Anda di halaman 1dari 4

BAB 3

PEMBAHASAN
3.1

Analisa Kasus Berdasarkan Pengkajian Resiko Tinggi Kaki Diabetik


Menggunakan Format Pengkajian 60 Detik
Kasus 1
Ny. M (No.reg: 11218xxx) 69 tahun, mengalami Diabetes Mellitus Tipe 2 sejak
10 tahun yang lalu. DM tidak terkontrol dan tidak pernah konsumsi obat
sebelumnya. Klien MRS karena mengalami luka pada kaki kanan setelah
tertindih papan kayu yang tidak sembuh-sembuh. Hasil observasi didapatkan:

Terdapat luka post amputasi pada kaki sebelah kanan yang terbalut kasa
dan elastomull dengan rembesan (+), berbau menyengat.

Eksudat berwarna kekuningan.

Amputasi hingga setinggi betis.

Terpasang traksi.

Kondisi luka berwarna kehitaman, granulasi (-), warna dasar luka pucat,
slough (+), jaringan nekrotik (+).

GDS : 220 mg/dl

GDP : 185 mg/dl

Respon:
Penatalaksanaan RS :

Pemberian antibiotik intravena spectrum luas : amikasin 500 mg dan


ceftriaxone 1 gram.

Pemberian lavemir : 0 0 4 IU, bila GDA>200 mg/dl

Pemberian actrapid : 4 4- 4 IU sebelum makan.

Pemberian cairan intravena : NS 0,9% 20 cc/kgBB/jam.

Memasang NGT dan diit cair diabetasol 6 x 200 cc.

Memasang kateter urin dan memantau urin output per 24 jam.

Pengkajian Resiko Tinggi Kaki Diabetik Menggunakan Format Pengkajian 60


Detik :

A. Identifikasi Cepat (60 detik) dari Riwayat dan Pengkajian Fisik


Apakah klien memiliki riwayat ulkus sebelumnya? (Kaki kanan dan kaki kiri)

Ya

Tidak

Jawaban ya untuk kaki kanan sedangkan untuk kaki kiri klien tidak pernah
mengalami ulkus sebelumnya. Ini menunjukkan sudah terdapat satu poin dari
indikator pengkajian yang menunjukkan adanya resiko tinggi.
Apakah klien memiliki riwayat amputasi sebelumnya?

Ya

Tidak

Jawaban ya untuk kaki kanan karena klien menjalani operasi sekitar 1 bulan
yang lalu sedangkan untuk kaki kiri jawaban tidak karena tidak pernah
mengalami amputasi sebelumnya.
Apakah dari pemeriksaan fisik tampak deformitas?

Ya

Tidak

Jawaban tidak pada kedua ekstremitas karena tidak tampak adanya deformitas
pada kedua ekstremitas.
Apakah terjadi pulsasi pedis tidak teraba (dorsalis pedis dan posterior tibial)?

Ya

Tidak

Jawaban tidak untuk kaki kiri dan data tidak dapat dikaji pada kaki kanan
karena kondisi kaki yang sudah mengalami amputasi hingga sebatas betis.
Apakah terdapat ulkus aktif?

Ya

Tidak

Jawaban ya pada kaki kanan karena luka ulkus pasca operasi tidak mengalmai
perbaikan, bahwa kondisi luka semakin memburuk dengan bertambahnya
jaringan nekrotik pada luka. Tidak terdapat ulkus pada kaki kanan.
Apakah terjadi pertumbuhan kuku kaki kedalam?

Ya

Tidak

Jawaban tidak untuk kaki kiri dan data tidak dapat dikaji pada kaki kanan

karena kondisi kaki yang sudah mengalami amputasi hingga sebatas betis.
Apakah terdapat kalus?

Ya

Tidak

Jawaban tidak untuk kaki kanan karena tidak tampak adanya kalus, sedangkan
ya untuk kaki kiri karena tampak adanya kalus di daerah penonjolan tulang.
Apakah terdapat gelembung berisi pus, darah atau cairan?

Ya

Tidak

Jawaban tidak untuk kaki kanan dan kiri. Kaki kanan memprosuksi eksudat
berwarna kekuningan dan bercampur darah, namun tidak tampak adanya
gelembung (blister).
Apakah terdapat pecahan atau retakan pada kulit?

Ya

Tidak

Jawaban tidak pada kaki kiri sedangkan jawaban ya pada kaki kanan, karena
tampak kulit kering dan retak pada area diatas luka post operasi.
Pengkajian neuropati menggunakan monofilament (Modifikasi menggunakan
ujung bawah Refleks Hammer).
Pengkajian dilakukan dengan menggunakan modifikasi monofilament (ujung
bawah Refleks Hammer) dan menyentuk 10 titik sesuai dengan panduan pada
gambar. Setelah itu penguji meminta klien untuk menutup mata dan mengatakan
apakah sentuhan itu teraba. Pada klien ini, kemampuan komunikasinya menurun,
sehingga penguji hanya melihat respon non verbal berupa grimace dan usaha
menarik bagian kaki yang diuji. Hasil menunjukkan terdapat 5 titik pada kaki
kanan yang tidak berespon terhadap rangsangan sentuhan, sehingga dapat
disimpulkan bahwa klien mengalami neuropati.
B. Lakukan Penatalaksanaan Segera:
Jawaban ya terdapat pada 6 poin pertanyaan untuk kaki kanan dan 1 poin
untuk kaki kiri. Hasil ini menunjukkan bahwa klien memiliki resiko tinggi untuk
terjadinya ulkus dan infeksi sehingga harus mendapatkan edukasi dan perawatan
luka yang sesuai.

Anda mungkin juga menyukai