Anda di halaman 1dari 20

A. KIE adalah Komunikasi Informasi dan Edukasi.

KIE dalam program kesehatan ditujukan untk meningkatkan kepedulian dan


mengubah sikap untuk menghasilkan suatu sebuah perubahan perilaku yang spesifik.
KIE berarti berbagi informasi dan ide melalui cara-cara yang dapat diterima oleh
komunitas, dan menggunakan saluran, metode maupun pesan yang tepat. Hal ini lebih
luas dari pengembangan materi pendidikan kesehatan karena meliputi proses
komunikasi dan membangun jaringan komunikasi.
Ini adalah salah satu peran farmasis dalam menyampaikan obat-obatan yang ada
mulai dari menanyakan ciri-ciri penyakit yang di derita oleh pasien, berapa lama
pasien mengalami tersebut, usia penderita hingga pada pemberian obat, penggunaan
obat, serta dosis obat tersebut dan mengingatkan untuk teteap merujuk kepada dokter.
Melalui seminar Natesh yang lalu, cara untuk memberikan KIE kepada masyarakat
terutama pasien yang perlu pembinaan nerupa KIE mengarah kepada anak muda
(wanita lajang) adalah
1. Mengenal penyakit yang sekarang sedang menjadi trend pada wanita yaitu
kanker serviks dan berbagai macam penyakit pada wanita. Penyebab dari
kanker serviks itu, fakta-fakta yang menunjuk pada penyakit itu serta
keterangan-keterangan yang menyangkut akan penyakit itu dilihat dari usia
dari wanita yang mungkin menderita penyakit tersebut.
2. Memperkenalkan produk Natesh kepada masyarakat, khususnya wanita,
dimulai dari perbedaan ataupun keunggulan dari Natesh dibandingkan
pembalut ataupun pantyliner yang beredar dipasaran. Salah satu nya karena
ada senyawa dioksin yang bersifat karsiogenik (memicu kanker).
3. Kandungan herbal pada Natesh dan disertai oleh pendapat beberapa para ahli
seperti dokter maupun dari orang yang pernah menggunakan Natesh
sebelumnya.

B. Berbagai macam penyakit pada wanita


1. KANKER SERVIKS (KANKER LEHER RAHIM)

.
Kanker serviks atau kanker leher rahim merupakan keganasan yang
menyerang leher rahim atau cervix, yaitu bagian terendah dari rahim yang menonjol
ke puncak liang sanggama (vagina). Kanker ini tidak menular, akan tetapi, ada
beberapa faktor yang meningkatkan resiko berkembangnya kanker serviks. Salah satu
yang paling penting adalah terinfeksi human papillomavirus (HPV), yang ditularkan
lewat kontak seksual. Jadi, yang ditularkan bukan kanker serviks akan tetapi
penyebabnya atau virus HPV tersebut. Sehingga kanker serviks tidak akan menular
melalui jabat tangan, keringat, tukar menukar pakaian dsbnya.
Penyebab kanker serviks
Banyak faktor berkaitan dengan penyebab kanker serviks atau kanker leher rahim . Di
antara yang paling penting adalah terinfeksi human papillomavirus (HPV) berisiko
tinggi, sekarang dipahami mempunyai peran penting dalam perkembangan kanker
serviks. Namun, di samping infeksi HPV, para peneliti telah mengenali sejumlah
faktor lain yang penting bagi penyebab kanker serviks. Di antaranya adalah indikator
dari aktivitas seksual, termasuk jumlah pasangan seksual, umur saat melakukan
seksual pertama kali, berapa kali sudah hamil, dan sejarah penyakit menular seksual.

