Anda di halaman 1dari 38

SISTEM

PERNAPASAN

Group 2
M. Rizki Said
Rizki Puji Lestari
Salamah
Septi Buanasari
Wenny Ayu Lestari

Pendahuluan
Pernapassan ialah proses ganda, yaitu terjadinya
pertukaran gas di dalam jaringan atau
pernapasan dalam dan yang terjadi dalam
paru-paru bernama pernapasan luar.
Pernapasan (respirasi) adalah pristiwa menghirup
udara yang mengandung O2 (oksigen) serta
menghembuskan udara yang banyak
mengandung CO2 (karbon dioksida) sebagai sisa
dari oksidasi keluar dari tubuh. Penghisapan
udara ini disebut inspirasi dan menghembuskan
udara disebut ekspirasi.

P
E
N
D
A
H
U
L
U
A
N

Tujuan Pernapasan :
Mengambil oksigen yang kemudian
akan dibawa oleh darah ke seluruh
tubuh untuk mengadakan
pembakaran
Mengeluarkan karbon dioksida yang
terjadi sebagi sisa pembakaran,
kemudian dibawa oleh darah ke
paru-paru yang kemudian akan
dibuang
Menghangatkan dan melembabkan
udara

Organ Pernapasan

HIDUNG

O
R
G
A
N
P
E
R
N
A
P
A
S
A
N

Bagian-bagian Hidung
1. Bagian luar dinding terdiri dari kulit
2. Lapiran tengah terdiri dari otot-otot dan
tulang rawan
3. Lapisan dalam terdiri dari selaput lendir
yang berlipat-lipat yang dinamakan
karang hidung (konka nasalis), yang
berjumlah 3 buah :
.Konka nasalis inferior (karang hidung
bagian bawah)
.Konka nasalis media (karang hidung
bagian tengah)
.Konka nasalis superior (karang hidung
bagian atas)

O
R
G
A
N
P
E
R
N
A
P
A
S
A
N

Fungsi Hidung
1.Bekerja sebagai saluran udara
pernapasan
2.Sebagai penyaring udara
pernapasan yang dilakukan oleh
bulu-bulu hidung
3.Dapat menghangatkan udara
pernapasan oleh mukosa
4.Membunuh kuman yang masuk,
bersama usra pernapasan oleh
leukosit yang terdapat dalam
selaput lendir (mukosa) atau
hidung.

FARING
Tekak atau faring yang merupakan tempat
persimpangan antara jalan pernapasan dengan jalan
makanan,
terdapat
dibawah
dasar
tengkorak,dibelakang rongga hidung dan mulut
seblah depan ruas tulang leher.
Hubungan dengan organ lain:
1. Keatas berhubungan dengan hidung ,dengan
perantaraan lubang yang bernama koana
2. Kedepan berhungan dengan rongga mulut, tempat
berhubungan ini disebut dengan istmus fausium
3. Kebawah terdapat dua lubang
. kedepan lubang laring
. belakang lubang esofagus

O
R
G
A
N
P
E
R
N
A
P
A
S
A
N

Pembagian Rongga Faring


1. Nasofaring : membuka ke arah
rongga nasal melalui dua naris
internal (koana)
. Dua tuba Eustachius (auditorik) :
nasofaring - telinga tengah
. Amandel (adenoid) faring
2. Orofaring
. Uvula (anggur kecil) : prosesus
kerucut (conical) kecil
. Amadel palatinum terletak pada
kedua sisi orofaring posterior.
3. Laringofaring : gerbang untuk sistem
respiratorik selanjutnya.

LARING
Laring atau pangkal tenggorokan merupakan saluran
udara yang bertindak sebagai pembentukan udara,
terletak didepan bagian faring sampai ketinggian
vertebrata servikalis dan masuk kedalam trakea
bawahnya.
Laring terdiri dari 5 tulang rawan antara lain :
Kartilago tiroid ( 1 buah ) depan jakun ( adams
apple ), sangat jelas terlihat pada pria
Kartilago ariteanoid ( 2 buah ) yang berbentuk
beker
Kartilago krikoid (1 buah ) yang berbentuk cincin
Kartilago epiglotis ( 1 buah )

O
R
G
A
N
P
E
R
N
A
P
A
S
A
N

Laring dilapisi oleh selaput lendir, kecuali pita


suara dan bagian epiglotis yang dilapisi oleh sel
epitelium berlapis. Pita suara ini berjumlah 2
buah : dibagian atas adalah pita suara palsu
dan tidak mengeluarkan suara yang disebut
dengan ventrikularis ; bagian bawah adalah
pita suara sejati yang membentuk suara yang
disebut dengan vokalis,

TRAKEA
Trakea atau batang tenggorokan merupakan lanjutan
dari laring yang dibentuk oleh 16 sampai 20 cincin
yang terdiri dari tulang rawan yang berbentuk seperti
kuku kuda (huruf C). Sebelah dalam diliputi oleh
selaput lendir yang berbulu getar yang disebut sel
bersilia, hanya bergerak kearah luar. Panjang trakea
9-11 cm dan dibelakang terdiri dari jaringan ikat yang
dilapisi oleh otot polos.

