilayah perkotaan yang lebih tinggi
dibanding pedesaan dikarenakan kepadatan penduduk di kota yang juga lebih
Perkotaan (Urban)
Pedesaan (Rural)
Perkotaan + Pedesaan
Banyaknya (ons)
0,193
0,147
0,166
Nilai (Rp)
154
99
122
Konsumsi (ons)
0.075
0.087
0.085
0.128
0.140
0.196
0.250
0.305
0.166
1993
1994
1995
1996
1997
1998
5.484.933
4.436.580
4.798.040
6.056.580
3.719.562
1.532.735
2.268.430
2.184.394
1.499.143
2.293.738
1.169.470
1.113.172
kualitas
masing-masing
kerupuk
dapat
dilihat
dari
jangkauan
kerupuk nomor 2 (menengah), harganya tidak terlalu mahal namun citara sanya
sudah memenuhi selera masyarakat dalam negeri. Kerupuk dengan kualitas 1
(tinggi) dibuat dari bahan-bahan yang berkualitas, memiliki cita rasa paling enak,
dan penampilan yang meyakinkan.
Berdasarkan keputusan Menteri Perdagangan no. 303/VIII/83 tanggal 3
Juli 1983 (Suprapti, 2005 : 14) ditetapkan standar kualitas perdagangan kerupuk
udang dengan memperhatikan kepentingan pihak konsumen dan pihak produsen.
Kerupuk di bagi atas dua kualitas, yaitu kualitas I dan kualitas II, standar mutu
yang diukur yaitu kadar air maksimum, kadar protein minimum, kadar abu tidak
larut dalam asam maksimum (%), benda asing maksimum, bau, berjamur dan
berserangga, zat warna dan tambahan lainnya. Daftar standar mutu kerupuk udang
dan ikan dapat dilihat pada Tabel 6 di bawa ini
STANDAR MUTU
No. KARAKTERISTIK
1. Kadar air (%)
maksimum
2. Kadar protein (%)
minimum
3. Kadar abu tidak larut
dalam asam (%)
maksimum
4. Benda asing (%)
maksimum
5. Bau (mg)
Berjamur dan
6.
berserangga
7. Zat warna dan bahan
tambahan lainnya
II
Udang
Ikan
Udang
Ikan
12,0
12,0
12,0
12,0
4,0
5,0
2,0
2,0
1,0
1,0
1,0
1,0
1,0
1,0
1,0
1,0
Khas
Tidak
tampak
Dicantumkan
sesuai yang
diizinkan
Depkes
Khas
Tidak
tampak
Dicantumkan
sesuai yang
diizinkan
Depkes
Khas
Tidak
tampak
Dicantumkan
sesuai yang
diizinkan
Depkes
Khas
Tidak
tampak
Dicantumkan
sesuai yang
diizinkan
Depkes
Sumber: Departemen Perindustrian (2005 : 14)
resources),
Q=f(L)
Secara matematis, sifat fungsi naik (jika input bertambah maka output
bertambah) diindikasikan dengan turunan pertama Q terhadap L adalah positif.
Sedangkan sifat kenaikan yang menurun (menggunakan low of diminishing
returns) diindikasikan dengan turunan kedua Q terhadap L negatif.
Menurut Sokartawi (2003 : 18), hubungan fisik antara input dan output
disebut sebagai fungsi produksi. Penggunaan input (X) akan menambah output
(Y) atau produksi. Hubungan fisik antara X dan Y sering disebut dengan istilah
factor relationship (FR). FR dapat ditulis sebagai berikut :
paribus). Selanjutnya bila lebih dari satu input yang ditambahkan, maka
persamaannya dapat ditulis sebagai berikut :
(Y+Y) = f[(X1+ X1), (X2 + X2), (X3+ X3), .Xn)
Penjelasan hubungan satu input (X1,atau X 2) dengan satu output, Y, atau Y =f(X).
hubungan Y dan X dapat terjadi dalam tiga situasi yaitu :
a. bila produk marginal konstan,
b. bila produk marginal menurun, dan
c. bila produk marginal naik.
Tambahan satuan input x yang dapat menyebabkan pertambahan atau
pengurangan satu satuan output, Y, disebut dengan istilah produk marginal (PM).
PM dapat ditulis dengan rumus : PM = Y/ X. Apabila PM konstan maka dapat
diartikan bahwa setiap tambahan unit input, X, dapat menyebabkan tambahan satu
satuan unit output, Y, secara proporsional. Bila terjadi peristiwa tambahan satu
satuan unit input, X, menyebabkan satu satuan unit output Y, yang menurun atau
decreasing productivity, maka PM akan menurun. Selanjutnya bila penambahan
satu satuan unit input, X, yang menyebabkan satu satuan unit output, Y, yang
semakin menaik secara tidak proporsional. Peristiwa ini disebut dengan
ep =
Y X
/
atau
Y
X
Y X
,
X Y
Output
(unit)
Y
Daerah I
e
P>1
Daerah II
1>e P > 0
Output PT
Daerah III
e
P<0
PR
Output (unit) Q
PM
didefinisikan sebagai perbandingan antara PT per jumlah input, maka rumus untuk
mencari PR adalah sebagai berikut : PR = Y/X. sehingga hubungan PM dan PR
dapat dicari, antara lain :
a. Bila PM lebih besar dari PR, maka posisi PR masih dalam keadaan
menaik.
b. Sebaliknya, bila PM lebih kecil dari PR, maka posisi PR dalam keadaan
menurun.
c. Bila PM sama dengan PR, maka PR dalam keadaan maksimum.
Hubungan antara PM dan PT serta PM dan PR dengan besar kecilnya ep, maka
dapat pula dilihat pada gambar 2, bahwa :
a. ep=1 bila PR mencapai maksimum atau bila PR sama dengan PM-nya.
b. Bila PM=0 dalam situasi PR sedang turun, maka ep=0.
c. ep > 1 bila PT menaik pada tahapan increasing rate dan PR juga menaik
di daerah I. di daerah ini masih mampu memperoleh sejumlah produksi
yang cukup menguntungkan manakala sejumlah input masih ditambahkan.
d. Nilai 1>ep>0, maka tambahan sejumlah input tidak diimbangi secara
proporsional oleh tambahan output yang diperoleh. Peristiwa ini terjadi di
daerah II, dimana pada sejumlah input yang diberikan maka PT tetap
menaik pada tahapan decreasing rate.
e. Nilai ep < 0 yang berada di daerah III; pada situasi yang demikian PT
dalam keadaan menurun, nilai PM menjadi negatif dan PR dalam keadaan
menurun.
f. Situasi ep < 0 maka setiap upaya untuk menambah sejumlah input tetap
akan merugikan bagi produsen yang bersangkutan.
2.1.2.3. Model Fungsi Produksi
Menurut Soekartawi (2002, 84) fungsi Cobb-Douglas adalah suatu
fungsi atau persamaan yang melibatkan dua atau lebih variabel; variabel yang satu
disebut variabel dependen, yang dijelaskan, (Y), dan variabel yang lain disebut
variabel independen, yang menjelaskan, (X). Penyelesaian hubungan antara Y dan
X biasanya dengan cara regresi, kaidah-kaidah pada garis regresi juga berlaku
dalam penyelesaian fungsi Cobb-Douglas. Kelebihan fungsi Cobb-Douglas yang
banyak dipakai dalam penelitian, yaitu :
a. penyelesaian fungsi Cobb-Douglas relatif lebih mudah dibandingkan dengan
fungsi lain, misalnya fungsi kuadratik.
Y = Log Y
X * = Log X
*
V = Log v
a* = Log a
Penyelesaian fungsi Cobb-Douglas selalu melogaritmakan dan diubah bentuk
fungsinya menjadi fungsi linier, maka ada beberapa persyaratan yang harus
dipenuhi sebelum seseorang menggunakan fungsi Cobb-Douglas. Persyaratan ini
antara lain :
a. tidak ada nilai pengamatan yang bernilai nol. Sebab logaritma dari bilangan
nol adalah satu bilangan yang besarnya tidak diketahui (infinitive);
b. perlu asumsi bahwa tidak ada perbedaan teknologi pada setiap pengamatan.
Artinya, kalau fungsi Cobb-Douglas yang dipakai sebagai model dalam suatu
pengamatan, dan bila diperlukan analisa yang merupakan lebih dari satu
model tersebut terletak pada intercept dan bukan pada kemiringan garis
(slops) model tersebut.
c. Tiap variabel X adalah perfect competition.
d. Perbedaan lokasi (pada fungsi produksi) seperti iklan adalah sudah tercakup
pada faktor kesalahan, u.
Ada tiga alasan pokok pentingnya penggunaan Cobb-Douglas yang banyak
dipakai oleh para peneliti, yaitu :
a. penyelesaian Cobb-Douglas relatif lebih mudah dibandingkan dengan fungsi
yang lain;
b. hasil pendugaan garis melalui fungsi Cobb-Douglas akan menghasilkan
koefisien regresi yang sekaligus juga menunjukkan tingkat besaran return to
scale.
produksi (Y). Yang menjadi isu dalam penelitian ini adalah menurunnya kegiatan
produksi yang dapat dilihat dari menurunnya jumlah hasil produksi dari usaha
rajutan Binong Jati.
