bagian desa dengan airnya yang sudah surut dan kotor, serta sungai
Rimba yang mengalir dari hutan lindung dengan air yang masih lumayan,
namun di saat ini sedang kemarau sehingga airnya menyusut.
Ketika aku bertanya kepada beberapa tokoh masyarakat, maka
menurut penuturan mereka, dahulunya, sekitar tahun 1970-an Desa
Kelapa Gading adalah hanya sebuah lokasi pemukiman (camp) para
pekerja di sebuah HPH, Hingga tahun 1982 Desa Kelapa Gading baru
merupakan ladang yang berisikan 1-3 gubuk (lebih tepatnya pondok)
pekebun/ladang. Ditahun-tahun awal tersebut, Desa Kelapa Gading belum
berupa desa tetapi jadi bagian dari Desa Gunung Setia sebagai sebuah
dusun kecil yang bernama dusun Gading, karena konon menurut
penuturan bebarapa tokoh masyarakat di dusun itu penah dijumpai seekor
gajah yang mati dengan gading yang besar dan tertancap sebutir kelapa
di ujung gading tersebut.
Lambat laun dusun Gading berkembang penduduknya. Dusun
Gading merupakan Dusun terakhir di Desa Gunung Setia yang
berbabatasan langsung dengan kawasan hutan. Di tahun tersebut kondisi
hutan masih lebat sehingga penduduk dusun Gading tidak kesulitan
mendapatkan air bersih dari dua anak sungai yang mengalir melalui
dusun ini yaitu sungai Kelapa dan sungai Rimba. Tahun 1984, dimulailah
pembangun dusun lebih maju, yaitu sejak terbuka jalan dari dusun ini ke
desa tetangga di tengah hutan, yaitu Desa Kembang Wangi, desa ini
adalah desa transmigrasi. Selain itu di dusun sudah mulai berdiri
beberapa bangunan umum mulai dari mushala, tempat pengajian dan
pasar mingguan. Di tahun tersebut, hutan mulai dirambah terutama
disekitar jalan desa yang dibuka. Empat tahun kemudian, penduduk dusun
Gading mulai meningkat pengetahuan sejak berinteraksi dengan
transmigrasi, mereka mulai membuka hutan untuk membuat kebun karet.
Kondisi dusun masih belum berubah di masa itu dimana penduduk masih
hidup dengan sederhana. Di tahun 1989, penduduk diperkenalkan dengan
tanaman sawit. Beberapa kepala keluarga mulai membuka hutan untuk
kebun sawit hingga beberapa hektar. Di tahun 1993 hutan di sekitar
dusun mulai dibuka secara besar-besaran setelah masuk areal sebuah
perusahaan pemegang konsesi HTI, perusahaan ini sudah lama memiliki
hak pengelolaan tsb, namun baru mulai dibuka untuk kegiatan
penanaman di tahun tersebut. Di tahun yang sama dusun Gading
berkembang menjadi Desa Kelapa Gading setelah jumlah penduduk
bertambah pesat. Sekolah dasar dan angkutan umum mulai memasuki
desa di saat itu. Selain itu di tahun tersebut beberapa penduduk ikut
bekerja di perusahaan, tetapi beberapa penduduk yang lebih tua memilih
tetap
di
usaha
berkebun.
Setahun
kemudian,
mulai
terjadi
ketidaknyamanan antara beberapa penduduk yang memiliki kebun karet
dan kebun sawit dengan perusahaan, beberapa lahan penduduk masuk
2
TUGAS:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.