Ini adalah edisi ketiga dari guideline yang pada awalnya diterbitkan pada tahun
1999 dan direvisi pada tahun 2001 dengan judul yang sama.
2. Latar Belakang
Insiden posisi sungsang menurun dari sekitar 20% pada 28 minggu kehamilan
hingga 3-4% pada aterm, karena kebanyakan bayi berubah secara spontan menjadi
presentasi kepala. Hal ini tampaknya menjadi proses aktif dimana bayi yang
terbentuk secara normal dan aktif mengadopsi posisi yang paling sesuai dalam
ruang intrauterin normal. Presentasi sungsang persisten mungkin berhubungan
dengan kelainan bayi, volume cairan ketuban, lokalisasi plasenta atau uterus. Ini
mungkin disebabkan oleh faktor lain yang tidak signifikan seperti posisi plasenta
cornual atau tampaknya disebabkan secara kebetulan. Terdapat mortalitas dan
morbiditas perinatal yang lebih tinggi pada presentasi sungsang daripada
presentasi kepala, terutama karena prematuritas, kelainan kongenital dan asfiksia
lahir atau trauma. Operasi caesar untuk posisi sungsang telah diusulkan sebagai
cara untuk mengurangi masalah perinatal terkait dan di banyak negara di Eropa
Utara dan Amerika Utara operasi caesar telah menjadi mode persalinan sungsang
yang normal. Namun, presentasi sungsang, apa pun cara persalinannya, terkait
dengan peningkatan risiko cacat berikutnya. Hal ini menunjukkan bahwa
direncanakan
dibandingkan
persalinan
pervaginam
yang
Bukti
level
Ia
Bukti
level
Ib
Dalam analisis sekunder dari data Term Breech Trial (tidak disesuaikan
dengan alokasi kelompok), outcome perinatal merugikan paling rendah
dengan operasi caesar sebelum persalinan dan meningkat dengan operasi
caesar pada persalinan awal (fase laten), kala aktif dan kelahiran
pervaginam. Bagi wanita yang mengalami persalinan, outcome perinatal
yang buruk juga dikaitkan dengan augmentasi persalinan, berat lahir
kurang dari 2,8 kg, waktu yang lebih lama antara mengejan dan kelahiran
dan tidak adanya dokter yang berpengalaman saat melahirkan.
Publikasi Term Breech Trial mengikuti dalam waktu 2 bulan dengan
Bukti
level
III
Bukti
leveI
III
Bukti
level I
Wanita harus disarankan bahwa efek jangka panjang dari operasi caesar
yang direncanakan untuk presentasi sungsang aterm pada outcome
Bukti
level
Ib
Follow up 2 tahun dari wanita yang terdaftar dalam Term Breech Trial
mengukur berbagai outcome yang berkaitan dengan kesehatan wanita.
Tidak ada perbedaan yang terdeteksi, kecuali lebih seringnya konstipasi
pada kelompok operasi caesar yang direncanakan (RR 1,35, 95% CI 1,061,70). Cara persalinan terencana diketahui mempengaruhi aspek evaluasi
wanita dari pengalaman melahirkan mereka tetapi tidak mempengaruhi
evaluasi kualitas perawatan intrapartum, dukungan dari penyedia layanan
atau jumlah keterlibatan dalam pengambilan keputusan.
Risiko jangka panjang operasi caesar untuk ibu, seperti wound
dehiscence pada kehamilan berikutnya, peningkatan risiko operasi caesar
berulang (44% dalam sebuah penelitian di Inggris) dan plasenta akreta,
perlu diperhitungkan ketika mempertimbangkan risiko dan manfaat
operasi caesar yang direncanakan. Namun, tidak ada data dari penelitian
acak yang tersedia untuk mengukur risiko tersebut secara akurat.
Diperkirakan bahwa untuk setiap bayi yang berpotensi diselamatkan
dengan operasi caesar, seorang wanita akan mengalami ruptur uterus
Bukti
level
III
B
C
pervaginam.
Faktor-faktor yang dianggap tidak menguntungkan untuk melahirkan sungsang
pervaginam adalah sebagai berikut:
sungsang pervaginam
riwayat operasi caesar sebelumnya.
tersebut
tidak
Bukti
level
III
Bukti
level
III
6. Manajemen intrapartum
6.1 Dimana sebaiknya persalinan sungsang pervaginam dilakukan?
Kelahiran sungsang pervaginam harus dilakukan di rumah sakit dengan
Bukti
level
Ib
Bukti
level
IV
Bukti
level
III
C
Bukti
level
IV
6.5 Apa posisi yang harus digunakan ibu dalam persalinan sungsang?
Wanita harus diberitahu bahwa, karena kebanyakan pengalaman dengan
kelahiran sungsang pervaginam dalam posisi dorsal atau litotomi, posisi ini
disarankan.
Data yang tersedia untuk outcome sungsang berasal dari studi dimana
wanita berada pada posisi dorsal atau litotomi. Beberapa penulis telah
merekomendasikan penggunaan postur tegak untuk meningkatkan outcome
kelahiran sungsang pervaginam. Namun, belum ada penelitian yang
mendokumentasikan efektivitas strategi ini yang telah ditemukan, untuk
membenarkan perubahan dari postur konvensional dimana sebagian besar
praktisi telah familiar.
Bukti
level
IV
C
Bukti
level
IV
C
Bukti
level
III
Tidak ada bukti yang menunjukkan metode mana yang harus dicoba terlebih
dahulu
6.9 Bagaimana engagement panggul yang tertunda pada aftercoming head
dikelola?
Penekanan suprapubik oleh asisten harus diterapkan untuk membantu fleksi
kepala.
Manuver Mauriceau-Smellie-Veit harus dipertimbangkan, jika perlu,
menggeser kepala ke atas dan memutar dengan diameter oblique untuk
memfasilitasi engagement.
