Anda di halaman 1dari 37

LAPORAN KASUS

SUBARACHNOID BLOCK
Pembimbing : dr. Erwin. Sp.An
Virza Ch Latuconsina, S.Ked
07120090054

KEPANITERAAN KLINIK ILMU ANESTESIOLOGI


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS PELITA
HARAPAN
RSUS SILOAM HOSPITAL LIPPO VILLAGE
PERIODE 31 MARET 3 MEI 2014

IDENTITAS PASIEN
Nama: Ny. JI
Jenis Kelamin : Perempuan
Usia : 26 tahun
Agama : Kristen
Alamat : Alam Sutera
Status

: Menikah

No. RM : SHLK.0000125129

ANAMNESIS
Dilakukan secara autoanamnessis, pada
tanggal 6/4/2014 pk. 00.30 WIB di OT
SHLV.
Pasien masuk RS pada tanggal 5/4/2014
pk.23.00 WIB.
Keluhan Utama :
Mules sejak 5 jam SMRS.

RIWAYAT PENYAKIT
SEKARANG
Os datang dengan keluhan mules yang
teratur sejak 5 jam SMRS (pk.19.00 WIB).
Pasien mengatakan janinnya mulai
bergerak aktif.
Mulai ada keluhan air yang keluar secara
pervaginam.
Keluarnya lendir darah, namun masih
minimal.

RIWAYAT MENSTRUASI
Menarche

: usia 13 tahun

Siklus haid

: 5-7 hari

Panjang Siklus

: 28-30 hari

Penggantian pembalut : 2-3 kali sehari


Dismenorea
Riwayat pendarahan

: tidak ada
: disangkal

RIWAYAT LAIN - LAIN


Riwayat Menikah
Pasien sudah menikah 10 bulan
Riwayat ANC
Rutin ke SHLV dan telah mendapat imunisasi TT
pada kelhamilan 12 & 16 bulan.
Riwayat Kontrasepsi
Tidak ada
Riwayat penyakit terdahulu
Pasien menyangkal adanya riwayat penyakit yang
berhubungan seperti saat ini.

PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan Umum
Kesadaran

: Sakit sedang
: Compos Mentis

Tanda Tanda Vital


BP : 120/70 mmHg
HR : 72 x/menit
RR : 20 x/menit
Suhu

:36.30C

TB

: 162 cm

BB

: 76 kg

BMI

: 29 kg/m2

STATUS GENERALIS
Pemeriksaan Fisik

Hasil yang ditemukan

Kepala

Normocephaly

Mata

Pupil Bulat isokor, 3mm/3mm,


Conjungtiva anemis -/-, Sklera
ikterik -/-, Refleks Cahaya
Langsung +/+

THT

T1/T1, hiperemis (-), Faring Tenang

Thorax
Cor

Bentuk dan Pergerakan Dada


simetris
Bunyi Jantung I-II Reguler, murmur
(-), Gallop (-)
Suara Nafas Vesikuler +/+, Ronchii
-/-, Wheezing -/-

Pulmo

Abdomen

Sesuai status obstetri

Ekstremitas

Akral hangat, edema +/+,


Capillary refill <2s

STATUS OBSTETRI
Palpasi Leopold

I
: Teraba bagian besar, bulat dan lunak, kesan bokong
(TFU : 39 cm)

II : Teraba tahanan keras di kanan (kesan punggung),


teraba bagian kecil di kiri.

III

: Teraba bagian bulat, keras dan sulit digerakkan.

IV

: Kesan Konvergen, Bagian bawah belum masuk PAP.

Auskultasi
Denyut jantung janin : 142 x/menit, regular
Taksiran Berat Janin
(39-13) x 155 gram = 4030 gram
Pemeriksaan Dalam
pembukaan 1 cm, portio tebal lunak, ketuban (+).

LAPORAN PREANESTESI
Diagnosa Pre-Op : G1P0A0 H.40 minggu
inpartu, suspek LGA & CPD
Rencana Tindakan

: Sectio Cesarea

Tanggal Operasi : 6 April 2014


Spesialis Bedah

: dr. Stephen. M. Sp.OG

Spesialis Anestesi: dr. Alex. Sp.An


Rencana Anestesi: Subarachnoid Block (Spinal
Anesthesia)

LAPORAN PREANESTESI
Tanda Tanda Vital

TD : 120/70 mmHg
Nadi : 72 x/menit
RR : 20 x/menit
Suhu : 36.30C

Pain Score : 6 dari 10


TB : 162 cm
BB : 76 kg
Obat-obatan yang sedang dikonsumsi : Emineton 1 x

1 tab
Riwayat Alergi : Penicillin

Jalan Nafas/Gigi-geligi/Leher :
Gigi palsu (-)
Gigi goyang (-)
Cervical collar (-)
Deformitas rongga mulut, leher (-)
Tumor rongga mulut, leher, faring (-)
Mallampati 2

