STATUS PASIEN
A.
IDENTITAS PASIEN
Inisial Pasien
: An. R
Jenis Kelamin
: Laki - laki
Tanggal Lahir/Umur
: 12 November 2014 / 1 bulan
B.
19 hari
Agama
No. RM
: Islam
: 00-62-78-09
ANAMNESIS
Dilakukan anamnesis secara Alloanamnesis dengan ibu
pasien pada 1 Januari 2015 pukul 05.00 WIB.
Pasien masuk Siloam Hospital Lippo Village pada 31
Desember 2014 pukul 11.00 WIB kemudian dirujuk ke RSUS
pada 1 Januari 2015 pukul 05.00 WIB.
Keluhan Utama
Penurunan kesadaran sejak 1 hari SMRS
Riwayat Kehamilan
P1A0
Ibu pasien tidak rajin kontrol ANC ke bidan
Ibu pasien tidak teratur mengkonsumsi vitamin yang
beranak
BB Lahir : 2500 gram (ibu pasien tidak yakin)
Panjang badan lahir : ibu pasien tidak tahu
Bayi lahir langsung menangis kuat, tidak
ada
Riwayat nutrisi
0 1 bulan
: ASI eksklusif
Riwayat Imunisasi
Vaksin
Dasar
II
III
Ulangan
II
III
BCG
DTP
Polio
Campa
k
Hep. B
Kesan
B.
normosefali.
o Status Generalis
1.
Kulit
a. Warna
b. Lesi
c. Perdarahan
d. Jaringan Parut : e. Lain lain
2.
: kuning langsat
:::-
Kepala
a. Bentuk
: Normosefali
b. Ubun ubun besar
: menonjol
c. Rambut
: rambut hitam, lurus, halus,
tidak mudah dicabut
3.
Wajah
4.
Mata
a. Konjungtiva : anemis
b. Sklera
: Tidak ikterik
c. Pupil
:
bulat
(midriasis)
d. Refleks Cahaya
e. Gerak bola mata
f. Lain lain
5.
Hidung
isokor
3mm/3mm
terpasang
NGT
(cairan
merah-kehitaman),
: tidak
: terpasang goedel
8.
Tenggorok
a. Tonsil
: sulit dinilai
b. Faring
: sulit dinilai
Leher
a. Kaku kuduk
:b. Kelenjar
: KGB tidak teraba
c. JVP
: tidak diukur
9.
10.
11.
Dada
a. Bentuk
b. Retraksi
c. Precordial bulging
: simetris
::-
Paru
a. Inspeksi : pergerakan napas simetris
b. Palpasi : tactile fremitus pada kedua lapang
paru
c. Perkusi : Sonor pada kedua lapang paru
d. Auskulitasi : Suara nafas vesicular, ronchi -/-,
wheezing -/-
12.
Jantung
a. Iktus
: Tidak terlihat
b. Bunyi jantung : BJ I & II regular, gallop (-)
c. Bising
: murmur (-)
13.
Abdomen
a. Inspeksi
b. Palpasi
: datar
Supel, hepar
&
lien
tidak
: timpani
: Bising usus (+) normal
14.
15.
Genitalia
17.
KGB
18.
19.
C.
Status pubertas
: belum pubertas.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
o LABORATORIUM ( 31 DESEMBER 2014)
TES
Full Blood Count
Hemoglobin
Hematokrit
RBC
WBC
Platelet
HASIL
5.08
15.60
1.560
25.770
598.600
NILAI NORMAL
10.70 13.10 g/dL
35.00 43.00 %
3.600 5.200 L
6.000 17.500 / L
150.000 440.000 /
L
0 15 mm/jam
ESR
9
Diiferential Count
Basofil
1
0 -1 %
Eosinofil
1
13%
Neutrofil Batang
3
26%
Neutrofil Segmen
27
50 70 %
Limfosit
60
25 -40 %
Monosit
8
28%
MCV, MCH, MCHC
MCV
100.10
74.00 102.00 fL
MCH
32.64
23.00 31.00 pg
MCHC
32.59
28.00 32.00 g/dL
Biochemistry
GDS
185
50 80 mg/dL
Elektrolit
Natrium (Na)
143
137 145 mmol/L
Potasium (K)
7.9
3.6 5.0 mmol/L
Chloride (Cl)
108
98 107 mmol/L
NS-1
Negatif
negatif
Kesan : Anemia normositik normokrom, hiperglikemia,
hypokalemia & hipochloremia
HASIL
7.410
297
15.9
9.7
10.1
-14.4
Saturasi O2
99.9
Elektrolit gas darah
Sodium (Na+)
138
+
Potasium (K )
6.01
++
Calcium (Ca )
1.18
Hematokrit
11
Kesan
: Asidosis Metabolik
NILAI NORMAL
7.360 7.440
80 100 mmHg
35.0 48.0 mmHg
21.0 28.0 mmol/L
24.0 30.0 mmol/L
(-) 2.4 (+) 2.3
mmol/L
95.0 98 %
HASIL
NILAI NORMAL
10.50
> 200
32.50
> 200
RESUME
Pasien laki laki usia 1 tahun 19 hari, keluhan
penurunan kesadaran sejak 1 hari SMRS. pasien cenderung
tidur awalnya, emam sejak 3 hari SMRS, meningkat perlahanlahan namun tidak terllau tinggi, naik-turun demamnya, turun
jika diberi obat penurun panas. Saat diukur demam 37.5 0C.
tampak lemas & anemis, tidak mau minum ASI sejak 3 hari
pemeriksaan
penunjang
ditemukan
anemia
DIAGNOSA KERJA
o Suspek
Perdarahan
intrakranial
et
causa
Acquired
DIAGNOSA BANDING
o Sepsis
G.
TATALAKSANA
o Diagnostik
a. Pemeriksaan Darah lengkap
b. Pemeriksaan elektrolit
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
o Non-Medikamentosa
a. Evaluasi GCS, ubun ubun besar
b. Observasi tanda-tanda vital
c. Monitor balans cairan dan elektrolit
d. Edukasi :
Menjelaskan kepada paasien
mengenai
menurun kualitasnya.
Monitor tumbuh kembang.
Memberi penjelasan terhadap pentingnya
injeksi vitamin K saat lahir.
o Medikamentosa
a.
O2 nasal canule 2 liter per menit
b.
IVFD RL 20 ml/kgBB
c.
NGT
d.
Urine catheter
e.
Vitamin K 1 mg (isingle dose)
Rencana
f.
g.
h.
pemberian 3 kali
Cefotaxime 3 x 100 mg (IV)
Manitol 20% 3 x 10 mL
PRC 20 ml dalam 4 jam pertama dilanjutkan PRC
i.
j.
H.
PROGNOSIS
o Ad vitam
: ad malam
o Ad functionam
: ad malam
o Ad Sanactionam : ad malam
FOLLOW UP
S
O
1 Januari 2015
Penurunan kesadaran (+), demam (-), BAB & BAK normal,
lemas (+)
KU/KS : Sakit berat/koma
N : 145x/menit
RR :65 x menit
S : 35.50C
Saturasi O2 : 100%
Kepala :UUB menonjol
Mata : konjungtiva anemis, reflex cahaya -/-, PBI
3mm/3mm (midriasis)
Thorax :
Cor : BJ I&II regular, gallop (-), murmur (-)
Pulmo : suara nafas vesicular +/+ ,ronchi -/-, wheezing
-/_
Abdomen : datar, supel, BU (+) normal, timpani, turgor
kulit menurun
Ekstremitas : akral dingin, CR > 2 detik
1/1/15
Input : 68 ml
Output : 45 ml + 185 ml (IWL) = 230
Balance : -162 ml
Urine output/ 6 jam : 45
Diuresis : 2 ml/kg/jam
Hasil AGD (1/1/15)
pH : 7.130
10
pCO2 : 33.8
pO2 : 209.0
HCO3 : 111
BE : -17.2
Na : 142 mmol/L
K : 5.22 mmol/L
Ca : 0.24 mmol/L
Ht : 32%
Kesan : asidosis metabolic
Hasil PT/APTT (1/1/15)
PT : > 200
APTT : > 200
A
liter/menit
IVFD RL 370 ml/24 jam IVFD D5 NS 300 ml/24
jam
NGT
Urine catheter
Vitamin K 1 mg (isingle dose) Rencana pemberian 3
kali
Cefotaxime 3 x 200 mg (IV)
Rencana :
Ranitidine 3 x 5 mg (IV)
PRC 20 ml dalam 4 jam pertama dilanjutkan PRC 30 ml
menit
Lasix 1 x 4 mg (IV) setelah transfuse
CT scan brain with contrast
Urine lengkap
Kultur darah & urin
11
PULANG PAKSA.
ANALISA KASUS
Pada
pasien
ini
didiagnosis
Acquired
Prothrombin
12
batas
normal.1
Berdasarkan
epidemiologi
angka
profilaksis
vitamin
saat
lahir.
Pada
komplikasi
tersering
hal
ini
dapat
terjadi
13
pada
APCD
diantaranya
pemeriksaan
factor
pada
APCD
yaitu
dengan
yang
mengalani
APCD
harus
segera
mendapat
jam,
ditandai
dengan
berhentinya
perdaraha
dan
tindakan
tersebut
belum
sempat
diberi
karena
dengan
pemberian
manitol
sebanyak
0.5
DAFTAR PUSTAKA
1. Prof. DR. dr. Sudigdo Sastroasmoro Perdarahan Akibat Defisiensi
Vitamin K, Buku Panduan Pelayanan Medis Departemen Ilmu
Kesehatan Anak 2007: 279-281
2. Windiastuti E. Epidemiology of Vitamin K Deficiency. Disampaikan
dalam KONIKA XIV di Bandung, Juli 2005
15
16