PENDAHULUAN
PREVALENSI PENYAKIT DIABETES MELITUS TIPE 2
WHO,
2004
PENDAHULUAN
Buah Kawista
(Limonia acidissima L.)
Flavonoid, Fenol, Glikosida,
Saponin, Tanin yg berfungsi
sebagai antioksidan
RUMUSAN
MASALAH
Apakah buah Kawista (Limonia
acidissima L.) mempunyai efek
menurunkan kadar Lactate
dehydrogenase (LDH) serum tikus
model DMT-2?
TUJUAN
PENELITIAN
Membuktikan bahwa buah Kawista
MANFAAT
PENELITIAN
PRAKTIS
Pemanfaatan buah kawista sebagai terapi kuratif
serta mencegah komplikasi penyakit yang
patofisiologinya melibatkan stres oksidatif
terutama DM Tipe 2.
TEORITIS
Landasan ilmiah pemanfaatan buah kawista (Limonia
acidissima L.) sebagai antioksidan
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan
untuk penelitian selanjutnya.
KERANGKA
KONSEP
HIPOTESIS
PENELITIAN
H0: Pemberian buah Kawista (Limonia acidissima L.)
tidak mampu menurunkan kadar LDH Serum Tikus
Model Diabetes Melitus Tipe II.
VARIABEL
PENELITIAN
VARIABEL BEBAS
Tikus model DM Tipe 2 (yang diinduksi dengan diet
tinggi lemak (HFD) dan injeksi Streptozotocin (STZ)
dosis rendah)
Daging Buah kawista (Limonia acidissima L.) 150
mg/kgBB, 300 mg/kgBB, 600 mg/kgBB
VARIABEL TERIKAT
Kadar Lactate dehydrogenase (LDH)
serum
DEFINISI
OPERASIONAL
Tikus Model DMT-2:
HFD terdiri BR1: 59,45% = 17,835 gram, Tepung terigu: 10% = 3 gram,
Asam Cholat: 0,05% = 0,015 gram, kolesterol: 0,5% = 0,15 gram, lemak
sapi: 10% = 3 gram, Minyak kelapa: 10% = 3 gram, Kuning telur: 10% = 3
gram.
Injeksi Streptozotocin (STZ) single dose 50 mg/kgBB intraperitoneum.
Pembuatan larutan STZ dengan cara melarutkan STZ ke dalam buffer sitrat
pH
4,5.
150 mg/kgBB/hari
300 mg/kgBB/hari
600 mg/kgBB/hari
DEFINISI
OPERASIONAL
Kadar Lactate dehydrogenase (LDH) serum:
kadar LDH dalam serum darah tikus galur wistar yang diukur di Lab
Kimia UMM menggunakan spektrofotometri automatic analyser
Hitachi
DESAIN
eksperimental PENELITIAN
laboratorik dengan desain control
group post test only design
METODE PENGAMBILAN
SAMPEL
kelompok
populasi tiap
Total
penelitian
kelompok
yang digunakan
populasi
30
4(p 1) > 15
5
4p > 19
p>5
PROSEDUR PEMBUATAN
SEDIAAN BUAH KAWISTA
Buah kawista disortir
terlebih dahulu
Kawista dicuci dengan air
sampai bersih
daging buah kawista diambil dan
dipisahkan dengan bijinya dengan
menggunakan saringan.
Timbang sesuai dosis dan
berdasarkan BB
Tambahkan aquades 1 mL
dan dicampur
DIAGR
AM
ALUR
PENELI
TIAN
TERIMA
KASIH
PENDAHULUAN
Dibandingkan dengan Diabetes Melitus Tipe-1
(DMT-1), Diabetes Melitus Tipe-2 (DMT-2) lebih
sering dijumpai. DMT-2 sering terjadi pada orang
obesitas, inexercise, dan pola makan yang tidak
sehat (Priya, et al., 2012).
Jumlah penderita Diabetes Melitus meningkat dari
171 juta orang pada tahun 2000, dan
diperkirakan menjadi 366 juta pada tahun 2030
(WHO, 2004).
Indonesia diperkirakan akan menempati peringkat
5 dunia dengan jumlah pasien sebanyak 12,4
juta orang pada tahun 2025 (WHO, 1999).
PENDAHULUAN
Peningkatan kadar glukosa darah (hiperglikemia) pada
penderita Diabetes Melitus (DM) juga meningkatkan
komponen stres oksidatif. Stres oksidatif akan
menghasilkan ketidakseimbangan ROS (Reactive Oxygen
Species) terhadap antioksidan (Sriram dan Subramanian,
2011).
Jika stres oksidatif yang berlangsung berat dan lama akan
menimbulkan kerusakan sel (Lautan, 2003), Kerusakan
struktur membran sel akan menyebabkan kebocoran
berbagai enzim intraseluler ke dalam darah (Nayanatara,
et al., 2005), sehingga terjadi peningkatan enzim-enzim
intraseluler di dalam serum, salah satunya enzim Lactate
Dehydrogenase (LDH) (Schneider, et al., 2006).
HARI
0
TAHAPAN
PENELITIAN
Cek glukosa darah, kolesterol, dan BB awal
semua kelompok sebelum perlakuan
HFD selama14 hari pada K+ dan P1,2,3
15
16-30
31-60
61
Pemeriksaan LDH
Penentuan
Dosis
P1=
150 mg/kgBB
= 150 x 0,2 = 30 mg/tikus
P2= 300 mg/kgBB
= 300 x 0,2 = 60 mg/tikus
P3= 600 mg/kgBB
= 600 x 0,2 = 120
mg/tikus
tambah aquades 1
mL/tikus dicampur
personde