Kuliah Lapangan Geologi Lingkungan TPA Unpad Jatinangor
Kuliah Lapangan Geologi Lingkungan TPA Unpad Jatinangor
Geologi Lingkungan
Kelas: B
2014
Daftar Isi
Daftar Isi.....................................................................................................................................1
Bab I. Pendahuluan....................................................................................................................2
1.1 Latar Belakang..................................................................................................................2
1. 2 Maksud dan Tujuan.........................................................................................................2
1. 3 Waktu...............................................................................................................................2
1. 4 Lokasi Daerah Kuliah Lapangan.....................................................................................2
1.5 Kondisi Lingkungan.........................................................................................................2
1.6 Manfaat Kuliah Lapangan................................................................................................3
. 1.7 Metode Penelitian...........................................................................................................3
Bab II. Studi Literatur................................................................................................................4
2.1 Pendekatan Data...............................................................................................................4
2.2 Alat dan Bahan.................................................................................................................4
2.3 Alat dan Bahan.................................................................................................................5
Bab IV. Data & Pengolahan.......................................................................................................6
4.1. Tema Pencemaran............................................................................................................6
4.2. Tema Pengolahan.............................................................................................................6
4.3. Tema Konservasi.............................................................................................................6
4.4. Tema Pengembangan Wilayah.........................................................................................6
Bab VI. Kesimpulan...................................................................................................................7
Daftar Pustaka............................................................................................................................8
Bab I. Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
1. 3 Waktu
Kuliah lapangan ini telah dilaksanakan pada hari Senin tanggal 03 November 2014.
Kegiatan ini berlangsung selama satu hari. Dimulai keberangkatan dari Jatinangor pukul
10.00 WIB dan tiba di lokasi penelitian pada pukul 10.14 WIB lalu langsung mencari data di
lapangan hingga pukul 12.30 WIB, kemudian pulang menuju Jatinangor dan tiba pukul 12.45
WIB.
saat perkuliahan.
Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami kondisi tempat pembuangan akhir
dengan
hasil
No
.
Aspek
Tata
lahan
Legalitas
Sub-Aspek
Indikator
Bobot
Wilayah
administrasi
Berada dalam
satu
administrasi
dengan
sumber
sampah
35
Jarak
dengan
pemukiman
Semakin jauh
semakin baik
(min. 300 m)
10
50
Jarak
dengan
hutan
lindung
Semakin jauh
semakin baik
10
50
Jarak
dengan
mata air
Semakin jauh
semakin baik
(min. 1000 m)
10
40
Jarak
dengan
aquifer
Jarak
dengan
zona
penyangga
Semakin jauh
semakin baik
(min. 300 m)
50
Semakin dekat
semakin baik
(min. 100 m)
10
40
Legalitas
tanah
Tanah milik
Unpad
10
40
Legalitas
pengelola
Pengelola
milik Unpad
atau badan
usaha yang
legal
10
40
Legalitas
sistem
pengelolaan
Sistem
pengelolaan
sesuai
standard KLH
32
10
30
10
30
24
10
30
25
30
Gunung
berapi
Aliran
sungai
Semakin jauh
semakin baik
(rata-rata min.
300 m)
Garis pantai
Kondisi
Jenis batuan
Semakin
impermeabel
semakin baik
Pergerakan
Semakin stabil
Skor
Patahan
Jarak
dengan
kondisi
geologi
Nilai
Keterangan
14 fakultas sewilayah dengan
TPA (di
Jatinangor), 2
fakultas lainnya
tidak se-wilayah
Pemukiman
terdekat berjarak
900 m
(Cisaladah)
Hutan lindung
terdekat berjarak
1,5 km (Gunung
Manglayang)
Mata air terdekat
berjarak 1,5 km
(Gunung
Manglayang)
Aquifer terdekat
berjarak 500 m
Terdapat zona
penyangga di
sekitar TPA
(<100 m)
Tanah secara
legal milik
Unpad
Pengelolaan
dilakukan oleh
unpad
bekerjasama
dengan perseroan
Sesuai standard
KLH, namun ada
beberapa perlatan
yang belum
difungsikan
Tidak ada
patahan di
Jatinangor
Tidak ada
gunung berapi
aktif di
Jatinangor
Terdapat aliran
Sungai Cikeruh
berjarak 900 m
Tidak ada pantai
di Jatinangor
TPA berada pada
8
satuan batuan
volkaniklastik
Stabil moderat
(masuk wilayah
No
.
