A. Definisi
dan sosial dan bermain merupakan media yang baik untuk belajar karena dengan
diri dengan lingkungan, melakukan apa yang dapat dilakukannya, dan mengenal
B. Tujuan
sebagai terapi.
komponen terbesar yang digunakan anak dan bermain aktif sangat penting untuk
perkembangan fungsi otot. Misalnya, alat permainan yang digunakan untuk bayi
E. Perkembangan Intelektual
bentuk, ukuran, tekstur dan membedakan objek. Pada saat bermain pula anak
akan melatih diri untuk memecahkan masalah. Pada saat anak bermain mobil-
untuk mencapai kemampuan ini, anak menggunakan daya pikir dan imajinasinya
berinteraksi dengan teman, memahami bahasa lawan bicara, dan belajar tentang
nilai social yang ada pada kelompoknya. Hal ini terjadi terutama pada anak usia
sekolah dan remaja. Meskipun demikian, anak usia toddler dan prasekolah
adalah tahapan awal bagi anak untuk meluaskan aktivitas sosialnya dilingkungan
keluarga.
G. Perkembangan Kreativitas
Melalui kegiatan bermain, anak akan belajar dan mencoba untuk merealisasikan
mengatur tingkah laku. Anak juga akan belajar mengenal kemampuannya dan
teman. Dalam hal ini penting peran orang tua untuk menanamkan nilai moral
I. Perkembangan Moral
Anak mempelajari nilai benar dan salah dari lingkungannya, terutama dari
orang tua dan guru. Dengan melakukan aktivitas bermain, anak akan
kelompok yang ada dalam lingkungannya. Melalui kegiatan bermain anak juga
akan belajar nilai moral dan etika, belajar membedakan mana yang benar dan
mana yang salah, serta belajar bertanggung-jawab atas segala tindakan yang
yang tidak baik dan membereskan alat permainan sesudah bermain adalah
yang dimilikinya. Sesuai dengan kemampuan kognitifnya, bagi anak usia toddler
nilai moral dibandingkan dengan memberikan nasihat. Oleh karena itu, penting
peran orang tua untuk mengawasi anak saat anak melakukan aktivitas bermain
Pada saat dirawat di rumah sakit, anak akan mengalami berbagai perasaan
yasng sangat tidak menyenangkan, seperti marah, takut, cemas, sedih, dan nyeri.
karena menghadapi beberapa stressor yang ada dilingkungan rumah sakit. Untuk
itu, dengan melakukan permainan anak akan terlepas dari ketegangan dan stress
komunikasi antar anak dengan orang lain, termasuk dengan perawat atau petugas
kesehatan dirumah sakit. Perawat dapat mengkaji perasaan dan pikiran anak
melalui interaksi yang ditunjukkan anak dengan orang tua dan teman kelompok
bermainnya.
K. Prinsip Bermain
a. Anak lelah,
b. Anak bosan,
d. Anak rewel
e. Anak Menagis
d. Tanggal Pelaksanaan :
Rencana Pelaksanaan :
dan social dan bermain merupakan media yang baik untuk belajar karena dengan
waktu, jarak serta suara (Wong, 2000). Bermain adalah suatu kegiatan yang
tanpa ada tujuan atau sasaran yang hendak dicapai (Suhendi et al, 2001)
a. Parameter Pertumbuhan
pertahun. Berat badan BBL pada usia 2,5 tahun. Lingkar kepala sama dengan
piaget
1. Fase sensorikmotorik (antara usia 12-24 bulan) meliputi 2 sub tahap pada
2. Fase operasional meluas dari sekitar usia 2-4 tahun, anak menggunakan
sekarang dan mengantisipasi pada masa yang akan dating. Selama masa
ini, anak membentuk konsep yang tidak lengkap atau logis menurut
c. Perkembangan Psikososial
toddler adalah ptonomi versus shame dan doubt (otonomi melawan malu dan
dari orang tua, mengontrol pada fungsi tubuh, berkomunikasi dengan kata-kata,
kemahiran perilaku yang dapat diterima secara social, dan ionteraksi egosentris
d. Perkembangan Motorik
1) Motorik kasar
bulan anak berjalan tanpa bantuan. Pada usia 18 bulan anak berjalan
anak berjalan menaiki dan menuruni tangga satu tahap setiap kalinya
2) Motorik halus
Pada usia 15 bulan anka menyusun mainan balok (dua balok keatas).
Padsa usia 18 bulan anak menyusun tiga sampai empat balok ke atas.
Pada usia 24 bulan anak menirukan gerakan vertical. Pada usia 30 bulan
anak menyusun delapan balok keatas, anak juga dapat menyalin lintasan
Pada tahap anal, secara khas berlangsung pada usia 8 bulan sampai 4
tahun, zona-zona erogen adalah anus dan bokong dan aktivitas seksual
mengeluarkan dan menahan feses. Pada tahap ini, anak focus berubah dari area
melepaskan.
f. Perkembangan Moral
Menurut kohberg, toddler secara khas berada pada sub tahap pertama
g. Bahasa
anak mengatakan 300 kata, menggunakan 2 atau 3 suku kata dan menggunakan
kata ganti. Pada anak usia 2,5 tahun anak menyebutkan nama panggilan dan
h. Perilaku Personal-Sosial
personal social. Orang tua seringkali bertanya-tanya mengapa bayi mereka yang
tadinya mudah diatur, penurut, manis yang telah berubah menjadi anak kecil
yang angkuh, berkemauan kuat dan mudah marah. Anak yang sangat nakal
beerusia 2 tahun dapat kembali dan tidak disangka-sangka menjadi anak yang
manis lagi.
