Anda di halaman 1dari 3

PERANAN HYGIENE SANITASI MAKANAN DALAM MENCEGAH TERJADINYA

PENYAKIT BAHAN MAKANAN


DISUSUN OLEH : CHERLYA OKTAVIANI
NIM

: C4.11.01.011

BAB. I PENDAHULUAN
A. PENDAHULUAN
Keracunan makanan adalah istilah yang diberikan pada infeksi yang
disebabkan oleh bakteri, parasit, virus atau racun dari kuman yang dapat
mempengaruhi manusia melalui kontaminasi makanan atau air. Staphylococcus
atau E.coli merupakan organism kausatif yang paling umum.
Berdasarkan perkiraan dari Center of Disease Control and Prevention,
Amerika Serikat, sekitar 76 juta orang sakit karena penyakit yang disebabkan
oleh makanan. Hal itu terkait dengan angka arang dirawat setiap tahunnya
sebanyak 325.000 jiwa dan menyebabkan 5000 diantaranya meninggal dunia.
Keracunan makanan menyebabkan diare yang membunuh jutaan orang
diseluruh dunia terutama di negara- negara berkembang termasuk Indonesia.
Di Indonesia sendiri masih banyak kasus keracunan makanan yang terjadi di
masyarakat umumnya terjadi pada masyarakat menengah kebawah. Hal itu
disebabkan masih kurangnya kesadaran masyarakat mengenai pentingnya
hygiene dan sanitasi makanan.
Menurut Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak,
Linda Amalia Sari Gumelar, 69-79% keracunan pangan di Sekolah Dasar terjadi
setiap tahun di Indonesia. Hal ini didasarkan pada hasil survey dan data
keracunan pangan di lingkungan sekolah dan kampus tahun 2007-2010.
keracunan ini dapat terjadi akibat membeli makanan sembarangan yang
terkontaminasi.
Kasus keracunan yang banyak terjadi di masyarakat seharusnya menjadi
peringatan b agi masyarakat agar lebih memperhatkan kesehatan dan
kebersihan dalam menyiapkan makanan apalagi dalam jumlah banyak.
Sepanjang 2012 banyak terjadi kasus keracunan di berbagai daerah di Indonesia.
Di Sumatera Utara Dinas Kesehatan setempat mencatat 331 kasus keracunan
sepanjang 2012 dengan satu korban meninggal di antaranya. Tidak hanya di
Sumatera Utara di daerah lain pun banyak terjadi kasus keracunan. Berikut ini
adalah beberapa kasus keracunan yang terjadi di Indonesia sepanjang 2012.

Di Kabupaten Bogor tepatnya di Kecamatan Sukaraja Desa Cilebut Barat


Kampung Bojong Sempu, sebanyak 200 orang warganya mengalami keracunan
setelah memakan berkat dari sebuah hajatan. Kejadian ini terjadi pada 8 April
2012. Sembilan korban harus dilarikan di RS, sedangkan yang lainnya masih
dirawat intensif di Masjid Baiturrahman. Salah satu korban bernama Silvi 20
tahun menuturkan pada hari itu ia bersama tetangga lainnya menghadiri hajatan
tetangganya tersebut. Keracunan ini terjadi setelah warga menyantap makanan
berupa bihun, telur dna sayuran. Menurut Kepala Bidang Penanggulangan
Penyakit Menular Dinas Kesehatan Bogor, Euis Wulantri

Anda mungkin juga menyukai