Aspek
Sub-Aspek
Indikator
Bobot
Sarana
pengangkut
an
Sarana
Pengola
han
Skor
40
40
Lahan
landfill
40
Insenerator
Lahan
timbun
Semakin
lengkap
semakin baik
Pengumpula
n
Tahapa
n pra
pengola
han
Nilai
Pengangkut
an
Penimbunan
Semakin
lengkap dan
efisien
tahapan
28
32
28
Keterangan
Di lingkungan
kampus Unpad
setiap harinya
ada 3 buah truk
pengangkut
sampah dan 6
motor yang
mengangkut
sampah.
Lahan timbun di
TPA Unpad
berlokasi di
tempat yang jauh
dari pemukiman
warga.
Lahan landfill
cukup luas untuk
menampung
sampah-sampah
yang telah
diangkut.
Insenerator sudah
ada, tetapi belum
mulai
dioperasikan.
Alur
pengumpulan
sampah diawali
dari sampahsampah yang
ditimbun di tiap
fakultas, lalu
secara terpusat
dikolektifkan dari
seluruh fakultas.
Jumlah sarana
pengangkut yang
dimiliki Unpad
sudah cukup
memadai, yaitu 3
buah truk sampah
dan 6 motor.
Lokasi yang
menjadi lahan
timbun TPA
Unpad sudah
cukup terisolasi
dari pemukiman
10
warga.
11
No
.
Aspek
Tata
lahan
Legalitas
Sub-Aspek
Indikator
Bobot
Wilayah
administrasi
Berada dalam
satu
administrasi
dengan
sumber
sampah
35
Jarak
dengan
pemukiman
Semakin jauh
semakin baik
(min. 300 m)
10
50
Jarak
dengan
hutan
lindung
Semakin jauh
semakin baik
10
50
Jarak
dengan
mata air
Semakin jauh
semakin baik
(min. 1000 m)
10
40
Jarak
dengan
aquifer
Jarak
dengan
zona
penyangga
Semakin jauh
semakin baik
(min. 300 m)
50
Semakin dekat
semakin baik
(min. 100 m)
10
40
Legalitas
tanah
Tanah milik
Unpad
10
40
Legalitas
pengelola
Pengelola
milik Unpad
atau badan
usaha yang
legal
10
40
Legalitas
sistem
pengelolaan
Sistem
pengelolaan
sesuai
standard KLH
32
10
30
10
30
24
10
30
25
30
Gunung
berapi
Aliran
sungai
Semakin jauh
semakin baik
(rata-rata min.
300 m)
Garis pantai
Kondisi
Jenis batuan
Semakin
impermeabel
semakin baik
Pergerakan
Semakin stabil
Skor
Patahan
Jarak
dengan
kondisi
geologi
Nilai
Keterangan
14 fakultas sewilayah dengan
TPA (di
Jatinangor), 2
fakultas lainnya
tidak se-wilayah
Pemukiman
terdekat berjarak
900 m
(Cisaladah)
Hutan lindung
terdekat berjarak
1,5 km (Gunung
Manglayang)
Mata air terdekat
berjarak 1,5 km
(Gunung
Manglayang)
Aquifer terdekat
berjarak 500 m
Terdapat zona
penyangga di
sekitar TPA
(<100 m)
Tanah secara
legal milik
Unpad
Pengelolaan
dilakukan oleh
unpad
bekerjasama
dengan perseroan
Sesuai standard
KLH, namun ada
beberapa perlatan
yang belum
difungsikan
Tidak ada
patahan di
Jatinangor
Tidak ada
gunung berapi
aktif di
Jatinangor
Terdapat aliran
Sungai Cikeruh
berjarak 900 m
Tidak ada pantai
di Jatinangor
TPA berada pada
12
satuan batuan
volkaniklastik
Stabil moderat
(masuk wilayah
13
No
.
Aspek
Tata
lahan
Legalitas
Sub-Aspek
Indikator
Bobot
Wilayah
administrasi
Berada dalam
satu
administrasi
dengan
sumber
sampah
35
Jarak
dengan
pemukiman
Semakin jauh
semakin baik
(min. 300 m)
10
50
Jarak
dengan
hutan
lindung
Semakin jauh
semakin baik
10
50
Jarak
dengan
mata air
Semakin jauh
semakin baik
(min. 1000 m)
10
40
Jarak
dengan
aquifer
Jarak
dengan
zona
penyangga
Semakin jauh
semakin baik
(min. 300 m)
50
Semakin dekat
semakin baik
(min. 100 m)
10
40
Legalitas
tanah
Tanah milik
Unpad
10
40
Legalitas
pengelola
Pengelola
milik Unpad
atau badan
usaha yang
legal
10
40
Legalitas
sistem
pengelolaan
Sistem
pengelolaan
sesuai
standard KLH
32
10
30
10
30
24
10
30
25
30
Gunung
berapi
Aliran
sungai
Semakin jauh
semakin baik
(rata-rata min.