Teori yang digunakan adalah teori produksi menurut Cobb-Douglas
disertai pendapat dari tokoh ekonomi lainnya. Hasil penelitian yang didapat dari
penelitian ini yaitu bahwa secara simultan faktor modal kerja, tenaga kerja,
teknologi, dan permintaan konsumen berpengaruh terhadap jumlah produksi.
Sedangkan secara parsial yang berpengaruh secara signifikan terhadap
jumlah produksi yakni hanya permintaan konsumen, .karena kegiatan produksi
industri Binong Jati bergantung kepada permintaan dari konsumen (by order).
Sedangkan variabel modal, tenaga kerja, dan teknologi tidak berpengaruh.
analisis melalui analisis fungsi produksi, yaitu analisis Cobb-Douglas, analisis ini
akan melibatkan dua variabel yaitu variabel terikat (Y) dan variabel bebas (X),
dimana penyelesaiannya melalui regresi.
Bagan sistematika kerangka pemikiran analisis faktor-faktor yang
mempengaruhi produksi kerupuk di desa kenanga Kecamatan Sindang Kabupaten
Indramayu Jawa Barat dapat di lihat pada Gambar 3 sebagai berikut :
Kerupuk Ikan
PRODUKSI
VARIABEL PRODUKSI
-
Modal
Tenaga kerja
Permintaan Produk
Harga Kerupuk
FAKTOR LAIN
- Alam (musim, matahari)
- Bulan tertentu (perayaan)
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
LnY = ln b0 + b1 ln X 1 + b2 ln X 2 + b3 ln X 4 + b4 ln X 4 + u
Keterangan :
Y
a0
= Intercept,
x1
= Modal (Rp/bulan)
x2
x3
x4
b0
= Konstanta,
b1
b2
b3
b4
= kesalahan/penyimpangan penduga
Persamaan regresi dianalisis untuk menjelaskan hubungan sebab akibat
dari faktor-faktor produksi terhadap output yang dihasilkan. Nilai yang diperoleh
dari analisis regresi yaitu besarnya nilai t-hitung, F-hitung dan koefisien
determinan (R 2). Nilai t-hitung digunakan untuk menguji secara statistik apakah
koefisien regresi dari masing-masing variabel bebas (X n) yang dipakai secara
terpisah berpengaruh nyata atau tidak terhadap parameter tidak bebas (Y).
pengujian secara statistik adalah sebagai berikut :
1. Uji Determinan (R 2)
Nilai koefisien determinan (R 2) digunakan untuk melihat sejauhmana
besar keragaman yang dapat diterangkan oleh para meter bebas terhadap
parameter tidak bebas. Koefisien determinasi dirumuskan sebagai berikut :
R2 =
Keterangan :
JKR
JKT
R
2. Uji t hitung
Hipotesis :
H o : n = 0
H1 : n 0
Uji statistik yang digunakan adalah uji statistik-t :
t-hitung =
bi
Sbi
t-tabel = t /2(n-p)
keterangan :
bi
Sbi
Bi
kriteria uji :
t-hitung > t-tabel /2 (n-p), maka tolak Ho
t-hitung < t-tabel /2 (n-p), maka terima H o
Jika t-hitung lebih besar dari t-tabel maka parameter yang diuji atau faktorfaktor produksi (X i) berpengaruh nyata terhadap peubah tidak bebas atau output
(Y). Sebaliknya jika nilai t-hitung lebih kecil dari nilai tabel, maka parameter
yang diuji (Xi) tidak berpengaruh nyata terhadap peubah tidak bebas (Y).
Wilayah
Penolakan H0
Wilayah
Penolakan H0
H0 diterima
- t-tabel
+ t-tabel
3. Uji F-hitung
Nilai F-hitung digunakan untuk melihat apakah parameter yang digunakan
secara bersama-sama berpengaruh nyata terhadap parameter tidak bebas atau
apakah model penduga yang digunakan sudah layak untuk menduga parameter
dalam fungsi produksi. Pengujian terhadap model penduga dapat dilihat sebagai
berikut :
Hipotesis :
H o : 1 = 2 = =
(k-1) =
R 2 /(k 1)
(1 R 2 ) /(n k )
Dimana
R = Koefisien determinan
k = jumlah variabel termasuk intersep
n = jumlah pengamatan
Kriteria uji :
F-hitung < F tabel (k-1, n - k), maka terima Ho
F-hitung > F tabel (k-1, n - k), maka tolak H o
Apabila F-hitung lebih besar dari F-tabel, maka secara bersama-sama
parameter bebas dalam produksi (X i) mempunyai pengaruh yang nyata terhadap
hasil produksi. Sebaliknya, jika F-hitung lebih kecil dari F-tabel, maka secara
bersama-sama parameter bebas tidak berpengaruh nyata terhadap hasil produksi.
BAB IV
GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN
poliklinik/balai
pelayanan
masyarakat/Puskesmas
berjumlah 1 buah, sedangkan untuk fasilitas dan sarana pendidikan yaitu terdapat
2 gedung untuk kelompok bermain, dan 1 gedung TK dan terdapat 3 gedung SD.
Dari segi sosial budaya, desa Sindang termasuk desa yang tingkat
homogenitasnya tinggi, baik dilihat dari suku, etnis maupun agama, agama islam
merupakan satu-satunya agama yang dianut penduduk desa Kenanga, suku dan
etnis yang ada merupakan suku dan etnis pribumi atau lokal, sedangkan mata
pencaharian penduduk desa Kenanga kecamatan Sindang kabupaten Indramayu
beragam pada berbagai bidang yaitu pedagang sebanyak 175 orang, buruh tani
sebanyak 143, tani tambak sebanyak 80 orang, tani sawah sebanyak 71 orang,
Lampiran 5.
Pendidikan penduduk desa Sindang Kecamatan Kabupaten Indramayu
beranekaragam, baik pendidikan umum/formal maupun non-formal/khusus.
Pendidikan umum/formal penduduk desa Kenanga kecamatan Sidang kabupaten
Indramayu mayoritas lulusan SD/MI yaitu sebanyak 630 orang, disusul lulusan
SMP/MTs sebanyak 472 orang, lulusan SMA/MA sebanyak 377 orang, Akademi
(D1-D3) sebanyak 20 orang, sarjana sebanyak 36 orang, sedangkan pendidikan
non-formal/khusus yaitu pendidikan melalui pondok pesantren dan madrasah
diniyah masing-masing sebanyak 17 orang dan 85 orang, data Tabel pendidikan
penduduk desa kenanga kecamatan Sindang Kabupaten Indramayu Jawa Barat
dapat dilihat pada Lampiran 5.
Kecamatan Sindang
kepala, ekor
dan tulangnya
dengan
dengan diameter tertentu. Terdapat dua jenis cetakan yaitu cetakan dengan
lingkaran besar dan lingkaran kecil. Setelah dicetak adonan berbentuk bulat
panjang atau tabung/bongko. Setelah dicetak adonan disusun ke dalam rak yang
terbuat dari stainess steel disiapkan untuk dikukus.
2. Pengukusan
Pegukusan dilakukan dengan menggunakan tungku ketel uap/boiler
dengan menggunakan bahan bakar kayu. Tempat pengukusan berbentuk seperti
lemari besar, dapat memuat kurang lebih 8 buah rak. Pengukusan kurang lebih 90
menit. Setelah pengukusan selesai maka bongko-bongko yang sudah matang
ditiriskan dan dinginkan di atas rak bambu /gebrek. Bongko-bongko ini
didinginkan dalam waktu 12 jam hingga bongko tersebut mengeras.
3. Pemotongan/pengirisan
Pemotongan atau pengirisan dilakukan pada dini hari sekitar pukul 02.00
WIB hingga pagi sekitar pukul 08.00 WIB, tetapi bisa terjadi perubahan
tergantung banyaknya bongko yang akan diiris. Pemilihan waktu dini hari
dilakukan agar bongko yang telah diiris bisa langsung dijemur pada pagi sampai
siang harinya, kepingan kerupuk basah hasil pengirisan bongko diletakkan di atas
tampah.
Pengirisan bongko dilakukan dengan menggunakan ham slicer, setiap satu
ham slicer dikendalikan oleh satu orang operator. Operator ham slicer sudah
terlatih menggunakannya, jika tidak terlatih maka akan diperoleh hasil irisan yang
tidak rata. Bagi perusahaan kecil biasanya masih menggunakan alat pemotong
manual, yaitu pisau.
4. Penjemuran
Penjemuran dibedakan menjadi dua yaitu penjemuran dengan sinar
matahari dan penjemuran dengan menggunakan oven. Biasanya penjemuran
dilakukan di bawah sinar matahari langsung, penjemuran dengan oven dlakukan
hanya jika terjadi pesanan yang melebihi kapasitas atau pada waktu cuaca kurang
mendukung seperti terjadi hujan.
Penjemuran dilakukan dengan menyusun kepingan-kepingan kerupuk di atas
tampah, kemudian tampah diletakkan di tanah lapang selama 12 jam, jika kondisi
sinar matahari kurang terik maka dilanjutkan pada esok harinya.
Jika terjadi hujan maka pengeringan dilakukan dengan oven, tatapi
penggunaan oven ini diminimalisisr karena hasil penjemuran dengan oven hasil
kualitas kurupuk kurang baik, yaitu kerupuk tidak mengembang dengan sempurna
ketika digoreng.
