reka, maka hendaknya kita mensuUrgensi Materi Mempunyai hubungan yang sangat erat dengan prinsip Al Wala Wal Bara. Memutuskan ikatan hati dan tidak mencintai orang-orang diluar kaum muslimin Ketidaktahuan sebagian kaum muslimin terhadap kedudukan para sahabat, mereka tidak mashum tetapi mereka punya kedudukan yang tinggi di atas seluruh ummat. Allah Taala berfirman : orang-orang yang terdahulu lagi yang pertama-tama (masuk islam) dari golongan muhajirin dan anshar dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik, Allah ridha kepada mereka dan merekapun ridha kepada Allah dan Allah menyediakan bagi mereka surga-surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya selama-lamanya. Mereka kekal di dalamnya. Itulah kemenangan yang besar. (Qs. 9 : 100) Fenomena mencaci maki dan melecehkan para sahabat Defenisi Sahabat Bahasa : - Kata Sahabat merupakan bentuk jamak dari kata shahaabiy yang merupakan nisbah kepada shuhbah yang bermakna : kawan, teman. - Kata Ashaab merupakan bentuk jamak dari shaahib yang merupakan ism fail dari shohibah, yashabuh. Istilah : - Orang yang bertemu dengan Nabi dalam keadaan beriman kepadanya serta wafat dalam keadaan islam. Termasuk yang buta, bayi. Adapun Najasyi bukan sahabat, karena tidak bertemu dengan Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam. Sahabat terbagi menjadi dua jenis : a. Kibarush shahabah : sahabat-sahabat ayng besar b. Shigharu shahabah : sahabat-sahabat yang kecil Aqidah dan Manhaj Ahlus Sunnah Terhadap Para Sahabat Mencintai semua sahabat Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam dengan tidak ifrath (berlebih-lebihan) dan tafrieth (mengacuhkan) (QS. Al Hasyr : 10) Meyakini bahwa para sahabat adalah generasi yang terbaik yang dikeluarkan untuk dan bahwa mereka-mereka itu adalah orang-orang yang uduul (taqwa dan wara) pengakuan Allah Subhanahu wa taala dan Rasul-Nya. (QS. Al Maidah : 110), (QS. Al Fath : 29), (QS. At Taubah : 100), (QS. At Taubah : 117), (QS. Al Anfal : 6) {uduul/Adalah = Orang-orang yang berpegang teguh terhadap perintah (agama Allah) dan menjaga murjiah (harga diri)}
Uduul adalah orang yang berpegang teguh dengan agamanya dan
menjaga harga diri mereka. Rekomendasi Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bahwa, para sahabat adalah generasi terbaik setelah Nabi dan Rasul Allah Subhanahu wa taala. Ummat yang terbaik adalah ummat yang hidup pada zaman Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam, apalagi kaum yang bertemu langsung dengan Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam yaitu para sahabat Menempatkan urutan posisi dan keutamaan para sahabat sesuai dengan nash-nash yang syari Adapun urutan-urutan keutamaan para sahabat, amak para ulama berikhtilaf berdasarkan: a. Berdasarkan perang : - Perang Badar - Perang Uhud - Perang Ahzab b. Berdasarkan khilafah c. Baiatu Ridwan Namun, secara umum Muhajirin lebih utama dari Anshar Seseorang yang meragukan hadits Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam dan menolak nash-nash yang syarI dan pada saat itu pula ia keluar dari agama islam. Yang pertama masuk dalam kategori orang-orang beriman yaitu para sahabat. Sebagian kaum muslimin tidak tahu kedudukan para sahabat yang memiliki keutamaan di atas generasi yang lain. Allah Subhanahu wa taala tidak akan mengazab suatu tempat secara langsung, jika Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam berada diantara mereka. Para sahabat merupakan penjaga ummat. Duduk bersama Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam meskipun seesaat tidak sebanding dengan seseorang yang beramal selama 40 tahun\ Menahan diri dari perselisihan yang telah terjadi diantara mereka dan teliti dalam mencari riwayat-riwayat yang shohih dalam hal tersebut. Seperti perselisihan yang telah terjadi sehingga adanya perang Jamal dan perang Shiffin. - Perang Jamal : Perang antara Ali dengan Aisyah, Thalhah bin Ubaidillah, Zubair bin Awwm radhiyallahu anhu. - Perang Shiffin : Perang antara Ali dengan Muawiyah radhiyallahu anhuma (sebelum perang Jamal).
Ada dua hal penting dalam menanggapi kesalahan mereka :
- Masalah tersebut adalah masalah ijtihadiyah - Mereka tidak mashum Adapun mengenai kekeliruan mereka : - Mereka telah bertaubat sebelum meninggal - Mreka telah melakukan kebaikan yang menghapuskan kesalahan mereka - Mereka adalah para pendahulu masuk Islam - Karena mereka adalah Ahlu Badr - Karena syafaat Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam dan syarat syafaat adalah Allah ridha dengannya. - Boleh jadi mereka diberikan musibah di dunia ini yang menghapuskan kesalahan mereka. Adapun ijtihad mereka : maka yang termasuk dalam perselisihan tersebut adalah para ulama ijtihad. Umar bin Abdul Aziz Rahimahullah berkata : Mereka adalah kaum yang Allah telah membersihkan tangan-tangan kita dari darah-daeah mecikan lisan-lisan kita dari harga diri mereka. Ahlussunnah wal jamaah bersikap diam terhadap apa yang terjadi dengan para sahabat dan tidak membicarakannya. Hukum Mencaci Maki dan melecehkan Para Sahabat Mencaci semua sahabat atau kebanyakannya denga kekufuran dan riddah atau kefasikan (Kafir), yang mengeluarkan seseorang dari millah. Padahal Ibnu Abbas radhiyallahu anhu berkata; bahwa sesaat duduk bersama Rasulullah shallallahu alihi wa sallam lebih baik dari ibadah 40 tahun. Hukum mencaci, menuduh sebagian sahabat bahwa mereka kafir, murtad, maka ia termasuk orang yang fasik. Orang-orang rifdah yang menganggap Ali bin Ali Thalib adalah seorang yang kafir. Memahami Al Quran dan As Sunnah berdasarkan pemahaman ahlus sunnah dan di dalam islam tidak boleh semata-mata berdasarkan akal. Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersumpah kepada Allah Subhanahu wa taala dengan menyebut nama Allah Subhanahu wa taala, jangan membenci sahabat dan mencintai sahabat, berarti kita mencintai Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam dan barang siapa yang membenci sahabat, berarti kita membenci Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam, menyakiti sahabat sama dengan menyakiti Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam sama dengan menyakiti Allah Subhanahu wa taala dan barang siapa yang
menyakiti Allah Subhanahu wa taala, maka tunggulah azab Allah
Subhanahu wa taala. Diantara tanda keimanan mencintai kaum Anshar (sahabat-sahabat utama Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam) dan tanda orang munafik membenci kaum Anshar. Mencaci sebagian sahabat dengan cacian yang mencela agamanya sedangkan sahabat tersebut termasuk orang-orang yang mutawatir keutamaan-keutamaannya (Kafir menurut pendapat yang sohih). Mencaci seorang sahabat yang tidak mutawatir keutamaanya dengan cacian mencela agamanya (kafir menurut pendapat jumhur). Mencaci sebagian sahabat dengan cacian yang tidak mencela agamanya dan adalahnya (tidak kafir tetapi diberikan pelajaran atau sanksi). Mencaci Aisyah radhiyallahu anha dengan apa yang Allah Subhanahu wa taala telah bersihkan dari padanya (kafir menurut ijma ulama). Mencaci ummatul muminin yang lainnya (kafir menurut pendapat yang rajih). Anas bin Malik berkata : Ada seseorang yang bertanya kepada Nabi Shallallahu alaihi wa sallam tentang hari kiamat, seorang laki-laki bertanya : kapan hari kiamat itu ?, maka Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bertanya : Apa yang kau persiapkan untuk itu ?, dia berkata : Saya belum mempersiapkan apa-apa kecuali saya mencintai Allah dan Rasul-Nya. Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda : Kau akan bersama denganyang engkau cintai. Maka Anas berkata : Ketika kami mendengar sabda tersebut, kami tidak pernah bergembira dibandingkan perkataan beliau tersebut, dan saya mencintai Rasulullah, Abu Bakar, Umar dan saya berharap bisa bersama mereka karena kecintaanku ini, meskipun saya tidak bisa menyamai amalan mereka.