Anda di halaman 1dari 4

PENGEMBANGAN LKS PRAKTIKUM VIRTUAL UNTUK PEMBELAJARAN

FISIKASMA MENGGUNAKAN PROGRAM PHET DENGAN PENDEKATAN


KETERAMPILANPROSES
Eka Liandari
1
) Supriyadi
2)
Nelda Yulita
3)123
Universitas Negeri Jakarta, Rawamangun, Jakarta 13220.ishlah.ekl@gmail.com
ABSTRAK
Kualitas pembelajaran fisika dapat
ditingkatkan melalui penerapan strategi pembelajaranyang baik serta didukung dengan pengg
unaan media pembelajaran yang tepat. Penelitian ini bertujuan menghasilkan LKS
praktikum virtual sebagai media pembelajaran fisika untuk siswa kelasXI semester 2 pada
pokok bahasan teori kinetik gas dengan pendekatan keterampilan proses.Metode yang
digunakan pada penelitian ini adalah penelitian dan pengembangan.
Prosedur penelitian dan pengembangan ini terdiri dari enam tahap, yaitu: 1) analisis kebutuha
n, 2) pengembangan produk, 3) validasi ahli, 4) uji coba lapangan perorangan 5)uji
coba lapangan skalakecil, dan 5) uji coba lapangan skala besar.LKS yang telah dibuat
kemudian divalidasi oleh tim ahli, dan selanjutnya diujicobakan padasiswa untuk mengetahui
tingkat kelayakan media tersebut. Berdasarkan aspek-aspek yang telahditentukan. Hasil
validasi yang dilakukan oleh ahli materi fisika, diperoleh skor rata-ratakeseluruhan indikator
89,35% (sangat baik). Hasil validasi yang dilakukan oleh ahli media fisika,diperoleh skor
rata-rata keseluruhan indikator 86,53% (sangat baik). Setelah direvisi, LKS dinilaioleh guruguru fisika kemudian uji empirik oleh siswa, LKS dinilai sangat baik oleh guru denganskor
75,92 % dan hasil uji empirik siswa juga dinilai sangat baik dengan skor 79,65 %.Dari
penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa LKS praktikum virtual yang dikembangkansudah
layak untuk digunakan dan disebarluaskan sebagai media pembelajaran fisika
menggunakan program PhET pada pokok bahasan teori kinetik gas dengan pendekatan
keterampilan proses.
Kata kunci: penelitian pengembangan, LKS praktikum virtual
,PhET
PENDAHULUAN
Dalam dunia pendidikan fisika, para pendidik kerap kali menemukan bahwa para
siswamempunyai konsep yang berbeda dengan konsep yang diterima oleh para ahli ataupun
secara ilmiah.Konsep yang berbeda ini sering disebut miskonsepsi atau salah konsep.
Dipandang dari aspek pemahaman, tujuan mempelajari fisika adalah menguasai
dan memahami pengetahuan fisika tanpamengabaikan aspek lain, memahami konsep dan
perkembangannya adalah sangat penting. Sepertiungkapan West (1985: 20),
concept development is the major part of school and college learning.
Oleh karena itu usaha dengan berbagai cara telah dilakukan seefesien dan seoptimal mungkin
agarsiswa mempunyai pengetahuan tentang konsep-konsep, prinsip-prinsip, hukum-hukum,
dan teori-teori tentang fisika. Cara yang dapat ditempuh untuk mencapai tujuan tersebut
antara lain denganmemilih pendekatan, metode, teknik, media, atau evaluasi yang sesuai.
Salah satu metode yangdigunakan adalah metode praktikum.Terbatasnya sarana laboratorium
pada sekolah menengah di Indonesia menjadi faktor penghambat dalam
pelaksanaan praktikum, padahal kegiatan praktikum merupakan suatu keharusanuntuk
membangun pembelajaran bermakna pada siswa. Salah satu solusi untuk tetap

memberikankemampuan pembelajaran bermakna dalam keterbatasan ini atau sebagai bahan