4.3.3. Pengemasan
Kerupuk yang sudah kering disortir oleh pekerja bagian pengemasan,
kerupuk yang kualitasnya baik tidak terdapat banyak lubang dan bentuknya baik
yaitu tidak pecah atau remuk. Selanjutnya kerupuk dikemas di dalam plastik
ukuran 250 g dan 200 g yang sudah diberi label dengan nama merek, komposisi,
dan alamat, kemudian ditimbang.
Kerupuk yang sudah ditimbang, disegel dengan menggunakan mesin
segel/sealer dengan panas. Setelah disegel kemudian dikemas lagi dengan plastik
yang berukuran 5 kg dan 4 kg, sebagian ada yang dikemas lagi dengan karung,
ada juga dengan kertas karton/dus biasanya tergantung permintaan pemesan.
Ikan
Pencucian dan pengeluaran isi
perut, pemisahan kulit dan
kepala kemudian dihaluskan
Bubur Ikan
Siap Pakai
Gula,
garam,
MSG
Telur ayam
Tepung
Tapioka
(mengembang)
Dicampur
hingga merata
Pencetakan
Bentuk
Pengukusan
Adonan
Pendinginan/ditiriskan
hingga mengeras
Pemotongan
Penjemuran
Sortiasi dan Pengemasan
12 jam
BAB V
HASIL DAN PEMBAHASAN
yang dimiliki
oleh
setiap
pengrajin
dapat mempengaruhi
Jenis Pekerjaan
Pekerjaan Utama
Pekerjaan Sampingan
Jumlah
Pengrajin Kerupuk
Skala Kecil
Jumlah Orang
%
3
20.00%
12
80.00%
0
0.00%
0
0.00%
0
0.00%
15
100%
yang dimiliki
mempengaruhi
tingkat
pengeluaran
yang
harus
Jumlah Keluarga
24
57
8 10
Jumlah
Pengrajin Kerupuk
Skala Sedang
Jumlah Orang
%
1
12.50%
5
62.50%
2
25.00%
8
100.00%
Pengrajin Kerupuk
Skala Kecil
Jumlah Orang
%
7
46.67%
8
53.33%
0
0.00%
15
100.00%
15
6 10
11 15
16 20
> 20
Jumlah
Pengrajin Kerupuk
Pengrajin Kerupuk
Skala Sedang
Skala Kecil
Jumlah Orang
%
Jumlah Orang
%
0
0%
10
67%
0
0%
5
33%
5
63%
0
0%
3
38%
0
0%
0
0%
0
0%
8
100%
15
100%
skala sedang relatif lebih lama menjadi pengrajin kerupuk dibandingkan dengan
pengrajin kerupuk skala kecil.
pemesanan
konsumen,
namun pengrajin
mayoritas
lebih
Sebaran responden berdasarkan jenis kerupuk yang diproduksi dapat dilihat pada
Tabel 12.
Tabel 12. Karakteristik Pengrajin Kerupuk Berdasarkan Jenis Kerupuk yang
diproduksi
Pengrajin
Kerupuk
Skala Sedang
Jumlah
%
6
62.50%
2
25.00%
Pengrajin
Kerupuk
Skala Kecil
Jumlah
%
86.67%
13
13.33%
2
12.50%
0%
100%
15
100%
Alasan
Menguntungkan
Melanjutkan Usaha Orang Tua
Bahan Mudah didapat
Jumlah
Pengrajin Kerupuk
Skala Sedang
Jumlah
%
4
50.00%
2
25.00%
2
25.00%
8
100.00%
Pengrajin Kerupuk
Skala Kecil
Jumlah
%
7
46.67%
5
33.33%
3
20.00%
15
100.00%
merupakan
menguntungkan.
alasan
rasional,
semata-mata
karena
usaha
yang
Pengrajin Kerupuk
skala Kecil
Jumlah
%
4
26.67%
11
73.33%
15
100.00%
Bentuk Persaingan
Produksi Kerupuk
Kualitas
Kualitas dan harga
Kualitas, kuantitas, harga
Kualitas, jenis kerupuk
Kualitas, jenis, harga
Kualitas dan professional
Kualitas, kuantitas
Jumlah
Indramayu
beranekaragam,
biasanya
berdasarkan
permintaan
konsumen atau pasar yang ada. Hal ini karena peralatan yang dibutuhkan untuk
membuat kerupuk jenis apapun relatif sama. Ide Diversifikasi produk kerupuk
yang beranekaragam sesuai dengan permintaan pasar/konsumen akan berimplikasi
pada kuantitas produksi kerupuk meningkat, karena pada dasarnya bahan-bahan
yang dibutuhkan relatif sama untuk membuat jenis kerupuk yang berbeda-beda,
yaitu tepung tapioka, telur, dan cita rasa sesuai dengan yang diinginkan. Untuk
kerupuk tertentu biasanya berdasarkan permintaan dari konsumen sehingga
produksinya pun terbatas.
Pengrajin kerupuk dalam skala sedang seluruhnya menyatakan bahwa
pengembangan produk itu ada dan keharusan untuk bisa eksis dan meningkatkan
omset penjualan kerupuk mereka, begitupun dengan pengrajin kerupuk dalam
skala kecil mayoritas menyatakan bahwa pengembangkan produk kerupuk itu
dibutuhkan untuk menjaga produktivitas usaha mereka yaitu sebanyak 11 orang
atau sebesar 73,33 persen, sedangkan sebagian kecil menyatakan sudah cukup
dengan jenis kerupuk yang diproduksi sekarang yaitu sebesar 26,67 persen atau
empat orang dari 15 orang pengrajin kerupuk dalam skala kecil. Data tersebut
dapat dilihat pada Tabel 16 di bawah ini
Diversifikasi Produk
Ada Diversifikasi
Tidak Ada Diversifikasi
Jumlah
Pengrajin
Kerupuk
Skala sedang
Jumlah
%
8
100.00%
0
0.00%
8
100.00%
Pengrajin
Kerupuk
Skala Kecil
Jumlah
%
11
73.33%
4
26.67%
15 100.00%
Tabel 17. Sumber Ide Diversifikasi Produk Kerupuk di Desa Kenanga Kecamatan
Sindang Kabupaten Indramayu Jawa Barat
Konsumen
Sidoarjo
Sumber lain
Jumlah
Pengrajin Kerupuk
Skala Sedang
Jumlah
%
4
50.00%
2
25.00%
2
25.00%
8
100.00%
Pengrajin Kerupuk
skala Kecil
Jumlah
%
11
91.67%
1
8.33%
0
0.00%
12
100.00%
produksi.
Biaya tetap yang dikeluarkan untuk produksi kerupuk yaitu meliputi
fasilitas bangunan, tempat penjemuran, mesin dan alat-alat yang digunakan untuk
proses produksi kerupuk, dalam analisis faktor produksi biaya tetap yang dihitung
adalah nilai depresiasi dari fasilitas produksi, mesin, dan alat-alat produksi lainnya
yang bersifat tetap. Daftar fasilitas dan mesin, alat-alat sebagai biaya tetap yang
digunakan dalam produksi kerupuk dapat dilihat pada Tabel 18 di bawah ini :
Tabel 18. Daftar Fasilitas, Mesin dan Alat-Alat sebagai Biaya Tetap yang
Digunakan dalam Produksi Kerupuk Ikan
No.
1.
2.
3.
4.
5.
Nama Peralatan/Fasilitas
Bangunan/Tempat Produksi
Lahan/tempat penjemuran
Gudang penyimpanan
Peralatan Kantor
Lemari
Kegunaan
Tempat proses produksi
Untuk menjemur kerupuk
Untuk menyimpan kerupuk yang sudah dikemas
Tempat berkas-berkas jual beli dan lain sebagainya
Kalkulator
Meja Kursi
Untuk kalkulasi
Tempat administrasi
Peralatan Kerja
- Mesin aduk/molen
- Boiler/ketel uap
- Oven
- Mesin potong
- Mesin giling ikan
- Alat cetak adonan
6.
Pemecah es
Sedangkan untuk Biaya tidak tetap yaitu berupa biaya operasional, biaya
yang dikeluarkan untuk bahan baku dan bahan pembantu pembuatan kerupuk,
meliputi tepung tapioka, ikan, Gula, telor, MSG, dan air; dan bahan pelengkap
seperti batu es, kayu bakar, plastik untuk pengemasan, dus, karung. Daftar item
biaya yang dikeluarkan tidak tetap/operasional dapat dilihat pada Tabel 19 di
bawah ini
Tabel 19. Daftar item-item yang masuk dalam biaya Tidak Tetap/Operasional
Pembuatan Kerupuk
No.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Uraian
Bahan Baku
- Tepung Tapioka
- Udang/Ikan/Bawang/Jengkol,
dll
Bahan Pembantu
- Gula
- Garam
- Telur
- MSG
- Air
Bahan Pembantu proses
- Es pendingin ikan
- Kayu bakar
- Plastik kemasan
- Karung
- Dus karton
Gaji/Upah
Biaya Listrik dan Air
Biaya Telepon
Biaya Perawatan Mesin
Biaya lain-lain
Tabel 20. Modal yang Dikeluarkan oleh Pengrajin Kerupuk di Desa Kenanga
Kecamatan Sindang Kabupaten Indramayu Jawa Barat Selama Bulan
Nopember 2008
31.000.000 101.832.691
102.832.691 173.665.383
174.665.383 245.498.074
246.498.074 317.330.766
318.330.766 389.163.457
390.163.457 460.996.149
461.996.149 532.828.840
533.828.840 604.661.532
605.661.532 676.494.223
677.494.223 748.326.915
Jumlah
Pengrajin Kerupuk
Skala Sedang
Jumlah
%
0
0%
0
0%
0
0%
0
0%
0
0%
2
1
3
1
1
8
25.00%
12.50%
37.50%
12.50%
12.50%
100.00%
Pengrajin Kerupuk
Skala Kecil
Jumlah
%
5
33.33%
5
33.33%
1
6.67%
2
13.33%
1
6.67%
1
6.67%
0
0%
0
0%
0
0%
0
0%
15
100,00%
Data Tabel 20 di atas, modal yang dikeluarkan oleh pengrajin skala sedang
mayoritas sebanyak Rp 533.828.840,00 Rp 604.661.532,00, yaitu sebesar 37,50
persen atau tiga
lebih banyak jika dibandingkan pengrajin skala kecil, selain itu fasilitas dan
peralatan yang digunakan dalam proses produksi pada pengrajin kerupuk skala
sedang relatif lebih lengkap dan berjumlah lebih banyak daripada pengrajin skala
kecil
Tabel 21. Jumlah Tenaga Kerja dalam Proses Produksi Kerupuk di Desa Kenanga
Kecamatan Sindang Kabupaten Indramayu Pada Bulan Nopember 2008
Jumlah
Tenaga Kerja (Orang)
11 15
16 20
21 25
26 30
31 35
36 40
41 45
46 50
> 50
Jumlah
Pengrajin Kerupuk
Pengrajin Kerupuk
Skala Sedang
Skala Kecil
Jumlah
%
Jumlah
%
0
0%
3
20.00%
0
0%
8
53.33%
0
0%
2
13.33%
0
0%
2
13.33%
0
0%
0
0%
2
25.00%
0
0%
2
25.00%
0
0%
3
37.50%
0
0%
1
12.50%
0
0%
8
100.00%
15
100.00%
3000 10000
11000 - 18000
19000 - 26000
27000 - 34000
35000 - 42000
43000 - 50000
51000 - 58000
> 58000
Jumlah
Pengrajin Kerupuk
Skala Kecil
Jumlah
%
0
0.00%
0
0.00%
0
0.00%
0
0.00%
0
0.00%
1
12.50%
6
75.00%
1
12.50%
8
100.00%
Pengrajin Kerupuk
Skala Sedang
Jumlah
%
6
40.00%
3
20.00%
4
26.67%
1
6.67%
1
6.67%
0
0.00%
0
0.00%
0
0.00%
15
100.00%
kilogeam
Tabel 23. Daftar Harga Kerupuk di Sentra Produksi Kerupuk di Desa Kenanga
Kecamtan Sindang Kabupaten Indramayu Jawa Barat Bulan Nopember
2008
Harga
14.000 15.000
15.500 16.500
17.000 18.000
18.500 19.500
20.000 -21.000
Jumlah
Pengrajin Kerupuk
Skala Sedang
Jumlah
%
1
12.50%
1
12.50%
0
0.00%
3
37.50%
3
37.50%
8
100.00%
Pengrajin Kerupuk
Skala Kecil
Jumlah
%
4
26.67%
4
26.67%
1
6.67%
5
33.33%
1
6.67%
15
100.00%
yang
mempunyai
multikolinearitas
Lampiran
11. Nilai
hasil
uji
sehingga
model
regresi
dalam
penelitian
ini
tidak
ada
masalah
multikolenearitas.
Faktor-faktor produksi kerupuk diduga dengan menggunakan fungsi cobbDouglas yang dimasukkan dalam regresi berganda adalah faktor-faktor yang tidak
mempunyai nilai nol. Faktor produksi yang mempunyai nilai nol tidak dapat
dimasukkan dalam fungsi Cobb-Douglas karena variabel tidak dapat terdefinisi.
Semua faktor produksi kerupuk dalam skala sedang dalam penelitian ini tidak
mempunyai nilai nol, sehingga Modal, Tenaga Kerja, Permintaan dan Harga dapat
mempengaruhi output kerupuk. Hasil regresi berganda ada fakto-faktor roduksi
kerupuk skala sedang dapat dilihat pada Lampiran 11.
Hasil pendugaan regresi berganda faktor-faktoryang mempengaruhi
produksi kerupuk skala sedang terangkum pada tabel 24 di bawah ini
Konstan
-1263.38311
t-hitung
Sig
Kesimpulan
X1
0.00005
7.431
0.005
Signifikan
X2
452.14712
4.973
0.016
Signifikan
X3
0.24573
2.788
0.069
Signifikan
X4
-0.62715
-1.647
0.198
Tidak Signifikan
R2
0.996
Signifikan
Kecamatan
Sindang
Kabupaten
setiap penambahan tenaga kerja satu orang akan meningkatkan produksi sebanyak
452,147 kg, demikian pula dengan nilai dugaan X 3 (permintaan) mempunyai
hubungan positif sebesar 0,2457 yang berarti bahwa setiap penambahan
permintaan sebesar 10 kg akan menyebabkan naiknya produksi sebesar 2,457 kg.
Sedangkan dugaan persamaan untuk variabel X 4 (harga) mempunyai
hubungan negatif yaitu sebesar -0,62715 hal ini berarti bahwa setiap kenaikkan
harga kerupuk sebesar 100 rupiah akan menyebabkan produksi kerupuk turun
sebesar 62,715 kg. Berdasarkan pengamatan dan observasi di lapangan fenomena
tersebut berkaitan erat dengan salah satu bahan baku pembuatan kerupuk yaitu
ikan dan udang, bahan baku ikan dan udang sering mengalami kelangkaan
pasokan yang akan menyebabkan tingkat produksi kerupuk menurun, yang
berimplikasi pada naiknya harga kerupuk.
Untuk pengujian tingkat signifikansi faktor-faktor yang mempengaruhi
produksi kerupuk skala sedang di desa Kenanga kecamatan Sindang kabupaten
Indramayu Jawa Barat secara bersama-sama dengan uji F, uji F-hitung diperoleh
sebesar 186,75 sedangkan nilai F-tabel sebesar 28,71, berarti tolak H0 (signifikan),
yaitu faktor-faktor produksi kerupuk meliputi modal (X 1), tenaga kerja (X 2),
permintaan (X 3) dan harga (X 4) mempunyai pengaruh nyata terhadap produksi
kerupuk skala sedang.
Sedangkan untuk menguji kebermaknaan masing-masing variabel bebas
(X 1, X2, X 3, X 4) terhadap produksi kerupuk melalui uji-t. Dimana jika t-hitung
lebih besar dari t-tabel maka parameter/variabel (Xi) yang diuji berpengaruh nyata
terhadap produksi, sebaliknya jika t-hitung lebih kecil dari t-tabel maka variabel
H0 ditolak
H0 diterima
H0 ditolak
= 0,05
= 0,05
- 2,306
+ 2,306
Uji t-hitung
Nilai t-hitung untuk variabel X1 (modal) adalah 7,431, sedangkan nilai ttabelnya adalah 2,306 hal ini berarti variabel Modal (X 1) berpengaruh sangat
nyata (0,005) terhadap produksi kerupuk. Nilai t-hitung variabel tenaga kerja (X 2)
adalah 4,973 lebih besar dari t-tabel = 2,306 yang berarti variabel X2 berpengaruh
nyata terhadapa variabel Y (produksi kerupuk) dengan tingkat signifikansi 0,016.
Nilai t-hitung X 3 (permintaan) adalah 2.788 lebih besar dari t-tabel yang berarti
faktor permintaan (X3) berpengaruh nyata terhadap produksi kerupuk (Y) dengan
taraf signifikansinya 0,069. Sedangkan nilai t hitung variabel X 4 adalah 0,627
yaitu lebih kecil dari t-tabel yang berarti faktor harga tidak berpengaruh nyata
terhadap produksi kerupuk skala sedang di sentra produksi kerupuk desa Kenanga
kecamatan Sindang kabupaten Indramayu Jawa Barat.
model
regresi
linear
berganda
faktor-faktor
yang
mempengaruhi produksi kerupuk dalam skala kecil dapat dilihat pada Tabel 25 di
bawah ini.
