Anda di halaman 1dari 23

ASPEK MEDIKO LEGAL

KEKERASAN PEREMPUAN
DAN ANAK
Dr Ida Bagus Putu Alit,SpF,DFM

KEKERASAN PEREMPUAN DAN ANAK


HAK AZASI MANUSIA
Human Rights Violation
Human dignity
Sensitive gender
HUKUM
Onrechmatidegaad
Lex generalis
Kejahatan terhadap tubuh manusia
Kejahatan seksual (delik susila)
Lex specialist

UU no 23 tahun 2002 (UU Perlindungan Anak)


UU no 23 tahun 2004 (UU PKDRT)
Adagium : Lex specialist derogate lex Generalis

PERAN TENAGA MEDIS


KEWAJIBAN HUKUM ( LEGAL DUTY)
Balancing Public Interest Concept
Obligasi (keharusan)
PEMBUKTIAN HUKUM
Menerapkan Iptek kedokteran untuk supremasi
Hukum
Sesuai dengan Prosedur Mediko legal

Undang-Undang PKDRT no 23 tahun


2004
PASAL 21
(1) Tenaga Kesehatan :
(1) Memeriksa sesuai dengan standard profesi
(2) Membuat laporan tertulis dan Visum et Repertum

(2) Sarana Pemerintah, Pemerintah Daerah atau

masyarakat
PASAL 40
(1). Tenaga Kesehatan wajib memeriksa sesuai
dengan standard profesi
(2). Dalam hal memerlukan perawatan pemulihan
dan rehabilitasi

Legal Proofing
PEMBUKTIAN HUKUM
Membuktikan memang benar tindak pidana

terjadi dan memang benar tersangka adalah


pelakunya
Memberikan bukti medis alat bukti sah di
pengadilan
Alat bukti yang sah :
1. Keterangan saksi
2. Keterangan ahli
3. Surat
4. Petunjuk
5. Keterangan terdakwa

STANDAR PEMBUKTIAN
Standard of Proof
MEDICAL
Reasonable Medical Certainty
LEGAL
Beyond reasonable doubt
Keputusan Hakim : minimal 2 alat bukti sah (unsur
obyektif) dan keyakinan Hakim (unsur subyektif)
(pasal 183 KUHAP
UU PKDRT & Perlindungan Anak (Lex specialist) :
Pengakuan dan minimal 1 alat bukti sah

PROSEDUR MEDIKO
LEGAL
Tatacara atau prosedur penerapan Iptek

Kedokteran untuk kepentingan Hukum dan


Peradilan
Prosedur Mediko legal mengacu :
Hukum Positif (KUHAP,KUHP)
Sumpah Hippocrates
KODEKI

Ruang lingkup sehubungan dengan


KtP&A
Penerbitan Visum et Repertum
Pembuatan Rekam Medis
Hubungan Rekam Medis dengan

konfidensialitas
Pemberian Keterangan Ahli di Pengadilan
Pelaporan kasus ke penyidik
Pemeriksaan tersangka

KETERANGAN AHLI
Salah satu bentuk tanggungjawab Hukum Medis
Bentuk :
1. Tertulis : VISUM ET REPERTUM
2. Verbal ditulis : Berita Acara Pemeriksaan (BAP)
3. Verbal di Pengadilan

Syarat dapat diajukan di Pengadilan (admissible) :


1. Relevans
2. Tidak ada sanggahan
3. Otentik (tertulis)
4. Reliable
5. Diperoleh dengan jalan yang tidak melanggar Hukum

Visum et Repertum
Untuk peradilan
Keterangan Ahli tertulis
Oleh dokter
Berdasarkan permintaan tertulis
Penyidik yang berwenang
Pemeriksaan medis terhadap tubuh manusia

(hidup,mati bagian tubuh)


Berdasarkan keahlian (competence)
Dikuatkan dengan sumpah

Implicit Reasoning

Observation

Physical evidence
(Factual proof ) Visum

Critical Thinking.
Visum et Revertum

Interpretation

Opinion Evidence
Legal ProofRevertum
)

Legal Reasoning
Medical Reasoning

General concept of
Medico legal report

BUKTI FAKTUAL
(BUKTI FISIK)
DIPEROLEH DARI PEMERIKSAAN MEDIS
OBSERVASI SISTEMATIS
BERDASARKAN : IMPLICIT REASONING
ILMU MEDIS
KOMITMENT TEORI
TUJUAN MEDIS TERTENTU

BUKTI LEGAL (BUKTI


OPINI)
OPINI BERDASARKAN KEAHLIAN
INTERPRETASI DARI BUKTI FAKTUAL
MEMBERI KEYAKINAN PADA HAKIM DALAM

PENGAMBILAN KEPUTUSAN HUKUM


TIDAK MENGIKAT

SECOND OPINION

MEDICOLEGAL
CAUSATION
Causation in Fact and Law
Factual cause : a cause in the physical world
(cause and effect through empirical observation)
Legal cause : a cause which is sufficient to result a
liability (the person initiating the events deserves
to be held responsible to the consequence)
Factual cause must be first established
C.I. Phillip , Logic in Medicine, 2 nd ed., BMJ Publ.,
London, 1995, pp. 141-142

HUBUNGAN ANATOMI VER DG


REASONING
PRO JUSTISIA
PENDAHULUAN
PEMBERITAAN

Physical Evidence
IMPLICIT

REASONING

KESIMPULAN
PENUTUP

LEGAL/Opinion

evidence
CRITICAL THINKING :
MEDICAL REASONING
LEGAL REASONING

Procedures
Criminal

Formal Request from investigator

Medical doctor

Medical examination

VISUM ET REPERTUM

Surat Permintaan
VeR(SPV)
Bila korban datang dengan SPV : VeR bisa

langsung dibuat
Bila korban tanpa SPV : catat dalam RM
Tanpa SPV belum korban secara Hukum
Bila SPV datang terlambat dg mencantumkan

waktu dan tempat pemeriksaan : VER dibuat


berdasarkan data RM (retrosfektif)
Bila yang meminta bukan Penyidik dibuat Surat
Keterangan Medis (SKM)

REKAM MEDIS
Data dari korban tindak kekerasan dicatat

secara sistematis
Sebagai bukti yang sah
Peran Rekam Medis :
Administrative value
Legal value
Financial value
Research value
Education value
Documentation value

Hubungan RM dg
Konfidensialitas
Pembuatan Visum et Repertum berdasarkan

data RM boleh karena atas perintah UndangUndang


Pembuatan Visum et Repertum dari data RM
boleh tanpa informed consent dari korban
Pembuatan SKM dari data RM harus dengan
informed consent

MASALAH PELAPORAN
Dasar Hukum : pasal 108 KUHAP
Masalah pelaporan pada kasus KDRT

(domestic violance)
WHO : Kasus masuk PANDORA BOX
Hubungan pelaku-korban
Keluarga suatu privasi

Undang-undang Perlindungan
Anak & PKDRT
UU PA Pasal 78
Mengetahui dan sengaja membiarkan anak dalam
situasi darurat (5 tahun dan atau seratus juta
rupiah)
UU PKDRT Pasal 15
Setiap orang wajib melakukan upaya sesuai dengan
batas kemampuannya :
a) Mencegah
b) Memberi perlindungan korban
c) Memberi pertolongan darurat
d) Membantu proses pengajuan

SIKLUS KDRT Cycle of Violence

8Agustus 2014

Alit -aspek forensik

22

Anda mungkin juga menyukai