alternatif dalammengatasi masalah pelaksanaan praktikum yang memerlukan waktu banyak
serta biaya yangmahal adalah dengan praktikum secara virtual. Praktikum virtual merupakan
suatu kegiatanlaboratorium yang dipindahkan di depan komputer. Praktikum secara virtual ini
tentu memerlukansuatu laboratorium yang bersifat virtual juga atau biasa disebut
virtual lab
.Hampir semua penyedia layanan virtual labs menggunakan bahasa Inggris sebagai
bahasa pengantar dan masih belum ada arahan proses pembelajaran sesuai
dengan tujuan pembelajaran yangingin dicapai. Sebagai bentuk optimalisasi penggunaan
layanan virtual labs agar sesuai dengan SK
dan KD yang diinginkan dalam proses pembelajaran, maka dibutuhkan LKS praktikum
virtualsebagai bahan ajar yang dapat memberikan petunjuk secara detail dalam pemanfaatan
program ini.Berdasarkan jabaran masalah di atas, maka penelitian ini dirumuskan untuk
mengetahuiapakah lembar kerja praktikum virtual fisika dengan menggunakan program
PhET
layak dijadikan bahan ajar penunjang bagi siswa?Penelitian ini diharapkan dapat
mengembangkan LKS praktikum virtual yang dirancangsedemikian rupa berdasarkan
pendekatan keterampilan proses sehingga dapat menunjang danmenyempurnakan
pemanfaatan labolatorium virtual dengan program
PhET
serta dapat
memberikan pengaruh yang baik terhadap proses belajar sehingga pembelajaran menjadi efek
tif dan efesien.Selain itu, LKS ini juga diharapkan dapat meningkatkan pemahaman siswa
terhadap materi fisikayang abstrak, membangkitkan motivasi belajar siswa, mengembangkan
kemampuan dasar dalammelakukan eksperimen, menjadi sarana belajar pendekatan ilmiah,
dan menunjang materi pembelajaran.
ISIPengembangan
Dalam dunia pendidikan, pengembangan menjadi topik yang selalu hangat untukdibicarakan.
Berkembangnya teknologi informasi dan komunikasi secara masif memberi dampakterhadap
reposisi pembelajaran dan pergeseran pola pembelajaran bagi
guru sehingga mendorongmunculnya pengembangan pembelajaran yang kreatif dan
inovativ.Menurut Abdul Majid (2006:24) pengembangan pembelajaran adalah suatu
prosesmendesain pembelajaran secara logis dan sistematis dalam rangka menerapkan segala
sesuatu yangakan dilaksanakan dalam proses kegiatan belajar dengan memperhatikan potensi
dan kompetensisiswa.
Lembar Kerja Siswa
Lembar kerja siswa atau biasa dikenal dengan LKS merupakan salah satu bahan ajar
yangsering digunakan di sekolah. Biasanya LKS yang digunakan oleh siswa di sekolah dibeli
dari penerbit tertentu, bukan dibuat sendiri oleh guru. Padahal LKS sebenarnya bisa dibuat
sendiri olehguru yang bersangkutan sehingga bisa lebih menarik dan sesuai dengan
kebutuhan, kondisilingkungan sekolah, dan tujuan pembelajaran.Lembar kerja siswa (LKS)
adalah bahan pembelajaran cetak sederhana yang digunakan peserta didik sebagai
pedoman dalam proses pembelajaran, serta berisi tugas berupa soal maupunkegiatan yang
akan dikerjakan oleh peserta didik. Lembar kerja siswa didesain untuk
membantumengembangkan pola pikir siswa dalam penyelesaian masalah dan mempermudah
dalam kegiatan belajar mengajar sehingga akan terbentuk interaksi yang efektif antara siswa
dengan guru, sehinggadapat meningkatkan aktifitas siswa dalam peningkatan prestasi
belajar. Fungsi LKS bagi siswa adalah sebagai sarana belajar baik di kelas, di ruang praktek
maupundi luar kelas sehingga siswa berpeluang besar untuk mengembangkan kemampuan,

menerapkan pengetahuan, melatih keterampilan, memproses sendiri untuk mendapatkan