Konstans
-1219.180
t-hitung
Sig
Kesimpulan
X1
.00005
9.840
.000
Signifikan
X2
337.632
3.276
.008
Signifikan
X3
.255
5.647
.000
Signifikan
X4
-.229
-1.133
.284
Tidak Signifikan
0.997
Signifikan
berikut :
untuk
mengetahui signifikansi
pengaruh
faktor-faktor
produksi terhadap produksi kerupuk pengrajin kerupuk skala kecil diperlukan uji
F, dengan hipotesa faktor-faktor produksi (modal, tenaga kerja, permintaan dan
harga) berpengaruh terhadap produksi kerupuk. Hasil perhitungan F-hitung
diperoleh nilai sebesar 622,5 sedang F-tabel sebesar 5,99. hal ini berarti faktorfaktor produksi yaitu modal (X 1), tenaga kerja (X 2), permintaan (X 3) dan harga
(X 4) berpengaruh nyata terhadap produksi kerupuk (terima H1). Sedangkan untuk
mengetahui pengaruh faktor-faktor produksi
Apabila nilai t-hitung lebih besar dari t-tabel maka faktor-faktor produksi (X 1, X 2,
X 3 dan X4) berpengaruh nyata terhadap peubah tidak bebas atau output (Y) dalam
hal ini produksi kerupuk. Sebaliknya, jika t-tabel lebih besar dari t-hitung berarti
faktor-faktor produksi tersebut tidak berpengaruh terhadap produksi kerupuk pada
pengrajin kerupuk skala kecil di desa Kenanga kecamatan Sindang kabupaten
Indramayu Jawa Barat.
Hipotesa yang diuji yaitu minimal ada satu faktor produksi kerupuk yang
mempunyai pengaruh signifikan terhadap produksi kerupuk. Data pada Tabel 25
menunjukkan bahwa Nilai t-hitung untuk variabel produksi modal (X 1) sebesar
9,840, sedangkan nilai t-tabel sebesar 2,132 hal ini berarti bahwa modal (X 1)
mempunyai pengaruh sangat signifikan terhadap produksi kerupuk skala kecil (Y)
dengan taraf signifikansinya 0,000 (sangat signifikan). Nilai t-hitung untuk
variabel tenaga kerja (X 2) sebesar 3,276 berarti lebih besar dari t-tabel dengan
demikian variabel tenaga kerja (X 2)
produksi kerupuk skala kecil (Y) dengan tingkat signifikansinya 0,008. Variabel
permintaan (X 3) mempunyai nilai t-hitung sebesar 5,647 yang berarti lebih besar
dari t-tabel = 2,132 sehingga variabel permintaan (X 3) mempunyai pengaruh
sangat signifikan terhadap produksi skala kecil dengan tingkat signfikansinya
0,000 (sangat signifikan).
Berbeda dengan variable harga (X 4) mempunyai nilai t-hitung sebesar 1,133 lebih kecil dari t-tabel =2,132 yang berarti variable harga tidak berpengaruh
secara signifikan terhadap produksi kerupuk skala kecil di desa Kenanga
kecamatan Sindang kabupaten Indramayu Jawa Barat dengan tingkat signifikansi
sebesar 0, 284 (tidak signifikan). Grafik untuk uji hipotesis t-hitung dapat dilihat
pada Gambar 6 di bawah ini.
H0 ditolak
= 0,05
H0 diterima
H0 ditolak
= 0,05
- 2,306
+ 2,306
sebanyak 2,4573
kilogram.
5.5.2. Pengrajin Kerupuk Skala Kecil
Faktor-faktor yang paling berpengaruh terhadap produksi kerupuk pada
pengrajin kerupuk skala kecil secara berurutan yaitu modal, permintaan, dan
tenaga kerja sedangkan harga kerupuk tidak mempunyai pengaruh signifikan.
Berdasarkan analisis deskriptif, rata-rata penggunaan modal unuk produksi
kerupuk pada skala kecil yaitu sebesar 165.032.912,00, rata-rata tenaga kerja
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan
signifikan
terhadap
produksi
kerupuk
ikan
signifikan
terhadap
produksi
kerupuk
ikan
ditandai t-hitung > t-tabel yaitu modal (X 1), tenaga kerja (X 2), permintaan
produk (X 3), sedangkan harga (X 4) tidak berpengaruh (t-hitung < t-tabel)
2. Faktor yang paling berpengaruh terhadap produksi kerupuk ikan, baik
pada industri skala sedang maupun skala kecil adalah modal.
6.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
Badan Pusat Statistik. Statistik Industri Kecil dan Kerajinan Rumah Tangga
Survei Usaha Terintegrasi 2005. (Jakarta, BPS, 2007).
Badan Pusat Statistik. Profile Industri Kecil dan Kerajinan Rumahtangga 2005,
(Jakarta : BPS, 2007)
Badan Pusat Statistik. Jawa Barat dalam Angka 2007.(Jakarta, 2007)
Badan Pusat Statistik Kabupaten Indramayu. Indramayu dalam Angka 2007,
(Indramayu : BPS Kabupaten Indramayu, 2007)
Bank Indonesia, Sistem Informasi Terpadu Pengembangan Usaha Kecil
(SIPUK), www.bi.go.id/ 18 September 2008 pkl 12.30 WIB
Disperindag Kabupaten Indramayu, Potensi Industri dan Perdagangan Kabupaten
Indramayu. (Indramayu : Disperindag Kabupaten Indramayu, 2006)
Hermawan, Sigit. Akuntansi Perusahaan Manufaktur. Cet. I (Yogyakarta : Graha
Ilmu, 2008)
Jawa Post. Pengesahan Undang-Undang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah
(UMKM) diharapkan mampu menjadi stimulan positif bagi terwujudnya
kebangkitan sektor tersebut . (Jakarta, 14/06/2008)
Theresia, Maria. 2006. (Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Jumlah Hasil
Produksi Pada Industri Kecil Perajutan (Suatu Kasus Pada Sentra
Industri
Kecil
Rajutan
Binong
Jati)
:
85,
http://digilib.upi.edu/pasca/available/etd-1003106-111601, 20.00 WIB
Putong, Iskandar. Economics Pengantar Makro dan Mikro, Edisi Ke-2 (Jakarta : Mutra
Wacana Media, 2008)
Wapedia. 2008. Faktor Produksi, www.wiki-pedia indonesia.com 01 Nopember
2008, Pkl. 12.07
Yang bertanda tangan dibawah ini Kuwu Desa Kenanga Kecamatan Sindang
Kabupaten Indramayu Propinsi Jawa Barat menerangkan bahwa :
Nama
: Nurul Mubarok
NIM
: 101092123370
Fakultas
Jurusan
Demikian keterangan
dipergunakan seperlunya.
77
1.
1.
Nama
2.
Pekerjaan Utama
3.
Pekerjaan Sampingan
4.
Usia
5.
Pendidikan
6.
Jumlah Keluarga
7.
8.
9.
:
:
2. Kerupuk Ikan
Kerupuk Bawang
5
78
B. PRODUKSI KERUPUK
1.
2.
3.
4.
5.
6.
8.
9.
C. MODAL
1. Jenis modal dan penggunaannya ?
a. Modal tetap (Fixed)
b. Modal tidak tetap (variabel)
2. Modal tetap digunakan untuk membeli/membiayai apa saja?
3. Modal tidak tetap digunakan untuk membeli/membiayai apa saja?
79
D. TENAGA KERJA
1. Berapa banyak tenaga kerja yang dibutuhkan?
2. Tenaga kerja untuk apa saja?
Jenis
Pekerjaan
Jenis Kelamin
Laki-laki
Perempuan
Waktu yang
dibutuhkan
Keterangan
Plastik
c. Kaleng
Kantong Kertas/Dus
b.
e.
Lainnya ......................
Karung
d.
3. Pemasaran ke Jakarta
80
5. Luar Negeri
2. Pasar
Restoran
3.
Supermarket ..................................
4.
Lain-lain ..
F. PERMINTAAN KERUPUK
1.
2.
3.
4.
