HAKEKAT PEKERJAAN
MANAJER
DEFINISI
Keputusan adalah suatu pilihan yang dibuat dari dua atau
lebih alternatif-alternatif.
Proses pengambilan keputusan adalah serangkaian
tahapan yang terdiri dari 8 (delapan) langkah yang meliputi :
mengidentifikasi masalah, memilih suatu alternatif dan
mengevaluasi keputusan. (lihat gambar).
Masalah adalah suatu perbedaan (gap) antara keadaan
pekerjaan yang ada (aktual) dan keadaan pekerjaan yang
diharapkan.
Kriteria Keputusan adalah kriteria yang menentukan apa
yang relevan dalam suatu keputusan.
Manager yang mengikuti proses pengambilan keputusan
memberi isyarat kepada atasan, rekan sejawat dan
bawahannya bahwa ia kompeten karena keputusan diambil
dengan pertimbangan yang cerdas dan rasional.
ILUSTRASI
Seorang manajer penjualan melihat bahwa anak
buahnya membutuhkan komputer notebook
baru sebab komputer lama tidak memiliki
memori dan kecepatannya kurang untuk
menangani volume pekerjaannya lebih lanjut.
Pertimbangan ekonomis :
1. Tidak ekonomis jika menambah memori pada
komputer lama.
2. Sehingga Perusahaan memilih membeli baru
daripada menyewa.
Mengidentifikasi masalah:
contoh :
Seorang manajer penjualan melihat bahwa anak
buahnya membutuhkan komputer notebook baru
sebab komputer lama tidak memiliki memori dan
kecepatannya kurang untuk menangani volume
pekerjaannya lebih lanjut.
MASALAH
KESENJANGAN ANTARA
KEADAAN AKTUAL
KEADAAN DIHARAPKAN
MASALAH
Identifikasi masalah:
Sifatnya subyektif
4. Menyusun alternatif-alternatif.
Pengambil keputusan mempunyai daftar
alternatif - alternatif untuk dapat menyelesaikan masalah tsb. Misalkan tersusun
delapan model komputer notebook sesuai
dalam tabel 6.2
5. Menganalisis alternatif (menilai)
Pengambil keputusan secara kritis harus
menganalisa masing-masing alternatif tadi.
Kekuatan dan kelemahan setiap alternatif
menjadi jelas sewaktu diperbandingkan
dengan kriteria dan bobot yang ditetapkan
dalam langkah 2 dan 3.
(lihat tabel 6.2)
Keterangan :
Tabel :Perkalian setiap penilaian alternatif dengan bobotnya
KONDISI PENGAMBILAN
KEPUTUSAN
KEPASTIAN ( CERTAINTY)
RESIKO
Suatu situasi yang lebih lazim dimana pembuat keputusan dapat
memperkirakan kemungkinan hasil-hasil tertentu. Hal ini mungkin akibat
dari pengalaman pribadi atau informasi sekunder. Dalam kondisi resiko ,
manajer mempunyai data historis yang memungkinkannya untuk
memperhitungkan probabilitas bagi alternatif yang berbeda-beda.
(lihat tabel 6.6)
KETIDAKPASTIAN
Adalah suatu situasi dimana pembuat keputusan tidak memiliki kepastian
atau tidak tersedia perkiraan probabilitas yang dapat diterima.
ILUSTRASI
Seorang pengelola sebuah tempat olahraga
ski di The Colorado Rockies, menimbangnimbang untuk menambahkan satu lift baru
bagi fasilitas yang ada sekarang.. Tentu saja
keputusan ini akan sangat dipengaruhi oleh
jumlah tambahan pendapatan yang akan
dihasilkan oleh lift baru itu, dan ini akan
tergantung kepada tingginya hujan salju.
Keputusan ini dibuat lebih jelas dengan
adanya data masa lalu yang cukup handal,
yaitu data tingkat hujan salju di daerah itu.
Soal
Suatu
perusahaan software sedang
memutuskan akan merekruit seorang pakar
IT baru. Gaji pakar tsb Rp 7,5 jt/bulan.
Biaya kesehatan, transport dll. dengan
adanya karyawan tsb adalah Rp. 2,5 juta/bl.
Data masa lalu , jika SDM memiliki pakar,
maka peluang proyek lebih cepat 0,7;
normal dengan peluang 0,2 dan tidak tepat
waktu 0,1 . Penghematan yang diperoleh
utk ketiga hal tsb adalah :
KETIDAKPASTIAN
Apa yang terjadi seandainya kita terpaksa mengambil
keputusan saat kita tidak merasa yakin tentang hasilhasilnya atau bahkan tidak dapat membuat perkiraaan
probabilitas yang masuk akal? Hal / keadaan seperti ini
disebut sebagai ketidakpastian.
Faktor lain yang mempengaruhi pilihan dalam keadaan
tidak pasti ialah orientasi psikologis si pengambil
keputusan. Manajer yang optimis akan mengikuti pilihan
maksimaks(memaksimalkan penghasilan maksimum
yang mungkin), Manajer yang pesimis akan mengejar
suatu pilihan maksimin(memaksimalkan hasil minimum
yang mungkin), sementara manajer yang ingin
meminimalkan penyesalan maksimumnya akan
memilih pilihan minimaks.
ILUSTRASI
Seorang manajer pemasaran di Visa Internasional New York telah
menentukan 4 strategi yang mungkin yaitu (S1, S2, S3 dan S4)
untuk mempromosikan Visa Card diseluruh wilayah timur laut
Amerika Serikat. Tetapi manajer pemasaran itu juga sadar bhw
salah satu pesaingnya yang besar , yaitu Master Card memiliki 3
tindakan yang kompetitif sendiri(CA1,CA2, dan CA3) untuk
mempromosikan kartunya sendiri di wilayah yang sama. Dalam hal
ini diasumsikan manajer visa tidak mengetahui probabilitas
keberhasilan dari keempat strateginya. Sehingga manajer visa
merumuskan matriks sesuai tabel berikut, untuk memperlihatkan
berbagai strategi visa dan laba yang dihasilkan bagi visa tergantung
pada tindakan kompetitif yang dipilih oleh Master Card.
GAYA PENGAMBILAN
KEPUTUSAN
1.
2.
Gaya Analitis.
Suatu gaya pengambilan keputusan dengan ciri-ciri toleransi yang tinggi
terhadap ambiguitas dan cara berpikir yang rasional.
3.
Gaya konseptual.
Suatu gaya pengambilan keputusan dengan ciri-ciri toleransi yang tinggi
terhadap ambiguitas dan cara berpikir yang intuitif.
4.
Gaya perilaku.
Suatu gaya pengambilan keputusan yang mempunyai ciri-ciri toleransi
yang rendah terhadap ambiguitas dan cara berpikir yang intuitif.
2.
3.
Penghindar masalah.
Seorang yang mendekati masalah dengan menghindar
atau mengabaikan informasi yang menunjuk pada
masalah itu.
Pemecah masalah.
Seseorang yang mendekati masalah dengan mencoba
memecahkannya pada saat masalah-masalah itu
muncul.
Pencari Masalah.
Seseorang yang mendekati masalah dengan secara
aktif mencari masalah untuk dipecahkan atau
kesempatan-kesempatan baru untuk dikejar.