Anda di halaman 1dari 18

Infeksi Post Partum

Kelompok 5
Deli Agustina
Deta Baroqah A.F
Dian Maharani
Mia Martha Ardila
Mira Tresa Pikka
Sela Rahayu
Susanti
Prodi Kebidanan Curup

Infeksi Post Partum


Pengertian
Infeksi adalah berkembang-biaknya
mikroorganisme dalam tubuh manusia yang
disertai dengan reaksi tubuh terhadapnya
(Zulkarnain Iskandar, 1998 ).
Infeksi postpartum adalah infeksi bakteri
pada traktus genitalia, terjadi sesudah
melahirkan, ditandai kenaikan suhu sampai 38
derajat selsius atau lebih selama 2 hari dalam
10 hari pertama pasca persalinan, dengan
mengecualikan 24 jam pertama.

Etiologi
Infeksi bisa timbul akibat bakteri yang sering
kali ditemukan didalam vagina (endogenus) atau
akibat pemaparan pada agen pathogen dari luar
vagina (eksogenus).
Namun biasanya infeksi ini tidak
menimbulkan penyakit pada persalinan, kelahiran,
atau pascapersalinan. Bermacam-macam jalan
kuman masuk ke dalam alat kandungan seperti
eksogen (kuman datang dari luar), autogen (kuman
masuk dari tempat lain dalam tubuh) dan endogen
(dari jalan lahir sendiri).

Kuman-kuman yang sering menyebabkan


infeksi antara lain adalah :
Streptococcus haemoliticus anaerobic
Staphylococcus aureus
Escherichia Coli
Clostridium Welchii

Infeksi pada post partum dapat terjadi sebagai


berikut :
Tangan pemeriksa atau penolong yang tertutup
sarung tangan pada pemeriksaan dalam atau
operasi membawa bakteri yang sudah ada dalam
vagina ke dalam uterus.
Droplet infection.
Dalam rumah sakit terlalu banyak kuman-kuman
patogen, berasal dari penderita-penderita dengan
berbagai jenis infeksi.
Koitus pada akhir kehamilan tidak merupakan
sebab infeksi penting, kecuali apabila
mengakibatkan pecahnya ketuban

Beberapa faktor dalam kehamilan atau


persalinan yang dapat menyebabkan infeksi
pascapersalinan antara lain :
Anemia
Ketuban pecah dini
Trauma
Kontaminasi bakteri
Kehilangan darah

Manifestasi Klinis
Infeksi terbatas lokasinya pada jalan
lahir :
1. Valvulitis yaitu infeksi pada luka bekas
epsiotomi atau robekan pada perineum

2. Vaginitis yaitu infeksi pada luka yang terjadi akibat


proses persalinan.

3.Servisitis
yaitu infeksi pada servik agak dalam yang dapat menjalar ke
ligamen latum dan parametrium

4. Endometritis
Endometritis yaitu infeksi yang terjadi pada tepat insersi plasenta
dan dalam waktu singkat dapat mengenai seluruh endometrium.

Infeksi yang menyebar ke tempat lain melalui : pembuluh


darah vena, pembuluh limfe dan endometrium.
a)Septicemia adalah keadaan dimana kuman-kuman dan
atau toksinnya langsung masuk ke dalam peredaran darah
umum dan menyebabkan infeksi umum.
b)Parametris adalah infeksi jaringan ikat pelvis yang dapat
terjadi melalui beberapa jalan
c)Peritonitis dapat berasal dari penyebaran melalui
pembuluh limfe, para metritis yang meluas ke peritoneum,
salphingo-ooforitis meluas ke peritoneum, atau langsung
sewaktu tindakan per abdominal.
d)Salfingitis adalah peradangan dari adneksia. Terdiri atas
salfingitis akut dan kronik. Gejala klinis dan diagosis hamir
sama dengan parametris. Bila infeksi berlanjut dapat terjadi
piosalfing.

Masa Kehamilan
Mengurangi atau mencegah faktorfaktor predisposisi seperti anemia,
malnutrisi dan kelemahan serta
mengobati penyakit-penyakit yang
diderita ibu.

a)Hindari pemeriksaan dalam berulang,


lakukan bila ada indikasi dengan sterilitas
yang baik, apalagi bila ketuban telah
pecah.
b)Hindari partus terlalu lama dan ketuban
pecah lama.
c)Jagalah sterilitas kamar bersalin dan
pakailah masker, alat-alat harus suci
hama.
d)Perlukaan-perlukaan jalan lahir karena tindakan baik
pervaginam maupun perabdominal dibersihkan, dijahit
sebaik-baiknya dan menjaga sterilitas.
e)Tamu yang berkunjung harus dibatasi.

Masa Nifas
Luka-luka dirawat dengan baik
jangan sampai kena infeksi, begitu
pula alat-alat dan pakaian serta kain
yang berhubungan dengan alat
kndung kencing harus steril.
Penderita dengan infeksi nifas
sebaiknya diisolasi dalam ruangan
khusus, tidak bercampur dengan ibu
sehat.

Penanganan Umum

Antisipasi setiap kondisi (faktor predisposisi


dan masalah dalam proses persalinan)
yang dapat berlanjut menjadi
penyulit/komplikasi dalam masa nifas.
Berikan pengobatan yang rasional dan
efektif bagi ibu yang mengalami infeksi
nifas.
Lanjutkan pengamatan dan pengobatan
terhadap masalah atau infeksi yang
dikenali pada saat kehamilan ataupun
persalinan.

Jangan pulangkan penderita apabila


masa kritis belum terlampaui.
Beri catatan atau instruksi tertulis untuk
asuhan mandiri di rumah dan gejalagejala yang harus diwaspadai dan harus
mendapat pertolongan dengan segera.
Lakukan tindakan dan perawatan yang
sesuai bagi bayi baru lahir, dari ibu yang
mengalami infeksi pada saat persalinan.
Dan Berikan hidrasi oral/IV secukupnya

Pengobatan Secara Umum


a.Sebaiknya segera dilakukan pembiakan
(kultur) dan sekret vagina, luka operasi dan
darah serta uji kepekaan untuk mendapatkan
antibiotika yang tepat dalam pengobatan.
b.Berikan dalam dosis yang cukup dan adekuat.
c.Karena hasil pemeriksaan memerlukan waktu,
maka berikan antibiotika spektrum luas (broad
spektrum) menunggu hasil laboratorium.
d.Pengobatan mempertinggi daya tahan tubuh
penderita, infus atau transfusi darah diberikan,
perawatan lainnya sesuai dengan komplikasi
yang dijumpai.

Penanganan infeksi
postpartum :
a. Suhu harus diukur dari mulut
sedikitnya 4 kali sehari.
b.Berikan terapi antibiotik,
Perhatikan diet. Lakukan
transfusi darah bila perlu, Hatihati bila ada abses, jaga supaya
nanah tidak masuk ke dalam
rongga perineum

Thank You

Kingsoft Office
Make Presentation much more fun

Anda mungkin juga menyukai