Anda di halaman 1dari 6

ANATOMI PANGGUL

Sendi panggul atau articulatio coxae adalah sebuah sendi sinovial yang
dibentuk oleh tulang femur pada bagian caput femur dan tulang pelvis pada asetabulum
dan mempunyai konfigurasi ball and socket. Konfigurasi sendi yang demikian ini
memungkinkan sendi tersebut mempunyai kelebihan dalam stabilitas weight bearing
sekaligus kebebasan pergerakan. Dalam keadaan normal sendi ini dapat bergerak ke
arah abduksi (0-450), adduksi(0-300), fleksi (0-1400), ekstensi (0-100), eksorotasi (0-500)
dan endorotasi (0-400).
Asetabulum terbuka ke arah depan dan bawah kira-kira sebanyak 300.
Colum femur mempunyai inklinasi ke depan (anteversi) berkisar 0-300 dan mempunyai
inklinasi keatas kira-kira 12,50.

Gambar 1. Os femur dan Os Pelvis


Sendi ini diliputi otot dan ligamen. Otot-otot
bagian anterior meliputi otot-otot pada lapisan superfisial

yaitu

M. Psoas Mayor, M. Pektineus dan M. Iliakus dan otot


pada lapisan profunda yaitu M. Rektus Femoris, M.
Iliopsoas, M. Obturator Eksterna dan Ligamentum
Ileofemoral. Otot bagian posterior meliputi otot pada lapisan
superfisial yaitu M. Gluteus, M. obturator Internus, M. Kuadratus Femoris dan M.
Piriformis dan otot pada lapisan profunda yaitu M. Gemelli, M. Obturator Eksterna, M.
Obturator Internus dan Ligamentum Iskiofemoralis.

Gambar 2. Musculus
Sendi pinggul mempunyai gerakan yang luas, tetapi lebih terbatas daripada
articulatio humeri. Kekuatan sendi sebagian besar bergantung pada bentuk tulang-tulang
yang ikut dalam persendian dan kekuatan ligamentum. Bila lutut difleksikan, fleksi
dibatasi oleh permukaan anterior tungkai atas yang berkontak dengan dinding anterior
abdomen. Bila lutut diluruskan (ekstensi), fleksi dibatasi oleh ketegangan otot-otot

hamstring. Ekstensi yaitu gerakan tungkai atas yang difleksikan ke belakang kembali ke
posisi anatomi, dibatasi oleh tegangan Ligamentum Iliofemorale, Ligamentum
Pubofemorale, dan Ligamentum Ischiofemorale. Gerakan abduksi dibatasi oleh
tegangan Ligamentum Pubofemorale, dan adduksi dibatasi oleh kontak dengan tungkai
sisi yang lain dan oleh tegangnya Ligamentum Teres Femoris. Rotasi lateral dibatasi
oleh tegangan Ligamentum Iliofemorale dan Ligamentum Pubofemorale, dan rotasi
medial dibatasi oleh ligamentum ischiofemorale. Gerakan-gerakan berikut ini dapat
terjadi:

Fleksi dilakukan oleh M. Iliopsoas, M. Rectus Femoris, M. Sartorius, dan juga

mm. adductores.
Ekstensi (gerakan ke belakang oleh tungkai atas yang sedang fleksi) dilakukan

oleh M. Gluteus Maksimus dan otot-otot hamstring.


Abduksi dilakukan oleh M. Gluteus Medius dan Minimus, dan dibantu oleh M.

Sartorius, M. Tensor Fasciae Latae, dan M. Piriformis.


Adduksi dilakukan oleh M. Adductor Longus dan M. Adductor Brevis serta
serabut-serabut adductor dari M. Adductor Magnus. Otot-otot ini dibantu oleh M.

Pectineus dan M. Gracilis.


Rotasi lateral dilakukan oleh M. Piriformis, M. Obturatorius Internus dan
Eksternus, M. Gemellus Superior dan M. Gemellus Inferior dan M. Quadrates

Femoris, dibantu oleh M. Gluteus Maksimus.


Rotasi medial dilakukan oleh serabut-serabut anterior dari M. Gluteus Medius dan

M. Gluteus Minimus dan M. Tensor Fasciae Latae.


Circumduksi merupakan kombinasi dari gerakan-gerakan di atas.
Kelompok otot-otot ekstensor lebih kuat daripada kelompok otot-otot

fleksor, dan lateral lebih kuat daripada rotator medial.


a. Ligamen
Ligamentum anterior lebih kuat daripada ligamentum posterior. Pada bagian anterior
terdapat dua buah ligamentum yaitu Ligamentum Iliofemoralis dan Ligamentum
Pubofemoralis, sedangkan bagian posterior terdapat sebuah ligamentum yaitu
Iskiofemoralis.