Tidak ada bukti eksperimental untuk menunjukkan mana yang merupakan metode
terbaik untuk membantu engagement kepala di panggul.
6.10 Bagaimana seharusnya kepala aftercoming dilahirkan?
Aftercoming head dapat dilahirkan dengan forceps, manuver Mariceau-
Bukti
level
IV
leher bayi.
6.11 Bagaimana obstruksi persalinan karena aftercoming head dikelola?
Jika metode konservatif gagal, symphysiotomi atau operasi caesar harus
dilakukan.
Keberhasilan persalinan baik oleh symphysiotomi dan melalui operasi
caesar segera ketika upaya untuk melahirkan aftercoming head tidak
berhasil, telah dijelaskan.
Bukti
level
IV
Bukti dari Term Breech Trial tidak dapat langsung diekstrapolasi untuk persalinan
sungsang prematur, yang masih merupakan area kontroversi klinis.
Salah satu penelitian acak dari operasi caesar yang direncanakan untuk prematur
sungsang ditinggalkan karena pendaftaran peserta tidak cukup.
Sebuah studi kohort retrospektif menemukan bahwa persalinan sungsang
dengan berat lahir sangat rendah atau malpresentasi neonatus yang
Bukti
level
III
Bukti
level
IV
Dengan tidak adanya bukti yang baik bahwa bayi prematur perlu dilahirkan
melalui operasi caesar, keputusan tentang cara persalinan harus dilakukan
setelah berkonsultasi dengan wanita dan pasangannya.
7.2 Bagaimana seharusnya kembar pertama dalam presentasi sungsang aterm
dilahirkan?
Wanita harus diberitahu tentang manfaat, termasuk berkurangnya kematian
perinatal, dan risiko, baik untuk kehamilan sekarang dan untuk kehamilan
Dengan tidak adanya bukti spesifik pada risiko relatif kelahiran pervaginam
yang direncanakan dan operasi caesar yang direncanakan untuk kembar
pertama dalam posisi sungsang, akan masuk akal untuk menggunakan data
Bukti
level
III
Bukti
level
IIa
studi kohort (1812 wanita) dan satu percobaan acak terkontrol (120 wanita),
kembar dengan kembar, sebuah presentasi sebagai sungsang lebih jarang
memiliki skor Apgar 5 menit yang rendah jika mereka memiliki operasi
caesar yang direncanakan (OR 0,33 , 95% CI 0,17-0,65).
Banyak dokter memilih operasi caesar ketika kembar pertama dengan
presentasi sungsang, karena kekhawatiran terjadi interlocking, namun
komplikasi ini sangat jarang terjadi. Cohen et al. melaporkan interlocking
terjadi hanya sekali dalam 817 kehamilan kembar dimana kembar pertama
sungsang dan yang kedua sefalik. Petugas harus berhati-hati dengan
Bukti
level
III
Kembar kedua nonverteks pada sekitar 40% kasus. Dalam sebuah penelitian
observasional, skor Apgar yang rendah diketahui jarang terjadi ketika persalinan
melalui operasi caesar. Namun, hubungan kausal tidak dapat disimpulkan. Studi
observasi yang lain menyimpulkan bahwa jenis presentasi seharusnya tidak mempengaruhi pilihan metode persalinan. Dalam laporan non-acak pada keselamatan
persalinan pervaginam untuk kembar kedua nonverteks, tidak ada kerugian janin
pada kedua kelompok kembar kedua, dengan 74 dilahirkan secara caesar dan 76
dilahirkan pervaginam. Di sebuah penelitian kohort retrospektif, morbiditas
neonatal setelah persalinan pervaginam adalah sama pada kembar kedua
presentasi nonsefalik dan sefalik, terutama pada usia kehamilan lebih rendah.
Rabinovici et al. melakukan studi acak persalinan kembar dimana presentasi
kembar kedua adalah nonverteks. Hasil penelitian menunjukkan tidak ada
perbedaan dalam skor Apgar 5 menit atau pada indeks morbiditas neonatal
lainnya antara kedua kelompok tetapi kekuatan untuk mendeteksi perbedaan
Bukti
level
IIi
Bukti
level
IV
pervaginam?
Seorang praktisi yang terampil dalam melakukan persalinan dengan
presentasi sungsang dan kelahiran sungsang pervaginam harus hadir di
Bukti
level
IV
risiko untuk bayi yang sudah hipoksia dalam beberapa kasus. Trauma
sebagai adalah satu-satunya penyebab kematian hanya dalam satu kasus.
Setiap wanita yang melahirkan melalui vagina dengan posisi sungsang harus
dirawat oleh petugas dengan pengalaman yang sesuai. Komunikasi yang
baik antarpraktisi sangatlah penting.
Dalam beberapa tahun terakhir di Inggris, telah terjadi berkurangnya jumlah
persalinan sungsang pervaginam yang dikelola dengan peningkatan jumlah
trainee. Alternatif metode pelatihan perlu diperkenalkan (seperti video,
model dan skenario pelatihan). Pelatihan simulasi telah ditunjukkan mampu
meningkatkan kinerja dalam simulasi pengelolaan persalinan sungsang
Bukti
level
IV
pervaginam (kriteria CNST 5.2.1). Sebuah alat peraga video yang direkam
pada persalinan sungsang pervaginam dan symphysiotomi tersedia di World
Health
Organization
Reproductive
Health
Library
(tersedia
pada
rhl@who.int; www.rhlibrary.com).
9. Dokumentasi
Dimana tempat dokumentasi?
Semua rincian perawatan harus didokumentasikan secara jelas, termasuk rincian
konseling dan identitas semua orang terlibat dalam prosedur.
Bukti
level
IV