Hampir 3 juta galon limbah brine bocor karena adanya retakan pada pipa
pengalirannya di Dakota Utara. Kejadian ini merupakan kebocoran terbesar yang
pernah terjadi dalam sejarah. Pipa limbah brine beracun ini bocor pada daerah
sekitar 15 mil dar kota Williston. Kebocoran telah menyebar hingga ke dua sungai,
namun beruntung, hal ini belum menimbulkan ancaman untuk kesehatan
masyarakat terutama sebagai sumber air minum karena pemerintah telah melarang
masyarakat dan petani untuk tidak menggunakan air dari kedua sungai ini.
Dibutuhkan waktu yang lama bukan hanya beberapa bulan untuk membersihkan
kontaminasi ini.
Pipa bocor milik Summit Midstream Partners ini ditemukan pada tanggal 6
Januari 2015 dan jumlah limbah brine yang terekspos keluar baru diketahui pada 22
Januari 2015. Pipeline Company telah mencoba untuk membersihkan sungai penuh
kontaminasi ini dengan cara menyedotnya dari sungai. Namun cara ini memiliki
kekurangan yaitu akan menyedot banyak air bersih dari sungai tersebut. Ketua
Dinas Lingkungan dan Kesehatan, Dave Glatt mengatakan bahwa belum ditemukan
dampak yang terjadi pada satwa liar. Dampak baru bisa diteliti secara keseluruhan
setelah salju meleleh. Selain itu, dinas telah mengetahui bahwa konsentrasi klorida
di sungai Blacktail tinggi yaitu sebesar 92.000 miligram per liter. Sementara untuk air
sungai normal konsentrasi klorida sebesar 10 sampai 20 miligram per liter. Angka ini
dapat membunuh makhluk hidup air yang berada di sungai tersebut. Aksi yang
dilakukan oleh dinas adalah menguras sungai Blacktail dan secara berkala terus
mengecek konsentrasi air di sekitarnya. Sementara untuk sungai lain yang tingkat
konsentrasi klorida tidak terlalu tinggi dibiarkan namun secara berkala selalu
dilakukan cek. Hingga Januari akhir kemarin sungai-sungai selain Blacktail sudah
memiliki konsentrasi klorida yang kembali normal.
Perhatian utama dari limbah brine (produk samping pengeboran minyak) yang
lolos ke lingkungan adalah adanya komposisi logam berat bahkan kemungkinan
adanya bahan radioaktif. Selain itu pula, limbah brine ini delapan kali lebih asin
daripada air laut yang artinya sungai tidak dapat digunakan sebagai air minum dan
kegiatan manusia lainnya.
Pada Juli 2013, kebocoran juga terjadi dan telah meracuni vegetasi
disekitarnya. Selain itu, limbah ini menguras air dalam tanah dan membuat tanah
terlalu kering untuk ditanami vegetasi. Hal ini dikarenakan kandungan natrium
(menghambat kemampuan tanah untuk menyerap unsur hara dan air) yang ada
pada brine mengikat tanah dan menggusur mineral lainnya. Limbah brine juga sulit
untuk dibersihkan, terutama bila luas kontaminasi besar. Satu-satunya jalan adalah
menyiramnya dengan air bersih (tawar) sebanyak mungkin. Namun berapa puluh
juta ton air tawar yang harus disiramkan pada limbah ini? Pada 2006, 1 juta galon
limbah brine mengkontaminasi sungai dekat Alexander, Dakota Utara yang telah
mengakibatkan ikan mati dan peternak berpindah tempat. Kasus ini masih menjadi
masalah hingga sekarang dan belum benar-benar selesai.
Gambar 2 Salah Satu Sungai di Dakota Utara yang terkontaminasi oleh Limbah
Brine
Untuk mengetahui bahaya limbah brine lebih jauh, saya mencari Material
Safety Data Sheet (MSDS) dari larutan brine. Dikatakan bila kita harus berhati-hati
karena limbah ini bisa mengakibatkan iritasi pada mata, kulit, dan pernapasan bila
kontak secara langsung. Walaupun
Komentar :
Kebocoran limbah brine merupakan salah satu kecelakaan industri yang
disebabkan oleh kurangnya safety. Safety bisa jadi merupakan hal yang mahal dan
terkesan sulit. Terutama untuk mengganti pipa-pipa menjadi lebih aman dan tangguh
akan segala cuaca ekstrim dibutuhkan dana yang sangat besar. Selain itu juga
dibutuhkan sistem pengendali perpipaan (cutoff switches, flow meter, dan lain-lain)
yang lebih terintegrasi untuk mencegah terjadinya kebocoran atau kecelakaan
lainnya yang lebih masif. Pendapat tersebut dapat dibenarkan untuk pertama
kalinya. Tetapi dalam jangka panjang perilaku safety dapat memberikan manfaat
kepada masyarakat sekitar dan perusahaan itu sendiri. Masyarakat sekitar akan
merasa aman dengan adanya pabrik di sekitar mereka dan perusahaan akan
Sumber:
http://thinkprogress.org/climate/2015/01/22/3614226/north-dakota-brine-spill/ diakses pada
tanggal 8 Februari 2015 pukul 14.42
http://www.huffingtonpost.com/2015/01/21/north-dakota-pipeline-spill_n_6520146.html
diakses pada tanggal 8 Februari 2015 pukul 14.48
http://america.aljazeera.com/articles/2015/1/22/north-dakota-spill.html diakses pada tanggal
8 Februari 2015 pukul 14.48
http://www.publicherald.org/archives/16126/investigative-reports/energy-investigations/
diakses pada tanggal 8 Februari 2015 pukul 15.00