Anda di halaman 1dari 31

Diferensiasi susunan kemih.

Gambaran morfologi-embriologis
perkembangan anatomi masa
janin mulai bulan ke 2-3.

Perkembangan embriologis susunan


kemih.
Susunan kemih terdiri dari
ginjal, ureter, vesika
urinaria, dan uretra.
Susunan ini bersama
berhubungan integrasi
dengan susunan kelamin,
sehingga terdapat beberapa
persamaan dan perbedaan
kedua susunan ini pada
wanita dan pada pria.
Sirkumsisi / kitan
Seleksi alam kitan tidak ada
Evolusi?

Faal susunan kemih.


Pada keadaan biasa dan faal terganggu.
Faal terganggu
Penyebab
Infeksi
Bawaan
Kerusakan gen pada hipertrofi
prostat dan pertumbuhan
menyimpang sel-sel saluran
kemih
Zat yang berasal dari badan
sendiri yang bereaksi merusak
Asam jengkolat

Faal biasa.
Membersihkan darah
dari zat sisa
pertukaran zat dalam
badan
Menghasilkan hormon

Faal sehari-hari saluran kemih.


Faal terganggu
Nyeri viseral akibat
sumbatan bersifat hilang
timbul: kolik abdomen,
kolik ginjal, kolik ureter
Nyeri viseral akibat
infeksi : pielonefritis
Nyeri somatik terus
menerus : sistitis, uretritis
Gangguan aliran urin,
warna urin, jumlah urin

Keadaan biasa/sehat
Miksi
Warna urin
Jumlah urin

Lama / durasi gejala.


Tiba-tiba/akut
Infeksi
Sumbatan batu
Berminggu-berbulan /
kronis
Sumbatan prostat / tumor
Penyempitan/ striktur
uretra karena infeksi
kelamin
Gagal ginjal

Pengobatan.
Kirurgik/bedah

Kateter pada retensio


urin
Bouginage/ busi pada
striktur uretra
Pungsi suprapubik
pada retensio urin

Obat/ medik
Umum.
Diuretik
Anti inflamasi
Anti nyeri
Antibiotik/sulfa
Khas saluran kemih ortosipon
pada edem dan infeksi uretra
air kelapa atau air soda pada
keracunan asam jengkolat

Pemahaman dasar.
Badan orang.
Bagian badan
Kepala
Leher
Badan
Lengan
Tungkai

Badan
Dada
Perut
Panggul

Panggul
Rongga panggul
Diafragma pelvis
Perineum

Bagian-bagian perineum lakilaki.


Diafragma urogenital
Otot dan alat kelamin
luar
Fosa iskhiorektalis
Lemak, av.pudenda
interna , n.pudendus,
dan diafragma pelvis

Perkembangan pada masa janin.

Perkembangan ketiga lapis


primer yang berhubungan
dengan susunan kemih, identik
dengan susunan tubuh yang
lain dengan kekhasan
susunan ini, dimulai dengan
perobahan peran pada 3
lapisan primer janin yaitu :
peran awal ektoderm,
Peran awal mesoderm
Peran awal entoderm
Peran setiap bagian badan
ditetapkan pada susunan
nukleotida pada gen. dan
ditentukan oleh pengaruh
lingkungan.

Differensiasi lapisan primer janin


pada susunan kemih kelamin.
Entoderm berdiferensiasi
menjadi epitel yang
melapisi ureter, vesika
urinaria, uretra
Ektoderm berdiferensiasi
menjadi alat yang
berfungsi sebagai
penghubung lingkungan
dengan diri/nafs/self,
yaitu epitel epidermis
perineum, susunan saraf
somatis dan susunan
saraf viseral.

Sebagian besar
susunan kemih berasal
dari mesoderm, yaitu
ginjal, ureter, vesika
urinaria, uretra, otototot dasar panggul

Tahap-tahap perkembangan susunan kemih


bermula dengan penglipatan diskus embrional.
Penglipatan diskus
embrional itu mengikuti
diferensiasi mesoderm
intraembrional menjadi 3
bagian, yaitu mesoderm
paraksial, mesoderm
intermediet, dan
mesoderm lempeng sisi
dengan penglipatan
bilateral dan penglipatan
sefalokaudal longitudinal
janin terjadi pembentukan
selom intra embrional .

Susunan kemih.

Susunan kemih berdiferensiasi dari


mesoderm intermediate, yaitu
mesoderm intraembrional yang
berada diantara mesoderm
paraksial dan mesoderm lempeng
sisi
Dari mesoderm intermediet, terjadi
perkembangan pembentukan
susunan pronefros didaerah
servikal janin
susunan pronefros adalah susunan
glomerulus sederhana yang
salurannya membuka ke selom
intraembrional
Pembentukan susunan mesonefros
berlanjut disebelah kaudal susunan
pronefros, diikuti dengan
menghilangnya susunan pronefros

Perkembangan susunan meso


dan metanefros.

Susunan mesonefros terdiri atas


susunan glomerulus dan saluran
ekskresi yang bermuara ke saluran
mesonefros
Saluran mesonefros disebut juga saluran
wolf
Saluran wolf bermuara di sinus
urogenitalis
Bersisian dengan saluran wolf terbentuk
saluran muler (saluran paramesonefros)
dari bagian atas selom intraembrional,
yang juga bermuara pada sinus
urogenitalis
Saluran wolff pada laki-laki berkembang
menjadi duktus deferen
Saluran wolf pada wanita menghilang
pada perkembangan selanjutnya

Mesonefros.

Perkembangan
saluran mesonefros
dan ureter

Susunan glomerulus susunan


mesonefros menghilang, diikuti dengan
pembentukan susunan metanefros
berupa tunas ginjal yang dinamakan
dengan blastema metanefrogenika
Pembentukan tunas ginjal ini terjadi
dibagian belakang sinus urogenitalis
Dari entoderm dinding bagian belakang
sinus urogenitalis terbentuk tunas ureter
kearah blastema metanefrogenika
Tunas ureter selanjutnya bercabangcabang dalam blastema
metanefrogenika menjadi susunan
kaliks dan duktus koligentes

Perkembangan ginjal

Dalam blastema metanefrogenika sel-sel


mesoderm intraembrional berdiferensiasi
membentuk susunan sel-sel glomerulus,
kapsula bowman, tubuli kontorti-1, ansa
henle, tubuli kontorti-2.
Tubuli kontorti-2 bermuara ke entoderm
duktus koligentes
Ginjal mengalami peristiwa asensus dari
tempat awal yang berbatasan dengan dasar
panggul sampai mencapai tempat definiif
retroperitoneal didinding perut daerah
lumbal.
Selama asensus ginjal mendapat
perdarahan dari cabang aorta abdominalis
yang sesuai dengan ketinggian diferensiasi
ginjal
Tonjolan ureter berkembang membentuk
calyx major, kaliks minor, dengan epitel
entoderm dan otot polos mesoderm, dan
saraf dari ektoderm
Kista ginjal

Vesika urinaria.

Vesika urinaria berkembang


dari bagian bawah sinus
urogenital
Keatas-depan, vesika urinaria
beralih menjadi urakhus, yaitu
saluran yang menghubungkan
vesika urinaria dengan alantois
melalui umbilikus.
Persistence urachi terjadi bila
urakhus sesudah lahir masih
paten, yaitu urakhus tidak
menutup, sehingga aliran urin
bisa keluar melalui umbilikus,
dan harus dikoreksi dengan
tindakan bedah

Perkembangan
berbeda.

Ginjal polikistik
Ginjal sepatu
Urakhi persisten
Hipospadia
Epispadia

Kloaka dan saluran-saluran sinus


urogenitalis.

Perkembangan kloaka

Kloaka merupakan bagian distal usus


sederhana yang merupakan suatu tahap
dari perkembangan susunan kemih
kelamin.
Kloaka tertutup oleh membran kloaka
yang hanya terdiri dari ektoderm dan
entoderm.
Kloaka terbagi oleh septum urorektal
menjadi sinus urogenital dan rektum
Septum urorektal adalah satu lipatan
mesoderm intraembrional dinding selom
yang berada disebelah bawah duktus
vitelinus
Septum urorektal mencapai membran
kloaka, dan berkembang menjadi korpus
perinealis

Perkembangan perineum.

Rektum merupakan bagian


paling distal usus sederhana
belakang, biasanya kosong,
berperan dalam menentukan
refleks miksi normal
Lengkung refleks melalui
mekanisme reseptor sensorik
viseral di mukosa dan di lapisan
muskularis
persarafan
efektor berupa otot polos dinding
rektum,dan otot lurik yang
berada di dasar panggul dan di
perineum, yaitu m.rektovesikalis
dan m.rektouretralis.

Perkembangan
perineum

Mesoderm didepan korpus


perinealis berdiferensiasi
menjadi otot yang menjadi
bagian diafragma urogenital
(m.sfinkter uretra), korpus
kavernosum, korpus
spongiosum, tonjol kelamin,
lipatan kelamin
Hipospadia yaitu uretra
bermuara di proksimal
bawah dari tonjol kelamin,
bisa terjadi bila lipatan
kelamin tidak bersatu
sebagaimana biasa

Perkembangan saluran kemih.

Perkembangan awal sinus urogenital


dan asensus ginjal.

Perkembangan mesonefros dan kloaka

Berjajar dengan saluran mesonefros


berkembang saluran muler yang membuka
ke selom intraembrional
Pada laki-laki saluran muler akan
menghilang
Pada wanita saluran mesonefros akan
menghilang, dan saluran muler
berkembang menjadi tuba uterina, uterus,
dan bagian forniks
Terbentuknya bentuk tubuh yang membulat
sesudah penglipatan diskus embrional
mencakup sebagian yolksac yang dilapisi
oleh entoderm, menjadi usus sederhana
yang berakhir dibelakang dengan kloaka
Urachus berhubungan dengan kloaka dan
melalui pusat, dengan alantois yang berada
dalam korda umbilikalis.

Dasar panggul terbentuk melalui


differensiasi ketiga lapis primer
Mesoderm dinding tubuh membentuk dinding depan dan
dinding samping rongga perut
Mesoderm lantai panggul membentuk diafragma pelvis,
diafragma urogenital, otot-otot perineum
Diafragma pelvis adalah otot yang menutup pintu bawah
panggul, menjadi batas rongga pelvis minor dengan
perineum
Perineum adalah jaringan lunak yang menutup pintu
bawah panggul berada disebelah bawah diafragma
pelvis
Perineum bagian depan berkembang menjadi trigonum
urogenital,
Pada perineum bagian belakang terbentuk m.sfingter ani
Ektoderm berdifferensiasi menjadi epidermis, saraf
perineum
Entoderm berdifferensiasi menjadi epitel yang melapisi
kloaka.

Kompetensi.
Masaalah pengidentifikasian kompetensi.

Pengidentifikasian materi dan


metode untuk membina
kompetensi yang relevan,
teruji-valid-terevaluasi.
Kritik ini menyebabkan
perpindahan metode
pembelajaran dari cara
konvensional ke metode
inovatif
Apa alasan perpindahan
secara filosofis
Apa peran filosofis dalam
masaalah ini
Posisi oknum dalam masaalah
ini
Cogito ergo sum descartes

Pelaksanaan kurikulum
dilandasi sikap positivistik
yang diadopsi dari otorisasi
sekuler westernized.
Kenapa terjadi
pengadopsian dengan nilai
kritis
Apa hubungan dengan
apresiasi kompetensi yang
harus dicapai.
Identitas:
how can you identify yours
identity.
Is any identity have a worthy
meaning?

Objektif.

Untuk dapat melihat


perkembangan janin normal
secara bertahap melalui
tahapan differensiasi jaringan
embrional.
Dapat memahami
perkembangan morfologis
yang berada pada sisi lain dari
kurva normal dekripsi distribusi
karakter pada populasi
Perlukah apresiasi untuk itu.
Jenis apresiasi

Filosofi proses perkembangan.

Keterangan mengenai
peristiwa sebab akibat
diperoleh dari pembahasan
filosofis berupa:
Spekulasi: error kemanusiaan
Bukti empiris: statis-dinamis
Posit terpilih: terdapat
berbagai kemungkinan
Konservatif : lingkaran skeptis
Posit Ortodoks
Kompetensi
Apresiasi dan realisasi visi.

Proses menunjuk pada


peristiwa sebab akibat dan
pengaturannya.
Dari pembuktian pengamatan
melalui hipotesis oleh berbagai
disiplin; biologi, biokomia,
anatomi faal, dinyatakan bahwa
proses perkembangan ini
melibatkan berbagai komponen
seluler subseluler, mulai dari
DNA, inisiasi dan eksekusi
kejadian, organelle sel, reaksi
enzym, reaksi kimia, sintesisanalisis, resume morfologis
berupa gambaran mikro dan
gros yang diperoleh melalui
tehnik tertentu, penyimpulan
tahap-tahap yang terlihat.

Anda mungkin juga menyukai