usia 15 bulan yaitu makan sendiri, dapat minum dari cangkir berpenutup dan
i. Bermain
disekitar, tidak bersama anak lain. Toddler akan menginspeksi mainan, berbicara
main musik seperti tape kaset yang sesuai usia boneka, dan boneka binatang
yang dapat berbicara dan telepon mainan. Program televisi yang sesuai untuk
anak sangat bagus, yang sedang belajar menghubungkan kata dengan gambar
visual. Toddler juga menyukai membaca cerita dari buku bergambar dan
3. KLASIFIKASI BERMAIN
Ada beberapa jenis permainan, baik ditinjau dari isi permainan, karakter
social dan kelompok usia anak. Dibawah ini akan dibahas secara rinci satu per
satu :
4. Berdasarkan Isi Permainan
menyenangkan antara anak dan orang lain. Misalnya, bayi akan mendapatkan
tuanya dan/atau orang lain. Permainan yang biasa dilakukan adalah Cilukba,
tertawa. Bayi akan mencoba berespons terhadap tingkah laku orang tuanya
mengoceh .
anak akan membuat gunung-gunungan atau benda-benda apa saja yang dapat
dibentuknya dengan pasir . Bisa juga dengan menggunakan air anak akan
botol, bak, atau tempat lain. Cirri khas permainan ini adalah anak akan semakin
asyik bersentuhan dengan alat permainan ini dan dengan permainan yang
c. Skill play
anak, khususnya motorik kasar dan halus. Misalnya, bayi akan terampil
memegang benda-benda kecil, memindahkan benda dari satu tempat ke tempat
yang lain, dan anak akan terampil naik sepeda. Jadi, keterampilan tersebut
dilakukan oleh anak sendiri dan/ atau dengan temannya. Banyak sekali jenis
e. Unoccupied behaviour
jinjit-jinjit, bungkuk-bungkuk, memainkan kursi, meja, atau apa saja yang ada di
dan situasi atau obyek yang ada di sekelilingnya yang di gunakannya sebagai
alat permainan. Anak tampak senang, gembira, dan asyik dengan situasi serta
lingkungannya tersebut .
f. Dramatic play
meniru orang dewasa, misalnya ibu guru, ibunya, ayahnya, kakaknya, dan
sebagainya yang ingin ia tiru. Apabila anak bermain dengan temannya, akan
terjadi percakapan di antara mereka tentang peran orang yang mereka tiru.
Permainan ini penting untuk proses identifikasi anak terhadap peran tertentu .
5. Berdasarkan Karakter Social
a. Onlooker play
Pada jenis permainan ini, anak hanya mengamati temannya yang sedang
bermain, tanpa ada inisiatif untuk ikut berpartisipasi dalam permainan. Jadi,
anak tersebut bersifat pasif, tetapi ada proses pengamatan terhadap permainan
b. Solitary play
tetapi anak bermain sendiri dengan alat permainan yang dimilikinya, dan alat
c. Parallel play
Pada permainan ini, anak dapat menggunakan alat permainan yang sama,
tetapi antara satu anak dengan anak lainnya tidak terjadi kontak satu sama lain
sehingga antara anak satu dengan anak lain tidak ada sosialisasi satu sama lain.
d. Associative play
Pada permainan ini sudah terjadi komunikasi antara satu anak dengan anak
lain, tetapi tidak terorganisasi, tidak ada pemimpin atau yang memimpin
permainan, dan tujuan permainan tidak jelas. Contoh permainan jenis ini adalah
jenis ini, juga tujuan dan pemimpin permainan. Anak yang memimpin
Misalnya, pada permainan sepak bola, ada anak yang memimpin permainan,
aturan main harus dijalankan oleh anak dan mereka harus dapat mencapai tujuan
lawan mainnya.
b) Motorik kasar :
c) Motorik halus :
dipergunakan antara lain play dough (lilin malam), pincher, Pegs dan tali
(mengancingkan).
7. Pilihan Permainan
sakit
Relatif lebih aman dan nyaman untuk anak yang terpasang infus
Sebagai Terapi
9. Metode Permainan
a) Evaluasi Struktur
Anak yang mengikuti terapi bermain sesuai dengan usia toddler usia 1-3
tahun
b) Evaluasi Proses
teratur
c) Evaluasi Hasil
Sebagian besar anak merasa puas dan senang karena dapat mendengarkan
Kesimpulan
Bermain tidak dapat dipisahkan dari kehidupan anak, karena bagi anak
bermain sama saja bekerja bagi orang dewasa. Bermain pada anak mempunyai
membantu anak untuk beradaptasi secara efektif terhadap stress karena sakit dan
Saran
1. Terapi bermain dapat menjadi obat bagi anak-anak yang sakit. Jadi sebaiknya
sakit.
2. Mensosialisasikan terapi bermain pada orang tua sehingga orang tua dapat
Whaley and Wong, 1991, Nursing Care infants and children. Fourth Edition,