PS ASA

:1

Riwayat Penyakit :
Kelainan Respiratorik : Dalam batas normal
Kelainan Kardiovaskular
Kelainan
Kelainan
Kelainan
Anemia

: Dalam batas normal


Hepato/GIT : Dalam batas normal
Neuro/MSK : Dalam batas normal
Renal/Endokrin : Dalam batas normal
: Dalam batas normal

Riwayat kebiasaan :

Merokok : Disangkal
b) Alkoho
l : Disangkal
a)

Riwayat Operasi & Anestesi Sebelumnya

:Disangkal
Puasa: Sejak pukul 19.00 WIB

Airway : nasal canule O2 2 liter/menit,


nafas spontan.
Posisi : supine
Pemasangan monitor : EKG, SpO2, NIBP,
Urine Catheter

INTRAOPERASI
Jenis Anestesi : SAB
Induksi :
Marcain (Bupivacaine Hydrochloride) 12.5 mg
2. Fentanyl 25 mcg
1.

Obat lain

a) Narfoz (Ondansentron) 8 mg (IV)


b) Rantin (Ranitidine HCl) 50 mg (IV)
c) Bifotik (Cefoperazone sodium) 1 gr (IV)
d) Methergin (Methylergometrine hydrogen maleate) 0.2

mg (IV)
e) Syntocynon (Oxytocin) 20 iu/mL (IV)
f) Torasic (Ketorolac tromethamine) 30 mg (IV)

Jumlah cairan : Kristaloid (NaCl) 1000 cc

Teknik Anestesi :
1
2
3

Pasien dalam posisi duduk dan kepala


menunduk.
Dilakukan desinfeksi sekitar daerah tusukan
yaitu regio vertebra lumbal 3-4.
Dilakukan Sub Arachnoid Block dengan
jarum spinal no.27 pada regio vertebra L34.
LCS keluar (+) jernih.

Pemantauan selama anestesi :


Mulai Anestesi
Mulai operasi

: 01.05
: 01.15
Selesai operasi : 02.00
Selesai anestesi : 02.05
Durasi Anestesi : 60 menit

Waktu

TD
(mmHg)

Nadi
(x/me
nit)

RR
(x/menit
)

EKG

Saturasi
O2 (100%)

01.00

128/72

88

15

NSR

100

01.05

98/60

88

15

NSR

100

01.10

112/55

72

15

NSR

100

01.15

112/55

69

15

NSR

100

01.20

110/55

69

15

NSR

100

01.25

128/75

92

15

NSR

100

01.30

115/75

85

15

NSR

100

01.35

121/78

80

15

NSR

100

01.40

122/70

79

15

NSR

100

01.45

125/69

79

15

NSR

100

01.50

125/68

79

15

NSR

100

01.55

120/69

80

15

NSR

100

02.00

120/70

80

15

NSR

100

02.05

120/69

80

15

NSR

100

02.10

120/69

80

15

NSR

100

POST-OPERASI

ALDRETTE SCORE

Tanda-tanda Fisik
Sirkulasi

SBP >20% dari preanestesi


20-50%
>50%
Oksigena Kulit hangat, kering, hangat
si
Kulit pucat, remang-remang,
berbercak, jaundice
Sianosis
Respirasi Mampu nafas dalam & batuk
Dispnea/gerak,nafas
terbatas/dangkal
Apnea
Kesadara Sadar penuh
n
Sadar dengan panggilan
Respon negative
Aktivitas Menggerakkan 4 ekstremitas
Fisik
Menggerakkan 2 ekstremitas
Tidak ada pergerakan

TIME
2
1
0
2
1
0
2
1

8.05

0
2
1
0
2
1
0
Total

AD 15
M

30

45

Dis
ch
arg
e

TANDA-TANDA VITAL
Waktu

TD
(mmHg)

Nadi
(x/me
nit)

RR
(x/menit
)

EKG

Saturasi
O2 (100%)

02.10

122/70

62

15

NSR

100

02.15

122/70

62

15

NSR

100

02.20

122/70

62

15

NSR

100

02.25

120/78

64

15

NSR

100

02.30

130/68

70

15

NSR

100

02.35

128/62

70

15

NSR

100

02.40

128/62

70

15

NSR

100

02.45

128/62

70

15

NSR

100

02.50

128/62

70

15

NSR

100

02.55

128/62

70

15

NSR

100

03.00

128/60

70

15

NSR

100

TERAPI POST OPERATIF


Taxegram 2 x 1 gr IV
Torasic 3 x 30 mg IV

PROGNOSIS
Quo Ad Vitam

: Ad bonam

Quo Ad Fungsionam

: Ad bonam

Quo Ad Sanactionam

: Ad bonam

TINJAUAN PUSTAKA
SAB adalah tindakan anestesi dengan
memasukkan obat analgesik kedalam
ruang subaraknoid didaerah vertebra
lumbalis.