pengetahuan. DenganLKS, guru dapat menyelenggarakan kegiatan belajar mengajar yang
melibatkan siswa secara aktif.Intervensi yang diberikan guru bukan dalam bentuk jawaban
atas pertanyaan siswa, tetapi berupa panduan bagi siswa untuk memecahkan masalah.Trianto
(2009:223) menyebutkan bahwa komponen-komponen LKS meliputi: juduleksperimen, teori
singkat tentang materi, alat dan bahan, prosedur eksperimen, data pengamatan,serta
pertanyaan dan kesimpulan untuk bahan diskusi.
Praktikum Virtual
Praktikum secara virtual menurut Sutrisno (2012:43) yaitu kita melakukan
percobaan berbantuan komputer yang telah tersedia dalam software yang siap untuk
dioperasikan. Kita seolah-olah melakukan praktikum seperti praktikum di labolatorium
sebenarnya.Dalam melakukan praktikum virtual kita membutuhkan Labolatorium virtual atau
bisadisebut dengan istilah
virtual labs
.
Virtual labs
adalah serangkaian alat-alat laboratorium yang berbentuk perangkat lunak (
software
) komputer berbasis multimedia interaktif, yang dioperasikandengan komputer dan dapat
mensimulasikan kegiatan di laboratorium seakan-akan pengguna
berada pada laboratorium sebenarnya. Laboratorium virtual potensial untuk memberikan peni
ngkatan
secara signifikan dan pengalaman belajar yang lebih efektif. Penggunaan laboratorium virtual
inidiharapkan dapat menyelesaikan permasalahan belajar yang dialami oleh peserta didik
danmengatasi permasalahan biaya dalam pengadaan alat dan bahan yang digunakan untuk
melakukankegiatan praktikum bagi sekolah-sekolah yang kurang mampu.Labolatorium
virtual dikembangkan untuk membantu siswa mencapai tiga
tujuan pembelajaran,yaitu: (1) untuk menghubungkan pengetahuan prosedural dalam bentuk f
ormulamatematika dan kenyataan aslinya; (2) untuk membantu siswa mengembangkan
pengetahuan prosedural dan keterampilan jadi mereka tidak hanya belajar bagaimana melaku
kan prosedur percobaan tapi juga kapan prosedur tersebut dapat berlaku; (3) untuk membantu
siswa memahami penerapan pengetahuan mereka dalam dunia nyata.
Virtual labs
ini merupakan salah satu produk unggulan hasil kemajuan teknologi informasidan
labolatorium, karena virtual lab ini merupakan hasil perpaduan antara pengembangan
perangkatlunak komputer yang dirancang untuk mewakili sebuah labolatorium sehingga
dapat menjadialternatif pelaksanaan praktikum yang sulit dilaksanakan secara langsung.
Pembelajaran berbasis
virtual lab
dapat dijadikan alternatif pengganti untuk mengeleminasi keterbatasan
perangkatlabolatorium.
Pembelajaran Fisika SMA
Menurut Trianto (2009: 17), pembelajaran secara simple dapat diartikan sebagai
produkinteraksi berkelanjutan antara pengembangan dan pengalaman hidup. Dalam makna
yang lebihkompleks pembelajaran hakikatnya usaha sadar dari seorang guru untuk
mengajarkan siswanya(mengarahkan interaksi siswa dengan sumber belajar lainnya) dalam
rangka mencapai tujuan yangdiharapkan. Dari penjelasan ini jelas terlihat bahwa
pembelajaran merupakan interaksi dua arah dariseorang guru dan peserta didik, di mana

antara keduanya terjadi komunikasi yang intens dan terarahmenuju pada suatu target yang
telah ditetapkan sebelumnya.Menurut Hutagalung (2012: 39) fisika sebagai salah satu
pure science
merupakan ilmuyang sangat menunjang untuk dapat mengikuti dan mengimbangi
perkembangan ilmu pengetahuandan teknologi yang sangat global saat ini.Di sekolah
pembelajaran fisika diajarkan dengan tujuan mempersiapakan siswa agara dapatmenerapkan
konsep fisika dalam kehidupan sehari-hari dengan melatih melakukan
pengamatan, percobaan, diskusi, dan mengambil kesimpulan dari kegiatan-kegiatan
tersebut. Dengan demikiansiswa dapat menemukan, membuktikan, merealisasikan dan
mengaplikasikan suatu konsep dalamkehidupan sehari-hari.Jadi, pembelajaran fisika SMA
merupakan serangkaian kegiatan belajar mengajar yangmelibatkan guru fisika sebagai
pengajar dan siswa SMA sebagai peserta didik yang menuntut adanya perubahan dalam hal
keterampilan, kebiasaan, sikap, pengetahuan, pemahaman, dan apresiasi, agar proses itu dapat
berlangsung dengan efektif dan efisien.
Program PhET
PhET adalah
program simulasi interaktif yang menyediakan berbagai simulasi percobaanfisika. PhET dari
Universitas Colorado di USA menyediakan berbagai praktikum virtual di bidangsains.
Dengan adanya program ini diharapkan siswa dapat menghubungkan fenomena
kehidupannyata dan ilmu pengetahuan dasar, memperdalam pemahaman dan penghargaan
mereka terhadapdunia fisika.
Semua simulasi PhET tersedia secara bebas dari situs PhET dan mudah digunakan
sertadiajarkan di dalam kelas. PhET dapat dijalankan menggunakan program Java dan Flash
secara
offline
, atau menggunakan web browser standar asalkan Flash dan Java telah terinstall.
Pendekatan Keterampilan Proses
Keterampilan proses adalah salah satu metode pengajaran yang menekankan
pada bagaimana bahan pelajaran itu diajarkan dan dipelajari (Tabrani dalam Soegeng,
2000:67). MenurutSoegeng (2000:68) dalam belajar keterampilan proses, peserta didik harus
aktif. Belajarketerampilan tidak dapat dipisahkan dengan belajar konsep. Keduanya
merupakan garis kontinyu.Belajar konsep menekankan pada penghayatan konsep sedangkan
keterampilan proses menekankan pada perolehan dan pemahaman fakta dan prinsip.
Belajar keterampilan proses tidak mungkin terjadi

Anda mungkin juga menyukai