disusun oleh :
Fitriani Sudirman
K111 08 251
2010
Organisme hidup yang dapat menularkkan agen penyakit dari satu hewan
ke hewan lain atau ke manusia disebut sebagai vektor. Arthropoda merupakan
vektor penting di dalam penularan penyakit parasit dan virus spesifik. Penularan
penyakit pada manusia melaului vektor penyakit berupa serangga dikenak sebagai
arthropodborne disease atau sering juga disebut sebagai vektorborne disease.
Penyakit ini merupakan penyakit yang penting dan seringkali bersifat endemis
maupun epidemis dan dapat menimbulkan bahaya kematian.
Nyamuk merupakan vektor penting untuk penularan virus yang
menyebabkan ensefalitis pada manusia. Nyamuk mengisap dari reservoir yang
terinfeksi. Agent penyebab ini kemudian ditularkan pada reservoir yang lain atau
pada manusia. Di Indonesia, penyakit penyakit yang ditularkan melalui serangga
terutama nyamuk merupakan penyakit endemis pada daerah tertentu, antara lain
demam berdarah dengeu (DBD) dengan vektor penyebabnya yaitu nyamuk Aedes
dan malaria dengan vektor penyebabnya yaitu nyamuk Anopheles.
Nyamuk adalah vektor mekanis atau vektor siklik penyakit pada manusia
dan hewan yang disebabkan oleh parasit daan virus. Nyamuk adalah merupakan
vektor penting penyakit tropis, termasuk malaria, filariases, dan berbagai penyakit
virus, seperti demam berdarah, ensefalitis dan demam kuning. Ada sekitar 3000
spesies nyamuk, di mana sekitar 100 adalah vektor penyebab penyakit pada
manusia.
Di antara ribuan spesies nyamuk, terbagi dua kelompok yakni yang
menghisap darah manusia dan dapat mengirimkan penyakit (transmisi), antara lain
sebagai berikut :
Filariasis.
Culicine, yang meliputi genera berikut:
- Culex: vektor filariasis dan beberapa penyakit virus;
- Aedes: vektor demam berdarah, demam kuning dan penyakit virus
-
Bionomik
nyamuk
mencakup
pengertian
tentang
perilaku,
perkembangbiakan, umur, populasi, penyebaran, fluktuasi musiman, serta faktorfaktor lingkungan yang mempengaruhi berupa lisan fisik (musim. kelembaban.
angin. matahari, arus air). lingkungan kimiawi (kadar gram, PH) dan lingkungan
biologik seperti tumbuhan bakau, gangang vegetasi disekitar tempat perindukan
dan musim alami.
istirahat
nyamuk
Anopheles
berbeda
berdasarkan
PENGENDALIAN VEKTOR :
Di dalam upaya pengendalian nyamuk, beberapa metode yang ddapat
digunakan, antara lain :
1.
pemakan jentik.
2. Tindakan terhadap nyamuk dewasa, dapat menerapkan dengan metode
berikut :
Residual sprays
Space sprays
DAFTAR PUSTAKA :
Chandra, Budiman. 2006. Pengantar Kesehatan Lingkungan. Jakarta: EGC
Purnama,
Sang
Gede.
2010.
Materi
Kuliah
Vektor
DBD.
[Online]
http://staff.unud.ac.id/~purnama/wp-content/uploads/2010/.../buku-ajarDHF.doc
Rozendaal, Jan A. 1997. Vector Control Methods For Use By Individuals and
Communities. WHO Geneva.