SAB dilakukan untuk pembedahan daerah


tubuh yang dipersarafi cabang T4 ke
bawah, dengan durasi operasi maksimal 23 jam.

TINJAUAN PUSTAKA
ANATOMI

Kutis

Subkutis

Ligamentum Supraspinosum

Ligamentum Interspinosum

Ligamentum flavum

Epidural

Duramater

Subarachnoid

TINJAUAN PUSTAKA
TEKNIK ANALGESIA SPINAL
1. Pasang IV line
2. Oksigen diberi dengan nasal cannule 2-4 lpm
3. Pasien ditidurkan dalam posisi lateral

dekubitus atau duduk.


4. Raba krista ilaka, perpotongannya adalah L4

atau L4-L5.
5. Palpasi garis tengah untuk membantu

identifkasi ligamen interspinous.


6. Sterilkan tempat tusukan dengan betadine

atau alkohol.
7. Anestesi lokal pada tempat tusukan dengan

lidokain 1-2% 2-3 mL


8. Cara tusuk adalah median atau paramedian.

MEKANISME KERJA
o

Somatic Blockade

Mengganggu transmisi rangsangan aferen dari


stimuus nyeri dan menhapus impus eferen dari
otot rangka dan neruaxial block.
Sensorik bekerja baik stimulus nyeri somatic
dan visceral.
Motor blockage : membantu relaksasi otot.

Autonomic Blockade

Block simpatis.
Outflow simpatik : thoracolumbar
Saraf Simpatik (kecilm myelinisasi) keluar dari
spinal cord dari T1-L2.

Cardiovascular : Penurunan BP & HR.


Pulmonary : perubahan dalam fisiologi
paru minimal karena diafragma dipersarafi
oleh phrenic nerve.
Urinary Tract : block simpatis maupun
parasimpatis dari fungsi bladder.

INDIKASI &
KONTRAINDIKASI
INDIKASI

Lower abdominal
surgery

Inguinal

Rogenital

Rectal

Lower extremity
surgery

Obgyn

KONTRAINDIKASI

Absolut

Infeksi tempat
injeksi
Koagulopati atau
bleeding diathesis
Sever hypovolemia
Increase ITP
Severe aortic &
mitral stenosis

Relatif

Sepsis
Lesi demyelinesiasi
Uncooperative patient
Deformitas spinal

Controversial

Complicated surgery
Prolonged operation
Major blood loss

Faktor yang
mempengaruhi Level
SAB
Volume obat analgesik lokal
Konsentrasi obat
Barbotase
Kecepatan
Valsava Maneuver
Tempat pungsi
Berat jenis larutan (hiper,iso,hipo-barik)
Tinggi pasien
Waktu
Intraabdominal pressure

OBAT-OBATAN
Yang dipakai adalah obat anestesi lokal.
Anestetic local adalah obat yang menghambat
hantaran saraf yang bersifat reversible
Terdapat 2 golongan besar, yaitu golongan Amid &
Ester.
Mekanisme kerjanya : menghambat pembentukan
atau penghantaran impuls saraf.
Kerjanya mengubah permeabilitias membran pada
kanal Na+ sehingga tidak terbentuk potensial aksi
yang akan dihantarkan ke pusat nyeri.

BJ CSF pada 370C : 1003-1008


Anestetic local dengan BJ sama dengan
CSF : Isobaric
Anestetic local dengan BJ lebih besar dari
CSF : Hiperbarik
Anestetic local dengan BJ lebih kecil dari
CSF : Hipobarik

Lidokaine 5% dalam dextrose 7.5%: berat

jenis 1.003, sifat hyperbaric, dosis 2050mg(1-2ml).


Bupivakaine 0.5% dlm air: berat jenis 1.005,

sifat isobaric, dosis 5-20mg.


Bupivakaine

0.5% dlm dextrose 8.25%:

berat jenis 1.027, sifat hiperbarik,dosis 515mg(1-3ml)

Obat obat lain


1. Vasokonstriktor

Penambah durasi.
Memperlambat clearance obat dari rongga
subaraknoid sehingga masa kerja menjadi
lama.

2. Obat Analgesik Opioid

Mempercepat
onset
anestetik.
Misalnya : Fentanyl.

terjadinya

fase

KOMPLIKASI
Kardiovaskular
Blok tinggi atau total
Sistem respirasi
Gastrointestinal
PDPH
Traktus urinarius

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai