Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH OPTIK

PENGUKURAN CAHAYA

Kelompok 1:

Indah Listari (06121011010)


Nia Nopeliza

(06121011021)

Derin (06121011026)
Dwi Agustina (06121011029)
DebyPermata Sari (06121011030)
Dwi Susenowati

(06121011039)

Fitri Wulandari

(06121011043)

Dosen Pengampuh : Apit Fathurahman, S.Pd , M.Si


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2015

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh


Alhamdulillahirabbilalamin, banyak nikmat yang Allah berikan, tetapi sedikit sekali
yang kita ingat. Segala Puji hanya untuk Allah Tuhan seru sekalian alam atas segala berkat,
rahmat, taufik, serta hidayahNya yang tiada terkira besarnya, sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah dengan judul PENGUKURAN CAHAYA
Dalam penyusunannya, penulis meperoleh banyak bantuan dari tema-teman ynag
membantu dalam pembuatan makalah ini, karena itu penulis mengucapkan terimakasih yang
sebesar-besarmya.
Meskipun penulis berharap isi dari makalah ini bebas dari kekurangan dan kesalahan,
namun selalu ada yang kurang.Oleh karena ikut, penulis mengharapkan kritik dan saran yang
membangun agar makalah ini lebih baik lagi.
Akhir kata penulis berharap agar makalah ini bermanfaat bagi semua pembaca.

Indralaya, 12 januari
2014

Penyusun

ii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................................ii
DAFTAR ISI.............................................................................................................................. iii
BAB I ...................................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN ...................................................................................................................... 1
A. Latar Belakang ................................................................................................................... 1
B. Tujuan ................................................................................................................................. 1
BAB II......................................................................................................................................... 2
PEMBAHASAN ......................................................................................................................... 2
A. Pengertian Cahaya .............................................................................................................. 2
B. Sumber dan Sifat Cahaya ................................................................................................... 2
C. Pengukuran Kwantita Cahaya ............................................................................................ 4
D. Pengukuran Kecepatan Cahaya .......................................................................................... 6

DAFTAR PUSTAKA ............................................................... Error! Bookmark not defined.

iii

BAB I
PENDAHULUAN
A.

Latar Belakang
Dalam ilmu fisika dikenal adanya pengukuran.Untuk melakukan pengukuran

dibutuhkan beberapa alat ukur. Pengamatan dalam melakukan pengukuran tidak lengkap
apabila tidak disertai data kuantitatif yang didapat dari hasil pengukuran. Pada kesempatan
kali ini akan dibahas mengenai pengukuran yang berhubungan dengan pencahayaan, serta
melakukan pengukuran tingkat iluminasi dengan menggunakan alat yang digunakan untuk
megukur cahaya.
Cahaya merupakan sejenis energi berbentuk gelombang elekromagnetik yang bisa
dilihat dengan mata.Cahaya diperlukan dalam kehidupan sehari-hari.Matahari adalah sumber
cahaya utama di bumi.Tumbuhan hijau memerlukan cahaya untuk membuat makanan.Sinar
dari matahari yang datang dapat disebut sebagai sinar alami.Sifat-sifat cahaya ialah, cahaya
bergerak lurus ke semua arah.

B.

Tujuan

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini yaitu :


1. Mengetahui pengertian cahaya
2. Mengetahui sumber dan Sifat Cahaya
3. Mengetahui pengukuran Kwantitas Cahaya
4. Mengetahui Pengukuran Kecepatan Cahaya
5. Mengetahui

BAB II
PEMBAHASAN
A.

Pengertian Cahaya
Cahaya dapat kita temui dimana-mana.cahaya bersifat gelombang dan partikel,

Maxwell (1831-1874) mengemukakan pendapatnya bahwa cahaya dibangkitkan oleh gejala


kelistrikkan dan kemagnetan sehingga tergolong gelombang elektomagnetik. Cahaya sendiri
pada hakekatnya tidak dapat dilihat,kesa adanya cahaya apabila cahaya tersebut mengenai
suatu benda. melalui pendekatan cahaya sebagai gelombang dan partikel maka peristiwa
refraksi, defraksi , dispersi, dan refleksi dapat dijelaskan dengan teori gelembang.

B.