BRONKUS
Bronkus atau cabang tenggorokan merupakan
lanjutan dari trakea, ada 2 buah yang terdapat pada
ketinggian vertebra torakalis IV dan V, mempunyai
struktur serupa trakea dan dilapisi oleh jenis set yang
sama. Bronkus itu berjalan kebawah dan kesamping
kearah tampuk paru-paru. Bronkus kanan lebih
pendek dan lebih besar dari bronkus kiri, terdiri dari
6-8 cincin, mempunyai 3 cabang. Bronkus kiri lebih
panjang dan lebih ramping dari bronkus kanan, terdiri
dari 9-12 cincin mempunyai 2 cabang. Bronkus
bercabang-cabang, cabang yang lebih kecil disebut
bronkiolus (bronkioli). Pada bronkioli terdapat cincin
lagi, dan pada ujung bronkioli terdapat gelembung
paru/gelembung hawa atau alveoli.

O
R
G
A
N
P
E
R
N
A
P
A
S
A
N

PARU-PARU
Paru-paru merupakan alat tubuh yang sebagian besar
terdiri dari gelembung (gelembung hawa,alveoli).
Gelembung alveoli ini terdiri atas sel-sel epitel dan
endotel. Jika dibentangkan luas permukaannya lebih
kurang 90 m. Pada lapisan ini terjadi pertukaran
udara, O2 masuk kedalam darah dan CO2 dikeluarkan
dari darah. Banyaknya gelembung paru-paru ini
kurang lebih 700.000.000 buah (paru-paru kirikanan).
Paru-paru dibagi menjadi 2 : paru-paru kanan, terdiri
dari 3 lobus (belah paru), lobus pulmo dekstra
superior, lobus media, lobus inferior. Sedangkan
paru-paru kiri terdiri atas pulmo sinestra lobus
superior dan lobus inferior. Letak paru-paru dirongga
dada datarannya menghadap ketengah rongga

O
R
G
A
N
P
E
R
N
A
P
A
S
A
N

PEMBULUH DARAH PARU


Sirkulasi pulmonar berasal dari ventrikel kanan yang
tebal dindingnya 1/3 dari tebal ventrikel kiri.
Perbedaan ini menyebabkan kekuatan kontraksi dan
tekanan
yang
ditimbulkan
jauh
lebih
kecil
dibandingkan dengan tekanan yang ditimbulkan oleh
kontrasi ventrikel kiri. Selain aliran melalui arteri
pulmonal ada darah yang langsung mengalir ke paruparu dan aorta melalui arteri bronkialis. Darah ini
adalah darah yang kaya akan oksigen dibanding
dengan darah pulmonal yang relatif rendah oksigen.
Darah ini kembali ke pulmonalis ke atrium kiri. Arteri
puklmonalis
membawa
darah
yang
sedikit
mengandung oksigen ke ventrikel kanan paru-paru.
Cabang-cabangnya menyentuh saluran bronkial,
sampai alveoli halus.

O
R
G
A
N
P
E
R
N
A
P
A
S
A
N

O
R
G
A
N
P
E
R
N
A
P
A
S
A
N

Struktur Pelengkap
Sistem Pernapasan
Yang
dinamakan
ke
dalam
struktur
pelengkap
sistem
pernapasan
adalah
struktur penunjang yang diperlukan untuk
bekerjanya sistem pernapasan itu sendiri.
Struktur pelengkap tersebut adalah dinding
dada yang terdiri dari iga dan otot, otot
abdomen dan otot-otot lain, diafragma serta
pleura.

DINDING TORAKS
S
T
R
U
K
T
U
R
P
E
L
E
N
G
K
A
P

S
I
S
T
E
M
P
E
R
N
A
P
A
S
A
N

Dinding toraks dibentuk oleh tulang,


otot, dan kulit
1. Tulang pembentuk rongga dada
2. Tulang iga (12 buah)
3. Vertebra torakalis (12 buah)
4. Sternum (1 buah)
5. Klavikula (2 buah)
6. Skapula (2 buah)