Faktor-faktor penyebab lain yang dikenali termasuk merokok, terpapar pada


diethylstilbestrol sewaktu ibu Anda mengandung Anda, dan terifeksi human
immunodeficiency virus (HIV). Akhirnya, pihak yang beresiko terpapar penyakit
kanker serviks adalah perempuan yang sudah aktif secara seksual dan berusia lanjut.
Perlu diberikan pemahaman kepada semua perempuan bahwa kanker serviks atau
kanker leher rahim bisa menyerang siapa pun yang aktif secara seksual. Artinya,
meskipun belum menikah, jika perempuan tersebut telah aktif secara seksual, maka ia
pun berpotensi terkena dan mengembangkan penyakit ini. Banyak hal yang
menyebabkan perempuan berpotensi terkena penyakit ini. Di antaranya adalah
menikah muda (sebelum usia 20 tahun) karena leher rahim belum siap menerima
paparan dari luar, bergonta-ganti pasangan seksual, kehamilan yang sering, merokok,
atau sistem kekebalan tubuh yang lemah. Penggunaan kontrasepsi oral jangka
panjang juga menjadi penyebab lainnya. Kanker ini adalah kanker penyebab kematian
terbanyak pada wanita Indonesia dan diperkirakan terjadi 200.000 kasus baru di dunia
setiap tahun (Report of WHO Consultation, 2002). Sekitar 99.7% kanker leher rahim
disebabkan oleh infeksi HPV.
Faktor penyebab wanita Indonesia rentan terhadap kanker serviks
- Menstruasi wanita di negara berkembang relatif lebih cepat dibandingkan negara
lain.
- Menopause lebih lambat.
- Wanita usia menopause kini cenderung berusaha memperlambat proses alamiah itu
demi kecantikan.
- Jumlah anak sedikit menyebabkan paparan terhadap hormon esterogen lebih
panjang jadi resiko menjadi lebih besar.
- Terdapat faktor internal dan eksternal serta paparan zat kimia pada makanan di
kalangan masyarakat indonesia yang terkenal kurang higienis dan terlalu banyak
mengandung bahan pengawet, pewarna serta monosodiumglutamat.

Hubungan antara aktivitas seksual dengan resiko kanker serviks


Hasil penelitian menunjukan bahwa semakin tinggi aktivitas seksual seseorang,
semakin besar kemungkinan dia terinfeksi HPV. Walaupun ada yang menyarankan
bahwa HPV bisa ditularkan tidak lewat hubungan seksual, studi menunjukan bahwa
perempuan yang belum pernah berhubungan seksual jarang yang terifeksi HPV, dan
ini bertentangan dengan pendapat mengenai penularan nonseksual dari virus ini.
Arti HPV
HPV = Human papilloma virus yang terdiri dari lebih 100 tipe, disebut papilloma
karena virus ini sering menimbulkan warts atau benigna (warts: tumor epidermal
yang disebabkan virus papilloma atau proliferasi jinak mirip kutil). HPV yang
menimbulkan warts (kutil) di tangan atau di kaki berbeda tipe dengan yang
menimbulkan di alat kelamin (genitalia) dan beberapa tipe HPV sangat berkaitan erat
dengan terjadinya kanker serviks
Alasan wanita yang telah melakukan aktifitas seksual pada usia muda lebih
mudah tertular HPV
Wanita remaja usia 14-16 tahun masih mengalami perubahan hormon yang besar,
selama masa pubertas kondisi leher rahimnya masih immature (belum berkembang
sempurna) dan sel-sel rahimnya masih sangat aktif, oleh sebab itu resiko terkena
infeksi HPV meningkat.
Kaitan antara HIV dan kanker serviks
Kaitan antara perubahan abnormal serviks (atau displasia) dan kanker serviks
berkaitan dengan HIV telah dikenal baik sejak tahun 1990-an. Hasil penelitian dimasa
itu bahwa sampai dengan 40 persen perempuan yang terinfeksi HIV mengalami
displasia leher rahim yang dikenali lewat tes Pap, dibandingkan dengan hanya 17
persen di antara perempuan yang tidak terinfeksi HIV. Di tahun 1993, centers for
disease and prevention amerika menyatakan displasia leher rahim tingkat sedang dan

berat sebagai bukti awal dari infeksi HIV simptomatik. Terjadinya kanker serviks
yang menyebar adalah kondisi yang menetapkan AIDS.
Sekalipun demikian, bahkan diantara perempuan dengan HIV positif, sebagian besar
perempuan mengalami lasi leher termasuk pada tingkat rendah. Seperti dalam
populasi umum, banyak faktor tampaknya berpengaruh risiko berkembangnya
displasia leher rahim atau kanker pada perempuan dengan HIV positif termasuk
koinfeksi dengan HPV (dilaporkan sampai setinggi 95 persen dalam populasi ini),
jumlah CD4 rendah, dan jumlah virus HIV tinggi.
Gejala kanker serviks
Kanker Serviks atau kanker leher rahim pada kebanyakan wanita tidak menunjukkan
gejala. Adapun gejala yang perlu diwaspadai antara lain:

Pendarahan tidak normal, yang bisa berupa pendarahan sesudah berhubungan


intim, pendarahan abnormal di luar waktu haid, dan pendarahan sesudah
menopause

Keluar cairan berwarna kekuningan dan berbau dari vagina

Sakit atau nyeri pada pinggul dan kaki

Cara mendeteksi kanker serviks


Ada beberapa cara mendeteksi apakah seseorang telah terpapar kanker serviks atau
tidak, diantaranya:

Inspeksi visual dengan asam asetat (IVA), merupakan skrining kanker leher
rahim yang dilakukan dengan melihat langsung leher rahim yang telah dioles
dengan larutan asam asetat. Skrining ini merupakan skrining yang paling
sederhana, cepat, dan murah.

Pemeriksaan sitologi (Pap Smear), adalah pemeriksaan untuk melihat sel-sel


leher rahim dimana sampel diambil melalui liang vagina.

Pemeriksaan HPV-DNA, merupakan pemeriksaan molekuler yang secara


langsung bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya Human Papilloma Virus
(HPV) pada sel-sel yang diambil dari leher rahim.

Pencegahan
Sebelum anda mencari-cari tips-tips pencegahan agar kita tidak terkena kanker
serviks atau kanker leher rahim, ada satu hal yang harus selalu di ingat oleh kaum
wanita dimanapun dan kapanpun bahwa Organ kewanitaan merupakan bagian yang
sangat rentan terkena berbagai gangguan kesehatan, karenanya harus dijaga dengan
baik.
Jika hal itu kita tanamkan dengan baik dibenak seluruh wanita, hanya dengan hal itu
saja wanita akan terbebas dari kanker serviks. Menjaga kesehatan organ vital
kewanitaan, bukan hanya saja menjaga kebersihan atau kelembaban, akan tetapi
dengan tidak berganti-ganti pasangan seksual-pun termasuk menjaga kesehatan organ
kewanitaan tersebut.
Sedangkan cara pencegahan kanker serviks yang efektif bagi kelompok yang aktif
secara seksual adalah dengan melakukan vaksinasi HPV.
Berikut tips-tips tambahan untuk pencegahan kanker serviks:

Berperilaku hidup sehat, seperti menjaga kebersihan diri dan lingkungan,


mengkonsumsi makanan yang kaya nutrisi, dan tidak merokok.

Bersihkan organ vital dengan air yang bersih.

Mengganti celana dalam minimal dua kali sehari.

Jaga kelembaban organ kewanitaan anda

Lakukan pemeriksaan pap smear dan HPV-DNA secara rutin untuk deteksi
dini kanker leher rahim.

Pengobatan Kanker Serviks

Pengobatan Kanker Seviks dapat dilakukan dengan pembedahan (pengangkatan leher


rahim, indung telur dan seluruh jaringan di sekitarnya), Radioterapi dan Kemoterapi.
Tingkat keberhasilan pengobatan ini tentunya tergantung dari tingkatan kanker
serviks yang dialami oleh si penderita. Dari segi biaya, pengobatan kanker serviks ini
tergolong mahal.

2. KEPUTIHAN
Keputihan adalah istilah medis yang digunakan untuk menggambarkan berbagai
kondisi yang menyebabkan infeksi atau peradangan pada vaginanya . Vulvovaginitis
mengacu pada peradangan dari kedua vagina dan vulva (alat kelamin wanita eksternal).
Kondisi ini dapat disebabkan oleh infeksi vagina disebabkan oleh organisme seperti bakteri,
ragi, atau virus, maupun oleh iritasi dari bahan kimia dalam krim, semprotan, atau bahkan
pakaian yang kontak dengan daerah ini. Dalam beberapa kasus, hasil vaginitis dari organisme
yang lewat di antara pasangan seksual.

Apa Gejala Infeksi Vagina?


Gejala dari infeksi vagina dapat bervariasi tergantung pada apa yang menyebabkan
itu. Beberapa wanita tidak menunjukkan gejala sama sekali. Beberapa gejala yang
lebih umum dari keputihan meliputi:

Keputihan abnormal dengan bau yang tidak menyenangkan.

Terbakar saat buang air kecil.

Gatal di sekitar bagian luar vagina.

Ketidaknyamanan selama hubungan seksual.

Apakah Keputihan Normal?


Vagina seorang wanita biasanya menghasilkan debit yang biasanya digambarkan
sebagai jelas atau sedikit berawan, tidak menyebabkan iritasi, dan bebas bau. Selama
yang normal siklus menstruasi , jumlah dan konsistensi dari debit dapat bervariasi.
Pada suatu waktu bulan mungkin ada sedikit cairan yang sangat tipis atau encer, dan
di lain waktu, debit lebih tebal lebih luas mungkin muncul. Semua penjelasan ini bisa
dianggap normal.
Cairan vagina yang memiliki bau atau yang menjengkelkan biasanya dianggap keluar
cairan yang abnormal. Iritasi mungkin gatal atau terbakar, atau keduanya. Gatal dapat
hadir pada setiap saat sepanjang hari, tetapi sering paling mengganggu di malam hari.
Gejala ini sering diperparah dengan hubungan seksual. Penting untuk menemui
dokter Anda jika telah terjadi perubahan dalam jumlah, warna, atau bau debit.
Keenam jenis paling umum infeksi vagina adalah:

Candida atau ragi infeksi.

Bakteri vaginosis .

Trikomoniasis vaginitis .

Chlamydia vaginitis .

Viral vaginitis.

Non infeksi vaginitis.

Meskipun masing-masing infeksi vagina dapat memiliki gejala yang berbeda, tidak
selalu mudah bagi seorang wanita untuk mengetahui jenis dia. Bahkan, diagnosis

bahkan bisa rumit untuk seorang dokter berpengalaman. Sebagian dari masalah
adalah bahwa kadang-kadang lebih dari satu jenis infeksi dapat hadir pada saat yang
sama. Dan, infeksi bahkan mungkin hadir tanpa gejala sama sekali.
Untuk membantu Anda lebih memahami enam penyebab utama vaginitis, mari kita
melihat sebentar di masing-masing dari mereka dan bagaimana mereka diperlakukan.
Apa itu Candida atau Infeksi Vagina?
Infeksi jamur vagina adalah apa yang kebanyakan wanita pikirkan ketika mereka
mendengar istilah vaginitis. Infeksi jamur vagina yang disebabkan oleh salah satu
dari banyak spesies jamur yang disebut Candida. Candida biasanya tinggal dalam
jumlah kecil di vagina, serta di mulut dan saluran pencernaan, baik pria dan wanita.
Infeksi jamur dapat menghasilkan debit, tebal vagina putih dengan konsistensi keju
cottage meskipun keputihan tidak selalu hadir. Infeksi jamur biasanya menyebabkan
vagina dan vulva sangat gatal dan merah.
Apakah Infeksi Vagina Menyebar Melalui Seks?
Infeksi jamur biasanya tidak ditularkan melalui hubungan seksual dan tidak dianggap
sebagai penyakit menular seksual.
Apa yang Meningkatkan Risiko Infeksi Vagina?
Beberapa hal yang akan meningkatkan risiko terkena infeksi jamur, termasuk:

Pengobatan dengan antibiotik. Sebagai contoh, seorang wanita dapat


mengambil antibiotik untuk mengobati infeksi, dan antibiotik membunuh
bakteri baik tubuhnya yang biasanya menjaga ragi seimbang. Akibatnya, ragi
overgrows dan menyebabkan infeksi.

Diabetes tidak terkontrol. Hal ini memungkinkan untuk terlalu banyak gula
dalam urin dan vagina.

Kehamilan yang mengubah tingkat hormon.

Faktor lain meliputi:

Oral kontrasepsi ( pil KB ).

Gangguan yang mempengaruhi sistem kekebalan tubuh.

Tiroid atau gangguan endokrin.

Kortikosteroid terapi.

Apakah Infeksi Vagina Diobati?

Infeksi jamur yang paling sering diobati dengan obat yang Anda masukkan ke
dalam vagina Anda. Obat ini mungkin dalam bentuk krim atau supositoria dan
banyak yang tersedia over-the-counter. Pengobatan dalam bentuk pil yang
Anda ambil melalui mulut juga tersedia dengan resep.

Apa yang Harus Saya Lakukan untuk Mencegah Infeksi Vagina?


Untuk mencegah infeksi jamur, Anda harus:

Kenakan pakaian longgar terbuat dari serat alami (katun, linen, sutra).

Hindari memakai celana ketat.

Batasi penggunaan deodoran feminin.

Mengganti pakaian basah, secepat Anda bisa.

Hindari sering mandi dengan air hangat.

Cuci pakaian dalam air panas.

Makan dengan baik diet seimbang .

Jika Anda memiliki diabetes, jaga tingkat gula darah hingga mendekati normal
mungkin.

Apa itu Bakteri Vaginosis?


Meskipun jamur adalah nama sebagian besar wanita pikirkan ketika mereka
berpikir tentang infeksi vagina, bakteri vaginosis (BV) adalah jenis yang paling
umum infeksi vagina pada wanita usia reproduksi. BV disebabkan oleh kombinasi
beberapa bakteri. Bakteri ini tampaknya tumbuh terlalu cepat dalam banyak cara yang
sama seperti Candida ketika keseimbangan vagina terganggu. Alasan yang tepat
untuk pertumbuhan berlebih ini tidak diketahui.
Apakah Vaginosis Bakteri Menyebar Melalui Seks?
Bakteri vaginosis tidak ditularkan melalui hubungan seksual tetapi lebih sering terjadi
pada wanita yang aktif secara seksual. Hal ini juga tidak masalah kesehatan serius
tapi dapat meningkatkan risiko wanita terkena penyakit menular seksual lainnya dan
dapat meningkatkan risiko penyakit radang panggul (PID) mengikuti prosedur bedah
seperti aborsi dan histerektomi . Beberapa penelitian telah menunjukkan peningkatan
risiko persalinan dini dan kelahiran prematur pada wanita yang memiliki infeksi
selama kehamilan. Namun, penyelidikan yang lebih baru tidak mendukung hubungan
ini.

Anamnes keputihan (beser putih)


- Sejak kapan terjadniya
- Bagaimana hubungannya dengan menstruasi
- Apakah disertai gatal
- Apakah berbau
- Apakah disertai gumpalan
- Apakah bercampur darah
- Apakah disertai badan panas
- Apakah disertai nyeri dibagian bawah
- Apakah disertai kontak berdarah
- Apakah sedang hamil
- Pada kemungkinan benda asing dalam vagina
Keputihan fisiologis dijumpai pada keadaan menjelang menstruasi, pada saat
keinginan seks meningkat, dan pada waktu hamil.
Keputihan bukan penyakit, tetapi gejala dari berbagai penyakit sehingga memerlukan
tindak lanjut untuk menegakkan diagnosis melalui :
1. Pemeriksaan inspekulo
Pemeriksaan spekulum untuk mencari penyebab keputihan: darimana asal
keputihan, bagaimana dengan dinding vagina, bagaimana mulut rahim (portio)
2. Pemeriksaan laboratorium
Penyebab keputihan adalah infeksi, benda asing, dan keganasan.
Dengan demikian pemeriksaan laboratorium untuk menegakkan infeksi (trikomonas,
kandida albikan,bakteri, spesifik) dan Pap Smear untuk kemungkinan keganasan.
Perlu pembinaan kerja sama antara bidan dengan psukesmas agar dapat memberi
pelayanan dan pengayoman medis yang lebih bermutu dan menyeluruh.

Gejala kandidiasis bisa ringan atau berat, yaitu :

Gatal dan kemerahan (iritasi) di mulut vagina (vulva)

Rasa seperti terbakar di vagina terutama saat berhubungan seksual atau


berkemih

Kemerahan dan bengkak di vulva

Nyeri di vagina

Keluar cairan (duh) vagina yang tebal, berwarna putih dan tidak berbau.

Adapun cara untuk mencegah keputihan adalah sebagai berikut :

Mandilah secara teratur dengan menggunakan sabun yang sesuai dengan jenis
kulit. Bersihkan dengan intens daerah pangkal paha dan lajutkan dengan
mencuci area genital arah depan ke belakang.

Hindari penggunaan vaginal douche (cairan pembersih), karena bis


amengubah pH vagina. Bersihgkan organ intim dengan pembersih yang tidak
mengganggu kestabilan pH disekitar vagina. Disarankan agar pembersih yang
anda gunakan terbuat dari bahan susu. Karena pembersih ini mampu menjaga
keseimbangan pH, meningkatkan pertumbuhan flora normal, serta menekan
pertumbuhan bakteri.

Pakailah celana dalam yang berbahan katun dan ganti celana setiap hari.

Gunakan celana dalam yang kering. Seandainya celana dalam basah atau
lembab, maka segeralah ganti dengan yang bersih dan belum dipakai.

Jangan mengenakan celana jeans yang ketat. Karena ini akan merapatkan
pori-pori. Sebaiknya anda mengenakan rok atau celana bahan non jeans yang
mempermudahkan sirkulasi udara disekitar organ intim.

Gunakan panty liner sewaktu bepergian dan lepaskan sepulang dirumah.

Jangan memakai sesuatu yang bisa mengiritasi vagina, seperti sabun


berparfum, parfum, deodorant, spray atau bedak pengarum.

Saat menstruasi, ganti pembalut sesering mungkin.

Konsumsi vitamin C 500 mg 2 x1 hari untuk meningkatkan asiditas vagina.

C. Salah satu penyebab penyakit kewanitaan


1. DIOKSIN
Dioksin merupakan jenis racun sangat berbahaya yang sebetulnya sudah
dikenal sejak lama. Badan Kesehatan Dunia (WHO) sejak 1977 sudah
menggolongkannya sebagai zat karsinogen (penyebab kanker). Nama kimia untuk
dioksin adalah: 2,3,7,8 tetrachlorodibenzo para dioksin (TCDD)
Dioksin merupakan senyawa yang mampu mengacaukan sistem hormon, yaitu
dengan cara bergabung dengan kaseptor hormon, sehingga mengubah fungsi dan
mekanisme genetis dari sel, dan mengakibatkan pengaruh yang sangat luas, yaitu
kanker, menurunkan daya tahan tubuh, mengacaukan sistem saraf, keguguran
kandungan, dan dapat mengakibatkan cacat kelahiran (birth deformity).
Dioksin secara langsung mampu menurunkan sel B dan secara tidak langsung
menurunkan jumlah sel T yang berperan dalam sistem imun. Karena mampu

mengubah fungsi genetika sel, jadi dapat menyebabkan timbulnya penyakit genetis
dan dapat mempengaruhi pertumbuhan anak.
Dioksin sangat jarang terdapat dalam alam, sebagian besar dioksin bersumber dari
manusia. Sejarah mengapa dioksin mulai terakumulasi ke dalam lingkungan hidup
yaitu ketika founder perusahaan Dow Chemical (Midland, Michigan) menemukan
suatu cara membelah molekul garam dapur (NACl) sehingga pecah menjadi atomatom natrium dan atom klorin.
Dengan demikian, hal itu menjadi tonggak sejarah pertama kali manusia mampu
menghasilkan jumlah klorin bebas secara besar-besaran. Disebut klorin bebas karena
tidak melekat pada senyawa atau atom lain.
Umumnya dioxin dihasilkan dari pembakaran sampah, hasil samping produk
pestisida, pembakaran dari proses produksi baja atau proses kimia suatu produk yang
menggunakan chlor sebagai pemutih seperti kertas, plastik, bahan T-shirt dan
sebagainya.
Zat Dioxin juga termasuk hasil sampingan dari proses pemutihan (bleaching) yang
digunakan pada pabrik kertas, termasuk pabrik pembalut wanita, tissue, sanitary pad
dan diaper (pembalut untuk anak-anak).

Pengaruh dioksin pada kesehatan manusia


Paparan jangka pendek dioksin kadar tinggi pada manusia dapat mengakibatkan lesi
kulit, seperti chloracne (sejenis jerawat akibat paparan senyawa halogen, termasuk
dioksin) dan penggelapan warna kulit, dan gangguan fungsi hati.

Sedangkan paparan jangka panjang menyebabkan penurunan sistem kekebalan tubuh,


perkembangan sistem saraf, sistem endokrin dan fungsi reproduksi. Paparan kronis
dioksin pada hewan telah mengakibatkan beberapa jenis kanker. TCDD dievaluasi
oleh Badan Internasional untuk Riset Kanker (IARC) WHO pada tahun 1997.
Berdasarkan data hewan dan pada data epidemiologi manusia, TCDD diklasifikasikan
oleh IARC sebagai karsinogen bagi manusia . Namun, TCDD tidak
mempengaruhi material genetik dan ada tingkat eksposur di bawah tingkat tertentu di
mana risiko kanker dapat diabaikan.
Kelompok yang paling sensitif terhadap paparan dioksin adalah janin yang sedang
berkembang. Bayi baru lahir, yang sistem organnya sedang berkembang dengan
cepat, juga lebih rentan terhadap efek-efek tertentu dioksin. Selain itu, beberapa
individu atau kelompok individu mungkin terkena paparan dioksin tingkat yang lebih
tinggi melalui diet mereka (misalnya, konsumen ikan di bagian-bagian tertentu di
dunia) atau pekerjaan mereka (misalnya, pekerja di industri pulp dan kertas, pada
instalasi pembakaran limbah, dan di lokasi limbah berbahaya).
Bahan Baku Pembalut Biasa
Pembalut wanita adalah produk sekali pakai. karena itulah para produsen mendaur
ulang bahan baku kertas bekas dan pulp, menjadikannya bahan dasar untuk
menghemat biaya. Bahan bakunya mulai dan kertas koran, kardus, karton bekas,
penuh dengan bakteri dan kuman-kuman, serta bermacam pewarna sintetis, dan
berbau.
Dalam proses daur ulang, banyak zat kimia digunakan untuk proses pemutihan
kembali. Zat kimia juga digunakan untuk proses sterilisasi kuman-kuman pada kertas
bekas serta pembuangan bau.

Pembalut wanita mengandung dioksin


Pembalut wanita dan tampon (termasuk diaper bayi) yang banyak beredar saat ini
umumnya terbuat dari katun, rayon, atau campuran rayon dan kapas. Rayon terbuat
dari serat selulosa yang berasal dari pulp kayu. Nah, untuk mendapatkan bahan
baku rayon untuk tampon dan pembalut ini, umumnya perlu dilakukan proses
pemutihan pulp kayu (bleaching) dan pemurnian. Di bawah ini ada beberapa cara
pemutihan:
1. Pemutihan menggunakan gas klorin. Proses ini dapat menghasilkan dioksin
sebagai produk sampingannya. Proses ini digunakan oleh pemasok bahan baku rayon
untuk tampon di masa lalu. Diperlukan beberapa proses berikutnya untuk
menghilangkan dioksin. Di Amerika, proses ini tidak boleh lagi digunakan oleh
produsen pembalut wanita atau tampon dan sanitary napkins lainnya.
2. Pemutihan yang bebas elemen klorin. Pemutihan ini tidak menggunakan gas
klorin, tetapi menggunakan hidrogen peroksida. Proses ini tidak menghasilkan
dioksin sebagai kontaminan, sehingga sering pula disebut proses pemutihan bebas
dioksin.
Proses Dioksin Masuk ke dalam Rahim
Apabila darah haid jatuh keatas permukaan pembalut wanita, zat dioxin akan
dilepaskan melalui proses penguapan. pertamanya akan mengenai permukaan
vagina/vulva, kemudian diserap ke dalam rahim melalui saluran serviks, kemudian
masuk ke dalam uterus, kemudian melewati Fallopian tubes, dan berakhir di
ovary/rahim.
D. Salah satu pencegahan pada penyakit kewanitaan

Mencegah kanker serviks salah satunya dengan menggunakan pembalut yang aman
untuk daerah kewanitaan dan tidak mengandung bahan- bahan yang berbahaya seperti
pemutih dan dioksin;
Pembalut yang kami perkenalkan adalah pembalut natesh pembalut ini mempunyai
keunggulan sebagai berikut:
1. Bebas dioksin, steril (Jaminan dari BPOM RI dan Cheng Shiu University, Taiwan)
2. Terbuat dari bahan baku bermutu yang aman, higienis, bebas dari bahan baku daur
ulang
3. Nano silver, dengan teknologi yang dapat membunuh bakteri, anti jamur dan non
toksik (tidak beracun)
4. lebih tipis, 1mm, dikemas persatuan dan praktis

5. far Infra Red untuk melancarkan sirkulasi darah dan mencegah bau juga mencegah
migran
6. Anion (7.200pcs/cm3 - tertinggi saat ini) bermanfaat untuk pengaturan
metabolisme, meningkatkan sistem imunitas
7. Dapat digunakan oleh remaja putri, wanita dewasa, ibu nifas dan pre-menopause
(pantyliner)
8. Mengandung herba (Yimucao, Aloe vera, Houttuynia cordata, herba menthae,
borneol) yang bertujuan untuk menjaga kesegaran saat haid atau cairan sedang
banyak, mencegah gatal dan iritasi kulit, juga mencegah perkembangan bakteri dan

virus yang berbahaya bagi organ reproduksi


9. Daya serap pembalut Natesh 3-5x dari pembalut biasa
10. Tidak menimbulkan panas, lembab, basah, iritasi dan gatal pada kulit
11. Aman untuk kulit sensitif/mudah alergi kulit
12. Aman digunakan bagi wanita yang mempunyai penyakit infeksi organ intim /
kewanitaan

"kapas pembalut lain tidak menyerap & tidak mengikat air dalam gelas, SAP Natesh
menyerap dan mengikat 100-150ml air dalam gelas (foto gelas yang dibalik tidak
tumpah, daya serap Natesh 3-5x pembalut biasa)"

Manfaat pembalut Natesh dan Pantyliner Natesh


1. Mencegah kanker serviks, kanker ovarium, kanker uteri, kanker payudara, mioma,
endometriosis dan kista ovarium

2. Mencegah dan membantu mengatasi keputihan


3. Meringankan gejala haid, seperti nyeri, emosional, nyeri pinggang, dll
4. Membantu membasmi jamur, bakteri, virus dan parasit yang berbahaya bagi organ
intim dan reproduksi
5. Mencegah bau tidak sedap pada saat haid
6. Mencegah dan membantu mengatasi infeksi saluran kemih
7. Membantu revitalisasi dan metabolisme sel-sel di organ intim, reproduksi &
sekitarnya
8. Melancarkan sirkulasi darah di organ reproduksi, intim dan sekitarnya
9. membantu mengatasi haid yang tidak teratur
10. Mencegah dan membantu mengatasi gatal-gatal, dan terlalu lembab di daerah
kewanitaan
11. Meringankan gejala pre-menopause seperti hot flashes (rasa panas di dada)
12. Menjaga kulit tetap segar dan tidak iritasi saat menggunakan pantyliner dan
selama haid
13. Membantu memperbaiki kesuburan
14. Mempercepat pembuangan darah kotor dan gumpalan darah dari rahim
15. Mencegah dan membantu mengatasi hemorid (wasir/ambein)

Anda mungkin juga menyukai