Sumber dan Sifat Cahaya

a)

Sumber cahaya secara garis besar dibagi :


Cahaya Alam (Natural Ligthing)
Yang termasuk cahaya alam adalah cahaya matahari yang merupakan sumber cahaya
utama dan dominan di bumi.
Cahaya Buatan (Artifasial)
Cahaya buatan ini meliputi cahaya listrik, cahaya gas, lampu minyak dan lilin.Cahaya
buatan ini sebagai sarana pelengkap untuk penerangan ruangan.

b)

Sifat Cahaya :
Cahaya Merambat Lurus
Cahaya yang dipancarkan oleh sebuah sumber cahaya merambat ke segala arah.Bila
medium yang dilaluinya homogen, maka cahaya lurus.Bukti cahaya merambat lurus
tampak pada berkas cahaya matahari yang menembus masuk ke dalam ruangan yang
gelap.Demikian pula dengan berkas lampu sorot pada malam hari.Berkas-berkas itu
tampak sebagai batang putih yang lurus. Ketika menyentuh permukaan suatu benda
maka rambatan cahaya akan mengalami dua hal, yaitu pemantulan atau pembiasan.
Pemantulan biasanya dialami benda yang tidak tembus cahaya, sedangkan pembiasan
terjadi pada benda yang transparan atau tembus cahaya.

Cahaya Dapat Dipantulkan


Kita dapat melihat benda di sekitar kita karena benda itu memantulkan
cahaya.Kemudian cahaya pantulan itu masuk ke mata kita.Jelas tidaknya benda
tergantung pada banyaknya cahaya yang dipantulkan oleh benda. Benda tampak
berwarna merah karena benda tersebut memantulkan spektrum warna merah dan
menyerap spektrum warna lain. Benda tampak hitam karena benda tidak memantulkan
cahaya tetapi menyerap semua spektrum warna, sedangkan benda putih akan
memantulkan semua cahaya. Jenis pemantulan cahaya ada 2 yakni pemantulan teratur
dan pemantulan baur.pemantulan teratur adalah pemantulan yang sama sudutnya
dengan sinar datang dan terjadi pada benda teratur. sedangkan pemantulan baur adalah
cahaya yang dipantulkan yang tersebar ke banyak arah yang berbeda dikarenakan suatu
permukaan tidak teratur.

Cahaya Dapat Dibiaskan


Setiap berkas cahaya yang masuk dari medium yang satu ke medium yang lain akan
dibiaskan atau dibelokkan arah rambatnya disebut pembiasan atau refraksi. Besarnya
pergeseran berkas cahaya yang keluar dari suatu medium bergantung pada kerapatan
optik medium tersebut.Jika cahaya masuk dari zat optik kurang rapat ke zat optik lebih
rapat, cahaya dibiaskan mendekati garis normal.Sebaliknya, jika cahaya masuk dari zat
optic lebih rapat ke zat optik kurang rapat, cahaya dibiaskan menjauhi garis normal.

Cahaya Dapat Diuraikan ( Dispersi )


Dispersi cahaya merupakan peristiwa terurainya cahaya putih menjadi warna-warna
spektrum.Isac Newton mengemukakan bahwa sesungguhnya cahaya putih mengandung
semua dari tujuh warna yang terdapat pada pelangi.Berdasarkan urutan penurunan
panjang gelombang, maka warna-warna yang seharusnya kamu lihat pada pelangi
adalah merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila, dan ungu.

C.

Pengukuran Kwantita Cahaya


Fotometri ialah ilmu yang mempelajari tentang pengukuran kwantita cahaya. Ada
beberapa kwantitas cahaya yaitu:

a)

Kuat/ intensitas cahaya (I)


Kuat cahaya merupakan jumlah arus cahaya yang dapat dipancarkan dari sumber
cahaya tiap satuan sudut ruang. Satuan kuat cahaya adalah Iilin(I)/candela (Cd). Satu
Iilin internasional ialah kuat cahaya yang memberikan cahaya sebanyak 1/20 kali
banyaknya cahaya yang dipancarkan oleh 1cm2 platina pada titik lebur.
Intensitas
dipancarkan

cahaya adalah
oleh

besaran

suatu

satuan sudut.Satuan SI dari

pokok fisika untuk

sumber cahaya pada

intensitas

cahaya

arah

mengukur daya yang


tertentu

adalah Candela (Cd).

per
Dalam

bidang optika dan fotometri (fotografi), kemampuan mata manusia hanya sensitif dan
dapat melihat cahaya dengan panjang gelombang tertentu (spektrum cahaya nampak)
4

yang diukur dalam besaran pokok ini. Intensitas cahaya monokromatik pada panjang
gelombang

adalah:

di mana
= intensitas cahaya dalam satuan Candela,
= intensitas radian dalam unit W/sr,
= fungsi intesitas standar.
Intensitas cahaya total untuk semua panjang gelombang menjadi :

b)

Arus Cahaya ( Fluks Cahaya = F )


Banyaknya tenaga cahaya yang dipancarkan dari sumber cahaya tiap satu satuan
waktu.satuan arus cahaya adalah Lumen (Lm) yang didefinisikan sebagai satu Lumen
adalah arus cahaya yang dipancarkan dari sumber cahaya sekuat 1 kandela steradial.
atau arus cahaya yang dipancarkan dari sumber cahaya yang menubus bidang serluas 1
m2 dari kulit bola yang berjari-jari 1m dimana pusat bola terdapat 1 Iilin internasional.
Dimana arus cahaya juga diartikan sebagai fluks cahaya yang dipancarkan oleh sebuah
sumber ( luminous fluks ) . Simbolnya F dan satuannya lumen ( lm ) . Dimana F = 4 l

c)