OTOT
OTOT PEMBATAS
PEMBATAS RONGGA
RONGGA
DADA
DADA
S
T
R
U
K
T
U
R
P
E
L
E
N
G
K
A
P

S
I
S
T
E
M
P
E
R
N
A
P
A
S
A
N

1. Otot ekstrimitas superior:


. Muskulus pektoralis mayor
. Muskulus pektoralis minor
. Muskulus serratus anterior
. Muskulus subklavius
2. Otot anterolateral abdominal:
. Muskulus abdominal oblikus
eksternus
. Muskulus rektus abdominis
3. Otot toraks intrinsik:
. Muskulus interkostalis eksterna
. Muskulus interkostalis interna
. Muskulus sternalis
. Muskulus toraksis transversus

OTOT
OTOT PERNAPASAN
PERNAPASAN
S
T
R
U
K
T
U
R
P
E
L
E
N
G
K
A
P

S
I
S
T
E
M
P
E
R
N
A
P
A
S
A
N

Otot inspirasi utama (principasl), yaitu:


Muskulus interkostalis eksterna,
Muskulus interkartilaginus parasternal
Otot diafragma
Otot inspirasi tambahan (accessory
respiratory muscle), yaitu:
Muskulus sternokleidomastoideus
Muskulus skalenus anterior
Muskulus skalenus medius
Muskulus skalenus posterior
Otot ekspirasi tambahan, antara lain:
Muskulus interkostalis interna
Muskulus interkartilaginus parasternal
Muskulus rektus abdominis
Muskulus oblikus abdominis eksternus

DIAFRAGMA
DIAFRAGMA
S
T
R
U
K
T
U
R

S
I
S
T
E
M

Diafragma adalah suatu septum berupa


jaringan muskulotendineus yang memisahkan
rongga toraks dengan rongga abdomen.
Dengan demikian, diafragma menjadi dasar
dari rongga toraks.
Ada tida aperture pada diafragma, yaitu:
P Hiatus aortikus yang didahului oleh aorta
E
desenden,
vena
azigos
dan
duktus
P
R
torasikus,
E
N Hiatus esophagus yang didahului oleh
L
A
E
esophagus,
P
N
Aperture yang satu lagi didahului oleh vena
A
G
kava inferior.
S
K
A
P

A
N

PLEURA
PLEURA
S
T
R
U
K
T
U
R

S
I
S
T
E
M

Pleura dibentuk oleh jaringan yang berasal


dari mesodermal. Pembungkus ini dapat
dibedakan menjadi:
Pleura viseralis yang melapisi paru dan
Pleura pareitalis yang melapisi dinding
dalam hemitoraks.
P Di antara kedua pleura tadi terbentuk ruang
E yang disebut rongga pleura. Pada keadaan
P
R normal, rongga pleura berisi cairan pleura
E
N dalam jumlah yang sangat sedikit (0,1L
A
E
0,2ml/kgBB). Cairan ini dapat memisahkan
P
N
lapisan pleura viseralis dengan pleura
A
G
S parietalis agar tidak saling bersinggungan
K
A saat bernapas.
A
P

DINAMIKA PERNAPASAN
Tekanan udara melalui saluran pernapasan
menekan paru-paru ke arah dinding toraks.
Tekanan dalam pleura mencegah paru-paru
menyusut dari dinding toraks dan memaksa
paru-paru untuk mengikuti pergerakan
pernapasan dinding toraks dan diafragma.
Tekanan ini meningkat pada waktu inspirasi
dan gerakan pernapasan ini dihasilkan oleh
otot pernapasan

DIFUSI GAS
GAS MELALUI
MELALUI
DIFUSI
JARINGAN
JARINGAN
D
I
N
A
M
I
K
A

P
E
R
N
A
P
A
S
A
N

Gas ini berdifusi melalui membran sel


dengan
rintangan
yang
berat.
Pembatas utama untuk gerakan gas di
dalam jaringan adalah kecepatan difusi
melalui cairan jaringan bukan melalui
membran sel. Oleh karena itu difusi
melalui jaringan, termasuk melalui
membran paru-paru, hampir sama
dengan difusi gas melalui air.

TRANSPOR GAS
GAS
TRANSPOR
D
I
N
A
M
I
K
A

P
E
R
N
A
P
A
S
A
N

Selisih takanan parsial antara O2 dan CO2


menentukan bahwa kunci dari pergerakan gas
O2 mengalir dari alveoli masuk kedalam
jaringan melalui darah, sedangkan CO2
mengalir
dari jaringan ke alveoli melalui
pembuluh
darah.
Adanya
hemoglobin
menaikan kapasitas pengankutan O2 dalam
darah sampai 70 kali dan reaksi CO2 menaikan
kadar CO2 dalam darah menjadi 17 kali.

TRANSPOR OKSIGEN
OKSIGEN
TRANSPOR
D
I
N
A
M
I
K
A

P
E
R
N
A
P
A
S
A
N

Tahap I
Oksigen atmosfer masuk kedalam paru-paru.
tekanan paersial O2 dalam alveoli 105 mmHg.
Tahap II
Darah mengalir dari jantung menuju ke paruparu untuk mengambil oksigen yang berada
dalam alveoli. Dalam darah ini terdapat
oksigen dengan tekanan parsial 40 mmHg.
Oksigen yang berada dalam alveoli dapat
berdifusi masuk kedalam pembuluh kapiler.
Setelah terjadi proses difusi tekanan parsial
oksigen dalam pembuluh darah menjadi 100
mmHg.

TRANSPOR OKSIGEN
OKSIGEN
TRANSPOR
D
I
N
A
M
I
K
A

P
E
R
N
A
P
A
S
A
N

Tahap III
Oksigen yang telah berada dalam pembuluh
darah diedarkan keseluruh tubuh.
Tahap IV
Sebelum sampai sel yang membutuhkan,
oksigen dibawa melalui cairan interstisial
lebih dahulu. Terjadinya difusi okisgen yang
cepat dari pembuluh kapiler ke dalam cairan
interstisial.
Tahap V
Oksigen dari cairan interstisial berdifusi
masuk ke dalam sel. Dalam sel, oksigen ini
digunakan untuk reaksi metabolisme

PROSES PERNAPASAN
Terbagi dalam 2 bagian yaitu inspirasi (menarik
napas) dan ekspirasi (hembuskan napas) . bernapas
berarti melakukan inspirasi dan ekspirasi secara
bergantian, teratur dan terus-menerus. Bernapas
merupakan gerak reflex yang terjadi pada otot-otot
pernapasan. Reflex bernafas ini diatur oleh pusat
pernapasan yang terletak didalam sumsum
penyambung (medulla oblongata). Oleh karena
seseorang dapat menahan, memperlambat, atau
mempercepat napasnya, ini berarti bahwa reflex
bernapas juga dibawah pengaruh korteks serebri.

P
R
O
S
E
S

P
E
R
N
A
P
A
S
A
N

Muskulus interkostalis yang letaknya miring,


setelah mendapat rangsangan kemudian
mengerut dan tulang iga (kosta) menjadi
datar. Dengan demikian jarak antara sternum
(tulang dada) dan vertebrata semakin luas
dan melebar. Rongga dada membesar maka
pleura akan tertarik, yang menarik paru-paru
sehingga
tekanan
udara
didalamnya
berkurang dan masuklah udara dari luar. Hal
demikian
disebut
inspirasi.
Sedangkan
ekspirasi adalah kebalikan dari proses diatas.

P
R
O
S
E
S

P
E
R
N
A
P
A
S
A
N

Muskulus interkostalis yang letaknya miring,


setelah mendapat rangsangan kemudian
mengerut dan tulang iga (kosta) menjadi
datar. Dengan demikian jarak antara sternum
(tulang dada) dan vertebrata semakin luas
dan melebar. Rongga dada membesar maka
pleura akan tertarik, yang menarik paru-paru
sehingga
tekanan
udara
didalamnya
berkurang dan masuklah udara dari luar. Hal
demikian
disebut
inspirasi.
Sedangkan
ekspirasi adalah kebalikan dari proses diatas.

PENGARUH KENAIKAN
KENAIKAN
PENGARUH
CURAH JANTUNG
JANTUNG
CURAH

P
R
O
S
E
S

P
E
R
N
A
P
A
S
A
N

Selama bekerja berat, aliran darah melalui


paru meningkat sampai 4 kali lipat.
Aliran ekstra ini ditampung dalam 2 cara :
Dengan meningkatkan jumlah kapiler yang
terbuka sampai 3 kali.
Dengan merenggangkan semua kapiler dan
meningkatkan kecepatan aliran disetiap
kapiler lebih dari 2 kali lipat.
Kemampuan
paru
utnuk
menampung
kenaikan aliran darah yang besar ini akan
menghemat energy jantung sisi kanan dan
mencegah kenaikan yang berarti pada
tekanan kapiler paru yang mencegah terjadi
edema paru selama kenaikan curah jantung.

GANGGUAN SISTEM
PENAPASAN

Influenza (flu),
Asma atau sesak napas,
Tuberkulosis (TBC),
Asfikasi
Asidosis,
Difteri,
Emfisema,
Pneumonia,
Wajah adenoid (kesan wajah
bodoh),
Kanker paru-paru,

GANGGUAN SISTEM
PENAPASAN
Macam-macam peradangan pada sistem
pernapasan manusia:
Rinitis,
Faringitis,
Laringitis,
Bronkitis,
Sinusitis,

VIDEO KESIMPULAN

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai