Anda di halaman 1dari 1

Jumat 22 januari 2010

hari yang dingin seperti biasa,


Design school itu mahal, sebenernya ngga sih tapi yang mahal itu dalam sekolah
desain semua orang harus produktif, dan kreatif tentunya. Untuk produktif kan kita
perlu modal. Tapi jangan takut deh soalnya menurut hukum kekekalan energi, energi
itu tidak bisa dimusnahkan, jadi energi kreatif kita tentunya akan terus hidup.
Dimana ya pada orang-orang yang mengapresiasinya.

Tentang sekolah di sekolah desain. Nggak kerasa ternyata saya sendiri sudah 6
tahun bersekolah desain. Trus apa sih yang saya dapat, biarkan saya berpikir
sejenak. Saya dapat mengenal orang-orang yang kreatif dan terinspirasi oleh
mereka. bukan hanya karyanya tapi juga kepribadiannya. Orang-orang kreatif itu
pada dasarnya selalu berbeda dengan orang kebanyakan, disini maksud saya mereka
memiliki sesuatu yang membedakan, mungkin tingkatannya lebih tinggi daripada orang
biasanya. Yah anda boleh tidak sependapat dengan saya. Banyak waktu yang telah
saya sita untuk mengerjakan tugas-tugas, namun kadang saya menyia-nyiakannya juga
dan berakhir di tempat sampah. Hal itu kadang membuat saya kembali berfikir apakah
sekolah desain itu memang cocok untuk saya, ataukah sebenarnya saya memilih
bersekolah di sekolah desain karena tidak ada hitung-hitungan..

Tapi ternyata yang terakhir tidak tepat juga karena, di tempat saya bersekolah,
ternyata ada juga hitung-hitungannya walaupun tidak terlalu rumit. Saya jadi harus
berfikir kembali, apa sih alasan saya dulu berkuliah di sekolah desain. Waktu SMA
saya punya teman, yang pada akhirnya sama-sama sekolah di sekolah desain. Bisa
jadi dia menginspirasi saya, atau malah juga tidak. Saya sempat berpikir kuliah di
sekolah desain itu keren, saya ingin mulai buat film dan lain-lain. Mungkin
pelampiasan dari sistem sekolah dasar dan menengah kita yang terlalu menjejali
otak kiri, atau nalar dan logika. Sehingga tentu saja pelampiasan ini menjadi
layaknya surga.

Soo.. sebenarnya dunia seni tuh indah, indah banget. Seni itu ya tentang rasa,
tanpa rasa mustahil kita bisa mengapresiasi seni. Soal ini ternyata saya sendiri
hanya kadang-kadang saja menikmati sekeloah desain itu. Ada saat saat tertentu
yang membuat saya bersyukur saya ada di sana. Yah.. itu sih salah saya sendiri,
haha seharusnya semua yang kita lakukan kita nikmati dan dengan begitu kita bisa
maju. Semua orang memiliki tempat mereka sendiri, dan setelah sedemikian lama saya
baru bisa menyadari bahwa ini tempat saya.

Tentang hal yang paling menyenangkan saat saya sekolah desain, yah katakanlah di
FSRD ITB, ternyata pada awal-awal saya kuliah itu sendiri. Merasa bahwa kita masih
lama di sana mungkin? Tapi yah ini semu subjektif, pandangan dari saya saja. KOk
jadi bertele-tele gini yah, haha.

Hal tersebut di atas sebenarnya merupakan gambaran kasar, lingkungan kreatif, dari
sudut pandang saya sendiri tentunya, haha.. Untuk berkarya, harus orisinal,
terinspirasi, sehingga dapat diapresiasi. Kesimpulannya ya untuk berkesenian harus
dipenuhi dulu diri kita dengan perasaan-perasaan yang kita tangkap, dengan logika
dengan teknik dengan dengan dengan..., yah istilahnya kita tenggelam dalam energi
yang akan kita salurakan kedalam karya kita. Kreasi membutuhkan bahan bakar. Untuk
membuat karya yang baik kita sungguh sungguh untuk membidaninya.. Akhir kata anda
sendirilah yang dapat merasakan apakah anda sudah berkarya dengan hati dan
pengalaman. KArya masterpiece adalah akumulasi dari pengalaman, keep working to
you all!!

Anda mungkin juga menyukai