300 m)
Garis pantai
Kondisi
Jenis batuan
Semakin
impermeabel
semakin baik
Pergerakan
Semakin stabil
Skor
Patahan
Jarak
dengan
kondisi
geologi
Nilai
Keterangan
14 fakultas sewilayah dengan
TPA (di
Jatinangor), 2
fakultas lainnya
tidak se-wilayah
Pemukiman
terdekat berjarak
900 m
(Cisaladah)
Hutan lindung
terdekat berjarak
1,5 km (Gunung
Manglayang)
Mata air terdekat
berjarak 1,5 km
(Gunung
Manglayang)
Aquifer terdekat
berjarak 500 m
Terdapat zona
penyangga di
sekitar TPA
(<100 m)
Tanah secara
legal milik
Unpad
Pengelolaan
dilakukan oleh
unpad
bekerjasama
dengan perseroan
Sesuai standard
KLH, namun ada
beberapa perlatan
yang belum
difungsikan
Tidak ada
patahan di
Jatinangor
Tidak ada
gunung berapi
aktif di
Jatinangor
Terdapat aliran
Sungai Cikeruh
berjarak 900 m
Tidak ada pantai
di Jatinangor
TPA berada pada
14
satuan batuan
volkaniklastik
Stabil moderat
(masuk wilayah
Keterangan:
-
Bobot : 1 5
Nilai : 1 10
Skor : Bobot x Nilai
pada zona H wilayah Unpad serta bersinergi dengan perseroan terbatas dalam
penyediaan insenerator sampah. Secara umum, pengelolaan sampah ini telah
memenuhi standard Kementerian Lingkungan Hidup (2005) mengenai pengelolaan
sampah berwawasan lingkungan, namun beberapa fasilitas pengelolaan sampah yang
dimiliki Unpad seperti insenerator belum difungsikan secara maksimal, sehingga
hingga saat ini sampah-sampah residual yang tidak dapat diolah masih di bakar secara
langsung.
Lokasi TPA Universitas Padjadjaran ditinjau dari segi jarak terhadap unsur
kegeologian juga berada cukup jauh dari gunung api, patahan, dan garis pantai.
Pengembangan wilayah TPA di daerah ini akan tidak banyak dipengaruhi oleh
aktivitas vulkanisme dari gunung api serta tektonisme dari keberadaan patahan. Selain
itu, lokasi TPA Unpad terhadap garis pantai juga cukup jauh, sehingga keberadaannya
tidak mencemari pantai. TPA Unpad berjarak 900 m dari sungai terdekat (Sungai
Cikeruh), sehingga telah memenuhi standard jarak minium aliran sungai (300 m) dan
tidak berpotensi mencemari aliran sungai.
Menurut Silitonga (1993), lokasi TPA Unpad yang berada di daerah Jatinangor
meeiliki satuan batuan volkanoklastik dengan permeabilitas yang tinggi. Kondisi ini
akan berpengaruh terhadap terjadinya presipitasi air limbah ke dalam batuan menuju
aquifer, sehingga berpotensi memicu terjadinya pencemaran air. Menurut penelitian
Wahjono (2003), kondisi di wilayah dibangunnya TPA juga memiliki pergerakan
tanah stabil moderat dengan kemiringan 30-45. Kondisi secara umum kurang baik
untuk pembangunan sebuah infrastruktur karena berpotensi terjadi longsor manakala
terdapat kesalahan dalam perancangan geoteknik dalam pembangunan infrastruktur
tertentu.
Ditinjau dari segi aksesibilitas, TPA Unpad tidak dapat di akses secara
langsung karena tidak adanya transportasi umum yang memadai. Selain itu,
infrastruktur transportasi yang ada juga belum memadai, seperti masih buruknya
kondisi jalan, belum adanya pembatas tepi jalan, dan belum cukupnya penerangan
jalan. Aspek transportasi atau keterjangkauan yang belum baik akan mengurangi
potensi pengembangan wilayah TPA ini.
Hasil penilaian terhadap bobot yang dilakukan pada aspek dan subaspek tertentu di atas menghasilkan pengolahan scoring sebagai berikut:
-
Diperoleh A
-
: 237
: Q1 hingga Q1 + A
: 79 hingga 316
Limit for moderate fesibility: Q1 + A hingga Q1 + 2A
: 316 hingga 553
Limit for high feasibility
: Q1 + 2A hingga Q1 + 3A
: 553 hingga 790
17
18
Daftar Pustaka
Kementerian Lingkungan Hidup. 2005. Pengelolaan Sampah
Lingkungan. Peraturan Pemerintah Nomor 81 tahun 2012.
Berwawasan
19