Gambar 3. Ligamentum-ligamentum yang melekat di os femur dan os pelvis


Sendi pinggul berbentuk bola dan socket. Caput berputar dalam
acetabulum dan tidak tertutup sempurna. Kedalaman acetabulum ini dilengkapi oleh
fibrous labrum, yang membuat fungsional sendi lebih dalam dan lebih stabil.
Labrum menambahkan lebih dari 10% cakupan caput femoralis, menciptakan situasi
yang membuat kaput 50% lebih tercakup selama gerakan. Dibutuhkan lebih dari
400 N kekuatan hanya untuk merusak sendi panggul. Kapsul sendi pinggul adalah
kuat dan meluas dari tepi acetabulum ke garis intertrochanteric anterior dan leher
femoralis posterior. Serat longitudinal didukung oleh kapsul spiral tebal disebut
ligamen.
Pada bagian anterior, ligamentum iliofemoral atau ligamen Y berasal
dari aspek superior dari sendi di ilium dan spina iliaca anterior inferior. Berjalan
pada dua pita memasuki sepanjang garis intertrochanteric superior dan hanya dari
superior ke inferior trokanter minor. Inferior kapsul lebih lanjut didukung oleh
ligamentum pubofemoral, yang berasal dari ramus superior superolateral dan masuk
pada garis intertrochanteric ke ligamentum Y.
Pada bagian posterior, kapsul masuk pada leher femoralis pada
inferior dari caput medial dan meluas ke dasar trokanter mayor lateral. Ligamentum
ischiofemoral dalam kapsul posterior berasal dari dinding posterior inferior dengan
iscium. Berjalan lateral obliq dan superior untuk memasuki leher femoralis dengan
kapsul. Selain ligamen, rotator eksternal pendek berbaring di kapsul posterior,
memberikan dukungan tambahan.
b. Neurovaskularisasi

Caput femoralis mendapat perdarahan dari percabangan a. sirkumfleksa femoris medialis


dan a. obturator ramus anterior serta a. ligamentum teres.

Gambar 4. Pembuluh darah


Semua saraf ke tungkai bawah lewat dekat
sendi pinggul. Saraf skiatik yang paling menjadi
perhatian karena paling berisiko. Saraf ini berjalan
posterior pada sendi, muncul dari notch isciadica
yang dalam ke piriformis dan yang superfisial ke
obturator internus dan otot gemelli. Dalam 85% orang saraf ini adalah sebuah
struktur tunggal yang terletak di posisi normal. Pada 12% itu membagi sebelum

keluar dari skiatik notch yang besar dan divisi peroneal melewati agak lebih dalam
daripada otot piriformis. Dalam 3% saraf ini mengelilingi piriformis dan dalam 1%
seluruh saraf melewati piriformis. Dengan terjadinya dislokasi posterior, saraf dapat
teregang atau langsung tertekan.
Saraf obturator melewati foramen obturatorius superolateral dengan arteri
obturatorius. Saraf femoralis terletak medial dari otot psoas dalam selubung yang
sama dan dapat cedera dengan terjadinya dislokasi anterior. Cedera pada vaskular
dari caput femur merupakan faktor penting dalam dislokasi panggul. Pada orang
dewasa, pasokan darah utama untuk kaput berasal dari arteri kolum femur. Arteri ini
berasal dari cincin ekstrakapsular di dasar colum femur. Cincin ini dibentuk oleh
kontribusi dari arteri circumfleksa femoralis posterior medial dan lateral anterior
cirkumfleksa femoralis. Pembuluh darah melintasi kapsul dekat insersi pada leher
dan daerah trokanterika dan naik sejajar dengan leher, memasuki kaput berdekatan
dengan permukaan inferior artikular. Pembuluh darah superior dan posterior, yang
terutama berasal dari arteri femoralis circumfleksa medial, lebih besar dan lebih
banyak daripada pembuluh darah anterior. Selain pembuluh serviks, kontribusi yang
kecil untuk kaput muncul dari arteri foveal, sebuah cabang dari arteri obturatorius
yang terletak di dalam ligamentum teres. arteri ini memberi kontribusi yang
signifikan ke bagian epifisis dari pembuluh darah kaput femur pada sekitar 75% dari
pinggul.
Posisi panggul ketika dislokasi dapat menekuk pembuluh darah yang
memvaskularisasi caput femur, membuat sirkulasi kolateral menjadi

penting.

Namun, perubahan dalam suplai darah extraosseous tidak memberikan perubahan


yang konsisten dalam pasokan intraosseous ke kaput, hal ini mungkin terjadi karena
ada sirkulasi kolateral.
http://hlk.nielsvos.com/operaties/dhs#anatomie

Anda mungkin juga menyukai