Kuat Penerangan ( E )
Jumlah arus cahaya tiap satuan luas.satuan penarangan adalah Luks, satu Luks
didefinisikan sebagai kuat penerangan bidang yang tiap 1m2 bidang tersebut menerima
arus cahaya 1 Lumen. Jika arus cahaya (F) menerangi merata suatu bidang seluas A

m2maka kuat penerangan bidang tersebut sebesar: E = dengan satuan candela ( cd ).


d)

Terang Cahaya ( e )
Besar kuat cahaya tiap cm2 dari luas permukaan sumber cahaya yang dilihat ( kalau
sumber cahaya berupa bola maka luas permukaanya dapat dilihat berupa luas
lingkaran).
Persamaan :

e=
5

dengan satuan cd/m2.


Apabila ada 2 bola lampu yang berpijar mempunyai kuat cahya yang sama tetapi lampu
yang kecil kelihatan lebih terang dari pada lampu yang besar. Dalam Hal ini dikatakan
terang cahaya (e) lampu kecil lebih terang dari pada lampu yang besar.

D.

Pengukuran Kecepatan Cahaya

a)

Menggunakan Metode MaxWell


Metode Pertama :
Karena di udara (di ruang hampa) tidak ada muatan dan arus maka keempat
persamaan Maxwell dapat dituliskan sebagai :

Dari

ke

empat

persamaan

inilah

dapat

diturunkan

persamaan

gelombang

elektromagnetik di ruang hampa. Dari persamaan (3) diperoleh persamaan

Lalu dengan mensubstitusikan persamaan (4) ke dalam persamaan (5) diperoleh

Menurut rumus identitas vector

Oleh karena itu persamaan (6) menjadi

karena

maka persamaan (7) menjadi

Persamaan ini merupakan persamaan gelombang medan listrik 3 dimensi yang


merambat

dengan kecepatan fase

Hal yang sama juga terjadi untuk medan magnetnya. Dari persamaan (4) diperoleh
persamaan

Lalu dengan mensubstitusikan persamaan (3) ke dalam persamaan (10) diperoleh

Menurut rumus identitas vector

Oleh karena itu persamaan (11) menjadi

Karena

maka persamaan (12) menjadi

Persamaan ini merupakan persamaan gelombang medan magnet 3 dimensi yang


merambat dengan kecepatan fase

Jadi diudara medan listrik dan medan magnetnya bergerak dengan kecepatan sama
yaitu 300.000 km/ s
Metode Kedua :

Gelombang cahaya adalah gelombang elektromagnetik dimana arahnya merambat ke


sumbux dan arah geraknya medan listrik dan medan magnetik berarah gerak ke sumbu
y dan z sehingga diperoleh x= 0 , Ey = E , Ez =0 dan Bx = 0 , By = 0, Bz = B
Persamaan Maxwell akan berubah menjadi :

Dari persamaan 14, 15, 16.a , 17.a disimpulkan bahwa gelombang cahaya tidak
tergantung sumbu y dan z hanya bergantung pada arah x saja dan tentu saja gayut
waktu. Jika kita turunkan persamaan 16.b terhadap x didapat :

Dengan cara sama turunan dari persamaan 17. b terhadap waktu t diperoleh :

Dengan menggabungkan kedua persamaan diatas maka akan diperoleh persamaan


gelombang umum yaitu

Bandingkan dengan persamaan gelombang umum

Maka diperoleh nilai

Jika kita turunkan persamaan 16.b terhadap t diperoleh ;

Dan jika kita turunkan persamaan 17.b terhadap x maka diperoleh

Jika kita gabungkan maka diperoleh persamaan gelombang umum untuk medan
magnetik :

Maka diperoleh nilai

DAFTAR PUSTAKA
http://image.slidesharecdn.com/instrumentasidanpengukuranoptik-140514075229
phpapp02/95/instrumentasi-dan-pengukuran-optikizzatin-nuril-lathifah-18638.jpg?cb=1400072161( diakses tanggal 20 Januari 2015 )
http://id.wikipedia.org/wiki/Intensitas_cahaya( diakses tanggal 20 Januari 2015 )
http://rezaikhtiar.files.wordpress.com/2012/04/optik-materi-1.pdf( diakses tanggal 20 Januari
2015 )
https://fhaysal.files.wordpress.com/2010/06/cahaya.pdf( diakses tanggal 20 Januari 2015 )

10

Anda mungkin juga menyukai