81
Lampiran 3. Kapasitas Produksi dan Utilitas Industri Makanan Pada Tahun 2006 Triwulan II Tahun 2008
Jenis Industri/Komoditi
Biskuit
Pengolahan Kakao
Daging Olaha
Desiccated Coconut Ton
Gula Lainnya (Glucose, Fructosa)
Gula Rafinasi
Ikan/Udang Beku
Ikan dan Udang Dalam Kaleng
Kecap dan Saos Lainnya
Kembang Gula
Kerupuk
Margarine
Mete Olahan
Mie Instan
Minyak Goreng Kelapa
Minyak Goreng Lain Dari Nabati
Minyak Goreng Sawit
Monosodium Glutamite (Msg)
Olahan Rumput Laut (Agar-Agar)
Pakan Ternak (Komp+Ransum)
Snack Food (Makanan Ringan
Tepung Ikan
Tepung Tapiok
Tepung Terigu
Total
Sat
Ton
Ton
Ton
Ton
Ton
Ton
Ton
Ton
Ton
Ton
Ton
Ton
Ton
Ton
Ton
Ton
Ton
Ton
Ton
Ton
Ton
Ton
Ton
Ton
Ton
Kapasitas
299,035
353,900
149,447
132,587
1,050,500
2,180,000
1,511,499
410,000
102,492
116,255
17,694
538,278
70,739
1,691,588
1,029,000
1,130,335
15,430,000
203,200
23,127
15,736,324
22,672
174,500
2,473,705
4,728,600
49,575,476
Produksi
225,173
196,200
97,596
57,900
556,765
1,111,228
760,284
215,250
59,625
85,796
9,466
270,216
35,582
1,353,270
498,036
536,909
7,596,786
162,560
14,500
9,940,727
15,938
88,123
1,684,545
3,049,947
28,624,422
Utlts (%)
75.3
56
65.3
43.7
53
51
50.3
52.5
58.2
73.8
53.5
50.2
50.3
80
48.4
47.5
49.2
80
62.7
63.2
70.3
50.5
68.1
64.5
59.1
Kapasitas
302,025
353,900
150,941
133,931
1,050,500
2,180,000
1,541,729
415,000
103,517
118,580
17,871
549,044
71,446
1,691,588
1,039,290
1,141,639
15,430,000
203,200
23,127
15,893,687
22,898
176,245
2,498,442
4,998,600
50,107,200
Produksi
228,029
198,200
98,547
57,983
577,775
1,441,000
792,449
219,950
59,615
88,224
9,740
275,620
36,080
1,429,392
504,056
513,738
7,374,213
172,517
14,516
10,040,135
16,372
89,532
1,374,143
3,329,068
28,940,892
Utlts (%)
76
56
65.3
43.3
55
66.1
51.4
53
57.6
74.4
54.5
50.2
50.5
84.5
48.5
45
47.8
84.9
62.8
63.2
71.5
50.8
55
66.6
59.7
Kapasitas
305,045
353,900
152,450
135,270
1,250,500
2,430,000
1,557,146
419,150
104,552
119,766
18,050
554,534
72,160
1,708,504
1,049,683
1,153,055
15,430,000
205,232
23,358
16,052,624
23,127
178,500
2,523,426
4,998,600
50,818,635
Produksi
137,270
120,000
73,938
52,755
562,725
1,166,400
311,429
122,718
41,821
56,290
6,408
194,087
19,483
820,082
314,905
345,917
6,172,000
150,925
11,446
6,902,628
10,407
46,410
1,200,000
2,142,363
20,982,408
Utlts (%)
45.0
33.9
48.5
39.0
45.0
48.0
20.0
30.0
40.0
47.0
35.5
35.0
27.0
48.0
30.0
30.0
40.0
73.5
49.0
43.0
45.0
25.0
47.6
42.9
40.3
82
82
Pemilik
Bpk. H. Nasihin
Bpk. Darmo
Bpk. Sidiq
Bpk. Tasmad
Bpk. Warsan
Bpk. Wara
Bpk. Kolinih
Ibu Siti
Bpk. Suwarno
Bpk. Ade
Bpk. Yusuf
Bpk. Agus Rukyat
Bpk. Casipan
Bpk. Abdullah
Bpk. Taslim
Bpk. Tarmin
Bpk. Ranto
Bpk. Bpk. Dani
Bpk. H.Tamyid
Bpk. Dedi
Bpk. Dakim
Bpk. H. Wartaman
Bpk. H. Mastar
Bpk. H. Sueb
Bpk. Tarman
Bpk. H. Rasidi
Bpk. Wartim
Bpk. Karim
Bpk. Randi
Nama Merk
Candramawa
Dua mawar
Sri Tanjung
Kelapa Gading
Dua Gajah
Indrasari
Padi Kapas
Kijang
Pemilik
H. Kasan Basri
H. Carkendi
H. Sunarto
H. Murtasim
H. Saein
H. Wakyan
H. Daspan
H. Achmad
83
Jenis Pekerjaan
Pedagang
Buruh Tani
Petani tambak
Petani sawah
Pertukangan
PengrajinKerupuk
PNS
Jasa
ABRI/Polisi
Lain-lain
Jumlah
(orang)
175
143
80
71
62
38
28
17
15
33
Jenis Pendidikan
Pendidikan Umum
1.
SD/MI
2.
SMP/MTs
3.
SMA/MA
4.
Akademi/D1-D3
5.
Sarjana/S1-S3
Pendidikan Khusus
1.
Pondok Pesantren
2.
Madrasah Diniyah
Jumlah
(orang)
630
472
377
20
36
17
85
84
Permintaan
Kabupaten
TUJUAN PEMASARAN
Propinsi
Luar propinsi
1
20000
6000
4000
2
24000
7200
4800
3
8000
2400
1600
4
3000
900
600
5
29000
8700
5800
6
7000
2100
1400
7
16000
4800
3200
8
10000
3000
2000
9
12000
3600
2400
10
14000
4200
2800
11
9000
2700
1800
12
39000
11700
7800
13
25000
7500
5000
14
24000
7200
4800
15
20000
6000
4000
Sumber : Diolah dari data Primer (Nopember 2008)
Lain-lain
Jumlah
8000
2000
20000
9600
2400
24000
3200
800
8000
1200
300
3000
11600
2900
29000
2800
700
7000
6400
1600
16000
4000
1000
10000
4800
1200
12000
5600
1400
14000
3600
900
9000
15600
3900
39000
10000
2500
25000
9600
2400
24000
8000
2000
20000
Permintaan
Kabupaten
TUJUAN PEMASARAN
Propinsi Luar propinsi
1
44000
13200
8800
2
66000
19800
13200
3
58000
17400
11600
4
58300
17490
11660
5
56000
16800
11200
6
59200
17760
11840
7
56000
16800
11200
8
57450
17235
11490
Sumber : Diolah dari data Primer (Nopember 2008)
Lain-lain
Jumlah
17600
4400
44000
26400
6600
66000
23200
5800
58000
23320
5830
58300
22400
5600
56000
23680
5920
59200
22400
5600
56000
22980
5745
57450
85
Lampiran 7. Perhitungan Biaya Tetap dan Tidak Tetap Pengrajin Kerupuk Skala Kecil
1. PERHITUNGAN BIAYA TETAP
No.
Nama Peralatan/Fasilitas
Umur
Juml Satuan
Harga/Satuan
1
1
1
Rp25,000,000
Rp1,500,000
Rp15,000,000
Rp25,000,000
Rp1,500,000
Rp15,000,000
Usia Pembelian
Depresiasi
Rp97,222
Rp125,000
Rp4,500,000
Rp58,333
Rp200,000
Rp50,000
Rp350,000
Rp100,000
Rp350,000
9
9
Rp0
Rp0
Rp0
Rp12,000,000
Rp24,000,000
Rp7,200,000
Rp140,000
20
Rp60,000,000
Rp60,000,000
Rp18,000,000
Rp175,000
Oven
Mesin potong
Rp2,000,000
Rp4,000,000
Rp0
Rp0
Rp5,000,000
Rp5,000,000
Rp0
3
5
10
1
Rp 25,000
Rp5,000,000
Rp250,000
Rp5,000,000
9
9
Rp0
Rp0
Rak Stainless
10
1
Rp1,000,000
Rp6,000,000
Rp0
Rp500,000
Rp2,000,000
Rp300,000
Rp2,000,000
Rp250,000
9
9
Rp0
Rp0
1
1
Rp1,200,000
Rp2,000,000
Rp250,000
Rp1,500,000
Bangunan/Tempat Produksi
Sewa Lahan/tempat penjemuran
15
12
Gudang penyimpanan
15
Peralatan Kantor
Lemari
Kalkulator
Meja Kursi
5
5
5
Rp200,000
2
1
Peralatan Kerja
Mesin aduk/molen
10
Boiler/ketel uap
86
Sisa
Rp7,500,000
1
2
Nilai Rp
Rak bamboo
Timbangan kecil
Timbangan besar
Timbangan gantung
Gebreg
5
5
Rp4,500,000
1.5
Rp0
Rp0
Rp0
86
Nama Peralatan/Fasilitas
Tempayan/tampah
Bak/paso plastic
Boks Ikan/Fiber
Gayung
Pisau
Perangkat Penyaringan
Biaya Peralatan Pasca Produksi
Plastik Sealer
Rak
JUMLAH
Umur
0.5
Juml Satuan
3000
Harga/Satuan
Rp5,500
Nilai Rp
Rp16,500,000
30
Rp20,000
Rp600,000
Rp0
5
1
1
1
3
2
3
2
Rp2,000,000
Rp10,000
Rp5,000
Rp100,000
Rp6,000,000
Rp20,000
Rp15,000
Rp100,000
9
3
3
2
Rp0
Rp0
Rp0
Rp0
5
5
4
2
Rp60,000
Rp300,000
Rp240,000
Rp600,000
Rp180,425,000
9
9
Rp0
Rp0
Rp595,556
Sisa
Usia Pembelian
1
Depresiasi
Rp0
87
87
Tapioka
Rp
paso
Ikan
Gula
Garam
Telur
MSG
TK
Listrik
dan Air
Telepon
16000
48,000,000
400
66,000,000
19,200,000
1,200,000
350,000
30,000
8,505,000
400,000
100,000
23000
69,000,000
575
94,875,000
27,600,000
1,725,000
503,125
43,125
10,190,000
450,000
7000
21,000,000
175
28,875,000
8,400,000
525,000
153,125
13,125
2,750,000
3000
9,000,000
75
12,375,000
3,600,000
225,000
65,625
5,625
27000
81,000,000
675
111,375,000
32,400,000
2,025,000
590,625
5000
15,000,000
125
20,625,000
6,000,000
375,000
109,375
14000
42,000,000
350
57,750,000
16,800,000
1,050,000
10000
30,000,000
250
41,250,000
12,000,000
13000
39,000,000
325
53,625,000
10
13000
39,000,000
325
11
7000
21,000,000
175
12
36000
108,000,000
900
13
30000
90,000,000
14
6000
15
10000
88
Pembantu
proses
Biaya
Lain-lain
jumlah
70,000
27,102,000
200,000
171,157,000
130,000
90,000
39,144,000
300,000
244,050,250
300,000
10,000
60,000
13,048,000
150,000
75,284,250
1,170,000
300,000
80,000
40,000
3,224,000
100,000
30,185,250
50,625
10,250,000
520,000
150,000
70,000
45,668,000
300,000
284,399,250
9,375
2,000,000
330,000
100,000
40,000
6,536,000
100,000
51,224,750
306,250
26,250
5,375,000
420,000
120,000
50,000
25,090,000
200,000
149,187,500
750,000
218,750
18,750
3,970,000
360,000
100,000
55,000
18,584,000
200,000
107,506,500
15,600,000
975,000
284,375
24,375
4,750,000
410,000
110,000
40,000
20,672,000
200,000
135,690,750
53,625,000
15,600,000
975,000
284,375
24,375
5,000,000
380,000
110,000
50,000
19,584,000
300,000
134,932,750
28,875,000
8,400,000
525,000
153,125
13,125
3,220,000
340,000
90,000
40,000
13,084,000
200,000
75,940,250
148,500,000
43,200,000
2,700,000
787,500
67,500
15,750,000
700,000
200,000
100,000
63,180,000
400,000
383,585,000
750
123,750,000
36,000,000
2,250,000
656,250
56,250
14,250,000
600,000
150,000
100,000
51,180,000
300,000
319,292,500
18,000,000
150
24,750,000
7,200,000
450,000
131,250
11,250
2,515,000
300,000
120,000
60,000
9,842,000
100,000
63,479,500
30,000,000
250
41,250,000
12,000,000
750,000
218,750
18,750
3,760,000
350,000
200,000
65,000
15,272,000
200,000
104,084,500
BBM
88
Adonan
Pemotongan
Penjemuran
Pengemasan
Hari Kerja
Juml TK
Nilai Rp
2380000
17
20
8505000
3840000
24
23
10190000
200000
800000
17
2750000
100000
320000
14
1170000
700000
2800000
28
22
10250000
500000
150000
600000
15
2000000
1400000
375000
1500000
15
19
5375000
1500000
1000000
350000
1120000
14
16
3970000
1950000
1950000
1050000
5400000
4500000
900000
1500000
4
4
3
5
5
4
4
1300000
1300000
700000
3600000
3000000
600000
1000000
4
5
3
9
8
4
4
300000
350000
350000
750000
750000
175000
300000
5
5
4
10
10
6
4
1200000
1400000
1120000
6000000
6000000
840000
960000
12
14
14
30
30
7
12
17
18
14
30
29
18
17
4750000
5000000
3220000
15750000
14250000
2515000
3760000
Jumlah
RP
Jumlah
Rp
Jumlah
Rp
Jumlah
Rp
2400000
1600000
2125000
3450000
2300000
600000
1050000
700000
450000
300000
4050000
2700000
750000
2100000
9
10
11
12
13
14
15
4
4
4
6
6
4
5
89
89
90
Kayu Bakar
Es
Juml
(Balok)
51
72
24
12
84
18
45
42
36
42
42
90
90
21
36
Plastik
Karung
Dus Karton
Nilai Rp
Rp
Juml
(Truk)
Rp
Juml
(Kg)
Rp
102000
5000000
2000
22000000
27102000
144000
6000000
3000
33000000
39144000
48000
2000000
1000
11000000
13048000
24000
1000000
200
2200000
3224000
168000
7000000
3500
38500000
45668000
36000
1000000
500
5500000
6536000
90000
3000000
2000
22000000
25090000
84000
2000000
1500
16500000
18584000
72000
3000000
1600
17600000
20672000
84000
3000000
1500
16500000
19584000
84000
2000000
1000
11000000
13084000
180000
8000000
5000
55000000
63180000
180000
7000000
4000
44000000
51180000
42000
1000000
800
8800000
9842000
72000
2000000
1200
13200000
15272000
Juml
Rp
Juml
Rp
90
Lampiran 8. Perhitungan Biaya Tetap dan Tidak Tetap Pengrajin Kerupuk Skala Sedang
1. Kalkulasi Biaya Tetap
No.
1
2
3
4
Nama Peralatan/Fasilitas
Bangunan/Tempat Produksi
Lahan/tempat penjemuran
Gudang penyimpanan
Peralatan Kantor
Lemari
Kalkulator
Meja Kursi
Juml Satuan
Harga/satuan
Nilai Rp
Sisa
15
15
15
1
1
1
Rp65,000,000
Rp3,000,000
Rp10,000,000
Rp65,000,000
Rp3,000,000
Rp10,000,000
18
18
18
0
0
0
5
5
5
2
3
2
Rp200,000
Rp40,000
Rp350,000
Rp400,000
Rp120,000
Rp700,000
10
2
4
0
Rp21.000
0
Rp10,000
Usia Pembelian
Depresiasi
Peralatan Kerja
-
Mesin aduk/molen
10
Rp12,000,000
Rp36,000,000
Boiler/ketel uap
20
Rp60,000,000
Rp60,000,000
Oven
20
Rp60,000,000
Rp60,000,000
Rp6,000,000
Rp6,000,000
Rp5,000,000
Mesin potong
Mesin giling ikan
18
Rp0
Rp18,000,000
18
Rp175,000
Rp18,000,000
Rp175,000
Rp00
Rp5,000,000
15
Rp0
Rp100,000
Rp800,000
15
Rp0
15
Rp0
15
Rp116,500
Pemecah es
Rp5,000,000
Rp5,000,000
Rak Stainless
Rp5,000,000
Rp40,000,000
Rak bamboo
20
1
Rp500,000
Rp4,000,000
1,5
Timbangan kecil
Rp300,000
Rp900,000
10
Rp0
Timbangan besar
Rp0
Timbangan gantung
Rp2,000,000
Rp250,000
10
2
1
Rp4,000,000
Rp250,000
10
Rp0
Gebreg
Rp1,500,000
Rp9,000,000
1.5
Tempayan/tampah
0.5
4000
Rp3,000
Rp12,000,000
Rp0
Rp0
91
Umur
Rp12,000,000
91
Nama Peralatan/Fasilitas
-
Bak/paso plastic
Umur
Juml Satuan
60
Rp15,000
Rp900,000
Rp0
Rp2,000,000
Rp10,000,000
13
Rp0
1
1
3
6
Rp3,000
Rp9,000
Rp0
Rp5,000
Rp30,000
Rp0
Boks Ikan/Fiber
Gayung
Pisau
Harga/satuan
Nilai Rp
Sisa
Usia Pembelian
Depresiasi
Plastik Sealer
Rp400,000
Rp2,000,000
12
Rp0
Rak
Rp300,000
Rp900,000
Rp0
JUMLAH
Rp336,039,000
487.500
Tapioka
Rp
paso
Ikan
Gula
Garam
Telur
MSG
TK
Listrik
dan Air
Telepon
BBM
Pembantu
proses
Biaya
Lain-lain
Jumlah
60000
180,000,000
1500
247,500,000
72,000,000
4,500,000
1,312,500
112,500
36,750,000
1,000,000
100,000
200,000
118,286,667
1,000,000
662,761,667
65000
195,000,000
1625
268,125,000
78,000,000
4,875,000
1,421,875
121,875
42,290,000
1,200,000
130,000
250,000
111,950,556
2,000,000
705,364,306
40000
120,000,000
1000
165,000,000
48,000,000
3,000,000
875,000
75,000
21,000,000
1,000,000
80,000
150,000
78,971,112
1,000,000
439,151,112
54000
162,000,000
1350
222,750,000
64,800,000
4,050,000
1,181,250
101,250
34,125,000
1,200,000
80,000
140,000
99,080,001
1,200,000
590,707,501
40000
120,000,000
1000
165,000,000
48,000,000
3,000,000
875,000
75,000
27,380,000
900,000
150,000
160,000
86,027,112
800,000
452,367,112
50000
150,000,000
1250
206,250,000
60,000,000
3,750,000
1,093,750
93,750
26,250,000
1,100,000
100,000
150,000
98,488,890
1,000,000
548,276,390
50000
150,000,000
1250
206,250,000
60,000,000
3,750,000
1,093,750
93,750
27,800,000
1,000,000
120,000
150,000
80,203,890
900,000
531,361,390
36000
108,000,000
900
148,500,000
43,200,000
2,700,000
787,500
67,500
22,200,000
800,000
100,000
80,000
92,490,000
1,000,000
419,925,000
92
92
Jumlah
RP
Jumlah
Rp
Jumlah
Rp
Jumlah
Rp
10
9000000
15
6000000
15
15750000
10
15
9750000
15
6500000
18
17640000
10
6000000
10
4000000
10
10
8100000
12
5400000
15
13
6000000
10
4000000
14
10
7500000
15
5000000
14
7500000
10
5400000
12
Adonan
Pemotongan
Penjemuran
Pengemasan
Hari Kerja
Juml TK
Nilai Rp
6000000
30
50
36750000
15
8400000
28
63
42290000
7000000
10
4000000
20
40
21000000
13125000
15
7500000
25
52
34125000
10780000
15
6600000
22
52
27380000
10
8750000
10
5000000
25
45
26250000
5000000
15
10500000
12
4800000
20
51
27800000
3600000
10
8400000
10
4800000
24
40
22200000
93
Es
Juml
300
280
200
250
220
250
200
240
Kayu bakar
Plastik
Karung
Dus Karton
Nilai Rp
Rp
Juml
Rp
Juml
Rp
Juml
Rp
Juml
Rp
600,000
90
108,000,000
833
9,166,667
500
400,000
400
120,000
118,286,667
560,000
84
100,800,000
903
9,930,556
600
480,000
600
180,000
111,950,556
400,000
60
72,000,000
556
6,111,112
500
400,000
200
60,000
78,971,112
500,000
75
90,000,000
750
8,250,001
300
240,000
300
90,000
99,080,001
440,000
66
79,200,000
556
6,111,112
300
240,000
120
36,000
86,027,112
500,000
75
90,000,000
694
7,638,890
400
320,000
100
30,000
98,488,890
400,000
60
72,000,000
694
7,638,890
150
120,000
150
45,000
80,203,890
480,000
72
86,400,000
500
5,500,000
100
80,000
100
30,000
92,490,000
93
Jumlah
171,575,611
Rp457,500
244,050,250
244,507,750
Rp418,611
75,284,250
75,702,861
Rp418,611
30,185,250
30,603,861
Rp496,389
284,399,250
284,895,639
Rp376,944
51,224,750
51,601,694
Rp418,611
149,187,500
149,606,111
Rp438,056
107,506,500
107,944,556
Rp438,056
135,690,750
136,128,806
10
Rp438,056
134,932,750
135,370,806
11
Rp457,500
75,940,250
76,397,750
12
Rp595,556
383,585,000
384,180,556
13
Rp515,833
319,292,500
319,808,333
14
Rp426,389
63,479,500
63,905,889
15
Rp447,778
104,084,500
104,532,278
No. Resp
1
Jumlah
Rp663,180,279
Rp487,500
705,364,306
Rp705,821,806
Rp468,511
439,151,112
Rp439,569,723
Rp437,711
590,707,501
Rp591,126,112
Rp595,389
452,367,112
Rp452,863,500
Rp475,934
548,276,390
Rp548,653,334
Rp435,611
531,361,390
Rp531,780,001
Rp447,056
419,925,000
Rp420,363,056
94
Lampiran 10. Variabel Bebas (X) Dan Variabel Tidak Bebas (Y) Faktor-Faktor
yang Mempengaruhi Produksi Kerupuk di Sentra Produksi
Kerupuk Desa Kenanga Kecamatan Sindang Kabupaten
Indramayu Propinsi Jawa Barat
1. Pengrajin Skala Sedang
No. Resp
Modal (X1)
TK (X2)
Permintaan (X3)
Harga (X4)
Produksi (Y)
662761667
55
60000
20000
60000
705364306
63
63000
20000
65000
439151112
50
50000
18000
45000
590707501
52
50000
18000
54000
452367112
52
50000
20000
45000
548276390
45
59200
18000
50000
531361390
51
50000
17000
50000
419925000
40
40000
18000
36000
Modal (X1)
TK (X2)
Permintaan (X3)
Harga (X4)
Produksi (Y)
179969625
20
20000
16000
16000
254033825
23
24000
16000
23000
84208625
17
8000
15000
7000
39035292
14
3000
15000
3000
295642458
22
29000
16000
27000
59730083
15
7000
17000
5000
157870958
19
16000
14000
14000
116641542
16
10000
14000
10000
144546625
17
12000
14000
13000
10
143911125
18
14000
17000
13000
11
85304500
15
9000
16000
7000
12
397249842
30
39000
17000
36000
13
329799675
29
30000
17000
30000
14
71880450
19
23000
16000
12000
15
115669058
13
20000
16000
10000
95
Y
X1
X2
X3
X4
Mean
15066.6667
165032912.2000
19.1333
17600.0000
15733.3333
Std. Deviation
9691.42969
107072134.78031
5.05494
10069.75670
1099.78353
N
15
15
15
15
15
Correlations
Pearson
Correlation
Y
X1
X2
X3
X4
Y
X1
X2
X3
X4
Y
X1
X2
X3
X4
Sig. (1tailed)
Y
1.000
.988
.946
.939
.404
.
.000
.000
.000
.068
15
15
15
15
15
X1
.988
1.000
.924
.893
.382
.000
.
.000
.000
.080
15
15
15
15
15
X2
.946
.924
1.000
.861
.431
.000
.000
.
.000
.054
15
15
15
15
15
X3
.939
.893
.861
1.000
.473
.000
.000
.000
.
.037
15
15
15
15
15
X4
.404
.382
.431
.473
1.000
.068
.080
.054
.037
.
15
15
15
15
15
Variables Entered/Removed(b)
Model
Variables Entered
Variables Removed
Method
Enter
96
Model Summary(b)
Model
.998(a)
R
Square
.996
Adjusted
R
Square
Std. Error
of the
Estimate
Change Statistics
DurbinR
Watson
Square
F
Sig. F
Change Change df1 df2 Change
.994 719.19850
.996 633.045
4 10
.000
1.916
Model
Sum of Squares df Mean Square
F
Sig.
1
Regression 1309760868.467 4 327440217.117 633.045 .000(a)
Residual
5172464.867 10
517246.487
Total
1314933333.333 14
a Predictors: (Constant), X4, X1, X3, X2
b Dependent Variable: Y
Coefficients(a)
Unstandardized
Standardized
Collinearit y
Coefficients
Coefficients
t
Sig.
Statistics
Std.
B
Beta
Tolerance VIF
Error
1
(Constant)
3061.904
-.398 .699
1219.180
X1
.00005
.000
.598 9.840 .000
.106 9.400
X2
337.632 103.065
.176 3.276 .008
.136 7.347
X3
.255
.045
.265 5.647 .000
.178 5.605
X4
-.229
.202
-.026
.284
.747 1.339
1.133
a Dependent Variable: Y
Model
97
Y
X1
X2
X3
X4
Mean
50625.0000
543739309.7500
51.0000
52775.0000
18625.0000
Std. Deviation
9132.94664
105075702.54081
6.76123
7483.64884
1187.73494
N
8
8
8
8
8
Correlations
Pearson
Correlation
Sig. (1tailed)
Y
1.000
.970
.874
.880
.486
.
.000
.002
.002
.111
8
8
8
8
8
Y
X1
X2
X3
X4
Y
X1
X2
X3
X4
Y
X1
X2
X3
X4
X1
.970
1.000
.766
.830
.447
.000
.
.013
.005
.133
8
8
8
8
8
X2
.874
.766
1.000
.708
.605
.002
.013
.
.025
.056
8
8
8
8
8
X3
.880
.830
.708
1.000
.516
.002
.005
.025
.
.095
8
8
8
8
8
X4
.486
.447
.605
.516
1.000
.111
.133
.056
.095
.
8
8
8
8
8
Variables Entered/Removed(b)
Variables Variables
Entered
Removed Method
X4, X1,
.
Enter
X2, X3(a)
a All requested variables entered.
b Dependent Variable: y
Mode
l
1
98
Model Summary(b)
Adjusted
R
Square
Change Statistics
Std. Error
of the
Estimate
DurbinR
F
Sig. F Watson
df1 df2
Square
Change
Change
Change
.998(a)
.996
.990 927.30370
.996 169.002
4
3
.001
1.894
a Predictors: (Constant), X4, X1, X2, X3
b Dependent Variable: Y
Model
R
Square
ANOVA(b)
Model
1
Sum of Squares
Df
Regression
581295323.521
Residual
2579676.479
Total
583875000.000
a Predictors: (Constant), X4, X1, X2, X3
b Dependent Variable: y
4
3
7
Mean Square
145323830.880
859892.160
169.002
Sig.
.001(a)
Coefficients(a)
Unstandardized
Coefficients
Model
1
(Constant)
X1
X2
X3
X4
B
-1263.383
.000
452.147
.246
-.627
Std. Error
5580.662
.000
90.929
.088
.381
Standardized
Coefficients
Sig.
Beta
Collinearity Statistics
Tolerance
.583
.335
.201
-.082
-.226
7.431
4.973
2.788
-1.647
.835
.005
.016
.069
.198
.239
.325
.282
.601
VIF
4.176
3.077
3.542
1.665
a Dependent Variable: y
99
Lampiran 12. Komposisi dan Neraca Massa Proses Produksi Kerupuk Ikan
Bahan
Daging Ikan
Tapioka
Gula
Gaeam
Telur
MSG
Air
Komposisi
15 Kg
40 Kg
8 Kg
3 Kg
1 butir
50 gram
5 liter
Ikan Segar
1000 Kg
Air = 9 m3
Pencucian dan
pengeluaran isi perut,
pemisahan kulit dan
kepala 1000 kg
Penggilingan daging
750 Kg
Tapioka = 2000 kg
Gula = 400 kg
Garam = 150 kg
MSG = 2.5 Kg
Telur = 50 butir
Pembuatan
adonan
3305,63 Kg
Pencetakana
Adonan
3355,63 Kg
Pengukusan
dengan suhu
110 0C, 1 jam
3853,93
Pengeringan adonan
selama 12 jam
3803,93 Kg
Pemotongan/pengirisan
3753,93
Penjemuran
kerupuk 1 hari
3753,93
Kerupuk kering
3353,93
100